Anda di halaman 1dari 2

Nama :Suci Anjarwati

Nim :C1071141042

Peternak babi dibali, dikeluhkan dengan kematian anak babi yang baru lahir!

Peternak babi pembibitan di Bali sering mengeluh karna tingginya angka kematian anak
babi ang baru lahir. Kemaian tertinggi dikkeluhkan terjadi karena pada hari ketiga pacsa
kelahiran (prevalensi 25%), kemudian disusul terjadi pada hari-ari berikutya (pravelensi 10%.
Peternak bingung atas kejadian tersebut padahal mereka telah berbuat maksima untuk
menyelamatkan anak babi yang baru lahir.
Kejadian ini sering diakibatkan karena peternak belum mengenal prosedur pecegahan
penyakit yang benar. Oleh karena pengetahuan tentang perjalanan penyakit belum diketahui
dengan baik, seringkali penyakit dengan leluasa menginfeksi induk maupun anak babi, baik yang
masih ada dalam kandungan maupun setelah lahir sehingga dapat menimbulkan kematian.
Beberapa peternak juga sudah berupaya maksimal namun kematian masih sering terjadi,
terutama pada musim hujan.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Prinsip ini sangat tepat digunakan untuk
mengatasi kebingungan para peternak babi pembibitan akibat kematian anak babi dari serangan
penyakit. Program pencegahan penyakit dengan mengedepankan bioskuriti, vaksinasi, dan
medikasi secara teratur, serta perlakuan khusus menjadi pilihan agar anak babi bisa hidup
terhindar dari serangan penyakit.
Prevalensi air susu induk macet pasca melahirkan cukup tinggi. Kejadian ini sangat
merugikan, karena menimbulkan puting susu induk membengkak, induk demam, napsu makan
menurun, sedangkan anak babi menjadi kurus sering diakhiri oleh kematian. Kejadian ini
sebetulnya bermula dari infeksi bakteri pada rahim (uterus) induk bunting.
Anak babi dilahirkan dengan persediaan kandungan zat besi yang rendah pada tubuhnya
sedangkan susu induk tidak cukup kandungan besinya untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
Akibatnya sering anak babi mengalami anemia karena kekurangan besi, terutama didaerah dingin
sedangkan di daerah–daerah tropis kejadiannya agak jarang (Williamson dan payne,1993).
Untuk mencegah kematian anak babi akibat defisiensi besi yang umum terjadi maka
setelah umur 2–3 hari anak babi diberi larutan besi yang dioles pada puting susu induk, diberi
peroral atau suntikan khusus. Keadaan kandang harus dijaga bersih, kering, dan suhunya diatur
agar anak babi dan induknya nyaman (Aritonang dan Gintin,1989 ).

Anda mungkin juga menyukai