Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Gedung Dr. A. I. Muthalib, MPH Kampus Program StudiIlmuKeperawatan FK
UnsriIndralaya, OI, 30662, Sumatera Selatan, Indonesia, Tel.0711-581831
DILAKUKAN
STANDAR
OPERSIONAL SOP VITAL SIGN
YA TIDAK
PROSEDUR

Parameter tubuh yang terdiri dari tekanan darah, denyut nadi,


PENGERTIAN laju pernafasan, dan suhu tubuh. Disebut tanda vital karena
penting untuk menilai fungsi fisiologis organ vital tubuh.

TUJUAN Mengetahui vital sign pasien

PETUGAS Perawat
1. Stetoskop
2.Tensimeter/Sphygmomanometer
3.Alcohol swab
4.Sarung tangan/handscoen
5.Jam tangan
6.Thermometer (raksa, digital/elektrik)
7.Thermometer tympani/aural
PERALATAN
8.Thermometer rectal
9.Tissue
10.Kassa
11.Jelly/Lubrikan
12.Bullpen
13.Bengkok
14.Lembar dokumentasi
A. TahapPraInteraksi
1. Mencucitangan
2. Menyiapkan lembar dokumentasi
3. Menyiapkan alat

B. TahapOrientasi
LANGKAH- 1. Memberikansalam, memperkenalkan
LANGKAH diridanmenyapanamapasien
2. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan
dilakukan
3. Menanyakanpersetujuandankesiapanpasien
4. Menyiapkan lingkungan yang nyaman
C. TahapKerja
1. Mencuci tangan.
2. Pasang handscoon
Pemeriksaan Suhu
1) PengukuranTemperaturAxila
(1) Minta klien untuk duduk atau berbaring,
pastikan klien merasa nyaman
(2) Gulung lengan baju klien atau buka baju atas
sampai axila terlihat
(3) Keringkan daerah axila dengan kassa
(4) Pastikan thermometer siap (jika menggunakan
thermometer raksa suhu awal <35°C)
(5) Pasang thermometer pada daerah tengah axila,
minta klien untuk menurunkan lengan atas dan
meletakkan lengan bawah diatas dada
(6) Jelaskan pada klien bahwa pengukuran akan
berlangsung selama 5 menit atau sampai alarm
berbunyi pada thermometer elektrik
(7) Ambil thermometer dan baca hasilnya
(8) Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
atau air bersih lalu keringkan dengan kasa
2) PengukuranTemperatur Oral
(1) Minta klien untuk duduk atau berbaring,
pastikan klien merasa nyaman
(2) Siapkan thermometer atau turn on pada
thermometer elektrik
(3) Tempatkan ujung thermometer dibawah lidah
klien pada sublingual
(4) Minta klien menutup mulut
(5) Jelaskan pada klien bahwa pengukuran akan
berlangsung selama 3-5 menit atau sampai
alarm berbunyi pada thermometer elektrik
(6) Ambil thermometer dan baca hasilnya
(7) Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
atau air bersih lalu keringkan dengan kasa
3) Pengukuran Temperatur Rectal
(1) Persilakan klien untuk melepas celana (jaga
privasi klien)
(2) Bantu klien berbaring kearah lateral sinistra
atau dekstra dengan kaki fleksi
(3) Olesi thermometer dengan jelly/lubricant
(4) Minta klien untuk nafas dalam dan masukkan
thermometer ke lubang anus sedalam 3 cm
(jangan paksakan bila ada tahanan/hambatan)
(5) Jelaskan pada klien bahwa pengukuran akan
berlangsung selama 5 menit atau sampai alarm
berbunyi pada thermometer elektrik
(6) Ambil thermometer dan baca hasil
(7) Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
atau air bersih lalu keringkan dengan
Pemeriksaan Frekuensi Nafas
1) Bantu klien membuka baju, jaga privasi klien
2) Posisikan pasien untuk berbaring/duduk, pastikan
klien merasa nyaman
3) Lakukan inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan
pada punggung / dada untuk menghitung gerakan
pernapasan selama minimal 1 menit
Pemeriksaan Nadi
1) Bantu pasien untuk duduk atau berbaring, pastikan
pasien merasa nyaman.
2) Gunakan ujung dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari
tengah dan jari manis ) untuk meraba salah satu
dari 9 arteri.
3) Tekan arteri radialis untuk merasakan denyutan
4) Kaji jumlah, kualitas, dan ritme nadi
5) Gunakan jam tangan, untuk menghitung frekuensi
nadi selama minimal 30 detik
6) Hitung frekuensi nadi selama 1 menit penuh
apabila ditemukan kondisi abnormal
Pemeriksaan Tekanan Darah
1) Pilih manset tensimeter/sphygmomanometer sesuai
dengan ukuran lengan pasien
2) Tempatkan pasien dalam posisi nyaman
(duduk/berbaring) dengan lengan rileks, sedikit
menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh
pakaian
3) Palpasi arteri brachialis.
4) Pasang manset melingkari lengan atas dimana arteri
brachialis teraba, secara rapi dan tidak terlalu ketat
(2,5 cm di atas siku) dan sejajar jantung
5) Raba nadi radialis atau brachialis dengan satu
tangan.
6) Tutup bulb screw tensimeter
7) Pasang bagian diafragma stetoskop pada perabaan
pulsasi arteri brachialis
8) Pompa tensimeter/sphygmomanometer dengan
cepat sampai 30mmHg di atas hilangnya pulsasi
9) Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai
pulsasi arteri teraba
10) Dengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan
perlahan-lahan 3mmHg/detik dan melaporkan saat
mendengar bising „dug pertama (tekanan sistolik)
11) Turunan tekanan manset sampai suara bising dug
yang terakhir (tekanan diastolik)
12) Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada
pasien
13) Rapikan alat-alat yang telah digunakan
14) Cuci tangan

D. TahapTerminasi
1. Melakukanevaluasirespon klien
2. Berpamitan dengan pasien
3. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Gedung Dr. A. I. Muthalib, MPH Kampus Program StudiIlmuKeperawatan FK
UnsriIndralaya, OI, 30662, Sumatera Selatan, Indonesia, Tel.0711-581831
DILAKUKAN
STANDAR
OPERSIONAL SOP NEBULASI
YA TIDAK
PROSEDUR

PENGERTIAN Suatutindakanatau therapy


untukpembersihanataupemeliharaansistempernafasan.
1. Mengencerkansekret agar mudahuntukdikeluarkan
TUJUAN 2. Merelaksasijalanpernafasan

PETUGAS Perawat
1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue
PERALATAN
5. Spuit 5 cc
6. Aquades
7. Tissue

B. TahapPraInteraksi
1. Mencucitangan
2. Mengecek program terapi
3. Menyiapkanalat

C. TahapOrientasi
1. Memberikansalam, memperkenalkan
diridanmenyapanamapasien
2. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan
LANGKAH-
dilakukan
LANGKAH
3. Menanyakanpersetujuandankesiapanpasien
4. Menyiapkan lingkungan yang nyaman

D. TahapKerja
1. Mencuci tangan.
2. Pasang handscoon
3. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau
semifowler
4. Mendekatkan peralatan yg berisi set nebulizer
ke bed pasien
5. Isi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
yang tersedia
6. Memasukkan obat sesuai dosis yang telah di
program
7. Memasang masker pada pasien
8. Menghidupkan nebulizer & meminta pasien
nafas dalam hingga obat habis
9. Matikan nebulizer
10. Bersihkan mulut & hidung dengan tissue
11. Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada
pasien
12. Rapikan alat-alat yang telah digunakan
13. Cuci tangan

E. TahapTerminasi
1. Melakukanevaluasirespon klien
2. Berpamitandenganpasien
3. Dokumentasi
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Gedung Dr. A. I. Muthalib, MPH Kampus Program StudiIlmuKeperawatan FK
UnsriIndralaya, OI, 30662, Sumatera Selatan, Indonesia, Tel.0711-581831
DILAKUKAN
STANDAR
OPERSIONAL SOP NEBULASI
YA TIDAK
PROSEDUR
Suatu bentuk tindakan keperawatan dalam rangka
PENGERTIAN memberikan kenyamanan dengan memberikan posisi ssuai
procedural yang dilakukan

1. Untuk memberikan kenyamanan pasien


TUJUAN
2. Untuk posisi dalam procedural tindakan keperawatan

PETUGAS Perawat
1. Tempat tidur
2. Selimut
3. Bantal
PERALATAN
4. Gulungan handuk
5. Bantalan kaki
6. Handscoen (jika diperkukan)
C. TahapPraInteraksi
1. Mencucitangan
2. Menyiapkanalat

D. TahapOrientasi
1. Memberikansalam, memperkenalkan
diridanmenyapanamapasien
2. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan
dilakukan
3. Menanyakanpersetujuandankesiapanpasien
LANGKAH- 4. Menyiapkan lingkungan yang nyaman
LANGKAH
E. TahapKerja
1. Mencuci tangan.
2. Pasang handscoon

POSISI SUPINASI (Telentang)


1) Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat
tidur.
2) Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu klien.
3) Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva
lumbar, jika terdapat celah disana.
4) Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai
tumit.
5) Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan
kaki.
6) Jika klien sadar atau mengalami paralisis ekstrimitas
atas,elevasikan tangan dan lengan bawah dengan
menggunakan bantal.
POSISI LATERAL (Side-Lying)
1) Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat
tidur
2) Gulungkan hingga posisi miring
3) Letakkan bantal dibawah kepala dan leher klien
4) Fleksikan bahu dibawah paha dan posisikan ke depan
sehingga tubuhtidak menopang bahu tersebut
5) Letakkan bantal dibawah lengan atas
6) Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga
ekstermitas bertumpu sacara paraler dengan permukaan
tempat tidur
7) Lepaskan bantal guling dibelakang punggung klien untuk
menstabilkan posisi
POSISI DORSAL RECUMBENT
1) Pasang bantal di bawah kepala pasien
2) Bantu pasien menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki
3) Kedua telapak kaki tetap menapak pada tempat tidur
4) Kedua tangan pasien diletakkan kearah kepala
POSISI TRENDELENBERG
1) Pasien dalam keadaan terbaring terlentang, pasang bantal
diantara kepala dan ujung tempat tidur
2) Perawat mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat
lain memberi balok di bagian kaki tempat tidur
3) Pada tempat tidur khusus atur posisi pasien dengan
meninggikan bagian kaki pasien
POSISI SIMS
1) Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat
tidur
2) Gulingkan pasien hingga posisi miring yang sebagian
pada abdomen
3) Tempatkan bantal di bawah kepala pasien
4) Tempatkan bantal dibawah lengan atas yang difleksikan
yang menyokong lengan setinggi bahu. Sokong lengan
lain diatas tempat tidur
5) Tempatkan bantal dibawah tungkai atas yang difleksikan
yang menyokong tungkai setinggi pinggul
6) Letakkan alat penopang dibawah telapak kaki pasien
POSISI LITHOTOMI
1) Pasien dalam keadaan berbaring / terlentang
2) Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen
3) Tungkai bawah membentuk sudut 90˚ terhadap paha.
4) Letakkan bagian lutut / kaki pada penyangga kaki di
tempat tidur khusus untuk posisi lithotomi
5) Pasang selimut.
POSISI PRONASI (Telungkup)
1) Membantu pasien duduk.
2) Menyusun bantal / memasang registin (sandaran) dengan
sudut semi fowler 15-45˚.
3) Pada tempat tidur khusus atur posisi dengan meninggikan
bagian kepala pasien.
4) Menaikkan pasien.
5) Perawat berdiri di sebelah kanan menghadap pasien.
6) Menganjurkan pasien untuk menopang badan dengan
kedua lengan.
7) Tangan kanan perawat membantu di bawah ketiak dan
tangan kiri di belakang punggung pasien.
8) Menganjurkan pasien untuk mendorong kepalanya
kebelakang.
9) Bila pasien tidak dapat membantu :
o Dua perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur.
o Masing-masing perawat merentangkan satu tangan di
bawah bahu dan satu tangan di bawah pangkal pah,
saling berpegangan.
10) Letakkan bantal kecil di bawah kepala klien.
11) Tempatkan bantal tipis di punggung bawah pada kurva
lumbal bila dada celah.
12) Tempatkan bantal tipis di bawah paha.
13) Tempatkan bantal kecil di bawah pergelangan kaki.
14) Topang telapak kaki klien dengan menggunakan
penyangga kaki / bantalan kaki.
POSISI GENU PEKTORAL (Knee Chest)
1) Minta pasien untuk mengambil posisi menungging
dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
matras tempat tidur.
2) Pasang selimut untuk menutupi daerah perineal pasien.
POSISI FOWLER
1) Tinggikan kepala tempat tidur 45-60˚
2) Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil.
3) Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila
pasien tidak dapat mengontrolnya secara sadar/tidak dapat
menggunakan tangan dan lengan.
4) Tempatkan bantal tipis di punggung bawah
5) Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah
paha.
6) Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah
pergelangan kaki.
7) Tempatkan papan kaki di dasar kaki pasien.
8) Turunkan tempat tidur.
9) Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan
titik potensi tekanan.
POSISI ORTOPNEA
1) Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepaa
dinaikan.
2) Tinggikan kepala tempat tidur 90˚.
3) Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai
tumit.
4) Pastikan tidak terdapat tekanan pad area poplitea dan lutut
dalam keadaan fleksi
5) Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing
paha.
6) Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan
kaki.
7) Lepaskan saung tangan dan cuci tangan
8) Dokumentasikan tindakan.Gunakan bantal untuk
menyokong lengan dan tangan bila pasien tidak dapat
mengontrolnya secara sadar/tidak dapat menggunakan
tangan dan lengan
9) Tempatkan bantal tipis di punggung bawah
10) Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah
paha.
11) Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah
pergelangan kaki.
12) Tempatkan papan kaki di dasar kaki pasien.
13) Turunkan tempat tidur.
14) Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan
titik potensi tekanan.
35
3. Rapikan pasien
4. Rapikan alat-alat yang telah digunakan
5. Cuci tangan

F. TahapTerminasi
1. Melakukanevaluasirespon klien
2. Berpamitandenganpasien
3. Dokumentasi
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Gedung Dr. A. I. Muthalib, MPH Kampus Program StudiIlmuKeperawatan FK
UnsriIndralaya, OI, 30662, Sumatera Selatan, Indonesia, Tel.0711-581831
DILAKUKAN
STANDAR
OPERSIONAL SOP MEMINDAHKAN PASIEN
YA TIDAK
PROSEDUR

Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan


PENGERTIAN
kemampuan fungsional
untuk berpindah dari tempat
1. Melatihototskeletuntukmencegah
2. Memberikankenyamanan
3. Memungkinkanpasienuntukbersosialisasi
TUJUAN 4. Memudahkanperawat yang akanmenggantiseprei
5. Memberikanaktifitaspertama (latihanpertama)
padaklien yang tirah baring

PETUGAS Perawat
1. Kursi roda
PERALATAN 2. Sarung tangan (jika perlu)
3. Tempat tidur
A. TahapPraInteraksi
1. Mencucitangan
2. Menyiapkanalat

B. TahapOrientasi
1. Memberikansalam, memperkenalkan
diridanmenyapanamapasien
2. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan
dilakukan
LANGKAH- 3. Menanyakanpersetujuandankesiapanpasien
LANGKAH 4. Menyiapkan lingkungan yang nyaman

C. TahapKerja
1. Mencuci tangan.
2. Pasang handscoon
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT
TIDUR KE KURSI RODA
1) Posisikan kursi roda 450 dari arah tempat tidur
pasien dan pastikan kursi roda dalam keadaan
terkunci
2) Bantu pasien duduk di tempat tidur
3) Kaji postural hipotensi
4) Instruksikan pasien untuk bergerak ke depan dan
duduk di tepi tempat tidur
5) Instruksikan pasien untuk mencondongkan tubuh
ke depan mulai dari pinggul
6) Instruksikan pasien untuk meletakkan kaki yang
kuat dibawah tepi tempat tidur sedangkan kaki
yang lemah berada di depannya
7) Meletakkan tangan pasien di atas permukaan
tempat tiduratau diatas kedua bahu perawat
8) Perawat berdiri tepat di depan pasien, condogkan
tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut, dan
pergelangan kaki. Lebarkan kaki dengan salah satu
di depan dan yang lainnya di belakang
9) Lingkari punggung pasien dengan kedua tangan
perawat
10) Tangan otot gluteal, abdominal, kaki dan otot
lengan anda. Siap untuk melakukan gerakan
11) Bantu pasien untuk berdiri, kemudian bergerak
bersama menuju korsi roda
MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KE
TEMPAT TIDUR
1) Bantu klien keposisi duduk di tepi tempattidur.
Buat posisi kursipadasudut 45 derajatt erhadap
tempat tidur. Jika menggunakan kursiroda,
yakinkan bahwa kursi ini dalam posisi terkunci
2) Pasang sabuk pemindahan bilaperlu
3) Regangkan kedua kaki anda
4) Fleksikan panggul dan lututanda,
sejajarkanlututandadenganklien
5) Pegang sabuk pemindahan daribawah atau gapai
melalui aksila klien dan tempatkan tangan pada
scapula klien
6) Angkat klien sampai berdiri pada hitungan 3
sambil meluruskan panggulan dan kaki,
pertahankan lutut agak fleksi
7) Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau
sejajarkandengan lutut anda
8) Berporospada kaki yang lebihjauhdarikursi,
pindahkan klien secara langsung kedepan kursi
9) Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga
tangan pada kursi untuk menyokong
10) Fleksikan panggul anda dan lutut saat menurunkan
klien kekursi
11) Kaji klien untukk esejajaran yang tepat
12) Stabilkan tungkai dengan slimut mandi

3. Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada


pasien
4. Rapikan alat-alat yang telah digunakan
5. Cuci tangan

D. TahapTerminasi
1. Melakukan evaluasi respon klien
2. Berpamitan dengan pasien
3. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai