Makalah KWN
Makalah KWN
Perubahan pola pikir kadang sering terjadi terhadap semua orang, terutama kepada orang
yang selalu merasakannya, karna mereka akan menyadari perubahan sekecil apapun
terhadap pola pikir mereka, apakah itu pola pikir yang positive atau negative yang mereka
rasakan, jika mereka merasakan perubahan hal positive terhadap diri mereka sendiri
maka ada dorongan dalam diri mereka untuk selalu optimis dalam meraih mimpi dalam
berwirausaha, dan jika dengan pola pikir yang negative , itu akan menyebabkan mereka
selalu bersifat pesimis untuk meraih mimpi mereka, maka dari itu pendidikan dan
komunikasi untuk medapatkan informasi sangatlah penting dalam mengubah mindset
seseorang dalam berwirausaha supaya mempunyai pikiran inovatif dan kreatif dalam
mewujudkan mimpinya menjadi seorang wirausaha yang berhasil.
Bila Anda mengubah pikiran Anda, Anda mengubah keyakinan diri Anda
Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda, Anda mengubah harapan-harapan Anda
Bila Anda mengubah harapan-harapan Anda, Anda Mengubah sikap Anda
Bila Anda mengubah Sikap Anda, Anda akan mengubah Tingkah Laku Anda
Bila Anda mengubah Tingkah Laku Anda, Anda Mengubah Kinerja Anda
Bila Anda mengubah Kinerja Anda, Anda telah mengubah Nasib Anda
Bila Anda mengubah Nasib Anda, Anda telah mengubah Hidup Anda.
Begitu pentingnya perubahan pola pikir sesorang, dimulai dari merubah pola pikir,
sesorang bisa merubah nasib dan hidupnya.
Pola pikir wirausaha yang dikembangkan dari pemikiran Neal Thornberry. Menurut
Neal Thornberry, Pola pikir wirausaha melibatkan 10 kualitas, sebagai berikut (yang akan
coba dikupas lebih dalam oleh penulis)
7. Perseverance.
Mereka menjaga dan memelihara idenya untuk kemudian diwujudkan. Beberapa
orang hanya berhenti pada level menemukan ide baru. Namun, para wirausahawan sejati,
mereka memelihara, mengembangkan dan berusaha mewujudkan ide tersebut. Nurfitira
Khoirunnisa adalah contoh yang baik untuk menjelaskan karakter ini. Ia memiliki ide untuk
membuat penghapus elektrik gara-gara badannya yang kurang tinggi, sehingga tidak dapat
menjangkau seluruh bagian papan tulis di sekolahnya. Berkaca dari situasi itu, ia dan
rekannya kemudian berusaha menciptakan penghapus elektrik. Inilah contoh preserverasi,
yaitu usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan
mewujudkannya.
8. Resilience (ketahanan).
Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka anak-anak yang jika
dipukul selalu kembali ke posisi semula. Inilah kewirausahaan yang sesungguhnya. Tidak
ada satupun usaha yang tanpa penghalang dan tanpa hambatan. Namun, daya tahan ini akan
mengembalikan kita kembali ke posisi semula. Sudah terlalu banyak para pelaku usaha
mental dan jatuh diterjang angin. Namun tidak terlalu banyak yang kemudian dapat kembali
ke posisi semula. Inilah sikap ketahanan yang perlu dimiliki setiap kita yang sadar bahwa
hidup adalah perjuangan, dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit
setelah jatuh dan bangun setelah terjerembab oleh kerasnya kehidupan.
9. Optimi.
Optimis, secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivita ke
aktivitas lain, tanpa kehilangan antusiasme. Optimis adalah juga bentuk keyakinan bahwa
tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri. Mungkin para
pembaca mengenal sosok Jerry Aurum, seorang fotographer ternama. Ia adalah contoh
seorang wirausaha yang sangat optimis dan yakin dengan kapabilitas yang dimilikinya.
Saat ini, berbagai institusi, dan perusahaan besar di Indonesia sudah menggunakan jasanya.
Optimisnya antara lain dibuktikan dengan kegigihannya dalam memulai usaha
fotographinya. Ia mengirimkan 500 eksemplar kalender ke berbagai perusahaan di
Indonesia yang berisi foto-foto hasil karyanya. Dengan rasa optimisnya, ia beranggapan
bahwa minimal pasti ada satu dua perusahaan yang akan menggunakan jasanya. Hal itu
kemudian terbukti, dan akhirnya berbagai tingkatan klien berlomba-lomba menggunakan
jasanya.
Hampir senada dengan penjelasan dimuka, Rita dan Ian menjelaskan tentang Pola pikir
wirausaha (Entrepreneurial Mindset) sebagai berikut:
a. Mereka, secara bersemangat, selalu mencari peluang-peluang baru.
b. Mengeksplor berbagai kesempatan dengan pendekatan/disiplin yang tidak biasa
c. Mereka secara efektif hanya mengeksplor peluang terbaik dan menjauhi berlelah-lelah
dengan mengejar setiap kesempatan
d. Mereka fokus pada eksekusi, terutama eksekusi yang adaptif.
e. Mereka menyatukan energi setiap orang dalam domain mereka
1.Kita Bertanggung Jawab Untuk Segala Situasi dan Keputusan yang Diambil
Entrepreneur adalah sosok luar biasa yang punya kesempatan untuk menciptakan sesuatu
yang tadinya tak ada menjadi ada. Dulu saat jadi seorang pekerja, mungkn kita tinggal
menjalankan semua tugas tanpa harus pusing berpikir baik buruknya kontribusi tugas
tersebut untuk perusahaan. Mindset ini tentunya harus diubah, karena seorang entrepreneur
tak hanya bertanggung jawab untuk kesejahteraan dirinya sendiri, tapi juga harus
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan usahanya atau bahkan kesejahteraan tim usaha.
Seorang pekerja biasanya fokus kepada hal-hal yang bersifat jangka pendek saja. Namun
entrepreneur harus membangun visi jangka pendek dan visi jangka panjang kemudian
menjalankannya secara bersamaan. Jangan pernah bermalas-malasan untuk mewujudkan
setiap visi dan ide brilian yang sudah terlintas di benak kita selama ini.
Entrepreneur selalu dituntut untuk berpikir “out of the box”. Segala ide-ide baru yang liar
serta keinginan untuk mewujudkannya harus dijalankan secara terencana agar bisa
mendatangkan keuntungan dan reputasi yang baik bagi bisnis yang sedang dibangun.
Keluarlah dari zona nyaman seorang pekerja, dan jadikan ketidaknyamanan sebagai bagian
dari proses pembelajaran.
Kadangkala seorang pekerja harus berupaya menyelesaikan semua pekerjaan yang tidak ia
sukai. Tapi saat seorang pekerja sudah bertransformasi sebagai entrepreneur, berarti
entrepreneur tersebut sudah memilih bidang yang akan ia cintai. Lakukan segala cara yang
objektif dan masuk akal untuk mulai memajukan bisnis yang dibangun dari nol.
Melanggar aturan kala bekerja dengan perusahaan lain bisa berujung pada pemecatan, tapi
tidak demikian halnya dengan seorang entrepreneur. Mendobrak aturan dan kebiasaan-
kebiasaan konvensional berarti mencari cara baru untuk memajukan bisnis secara positif.
Menjadi eksentrik untuk mencapai kesuksesan ternyata sah-sah saja, selama hal tersebut
halal dan tidak mengganggu hak serta kepentingan orang lain.
Eight to five, begitulah kira-kira jam kerja yang harus dipatuhi oleh pekerja. Menjadi
entrepreneur berarti mengorbankan kebahagiaan ketika melihat angka 5 di jam tangan.
Karena seorang entrepreneur membutuhkan waktu yang tak terbatas untuk membangun
kesuksesan suatu bisnis. Carilah berbagai inovasi dalam keadaan yang rileks dan santai
agar kita tak merasa terbebani dengan waktu yang sedang kita gunakan.
Banyak orang yang bingung kapan waktu yang tepat untuk keluar dari zona nyaman dan
mulai bertransformasi jadi entrepreneur. Kuncinya hanya satu, yakni memulainya dari
sekarang. Bila kita masih terikat pekerjaan dengan perusahaan, kita bisa merintis bisnis
dengan bantuan keluarga dan orang-orang terdekat.
Tak ada entrepreneur yang langsung sukses ketika merintis bisnis. Semangat untuk maju
dan dedikasi yang besar akan membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih positif. Kita
tinggal meyakinkan diri sendiri untuk memilih dan menjalankan bisnis sesuai dengan minat
dan bakat yang kita miliki.
Antusiasme
Menjadi kaya dan bebas secara finansial merupakan perjalanan panjang yang tak kenal
henti. Ibarat seorang pelari merathon, anda memerlukan langkah-langkah konsisten dalam
jangka panjang. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi kaya.
Disinilah antusiasme berperan penting. Anda harus memelihara antusiasme tersebut
dalam jangka panjang. Jangan pernah kehilangan gairah. Hanya dengan rasa ketertrikan
yang tinggi, rasa ingin tahu yang begitu besar, anda bisamenemukansuatu cara
mengakumulasikan aset yang efektif.
Kesenangan Belajar
Mengasah kecerdasan finansial membutuhkan kesenanga belajar terus-menerus. Jagalah
agar kesenangaitu tidak menguap. Selalu menggali hal-hal baru, cara baru, mencari
tentang fenomena baru, adalah hal-hal yang bisa mengasah terus kecerdasan anda.
Teruslahberfikir mengenai caraanda berfikir.
Dunia berubah perilaku manusia juga berubah. Kalau kita percaya bahwa kecerdasan
finansial adalah sesuatu yang menyangkut perilaku manusia, maka tidak ada ruang
sedikitpun untuk mengistirahatkan otak.
Kecerdasan finansial bukanlah berapa aset yang telah anda akumulasi. Melainkan
seberapa canggih carayang anda temukan, sistem yang anda bangun, dan pola
berfikiryang anda terapkan.
Pendidikan skolastik dan profesional tidak mengajari kita cerdas secara finansial. Kita
belajar kita belajar akunting disana. Namun kita disiapkan untuk jadi book- keeper bagi
aset-aset orang lain. Kita tidak belajar untuk mengembangbiakkan aset sendiri. Para guru
dan dosen mengajari kita bekerja untuk mencari uang, bukan menciptakan uang.
Disekolah kita belajar menjadi pegawai yang baik, taat, loyal, dan produktif. Dikampus,
kita dipersiapkan menjadi skrup-skrup dari mesin uang milik orang lain. Diberbagai
kursus terang-terangan kita dilatih bekerja untuk orang lain. Tak satupun yang mengajari
kita bebas secara finansial. Itulah kelemahan sistem pendidikan kita sekarang.
Tapi, hanya karena sekolah tidak menyediakan tempat bagi kecerdasan finansial didalam
kurikulum, apakah lantas kita tidak mempelajarinya?kita tetap harus mempelajarinya.
Mungkin secara langsung didunia nyata. Mungkin juga kita mempelajarinya secara
empirik, dengan pengalaman kongkrit. Atau, mungkin kita bisa memetik pelajaran dari
pengalaman orang lain, entah pengalaman gagal atau sukses.
Lakukan Sekarang
Cermati bagaimana uang diciptakan. Amati bagaimana asset berpindah tangan. Seraplah
ilmu mengenai kecerdasan financial. Entah melalui pengalaman nyata, pola menthoring,
menyerap ilmu sang guru, atau membaca buku, yang jelas ada banyak cara untuk
mengasah kecerdasan financial anda.
Daftar Pustaka
Ais zakiyudin,.2012. Pengertian kreatif dan inovatif.[online]Dari: <http://ais-
zakiyudin.blogspot.com/2012/04/pengertiankreatif-daninovatif-kretifdan.html>[Di
akses 4 maret 2018]
Mardhia,murein miksa.2011.Perubahan Mindset.[online] Dari :
http://www.entrepreneurmuda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=16
9:berpikir-perubahan&catid=61:change-thingking&Itemid=88 [Di akses 3 maret 2018].
Darwono.2010.Kecerdasan Finansial:Pilihan cerdas orang cerdas.[online]Dari :
http://theholisticleadership.blogspot.com/2010/11/kecerdasan-finansial.html [Di akses 4
maret 2018].