Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat- sifat yang harmonis (serasi)


dan memperhatikan semua segi dalam kehidupan manusia serta hubungan
dengan orang lain. Kesehatan jiwa merupakan keadaan jiwa yang sehat
menurut ilmu kedokteran sebagai ungsur kesehatan, yang dalam
penjelasanya disebutkan bahwa kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal
dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang
lain. Upaya untuk mencapai keadaan jiwa yang sehat diperlukan usaha dan
waktu untuk membinanya. Keadaan jiwa yang sehat dikembangkan sejak
masih kecil hingga dewasa dalam berbagai tahapan perkembangan.
Mempengaruhi lingkungan terutama keluarga sangat penting untuk
membina keluarga yang sehat jiwa (1)

Gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologis yang di tunjukan


oleh individu yang menyebabkan distress,disfungsi,dan menurunkan kualitas
kehidupan .hal ini mencerminkan disfungsi psikobiologis dan bukan sebagai
akibat penyimpangan social atau konflik dengan masyarakat. Tingkat atau
derajat keparahan dan persentasi beberapa gangguan jiwa menyebabkan
ketegangan dan mempengaruhi individu,keluarga mereka,komonitas dan
system pelayanan kesehatan yang lebih luas. Terdapat peningkatan resiko
kematian premature mulai dari yang bersifat alamiah hingga tidak alamiah
pada orang yang mengalami gangguan jiwa (2) gangguan jiwa di kenal
sebagai kerasukan setan atau hukuman sebagai pelanggaran sosial, agama
dan norma sosial. Maka dari itu penderita dianiaya, hukum serta diejek oleh
masyarakat. Saat ini pemikiran mengenai gangguan jiwa berubah, Amerikan
Psychatric Assosiation mendefinisikan gangguan jiwa sebagai sindrom atau
pola psikologis dan pola perilaku yang penting secara klinis, terjadi kepada
individu yang mengalami sindrom dam dihunbungkan dengan adanya stress,
distabilitas serta peningktan risiko secara bermagna untuk mati, sakit,
ketidak mampuan atau kehilangan kebebasan (3)

Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementrian Republik


Indonesia menyimpulkan bahwa prevalensi ganggunan mental emosional
yang menunjukan gejala depresi dan kecemasan, usia 15 tahun terjadi
peningkatan pada tahun 2018 yaitu 9,8% dibandingkan prevalensi
gangguan jiwa berat nasio nal sebesar 1,7 per mil artinya bahwa dari 1000
penduduk Indonesia terdapat dua sampai tiga diantaranya menderita
gangguan jiwa berat. (4).

Skizofrenia adalah penyakit otak neurologis yang berat dan terus


menerus mengakibatkan respon yang dapat mengganggu kehidupan
individu, keluarga dan masyarakat. Terutama fase aktif muncul gejala
psikosis seringkali agitasi dan memiliki pengendalian implus yang buruk .
Perilaku implus dan kekerasan pada pasien skizofrenia memiliki factor
risiko diantaranya adalah adanya waham persekutorik, riwayat kekerasan
sebelumnya dan adanya defisit neurologis( Sadock et. Al., 2015).salah satu
factor lain yang menyebabkan adalah adanya komorbiditas dengan
penyalahgunaan NAPZA (5)

Skizofrenia adalah gangguan yang terjadi pada fungsi otak . Menurut


Nancy Andreasen (2008) dalam bukti bukti terkini tentang serangan
skizofernia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak sekali factor
.faktor factor itu meliputi perubahan struktur fisik otak ,perubahan struktur
kimia otak ,dan factor genetic. (Melinda Herman ,2008) ,Mendefinisikan
Skizofrenia sebagai penyakit neurologis yang mempengaruhi persepsi klien
,cara berfikir,bahasa ,emosi,dandan perilaku sosialnya (6)

Harga diri akan rendah jika kehilangan jika kehilangan kasih saying
dan penghargaan dari orang lain(7) Harga diri rendah adalah perasan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
yang negative terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya hilang
kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan
sesuai ideal diri (6)

Harga diri rendah dapat di gambarkan sebagai perasaan yang negative


terhadap diri sendiri,hilang kepercayaan diri dan merasa gagal mencapai
keinginan .faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang
tua ,harapan orang tua tidak realistis ,kegagalan yang berulang,kurang
mempunyai tanggung jawab personal ,ketergantungan pada orang lain ,dan
ideal diri yang tidak realistis (7)

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga ,tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri
,merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri
(8)

Upaya yang dilakukan untuk menangani pasien harga diri rendah


adalah dengan memberikan terapi psikososial yang bisa dilaksanakan di
rumah sakit, klinik rawat jalan, pusat kesehatan jiwa, rumah atau kelompok
sosial (Kaplan & Saddock, 2010). (9) Tindakan keperawatan pada pasien
harga diri rendah dapat diberikan secara individu, terapi keluarga dan
penanganan di komunitas baik generalis ataupun spesialis. Penatalaksanatan
pasien dengan harga diri rendah dapat dilakukan salah satunya dengan
pemberian stimulus atau rangsangan yang memicu timbulnya persepsi yang
positif terhadap dirinya sendiri atau istilah lain Terapi aktivitas kelompok
(TAK) adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap
sejumlah pasien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan
hubungan antar anggota (10)

Stimulasi sensori menggambar bisa meningkatkan harga diri


dikarenakan manfaat dari terapi aktivitas kelompok menggambar dapat
menghilangkan stress dan memungkinkan pasien untuk mengembangkan
keterampilan koping berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Masdelita ,Elita,Veni,Lestari,Widia di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi
Riau.(11)

B. Rumusan masalah
“Bagaimana pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
menggambar terhadap peningkatan harga diri pada pasien dengan harga
diri rendah.”
C. Tujuan Penulisan
Untuk mendiskripsikan pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori menggambar terhadap peningkatan harga diri pada pasien harga
diri rendah
D. Manfaat penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi
pihak, antara lain:
1. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengetahuan kualitas
terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori menggambar terhadap
peningkatan harga diri pada pasien dengan harga diri rendah.
2. Bagi pengembangan ilmu dan teknolologi keperawatan
Menambah dan memperluas ilmu dan teknologi di bidang keperawatan
dalam meningkatkan pengetahuan dan kualitas terapi aktivitas kelompok
stimulasi sensori menggambar terhadap peningkatan harga diri pada
pasien dengan harga diri rendah.
3. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan untuk pedoman atau gambaran awal
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan memper oleh pengalaman
dalam mengimplementasikan asuhan keperawatan pada pasien harga diri
rendah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Efendi Ferry , 2009 Keperawatan Kesehatan Komonitas .Jakarta


:Salemba Medika.
2. Stuart,Gail,W,2016.Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart.Indonesia:El seviar.
3. Probowo,2014 Asuhan Keperawatan Jiwa, Yogyakarta :Nuha Medika
4. Kemenkes Ri.2018.Riset Kesehatan Dasar
;RISKESDAS.Jakarta:Kemenkes Ri
5.
6. Yosep,I,2016 Buku Ajar Keperawatan Jiwa,Yogyakarta:Nuha Medika.
7. Riyadi S & Purwanto T,2009.Asuhan Keperawatan
Jiwa.Yogyakarta:Graha Ilmu.
8. Damayanti & Iskandar 2014.Asuhan Keperawatan Jiwa
.Bandung:Refika Aditama
9. ….
10. …
11. Setyoadi & Kushariyadi .2011.Terapi Modalitas Keperawatan Pada
Klien Psikogeriatrik.Jakarta:Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai