Anda di halaman 1dari 29

FORMAT PENGKAJIAN

A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama panggilan : Anak ‘J’
b. Tempat tgl lahir/usia : 20-02-2013 (5 Tahun)
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Kristen Katolik
e. Pendidikan : TK
f. Alamat : Konawe
g. Tgl masuk : 15 April 2018
h. Tgl pengkajian : 16 April 2018
i. Nomor rekam medik : 831801
j. Diagnosa medik utama : Acute Limphoblastik Leukimia (ALL)
k. Sumber info : Pasien dan orangtua pasien

2. Identitas Orangtua :
a. Ayah
1) Nama : Tn A
2) Umur : 41 tahun
3) Pekerjaan : Wiraswasta
4) Pendidikan : SMA
5) Agama : Kristen Katolik
6) Alamat : Konawe
b. Ibu
1) Nama : Ny ‘T’
2) Usia : 40 Tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : IRT
5) Agama : Kristen Katolik
6) Alamat : Konawe
3. Identitas saudara kandung
No Nama Usia Hubungan Status kesehatan
1 An F 13 tahun Kakak Sehat
2 An J 5 tahun Pasien Sakit

B. Riwayat Kesehatan saat ini


1. Riwayat Kesehatan Sekarang : Ibu pasien mengatakan anak A mengalamai demam.
2. Alasan masuk RS : Pasien dibawa Ke RS karena demam dan pucat diseluruh badan
yang dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, demam yang dialami tidak
terus menerus.
3. Keluhan Utama: Demam
4. Riwayat Keluhan Utama : Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami demam yang
sudah dialami sejak 1 hari yang lalu, demam yang dialami tidak terus menerus dan
akan menurun jika mengkonsumsi obat penurun demam. Ibu anak J juga mengatakan
anak J pucat.
C. Riwayat kesehatan lalu
1. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengalami penyakit diare dan varicella
dan dirawat di RS Konawe selama 1 minggu
2. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat-obatan
3. Pasien pernah minum obat bebas yaitu obat paracetamol karena pasien mengalami
demam tinggi.
4. Perkembangan pasien sama dengan perkembangan dan pertumbuhan seperti
saudaranya yang lain.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram

? ? ? ?

37 34
39 37 35 30

41 40

13 5

Keterangan :

: Laki-laki Garis perkawinan :

: Perempuan Garis keturunan :

: Pasien

:Tinggal serumah

Kesimpulan :
GI : Kakek dan nenek pasien dari pihak ayah masih hidup dan dalam kondisi dehat
semua. Sedangkan kakek dan nenek dari pihak ibu pasien masih hidup dan
kakek dari pihak ibu pasien memiliki riwayat penyakit DM type 2.
GII : Ayah pasien anak pertama dari 4 bersaudara dan semuanya masih hidup dan
ibu pasien anak ke pertama dari 4 bersaudara.
GIII : Pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Kakak pasien dalam keadaan sehat
sedangkan pasien dirawat dirumah sakit karena penyakit acute limphoblastik
leukimia (ALL). Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan saudaranya.

E. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)


NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi Reaksi setelah pemberian Frekuensi
1. BCG
DPT (I,II,III) Sudah
2. mendapatkan
imunisasi
3. Polio (I,II,III,IV)
4. Campak
5. Hepatitis

F. Riwayat Tumbuh Kembang


1.Pertumbuhan Fisik
a. Berat badan : 31 kg
b. Tinggi badan : 114 cm
c. LLA : 25,5 cm
d. Lingkar kepala : 52,5 cm
e. Lingkar dada : 77 cm
f. Lingkar perut : 79 cm
2. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat : 11 tahun
a. Berguling : 3 bulan
b. Duduk : 6 bulan
c. Merangkak : 8 bulan
d. Berdiri : 9 bulan
e. Berjalan : 12 bulan
f. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 bulan
g. Bicara pertama kali : 11 bulan
h. Berpakaian tanpa bantuan : 24 bulan
G. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui : 3 jam setelah dilahirkan
b. Cara pemberian : Setiap kali menangis
c. Lama pemberian : 2 tahun
2. Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian : Ketika bepergian
b. Cara pemberian : Dengan dot
c. Jumlah pemberian : 1-2 dot/hari
3. Pemberian makanan tambahan
a. Pertama kali diberikan pada usia 6 bulan
b. Jenis : Bubur, susu dan pisang

H. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal serumah bersama orang tua dan saudaranya
2. Lingkungan berada di desa
3. Rumah dekat dengan : sekolah, pasien tidur bersama kakaknya dalam satu kamar
4. Rumah pasien memiliki tangga
5. Hubungan antar anggota keluarga : baik
6. Pengasuh anak : orangtua

I. Riwayat Spiritual
1. Pasien mengapat support sistem dalam keluarga
2. Anak J sering dilibatkan dalam kegiatan keagamaan

J. Reaksi Hospitalisasi
1. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
a. Ibu membawa anaknya ke RS karena anaknya sering demam dan merasa pusing
kepalanya
b. Dokter menceritkan kondisi anak sekarang
c. Ibu pasien selalu menjaga pasien selama dirawat di RS
d. Anak tinggal bersama keluarga
2. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Anak J mengatakan sakit itu ketika dia susah melakukan aktivitas seperti bermain dan
lain-lain, sedangkan pemahamannya tentang rawat inap yaitu karena kondisi nya yang
sakit maka dia perlu dirawat di rumah sakit .

K. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Selera makan a. Selera makan anak a. Selera makan anak saat
sebelum masuk rumah sakit baik
sakit baik.
b. Menu makan b. Nasi, lauk pauk b. Nasi bubur, lauk dan
pauk
c. Frekwensi makan c. Anak makan 3 x sehari c. Anak makan 3 x sehari
dengan pori dihabiskan. dengan porsi yang tidak
dihabiskan karena anak
cepat mual
d. Makanan yang d. Tidak ada makanan d. Tidak ada makanan yang
disukai yang disukai disukai
e. Makanan pantangan e. Tidak ada makanan e. Tidak ada makanan
pantangan pantangan
f. Cara makan f. Melalui mulut f. Melalui mulut
g. Ritual saat makan g. Berdoa sebelum makan g. Berdoa sebelum makan

2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Jenis minuman a. Air putih, kadang- a. Air putih, kadang-kadang
kadang anak minum susu anak minum susu dan jus
b. Frekuensi minum b. 5-6 kali/hari b. 3-4 kali/hari
c. Kebutuhan cairan c. 1720 cc/hari c. 1720 cc/jam
d. Cara pemenuhan d. Diminum lewat oral d. Diminum lewat oral
3. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Tempat pembuangan a. Di toilet a. Di toilet

b. Frekuensi (waktu) b. 1 x dalam sehari b. 1-2 x dalam sehari

c. Konsistensi c. Lunak c. Encer


d. Kesulitan d. Tidak ada kesulitan d. Tidak ada kesulitan
dalam BAB dan BAK dalam BAB dan BAK
e. Obat pencahar e. Tidak ada e. Tidak ada

4. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Jam tidur a. Jam tidur a. Tidak teratur jam tidur
Siang 12.00 – 15.00 siang dan tidur malam
Malam 21.00 – 06.00 anak karena anak sering
demam
b. Pola tidur b. Teratur b. Tidak teratur
c. Kebiasaan sebelum c. Tidak ada kebiasaan c. Tidak ada kebiasaan
tidur sebelum tidur sebelum tidur
d. Kesulitan tidur d. Tidak ada kesulitan anak d. Tidak ada kesulitan
pada saat tidur tidur

5. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Program olah raga a. - Tidak pernah olahraga
b. Jenis dan frekuensi b. Bermain selama dirawat

c. Kondisi setelah olah c. Bugar dan berkeringat


raga
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Mandi a. Anak mandi sendiri a. Pasien jarang mandi
Cara dengan frekuensi 2 kali selama dirawat dirumah
Frekuensi sehari pakai sabun sakit, klien hanya
Alat mandi mandi dibersihkan badannya
menggunakan tissu
basah
b. Cuci rambut b. Setiap mandi klien b. Pasien tiudak pernah
mencuci rambutnya cuci rambut selama
Frekuensi 2x sehari masuk di Rumah sakit
Cara Dibersihkan
menggunakan air dan
shampo
c. Gosok gigi c. Setiam mandi dan c. Selama di rumah sakit
Frekuensi sebelum tidur anak J pasien tidak pernah
Cara selalu menggosok gigi gosok gigi

7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Kegiatan sehari-hari a. Klien sehari hari a. Klien jarang bermain di
bermain dengan teman- Rumah Sakit
temannya

b. Pengaturan jadwal b. Tidak ada pengaturan b. Tidak ada pengaturan


harian jadwal harian jadwal harian
c. Penggunaan alat c. Anak tidak c. Anak tidak
Bantu aktifitas menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu
d. Kesulitan aktivitas aktivitas
pergerakan tubuh d. Anak tidak memiliki d. Anak sulit melakukan
kesulitan dalam aktivitas karena kondisi
pergerkan tubuh yang lagi sakit
8. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Perasaan saat a. Anak merasa senang saat Pasien menghabiskan
sekolah sekolah waktu nya diatas tempat
b. Waktu luang b. Anak menghabiskan tidur dengan kondisi yang
c. Perasaan setelah waktu luang untuk main lemah
rekreasi dan belajar
d. Waktu senggang klg c. Anak merasa senang
e. Kegiatan hari libur ketika diajak rekreasi
d. Waktu senggang
keluarga dipakai untuk
liburan
e. Main bersama temannya

L. Pemeriksaan Fisik
Hari Senin, tanggal 16 April 2018 jam 11.00 wita
1. Keadaan umum :
a. Kesadaran : Komposmentis (E : 4, V : 5, M : 6)
b. Kebersihan secara umum : Pasien nampak kurang bersih dan rapi
c. Tanda – tanda vital :
1) Tekanan darah : 110/80 mmHg
2) Denyut nadi : 150 x / menit
3) Suhu : 38,9oC
4) Pernapasan : 36 x/ menit
2. Antropometri
a. Tinggi badan : 114 cm
b. Berat badan : 31 kg
c. Lingkar lengan atas : 25,5 cm
d. Lingkar kepala : 52,5 cm
e. Lingkar dada : 77 cm
f. Lingkar perut : 79 cm
3. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : Kepala tampak bersih
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Rambut pasien tebal
c. Mudah rontok : Tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : Rambut klien tampak bersih
Palpasi
a. Tidak terdapat benjolan pada kepala
b. Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala
c. Tekstur rambut halus
4. Muka
Inspeksi
a. Bentuk wajah : Simetris
b. Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal
c. Ekspresi wajah : Datar
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Data lain :-
5. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Tidak ada edema
Tidak ada radang
b. Sclera : Icterus
c. Conjungtiva : Anemis
d. Pupil : Bulat, Isokor, dan refleks pupil terhadap cahaya baik
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : Mata simetris kiri dan kanan
f. Gerakan bola mata : Ada pergerakan bola mata
g. Penutupan kelopak mata: Ada penutupan kelopak mata
h. Keadaan bulu mata : Bulu mata tebal
i. Keadaan visus : Visus normal
j. Penglihatan : Penglihatan normal
Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada
Data lain : Tidak ada
6. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : Simetris kiri dan kanan
b. Bentuk hidung : Bentuk hidung normal
c. Keadaan septum : Keadaan septum normal
d. Secret / cairan : Tidak ada cairan yang keluardari hidung
e. Data lain : Tidak ada
7. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : Simetris kiri dan kanan
b. Ukuran / bentuk telinga : Bentuk telinga normal
c. Lubang telinga : Bersih, tidak tampak adanya serumen dan nanah
d. Pemakaian alat bantu : Anak tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : Tidak ada nyeri tekan pada area telinga
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : Tidak dilakukan
b. Weber : Tidak dilakukan
c. Swabach : Tidak dilakukan
Pemeriksaan vestibuler : Tidak dilakukan
Data lain :-
8. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
b. Keadaan gigi : Keadaan gigi normal lengkap
1) Karang gigi / karies : Tidak ada karies
2) Pemakaian gigi palsu : Anak tidak memakai gigi palsu
c. Gusi : Gusi, Merah muda dan tidak ada peradangan
d. Lidah : Lidah anak tampak bersih
e. Bibir : Bibir tampak pucat dan kering
f. Mulut berbau / tidak : Mulut tidak berbau
g. Kemampuan bicara : kemampuan bicara baik
9. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Mukosa pucat
b. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : Tidak ada nyeri menelan
10. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Teraba
b. Kaku kuduk / tidak : Tidak ada kaku kuduk
c. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelejar limfe
Data lain : Tidak ada
11. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada :Bentuk dada simetris kiri dan kanan
b. Irama pernafasan : Irama pernafasan reguler
c. Pengembangan di waktu bernapas :
d. Tipe pernapasan : pernafasan dada
Data lain :
Palpasi
a. Vokal fremitus : Tidak dikaji
b. Massa / nyeri : Tida ada nyeri pada dada
Auskultasi
a. Suara nafas : Vesikuler
b. Suara tambahan :Tidak ada suara nafas tambahan
Data lain :
12. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : Abdomen cembung
b. Ada luka / tidak : Tidak ada luka pada abdomen
Palpasi
a. Hepar : Tidak terdapat pembengkakan pada hepar
b. Lien : Tidak ada kelainan pada lien
c. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 12 x / menit (normal)
13. Genitalia dan Anus :Tampak bersih, tidak ada hemoroid dan
peradangan
14. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
1) Pergerakan abnormal : Tidak ada pergerakan abnormal
2) Kekuatan otot kanan / kiri : Kekuatan otot kanan = 5, kiri = 5
3) Tonus otot kanan / kiri : Tonus otot normal, tidak ada atropi
b. Sensori
1) Nyeri : Klien merasakan nyeri
2) Rangsang suhu : Ada rangsangan suhu
3) Rasa raba : Ada rangsang raba

Ekstremitas bawah
a. Motorik
1) Gaya berjalan : Tidak dikaji karena pasien terbaring lemah
ditempat tidur
2) Kekuatan kanan / kiri : kekuatan otot kanan = 5, kiri = 5
3) Tonus otot kanan / kiri : Tonus otot normal, tidak ada atropi
15. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : Pasien dapat membedakan bau
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Penglihat klien normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
1) Konstriksi pupil : Normal
2) Gerakan kelopak mata : Pasien dapat menggerakan kelopak matanya
3) Pergerakan bola mata : Pasien dapat menggerakan bola matanya
4) Pergerakan mata ke bawah & dalam : Pasien dapat menggerakan matanya
kebawah dan kedalam
d. Nervus V (Trigeminus)
1) Sensibilitas / sensori : Normal
2) Refleks dagu : Normal
3) Refleks cornea : Refleks kornea klien baik
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : Pergerakan mimik wajah klien normal
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Fungsi pendengaran klien normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
1) Refleks menelan : Refleks menelan klien kurang baik
2) Refleks muntah : tidak dikaji
3) Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Sulit dikaji
4) Suara : Pasien sulit berbicara
h. Nervus XI (Assesorius)
1) Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Pasien dapat memalingkan
kepalanya kekiri dan kekanan
2) Mengangkat bahu : Pasien mampu mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus) : Tidak dikaji
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : tidak terdapat adanya kaku kuduk
b. Kernig Sign : tidak terdapat adanya kernik sign
M. Test Diagnostik
a. Laboratorium, tanggal 16-04-2018
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
WBC 7,15 4,00 - 10,0 103/mm3
RBC 2,83 3,80 - 5,80 106/mm3
HGB 8,4 12,0 – 16,0 g/dl
HCT 25,5 37,0 – 48,0 %
MCV 90,1 80 – 97 µm3
MCH 29,7 26,5 – 33,5 pg
MCHC 32,9 32,0 – 36,0 g/dl
PLT 96 150-400 103/mm3
RDWcv 19,2 10,0 – 15,0 %
RDWsd 61,2 37 – 54 µm3
MPV 12,0 6,0 – 11,0 µm3
PCT 0,11 0,150 – 0,500 %
PDW 13,5 11,0 – 18,0 %
NEU 3,89
LYM 2,57
MON 0,65
EOS 0,00
BAS 0,04
ALY 0,22

Kesan : Anemia
Trombositopenia
Tanggal 16-04-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 103 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
ureum 10 10-50 mg/dl
kreatinin 0,39 L(<1,3)P(<1,1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 75 <38 U/l
SGPT 227 <41 U/l
Albumin 2,1 3,5 – 5.0 gr/dl
Elektrolit
Natrium 133 136 – 145 mmol/l
Kalium 2,4 3,5 – 5,1 mmol/l
Klorida 95 97 - 111 mmol/l

Kesan : Hipoalbuminemia
Imbalance elektrolit
N. Terapi saat ini
1. Infus Kaen 3B 7,4 ml/jam
2. Obat :
NO NAMA DOSIS
1 Paracetamol 310 mg / 8 jam / intravena
2 Ceftazidime 1 mg/intravena
3 Furosemid 1 mg/kgBB
4 Zink 20 mg / 24 jam / oral
5 Urdafalk 150 mg / 12 jam / oral
6 Mercaptopurin 45 mg / 24 jam / oral
7 Prospan syr 2,5 ml / 8 jam / oral
O. KLASIFIKASI DATA

Data objektif
Data subyektif

1. Anak pucat
1. Ibu pasien mengatakan anak J
2. Membran mukosa kering
mengalami demam
3. Badan teraba hangat
2. Ibu pasien mengatakan anak J sangat
4. Konjungtiva anemis
pucat
5. Waktu pengisian kapiler >2 detik
(memanjang)
6. Pasien mengalami anemia (RBC 2,83
106/mm3, HGB 8.4 gr/dl)
7. Pasien mengalami trombositopenia (PLT 96 x
10 3/ mm3
8. Terpasang intravena cateter
9. Albumin 2,1 gr/dl (hipoalbuminemia)
10. Paparann patogen
11. TTV :
Tekanan darah: 110/80 mmHg
Denyut nadi: 150 x / menit
Suhu : 38,9oC
Pernapasan: 36 x/ menit
P. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1 Ds :
Ibu pasien mengatakan anak J mengalami
demam
Do : Ketidakefektifan termoregulasi :
Hipertermi
a. Badan teraba hangat
b. Denyut nadi: 150 x / menit, Suhu :
38,9oC, Pernapasan: 36 x/ menit
3 Ds :
Ibu pasien mengatakan anak J sangat pucat
Do :
a. Anak pucat Ketidakefektifan perfusi jaringan
b. Waktu pengisian kapiler >2 detik perifer
(memanjang)
c. Pasien mengalami anemia (RBC 2,83
106/mm3, HGB 8.4 gr/dl)
3
Faktor resiko :
a. Pasien mengalami trombositopenia (PLT :
96 x 10 3/ mm3 Resiko perdarahan

b. Membran mukosa kering

4
Faktor resiko :

a. Albumin 2,1 gr/dl (hipoalbuminemia)


b. Terpasang intravena cateter Resiko infeksi

c. Paparan patogen
Q. Diagnosa Keperawatan

Diagnosis Keperawatan Tanggal teratasi


Tanggal ditemukan
NANDA 2015 – 2017
1. Ketidakefektifan termoregulasi : Hipertermi
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan 16 April 2018
Kelas 6 : Termoregulasi
Kode : 00008
2. Ketitakefektifan perfusi jaringan perifer
Domain 4 : Aktivitas/Latihan 16 April 2018
Kelas 4 : Respons kardiovaskular/pulmonal
Kode : 00228
3. Resiko perdarahan
Domain 11 : Keamanan/perlindungan
Kelas 2 : Cidera fisik 16 April 2018
Kode : 00206
4. Resiko infeksi
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan 16 April 2018
Kelas 1 : infeksi
Kode : 00004
Intervensi Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


No. Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
1 Ketidakefektifan termoregulasi : Hipertermii Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 3900. Pengaturan Suhu
Dibuktikan dengan : jam, klien akan : Aktivitas Keperawatan:
Ds : Menunjukkan Termoregulasi (0800), yang 1. Monitor suhu dan tanda – tanda vital lainnya.
Ibu pasien mengatakan anak J mengalami dibuktikan dengan indicator sebagai berikut: (4-5 = 2. Monitor suhu dan warna kulit
demam sedikit terganggu – tidak terganggu) 3. Berikan Health Edukasi untuk mencegah dan
Do : Kriteria Hasil: mengontrol menggigil.
a. Badan teraba hangat a. Suhu tubuh dalam rentang normal (36-37,5ºC) 3740. Perawatan Demam
b. Denyut nadi: 150 x / menit, Suhu : 38,9oC, b. Nadi dan suhu dalam rentang Normal Aktivitas Keperawatan:
Pernapasan: 36 x/ menit c. Tidak ada perubahan warna kulit dan dan tidak ada 4. Anjurkan pasien untuk banyak minum air untuk
pusing mengganti cairan tubuh yang telah hilang.
5. Anjurkan keluarga untuk kompres hangat pada dahi
dan aksila
6. Anjurkan keluarga untuk selimuti pasien untuk
mencegah hilanganya kehangatan tubuh.
7. Berikan Health edukasi tentang manfaat asupan
nutrisi yang adekuat.
8. Kolaborasi pemberian obat antipiretik.
2 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 2660. Manajemen sensasi perifer
Dibuktikan dengan ; jam, diharapkan : Aktivitas keperawatan:
Ds : a. Menujukkan Status sirkulasi (0401), yang 1. Kaji warna dan suhu kulit
Ibu pasien mengatakan anak J sangat pucat dibuktikan oleh indikator 4-5 (devisiasi ringan dari 2. Lakukan penilaian komprehensif sirkulasi perifer
Do : kisaran normal – tidak ada devisiasi dari kisaran seperti memriksa nadi perifer, edema, pengisian
a. Anak pucat normal) kapiler dan warna kulit.
b. Waktu pengisian kapiler >2 detik b. Menunjukkan Perfusi jaringan : perifer (0407), 3. Kaji adanya kesemutan pada ektermitas bawah
(memanjang) yang dibuktikan oleh indikator 4-5 (devisiasi 4. Pantau status hidrasi
c. Pasien mengalami anemia (RBC 2,83 ringan dari kisaran normal – tidak ada devisiasi 5. Pantau hasil laboratorium
106/mm3, HGB 8.4 gr/dl) dari kisaran normal) 6. Ajarkan manfaat latihan fisik pada sirkulasi perifer

Kriteria hasil : Aktivitas kolaboratif :


a. Pengisian ulang kapiler <2 detik 7. Kolaborasi pemberian medikasi
b. Kulit pada ektremitas hangat dan dingin
c. Klien tidak pucat.
d. Tidak terjadi anemia dengan HB normal (10,0 –
12,0 gr/dl)

3 Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 3520. Pencegahan perdarahan
jam, pasien diharapkan : Aktivitas Keperawatan:
Dengan faktor resiko :
a. Menunjukkan tidak terjadi atau pasien tidak 1. Pantau tanda-tanda vital
a. Pasien mengalami trombositopenia (PLT :
mengalami perdarahan (1101), yang dibuktikan 2. Pantau pemeriksaan koagulasi, kadar hemoglobin
96 x 10 3/ mm3
dengan indicator sebagai berikut (4-5: sedikit dan hemotokrit
b. Membran mukosa kering
terganggu, tidak terganggu). 3. Ajarkan untuk meningkatkan asupan kaya vitamin K
Kriteria Hasil: 4. Berikan produk darah yang diprogramkan.
a. Tidak mengalami trombositopenia
b. Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan
kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang
c. Memmbran mukosa lembab

4 Resiko infeksi Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 3 x 24 6540 : Kontrol infeksi
Dengan faktor resiko : jam tidak terjadi resiko : Aktivitas keperawatan :
a. Albumin 2,1 gr/dl (hipoalbuminemia) a. Status imunitas, 1. Kaji tanda-tanda infeksi
b. Terpasang intravena cateter b. Pengendalian resiko; proses infeksius 2. Bersihkan lingkungan secara tepat setelah
c. Paparan patogen Dengan kriteria hasil : digunakan pasien
a. Terjadi peningkatan albumin (3,5 – 5,1 gr/dl) 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap
b. Menunjukkan suhu tubuh yang normal (36,5-37,5) kegiatan perawatan pasien
c. Tidak ada tanda-tanda infeksi yang terjadi 4. Ajar pasien dan keluarga tentang tanda dan
gejala infeksi
5. Kolaborasi pemberian antibiotic
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI I

Nama Pasien : An J
No. RM : 831801

Diagnosis Hari / Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi Nama Jelas &
Keperawatan Tanggal Paraf

Ketidak efektifan Senin , 16 10.00 1. Penatalaksanaan pemberian transfusi darah Senin, 16 April 2018, Jam 13.25 wita
perfusi jaringan April 2018 Hasil : telah diberikan produk darah Packed Red Cell S : Pasien merasa pusing jika baru bangun dari tempat
perifer (PRC) 230 ml tidur
Windawati
13.05 2. Mengkaji warna dan suhu kulit O:
Hasil : Warna kulit pasien pucat dan suhu kulit teraba a. Pasien pucat
dingin b. Waktu pengisian kapiler >2 detik
Resiko perdarahan 13.10 3. Mengkaji sirkulasi perifer c. Membrane mukosa kering
Hasil : Pasien merasa pusing jika baru bangun dari d. HGB 8.4 gr/dl
tempat tidur, waktu pengisian kapiler >2 detik A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer dan
(memanjang) resiko perdarahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji warna dan suhu kulit
2. Kaji sirkulasi perifer
3. Pantau status hidrasi
4. Pantau hasil lab
5. Ajarkan manfaat latihan fisik pada sirkulasi perifer
6. Kolaborasi pemberian medikasi
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI II

Nama Pasien : An J
No. RM : 831801

Diagnosis Hari / Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi Nama Jelas &
Keperawatan Tanggal Paraf

Ketidak efektifan Selasa , 17 09.03 1. Mengkaji warna dan suhu kulit Selasa, 17 April 2018, Jam 13.30 wita
perfusi jaringan April 2018 Hasil : Warna kulit pasien pucat dan suhu kulit teraba S : Pasien merasa pusing jika baru bangun dari tempat
perifer dingin tidur
Windawati
09.08 2. Mengkaji sirkulasi perifer O:
Hasil : Pasien merasa pusing jika baru bangun dari a. Pasien pucat
tempat tidur, waktu pengisian kapiler >2 detik b. Waktu pengisian kapiler >2 detik
(memanjang) c. Membrane mukosa kering
09.15 3. Memantau status hidrasi d. HGB 9.5 gr/dl
Hasil : Pasien minum sedikit sekitar 50-60 cc tapi A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
sering, membran mukosa kering. belum teratasi
09.20 4. Mengajarkan manfaat latihan fisik pada sirkulasi P : Lanjutkan intervensi
perifer 1. Kaji warna dan suhu kulit
Hasil : Pasien melakukan aktivitas fisik seperti ke 2. Kaji sirkulasi perifer
kamar mandi ditemani oleh ibu pasien 3. Pantau status hidrasi
13.20 5. Memantau hasil lab 4. Pantau hasil lab
Hasil : Pasien mengalami anemia HGB 9.5 gr/dl 5. Ajarkan manfaat latihan fisik pada sirkulasi perifer
6. Kolaborasi pemberian medikasi
Resiko infeksi Selasa, 17 09.15 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi Selasa, 17 April 2018, Jam 12.30 wita
April 2018 Hasil : Tidak ada kemerahan dan rasa panas pada area S :-
sekitar tangan yang terpasang intravena cateter. Pasien O:
masih terpasang intravena cateter a. Terpasang intavena chateter
09.25 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah setiap kegiatan A : Resiko Infeksi
perawatan pasien P : Lanjutkan intervensi
Windawati
Hasil : Cuci tangan dengan 6 langkah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda infeksi
09.30 disetiap 5 moment 2. Bersihkan lingkungan secara tepat setelah
3. Mengajar pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala digunakan pasien
infeksi 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap kegiatan
Hasil : Keluarga mengerti tentang tanda dan gejala perawatan pasien
12.00 infeksi 4. Ajar pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala
4. Penatalaksanaa pemberian antibiotic infeksi
Hasil : Ceftazidine 1 gr / intravena 5. Kolaborasi pemberian antibiotic

Ketidakefektifan Selasa, 17 09.03 1. Memonitor suhu dan warna kulit Selasa, 17 April 2018, Jam 13.30 Wita
termoregulai : April 2018 Hasil : Suhu kulit tidak demam dan warna kulit S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam
Hipertermi nampak pucat dengan suhu tubuh yang naik turun
09.25 2. Memonitor suhu dan tanda – tanda vital lainnya. O:
Hasil : TD : 110/60 mmHg, Nadi : 148 x/menit, suhu : a. Badan anak masih teraba hangat
o
37,3 C, pernapasan : 36 x/menit. b. Nadi : 148 x/menit, suhu : 37,3oC, pernapasan : 36
11.50 3. Menganjurkan pasien untuk banyak minum air mineral x/menit.
untuk mengganti cairan tubuh yang telah hilang. A : Masalah ketidakefektifan termoregulasi belum Windawati

Hasil : minum air mineral sekitar 3 gelas teratasi


12.00 4. Menganjurkan keluarga untuk kompres hangat pada P : Lanjutkan intervensi
dahi dan aksila 1. Observasi Vital sign
Hasil: Keluarga memberikan kompres setiap pasien 2. Anjurkan klien banyak minum air putih
demam 3. Anjurkan keluarga untuk kompres hangat pada dahi
13.20 5. Penatalaksaan pemberian obat antipiretik. dan aksila
Hasil : Paracetamol 310 mg/intravena 4. Kolaborasi pemberia antipiretik.
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI III

Nama Pasien : An J
No. RM : 831801

Diagnosis Hari / Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi Nama Jelas &
Keperawatan Tanggal Paraf

Ketidakefektifan Rabu, 18 08.25 1. Memonitor suhu dan warna kulit Rabu, 18 April 2018, Jam 08.55 Wita
termoregulai : April 2018 Hasil : Suhu kulit tidak teraba hangat S : Ibu pasien mengatakan suhu tubuh pasien naik turun
Hipertermi 08.30 2. Memonitor suhu dan tanda – tanda vital lainnya. O:
Hasil : TD : 110/60 mmHg, Nadi : 148 x/menit, suhu : a. Nadi : 148 x/menit, suhu : 37,3oC, pernapasan : 36
36,3oC, pernapasan : 32 x/menit. x/menit.
08.40 3. Menganjurkan keluarga untuk kompres hangat pada b. Badan tidak teraba hangat
dahi dan aksila bila suhu anak naik (demam) A : Masalah ketidakefektifan termoregulasi : Hipertermi
Hasil: Keluarga pasien memahami teratasi Windawati

08.45 4. Menganjurkan keluarga untuk memberikan minum air P : Lanjutkan intervensi


mineral untuk mengganti cairan tubuh yang telah 1. Observasi Vital sign
hilang. 2. Anjurkan klien banyak minum air putih
Hasil : minum air mineral sekitar 3 gelas 3. Anjurkan keluarga untuk kompres hangat pada dahi
dan aksila
4. Kolaborasi pemberia antipiretik.
Resiko perdarahan Rabu, 18 09.00 1. Memantau pemeriksaan koagulasi, kadar hemoglobin Rabu, 18 April 2018, Jam 09.30 wita
April 2018 dan hemotokrit S:-
Hasil : HB : 9,5 gr/dl O:
09.10 2. Mengobservasi membran mukosa a. Hb 9,5 gr
Hasli : Membran mukosa masih kering b. Membran mukosa masih kering
3. Memberikan HE kepada keluarga pasien tentang A: Resiko perdarahan
pentingnya asupan makanan kaya vitamin K P : Lanjutkan intervensi
Hasil : Keluarga pasien mengerti bahwa adalah 1. Pantau tanda-tanda vital
sayuran yang berdaun hijau seperti sawi dan kangkung 2. Pantau pemeriksaan koagulasi, kadar hemoglobin
dan hemotokrit
3. Ajarkan untuk meningkatkan asupan kaya vitamin
K
4. Berikan produk darah yang diprogramkan.
Ketidak efektifan Rabu, 18 11.05 1. Mengkaji sirkulasi perifer Rabu, 18 April 2018, Jam 20.00 wita
perfusi jaringan April 2018 Hasil : Pasien tidak merasa pusing jika baru bangun S : Pasien tidak merasa pusing jika baru bangun dari
perifer dari tempat tidur, waktu pengisian kapiler <2 detik tempat tidur
Windawati
(Normal) O:
11.10 2. Mengkaji warna dan suhu kulit a. Pasien tidak pucat
Hasil : Warna kulit pasien tidak terlalu pucat dan suhu b. Waktu pengisian kapiler <2 detik
kulit teraba tidak terlalu dingin A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
11.22 3. Memantau status hidrasi teratasi
Hasil : Pasien minum sedikit sekitar 50-60 cc tapi P : Lanjutkan intervensi
sering, membran mukosa masih kering. 1. Kaji warna dan suhu kulit
11.30 4. Mengajarkan manfaat latihan fisik pada sirkulasi 2. Kaji sirkulasi perifer
perifer 3. Pantau status hidrasi
Hasil : Pasien melakukan aktivitas fisik seperti ke 4. Pantau hasil lab
kamar mandi ditemani oleh ibu pasien 5. Ajarkan manfaat latihan fisik pada sirkulasi perifer
6. Kolaborasi pemberian medikasi

Anda mungkin juga menyukai