Anda di halaman 1dari 4

Kue Ulang Tahun Untuk Iza

Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar. Iyan, dia

adalah seorang siswa kelas 8 SMPN 1 Pekanbaru. Iyan memiliki seseorang adik

yang berumur 7 tahun, Iza namnya. Iyan hanya tinggal dengan Iza adiknya,

orang tua mereka sudah tiada. Ayah mereka tiada sewaktu Iza masih didalam

kandungan ibunya, sedangkan ibunya tiada sewaktu Iyan duduk dibangku

kelas 5 SD.

Iyan mencukupi kehidupannya dan adiknya dengan cara berjualan es

potong dan bekerja serabutan. Apapun pekerjaan yang menurutnya dapat ia

kerjakan akan dilakukannya. Iyan tidak meresa malu dengan teman temannya.

Semua teman temanya mengetahui latar belakang kehidupan Iyan.

Hari ini adalah hari terakhir Ulangan Tengah Semester 1. Iyan selalu

berdo'a dan berusaha semaksimal mungkin agar mendapat nilai yang baik.

Iyan memang terkenal sebagai siswa terpandai disekolah, Iyan berharap

semoga kepandaiannya bisa bermanfaat untuk Iyan dan juga semua orang,

Iyan juga berharap ia mendapatkan beasiswa untuk sekolah tingkat

selanjutnya. Bel yang menandakan bahwa waktu ulangan telah usai berbunyi

dan bunyi bel itu lebih awal dari biasanya.

Sepulang dari sekolah Iyan segera berjualan es potong, hari ini Iyan

berjualan sembari mengajak adik kesayangannya berjalan jalan. Iyan ingat

betul jika hari ini Iza adiknya berulang tahun. Iza sangat senang karena diajak

jalan jalan oleh kakaknya, sudah lama sekali Iza tidak diajak jalan jalan oleh
kakaknya. Iza melihat ada toko es krim dan kue disebrang jalan. Iza terus

memperhatikan toko itu. Melihat adiknya yang terus menatap toko itu Iyan

langsung mengajak duduk adiknya dan kemudian bertanya pada adiknya.

" Kamu sedang melihat apa sih dek ? "Tanya Iyan yang Sebenarnya sudah

tahu apa yang sedang dilihat adeknya.

" Tidak, aku tidak Melihat apa. " Jawab Iza yang berusaha menutup nutupi

keinginannya.

" Benarkah ? " Tanya Iyan dengan sedikit canda.

" Kak apa kakak ingat jika hari ini adalah hari ulang tahun ku? "

" Tentu saja ingat, apakah kau menginginkan sesuatau? " Tanya Iyan

kembali.

" Aku ingin es krim dan kue ulang tahun kak. Apa kak Iyan punya uang? "

Kakak akan membelikanmu, tapi tidak hari ini ya. Kakak janji " Jelas Iyan.

Keesokan paginya sepulang sekolah Iyan segera berjualan es petong dengan

bersemangat. Waktu masih menunjukan pukul 3 sore, tapi dagangan milik

Iyan sudah habis terjual. Tapi uang yang Iyan miliki belum cukup untuk

memenuhi keinginan adiknya, kemudian Iyan segera mencari pekerjaan lain.

Saat Iyan sedang berjalan kembali kerumah ada seseorang tetangga Iyan yang

nenawarkan kepada Iyan untuk berjualan gorengan Iyan pun

menyanggupinya.

Akhirnya uang yang dimiliki Iyan sudah cukup untuk membeli es krim dan

kue untuk Iza. Iyan merasa sangat letih, lelah, dan sangat mengantuk, tapi hal
itu tak dihiraukan Iyan. Sesampainya dirumah Iyan langsung mengajak Iza

ketoko itu. Namun malang, ketika akan menyebrang sebuah mobil melaju

sangat kencang menabrak Iyan. Tubuhnya terpelanting hingga terhempas ke

aspal jalan raya. Mobil yang menabrak tadi kabur tanpa menoleh sedikitpun

kearah Iyan yang tergeletak diaspal.Iza sangat terkejut dan segera

menghampiri kakaknya. Iza menengi tersedu sedu disamping kakaknya, Iza

saat itu bingung, beruntung ada Pak Ridwan yang segera menolong Iyan.

“ Pak Ridwan tolong belikan kue ulang tahun dan es krim untuk

Iza!”ucap

Iyan dengan suara lirih.

“ baiklah Yan nanti saya belikan,tapi kamu yang utama”

“ Saya tidak apa-apa pak.”

Ucapan Iyan menggantung kesadaranya telah hilang. Ia dibawa ke rumah

sakit terdekat. Keesokan harinya Pak Ridwan memenuhi janjinya. Setelah Pak

Ridwan membeli kue dan eskrim segeralah diberikan pada Iyan, dan Iyan pun

langsung memberikanya pada Iza sambil mengucapkan selamat ulang tahun

Iza. Namun kesadaran Iyan menghilang kembali. Langsung saja Pak Ridwan

memanggil dokter, namun naas Iyan kini telah meninggalkan Iza. Karena

merasa iba Pak Ridwan pun mengangkat Iza menjadi anaknya.

TAMAT
Kharizma Putri A.

No. Absen : 18

Anda mungkin juga menyukai