Anda di halaman 1dari 24

Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pandangan Islam Dalam Perkembangan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam.

Di zaman ini yang disebut zaman modern, kehidupan manusia tidak dapat lepas dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Segala aktivitas kehidupan pasti
berhubungan dengan IPTEK, IPTEK sendiri bertujuan untuk memudahkan segala aktivitas manusia
agar efektiv dan berkualitas, namun dari banyaknya dampak positif IPTEK terdapat dampak negatif
yang ditimbulkan oleh IPTEK. Sehingga perlulah ada yang membatasi IPTEK mengatur
penggunaannya. Makalah ini akan menjelaskan bagaimana agama islam mengatur IPTEK itu sendiri
dengan judul makalah “Keadilan Hukum Pembunuhan Dalam Islam”

Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Seminar
Pendidikan Agama Islam, Ibu Dra.Hj Titing Rohayati M.Pd. atas bantuan dan dorongan yang telah
diberikan. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini di
masa yang akan datang. Penyusun mengharapkan pembaca dapat mempelajari dan mengerti
maksud dari pembahasan yang disampaikan serta mendapat ilmu dan manfaatnya. Amin.

Bandung, Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan Makalah....................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan Makalah..................................................................... 3


E. Metode Makalah ……………………………………..…….................... 3

F. Sistematiaka Makalah.............................................................................. 3

BAB II KAJIAN TEORI

Kajian Teori ............................................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengaruh positif dan negatif perkembangan IPTEK................................. 10

B. Pandangan Islam terhadap Ilmu Pengetahuan dan teknologi................... 14

C. Cara Islam Dalam Memfilter Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.................................................................................................. 23

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 29

B. Saran........................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangatlah berpengaruh pada cara
serta pola hidup masyarakat sekarang ini, dimana hampir semua aspek dalam
kehidupan sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK. Hal Itu terbukti dari semakin
banyaknya orang yang dalam kehidupannya sehari-hari sangat bergantung pada teknologi,
contoh produk dari kemajuan IPTEK yang tidak bisa lepas dari setiap orang salah satunya
televisi, Handphone, ditambah lagi internet yang sedang marak di setiap penjuru dunia
termasuk pelosok negeri. Pada dasarnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam
kehidupan sehari-hari, namun besarnya manfaat kemajuan IPTEK tersebut seiringan juga
dengan pengaruh negatifnya dalam semua bidang bahkan berpengaruh pada akhlak (perilaku),
pola pikir/keyakinan(aqidah) , dan cara hidup manusia itu sendiri. Sehingga pada kenyataannya
teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan dikarenakan kekhawatiran akan adanya
penyalahgunaan teknologi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Melihat problematika tersebut maka kita harus mengingat kembali pada agama atau
kenyakinan yang berfungsi sebagai pondasi dimana didalamnya sudah terdapat aturan dan
batasan-batasan dalam menjalankan kehidupan, agama yang terbaik tersebut adalah agama
islam. Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek kehidupan dan
segalanya telah diatur sesuai dengan perintah dari Allah SWT, termasuk pada perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi bukan sesuatu yang bebas nilai, ketika IPTEK disalahgunakan
maka itu merupakan perbuatan zalim yang tidak disukai oleh Allah SWT.

Perhatikan FirmanNya:

ِ ‫سادَ فِي اْأل َ ْر‬


ُّ‫ض إِ َّن هللاَ الَ يُحِ ب‬ َ ْ‫َص ْيبَكَ مِ نَ الدُّ ْنيَا َوأَحْ س ِْن َك َما أَح‬
َ َ‫سنَ هللاُ إِلَيْكَ َوالَ تَب ِْغ اْلف‬ َ ‫َّار اْآلَخِ َرة َ َوالَ ت َ ْن‬
ِ ‫سن‬ َ ‫َوا ْبت َِغ فِ ْي َما آَتَاكَ هللاُ الد‬
َ‫ْال ُم ْف ِس ِديْن‬

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)

Bahkan dalam islam menuntut ilmu itu hukumnya wajib, seperti yang telah diterangkan dalam
hadits: Rasulullah saw bersabda: "Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin
maupun muslimah)." (HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai
peran agama islam dalam meluruskan problematika tersebut dengan mengangkat
judul “Pandangan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana IPTEK yang sesuai dengan syariat islam?

2. Bagaimana pengaruh positif dan negatif perkembangan IPTEK dalam kehidupan


masyarakat?

3. Bagaimana cara Islam dalam memfilter (solusi) perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan:

1. Pengaruh positif dan negatif perkembangan IPTEK

2. Pandangan Islam terhadap Ilmu Pengetahuan dan teknologi

3. Cara islam dalam memfilter perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

D. Manfaat Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara
praktis. Secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep penelitian tindakan kelas. Secara praktis makalah ini diharapkan
bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya
tentang peranan islam dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang konsep penelitian tindakan kelas baik
secara teoretis maupun praktis

E. Metode Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang
dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan
menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca
literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi
melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks
tema makalah.

F. Sistematika Makalah

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan makalah

D. Manfaat makalah

E. Metode makalah

F. Sistematika makalah

BAB II KAJIAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengaruh positif dan negatif perkembangan IPTEK

B. Pandangan Islam terhadap Ilmu Pengetahuan dan teknologi

C. Cara islam dalam memfilter perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB III

PEMBAHASAN

A. Iptek Yang Sesuai Dengan Syariat Islam


Seperi kita ketahui, teknologi kini telah merembet dalam kehidupan manusia bahkan dari
kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara
atau jalan mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Atas
dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah SDA
yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Islam pun tidak menghambat kemajuan Iptek, tidak anti produk teknologi, tidak akan
bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan
analisa-analisa yang teliti, obyekitf dan tidak bertentangan dengan dasar al-Qur`an 1(3):

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam al-Qur`an

Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-Qur’an banyak
terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang,
berfikir, serta mencermati fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik
untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Qur’an menantang manusia untuk
menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin.

Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui
maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pun
disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan
nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian
ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap
lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman
dahulu. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
‫ض‬ ُ ‫قُ ِل ا ْن‬
َّ ‫ظ ُروا َماذَا فِي ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬

Artinya: “Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan


metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ...”

( QS. Yunus ayat 101)

َ‫عاقِ َبة ُ ْال ُم َك ِ ِّذ ِبيْن‬


َ َ‫ْف َكان‬ ُ ‫ض فَا ْن‬
َ ‫ظ ُروا َكي‬ ِ ‫سن ٌَن فَ ِسي ُْروا فِي اْْل َ ْر‬
ُ ‫قَ ْد َخلَتْ مِ ْن قَ ْب ِل ُك ْم‬

Artinya: “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah; Karena itu
berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul)”. (QS. Ali Imran: 137)

ِ ‫َوفِي أ َ ْنفُ ِس ُك ْم أَفَالَ تُب‬


َ‫ْص ُر ْون‬

Artinya:”Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”. (QS.
Az-Zariyat: 21)
Dalam al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang memberikan motivasi agar manusia menggunakan
akal fikiran untuk membaca dan mengamati fenomena-fenomena alam semesta. Teks-teks
al-Qur’an yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut:

2. Al-Qur`an Sebagai Produk Wujud Iptek Allah

Al-Qur`an menuntun manusia pada jalur-jalur riset yang akan ditempuh sehingga manusia
memperoleh hasil yang benar. Al-Qur`an juga sebagai hudan memberi kecerahan pada akal
manusia, kebenaran hasil riset dapat diukur dari kesesuaian rumus baku, dan antara akal
dengan naql.

Al-Qur`an merupakan rumus baku, alam semesta dengan segala perubahannya sebagai
persoalan yang layak dan perlu dijawab,Solusi tentang teka-teki alam semesta akan
terselesaikan dengan benar jika digunakan formula yang tepat yaitu al-Qur`an. Dengan
demikian ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat Qur’aniyah akan berjalan secara pararel dan
seimbang. Ilmu pengetahuan seperti ini jika menjelma menjadi teknologi maka akan
menjadikan teknologi berbasiskan Qur’an atau teknologi yang Qur’anik.

Banyak ayat Al-Qur’an yang menyinggung tentang pengembangan iptek, seperti wahyu
pertama QS. Al-`Alaq 1-5 menyuruh manusia untuk membaca, menulis, melakukan
penelitian dengan dilandasi iman dan akhlak yang mulia. Sedangkan perintah untuk
melakukan penelitian secara jelas terdapat dalam QS. Al-Ghasiyah, ayat 17-20

Artinya: ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan
langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi
bagaimana ia dihamparkan?”

(QS. Al-Ghasiyah: 17-20)

Dari ayat-ayat tersebut, maka munculah di lingkungan umat Islam suatu kegiatan
observasional yang disertai dengan pengukuran, sehingga ilmu tidak lagi bersifat
kontemplatif seperti yang berkembang di Yunani, melainkan memiliki ciri empiris sehingga
tersusunlah dasar-dasar sains.

Bagi masyarakat sekarang iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
lebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek
yakin kan akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan
iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri. Peran Islam
dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan
tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak
boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Bagaimanapun sebagai
ilmuwan yang meletakkan sandaran pada kaidah-kaidah agama khususnya al Qur'an, Hadist
Nabi dan Siroh Nabawiyyah kita tidak boleh begitu saja tergiur dengan produk IPTEK yang
bukan terlahir dari sifat rahim Allah. Yang kita butuhkan dari semua itu adalah keridhoan
Allah SWT.
Saintis Muslim seyogyanya menaruh perhatian pada ajaran Agama baik ketika akan
melakukan riset, menerima teori atau mengembangkan IPTEK sebab apa yang dihasilkannya
sepenuhnya untuk kebutuhan manusia, sedangkan Agama (Islam) suatu sistem nilai hidup di
dunia yang mengantarkan hidup yang kekal dan sesungguhnya kehidupan. Jadi, yang
dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek bukanlah bahwa konsep iptek
wajib bersumber kepada al-Qur`an dan al-Hadits, tapi yang dimaksud, bahwa iptek wajib
berstandar pada al-Qur`an dan al-Hadits. Ringkasnya, al-Qur`an dan al-Hadits adalah standar
(miqyas) iptek, dan bukannya sumber (mashdar) iptek. Artinya, apa pun konsep iptek yang
dikembangkan, harus sesuai dengan al-Qur`an dan al-Hadits, dan tidak boleh bertentangan
dengan al-Qur`an dan al-Hadits itu. Jika suatu konsep iptek bertentangan dengan al-Qur`an
dan al-Hadits, maka konsep itu berarti harus ditolak. Misalnya saja Teori Darwin yang
menyatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari organisme sederhana yang selama
jutaan tahun berevolusi melalui seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks hingga
menjadi manusia modern sekarang.

Maka Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan
pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti
menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi
standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah
Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak
dan tidak boleh diamalkan.

B. Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Kehidupan Manusia

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi segala aspek kehidupan, baik itu di
bidang sosial, ekonomi, pendidikan maupun kebudayaan. Perkembangan dunia IPTEK yang
demikian pesatnya telah memberikan manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini
sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah
mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktivitas manusia. Kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui
dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Bagi kebanyakan orang, IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada bahkan tidak
sedikit orang yang memuja hal tersebut dan diyakini akan memberi umat manusia kebahagiaan.
Memang, tidak dapat dipungkiri adanya IPTEK turut membantu dalam hal kesejahteraan hidup
manusia.Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran IPTEK dalam
kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang
kerap kali ditunjang dengan IPTEK itu sendiri yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang
lebih cepat, mudah, murah dan menghemat waktu.

Tidak dapat dipungkiri, kini kita telah menjadi “budak” dari peradaban IPTEK. Bagaiman tidak,
banyaknya masyarakat yang sekaligus berperan sebagai pengguna IPTEK, membuktikan bahwa
kehidupan yang mereka lakoni tak pernah lepas dari peran IPTEK. Kemajuan yang sering diartikan
sebagai modernisasi, menjanjikan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam melalui ilmu
pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan material melalui teknologi dan meningkatkan
efektivitas kemampuan pelajar melalui penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan
kesadaran. Karena dengan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi pula, manusia
dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dibayangkan.

Di satu sisi, teknologi memiliki keuntungan bagi orang yang menggunakannya. Misalkan saja
dalam hal berbagi informasi, setiap orang dapat mengakses informasi dunia dengan cepat dan
mudah, sehingga mereka dapat menyadari bahwa dunia seakan berada di genggaman mereka.
Suatu akses yang tentunya akan memperkaya manusia dengan segudang informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan kreativitasnya. Begitu banyaknya pengaruh dari kemajuan IPTEK
bagi manusia entah itu positif ataupun negatif. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif
perkembangan IPTEK dalam berbagai bidang kehidupan.

1. Sosial

Pada dasarnya IPTEK tidak hanya dapat di manfaatkan bagi kalangan pekerja dan pelajar,
namun semua kalangan dapat memanfaatkan dan menggunakan IPTEK dimana pun dan
kapan pun. Membicarakan IPTEK sangat luas cangkupannya, untuk mengetahui dampak
perkembangan IPTEK terhadap kehidupan munusia dalam kehidupan sehari-hari, kita ambil
satu aspek dalam IPTEK yaitu penggunaan internet dan dampaknya di bidang sosial

a. Dampak Positif
1) Sebagai media komunikasi

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dan untuk dapat
bertahan hidup manusia pun membutuhkan manusia lain untuk saling
berkomunikasi. Dengan kemajuan IPTEK dalam bidang internet dan telepon
memudahkan manusia untuk bisa tetap berkomunikasi meskipun di batasi jarak.
Dengan demikian kebutuhan sosial dalam hidup manusia bisa terpenuhi.

2) Sebagai media pertukaran data

Dalam proses perkembangan manusia tidak semua hal yang dapat dilakukan
manusia merupakan sesuatu yang alamiah dan dengan begitu saja dapat muncul.
Namun dalam melakukan segala sesuatu pasti ada sebuah contoh/ gambaran yang
dapat menjadi referensi manusia untuk dapat melakukan segala sesuatu.
Misalnya: seorang anak bayi bisa berjalan bukan saja karena dia berlatih, namun
juga karena dia melihat kebanyak orang disekitarnya dalam melakukan segala
sesuatu dilakukan dengan berjalan dan bukan merangkak.
Begitu pula dalam kehidupan dewasa, manusia pun memerlukan contoh-contoh
atau referensi yang menjadi penggambaran atau pembelajaran dalam
kehidupannya. Dengan adanya internet orang bisa bertukar informasi berupa
data-data penting. Bukan sekedar untuk informasi tapi juga dapat untuk
menambah ilmu pengetahuan.
Misalnya: data-data observasi dari berbagai belahan dunia.

3) Sebagai lahan informasi

Selain membutuhkan komunikasi, manusia juga membutuhkan informasi yang


berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan juga menambah wawasan
dengan dunia luar, yang mungkin tidak dapat di dapatkan jika tanpa bantuan
IPTEK.
Karena informasi adalah sesuatu yang sifatnya tidak terbatas, sama halnya dengan
ilmu pengetahuan. Jika kita mencari hanya dengan cara yang manual mungkin
hasil informasi yang kita dapatkan tidak semaksimal yang kita dapatkan melalui
bantuan internet.

4) Kemudahan transaksi atau bisnis

Dalam menjalani kehidupan manusia pasti berkembang dan tumbuh, dan untuk
melakukan itu manusia membutuhkan makanan dan minuman yang membantu
mereka tumbuh. Di jaman yang modern, makanan tidaklah dengan mudah begitu
saja didapatkan. Manusia harus bisa bekerja untuk mendapatkan uang, lalu bisa
mencukupi kebutuhannya salah satunya adalah makan.
Setiap bidang pekerjaan manapun membutuhkan perkembangan IPTEK untuk
menunjang kesusksesan dan kemajuan dari pekerjaan tersebut. Baik dari kalangan
perusahaan, bisnis online, wirausaha, pabrik, maupun produksi rumahan yang
dikelola oleh ibu-ibu yang mengisi waktu kosongnya.

b. Dampak Negatif

1) Pornografi

Dalam pemanfaatannya IPTEK bukan hanya di nikmati oleh pekerja dan orang
dewasa akan tetapi dipergunakan juga oleh kalangan pelajar dan anak-anak yang
tidak dalam pengawasan orang tuanya. Meskipun dalam tujuan pengembangan
sebuah inovasi adalah untuk memberikan suatu hal positif untuk manusia , tapi
ada saja pihak-pihak yang menyalah gunakannya menjadi suatu hal yang
negatif.Salah satunya adalah pornografi, anak-anak/pelajar yang memiliki banyak
waktu kosong selalu memanfaatkan waktunya untuk bermain internet. Baik yang
disengaja maupun tidak pasti banyak hal-hal yang berbau pornografi yang
muncul, sehingga dapat merusak mental dan moral dari kehidupan anak-anak
dan pelajar.

2) Penipuan
Bukan hanya anak-anak/pelajar bahkan orang-orang dewasa pun juga bias terkena
dampak negatif dari perkembangan IPTEK yang sudah semakin maju. Dalam
pemanfaatan internet pada umumnya untuk berkomunikasi dan transaksi berbisnis,
tapi bayak juga oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan peluang
tersebut untuk mencari keuntungan diri sendiri dengan cara menipu.

3) Kecanduan
Kecanduan adalah suatu tahap kesukaan/keasyikan yang sudah tidak dapat dikontrol
lagi. Disini super ego (norma) sudah tidak dapat mengontrol id maupun ego. Sehingga
menyebabkan rusaknya mental perilaku dari manusia tersebut. Dia hanya bisa
menghabiskan waktunya di balik layar monitor tanpa bersosialisai dengan lingkungan
nyata.

2. Budaya

Pesatnya kemajuan IPTEK tentunya membawa banyak perubahan terhadap kebudayaan di


Indonesia. Tidak bisa di pungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi memang harus
terjadi di negara Indonesia ini, agar negara Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain.

a. Dampak Positif
Kemajuan IPTEK memberikan dampak yang positif dalam konteks budaya bagi
Indonesia, diantaranya:

1) Pertukaran informasi dan kebudayaan berlangsung sangat cepat.

2) Memudahkan pekerjaan manusia.

3) Pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien

b. Dampak Negatif

Dari banyaknya pengaruh positif perkembangan teknologi informasi, tentunya akan


menimbulkan juga dampak negatif, diantaranya:

1) Masuknya budaya asing yang tidak baik untuk anak Indonesia.

Maksudnya kita tahu bahwa ABG sangat cepat untuk menangkap informasi yang
di dapatnya, jika informasi itu membawa pengaruh buruk untuk dirinya tentu itu
tidak baik untuk dirinya sendiri dan orang lain. Disitulah diperlukan pengawasan
dari orang tua.

2) Lupa akan waktu

Sebagai mana kita tahu bahwa belakangan ini telah muncul banyak game online.
Dari game online ini seseorang bisa saja lupa akan waktu dimana dia terlalu asik
akan game yang dimainkannya. Seperti lupa akan kewajibanya sebagai umat
beragama, baik itu shalat, ngaji dan lain lain.

3) Merosotnya nilai moral

Kemerosotan nilai moral sangat mungkin sekali terjadi karena dari perkembangan
teknologi informasi ini orang bisa cepat memperoleh informasi yang
diinginkannya. Contohnya sekarang internet sudah tidak asing lagi di telinga. Dari
internet ini seseorang bisa dengan mudahnya mengunduh film porno. Dari film
porno ini kemerosotan nilai moral pun bisa terjadi dikalangan warga masyarakat,
terutama kaula muda dan pelajar.

Dari wacana di atas kita bisa simpulkan bahwa dari banyaknya pengaruh positif dari
teknologi informasi ternyata banyak pula pengaruh negatifnya. Untuk meminimalisasi
pengaruh negatif itu tergantung pada diri kita sendiri. Dimana kita harus pintar-pintar
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini agar kebudayaan yang dari dulu kita anut,
tidak rusak oleh dampak negatif dari teknologi informasi itu sendiri.

3. Pendidikan

Media internet sebagai salah satu produk dari kemajuan IPTEK sangat dimungkinkan
untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu
nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu
chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang
tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan
buletin board. Dengan cara diatas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan
tergantikan walaupun tidak sepenuhnya. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara
pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen
dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa.
a. Dampak Positif

Berikut ini adalah dampak positif IPTEK di bidang pendidikan.

1) Sebagai media informasi, karena dengan menggunakan internet lebih


memudahkan kita dalam memperoleh informasi dari seluruh dunia.

2) Sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak


digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan
pengguna lainnya dari seluruh dunia. Media pertukaran data, dengan
menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-
situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi
dengan cepat dan murah.

3) System pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan
kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak
yang lainnya.

b. Dampak Negatif

Berikut merupakan dampak negatif dari kemajuan teknologi yang disalahgunakan:

1) merusak moral pelajar dengan kemampuan penyampaian informasi yang


dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para
produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk
memilih jenis home-page yang dapat di-akses. Di internet terdapat gambar-gambar
pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang
untuk bertindak kriminal.

2) Violence and Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada
dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam
cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal
yang bersifat tabu.

3) Penipuan dan Penculikan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari
serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau
mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

4) Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para
penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda
hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak
agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

4. Ekonomi

Perkembangan IPTEK juga memiliki andil kuat dalam memajukan perekonomian


masyarakat, berikut ini dampak positif dan negative dari perkembangan IPTEK dalam
bidang ekonomi.
a. Dampak Positif

1) Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi

2) Terjadinya industrialisasi

3) Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga


tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Dibalik dampak
positifnya yang sangat menguntungkan ternyata, kemajuan teknologi memiliki
dampak negatif yang sangat merugikan. Mengapa demikian? Salah satu faktornya
adalah ulah dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab yang
menyalahgunakan fungsi dari kemajuan teknologi tersebut. Mereka tidak berfikir
apa dampak yang akan terjadi pada generasi penerus bangsa kita selanjutnya.

4) Produktivitas dunia industri semakin meningkat

Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri


baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan
reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin
meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda
telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan
pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu
dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.

5) Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu


menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan
teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan
kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya,
pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja
yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.

6) Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan
Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para
penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini.
Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi
(yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang
digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan
untuk kepentingan kejahatan mereka.

b. Dampak Negatif

Di bidang ekonomi dampak negative dari kemajuan IPTEK yang paling sering
dijumpai adalah berbagai bentuk penipuan.

C. Cara Islam Dalam Memfilter Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Ilmu pengetahuan yang terus berkembang pesat dan membentuk cabang ilmu masing-masing
secara spesifik yang dikenal dengan disiplin ilmu. Ilmu pengetahuan yang berisi tentang teori-
teori yang telah dikembangkan dalam bentuk aplikasi praktis itu disebut dengan
teknologi, teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara
mandiri, menciptakan dunia tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin berkembang tanpa
didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi satu
kesatuan tak terpisahkan. keduanya berkembang pesat dalam kehidupan manusia modern saat
ini yang memberikan manfaat dalam membantu manusia mencapai kesejahteraan hidup.

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini, tidak bisa dipungkiri, banyak
menghantarkan manusia kepada kemudahan efektivitas, dan efesiensi hidup. Dengan IPTEK
manusia telah mampu meraih apa yang dulu dianggap sesuatu yang mustahil. Namun disisi lain,
kemajuan IPTEK membawa akses negatif dan destruktif yang merugikan dan mengancam
keberlangsungan umat manusia dan alam lingkungan. Proses dehumanisasi dan terancamnya
keseimbangan ekologis dan kelestariannya alam, merupakan imbas negatif dari kemajuan
IPTEK. Oleh karena itu, ilmuwan tidak cukup hanya dengan ilmunya saja, tetapi harus dibekali
dengan iman dan takwa.

Dengan begitu, hasil-hasil kemajuan IPTEK akan dijadikan sebagai sarana bagi manusia untuk
mengeksiskan dirinya sebagai khalifah di bumi, di samping sebagai “abdun”, hamba Allah.
Ilmuwan yang beriman dan bertaqwa akan memanfaatkan kemajuan IPTEK. Menjaga,
memelihara, melestarikan, keberlangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekologi dan
bukan untuk fasad fil ardh (Kerusakan di bumi). Firman Allah SWT:

َ‫عمِ لُوا لَعَلَّ ُه ْم يَ ْر ِجعُون‬


َ ‫ض الَّذِي‬ ِ َّ‫سبَتْ أ َ ْيدِي الن‬
َ ‫اس ِليُذِيقَ ُه ْم بَ ْع‬ ِ َ‫سا ُد فِي ْالبَ ِ ِّر َو ْالب‬
َ ‫حْر بِ َما َك‬ َ َ‫ظ َه َر ْالف‬
َ

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS.Ar.Ruum: 41)
Dari ayat diatas, menjelaskan kerusakan yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia
yang akan berdampak kembali pada manusia itu sendiri. Fenomena ini telah terasa
salah satunya disebabkan oleh penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada
dasarnya “ Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam islam di arahkan untuk meningkatkan
kualitas kemanusiaan. IPTEK merupakan alat atau media bukan tujuan”.(Toto
Suryana:2008:140) Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi jangan sampai
mengatur manusia sebagai penciptannya. Untuk itu diperlukan upaya-upaya untuk
menyertakan nilai-nilai ke dalam IPTEK yang disebut dengan Islamisasi ilmu
pengetahuan,”Islamisasi ilmu pengetahuan bertujuan untuk menyertakan nilai-nilai islam
ke dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ilmu tidak berdiri sendiri di tempat
netral, namun menjadi dasar pemikiran ilmiah saat ini”.(Toto Suryana: 2008:140)
Cara islam sendiri memfilter ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu sesuai dengan
paradigma islam yaitu Aqidah islam sebagai dasar IPTEK dan syariat islam menjadi
standarisasi IPTEK,Dibawah ini adalah pemaparannya.
1. Aqidah Islam Sebagai Dasar Iptek

Ini adalah cara pertama islam memfilter perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dikehidupan manusia, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi
iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah Saw.

Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin saat ini. Bukan paradigma
sekuler seperti yang ada sekarang. Diakui atau tidak, kini umat Islam telah telah terjerumus dalam
sikap mengekor Barat dalam segala-galanya; dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam
konsep ilmu pengetahuan. paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan, mengapa di dalam
sistem pendidikan yang diikuti orang Islam, diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta
tidak kenal halal haram. Eksistensi paradigma sekuler itu menjelaskan pula mengapa tetap diajarkan
konsep pengetahuan yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan muslim. Misalnya Teori
Darwin yang dusta dan sekaligus bertolak belakang dengan Aqidah Islam.

Kekeliruan paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan fundamental dan perombakan
total. Dengan cara mengganti paradigma sekuler yang ada saat ini, dengan paradigma Islam yang
memandang bahwa Aqidah Islam (bukan paham sekularisme) yang seharusnya dijadikan basis bagi
bangunan ilmu pengetahuan manusia.

Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan iptek,
bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits, tapi maksudnya
adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur al-Qur`an dan al-Hadits
dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya.

2. Syariah Islam Standar Pemanfaatan Iptek

Cara islam memfilter perkembangan IPTEK kedua Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa
Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum
syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya.
Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek
yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.

Keharusan tolok ukur syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan
umat Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan hukum
Allah dan Rasul-Nya. Antara lain firman Allah:

Ÿxsù y7În/u‘ur Ÿw šcqãYÏB÷sム4Ó®Lymx8qßJÅj3ysム$yJŠÏù t•yfx© óOßgoY÷•t/§Nè


O Ÿw (#r߉Ågs† þ’Îû öNÎhÅ¡àÿRr& %[`t•ym $£JÏiB |MøŠŸÒs% (#qßJÏk=|¡ç„ur$VJŠÎ=
ó¡n@ ÇÏÎÈ .

Artinya : Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (Qs. an-Nisaa` [4]: 65).

Firman Allah yang lainnya :

(#qãèÎ7®?$# !$tB tAÌ“Ré& Nä3øŠs9Î) `ÏiBóOä3În/§‘ Ÿwur (#qãèÎ7-


Fs? `ÏB ÿ¾ÏmÏRrߊuä!$u‹Ï9÷rr& 3 Wx‹Î=s% $¨B tbrã•©.x‹s?ÇÌÈ
Artinya : Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu
mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya…[i/]”

(Qs. al-A’raaf [7]: 3).


Sabda Rasulullah Saw:

“Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang tidak ada perintah kami atasnya, maka
perbuatan itu tertolak.” [HR. Muslim].

Kontras dengan ini, adalah apa yang ada di Barat sekarang dan juga negeri-negeri muslim
yang bertaqlid dan mengikuti Barat secara membabi buta. Standar pemanfaatan iptek
menurut mereka adalah manfaat, apakah itu dinamakan pragmatisme atau pun
utilitarianisme. Selama sesuatu itu bermanfaat, yakni dapat memuaskan kebutuhan
manusia, maka ia dianggap benar dan absah untuk dilaksanakan. Meskipun itu diharamkan
dalam ajaran agama.

Keberadaan standar manfaat itulah yang dapat menjelaskan, mengapa orang Barat
mengaplikasikan iptek secara tidak bermoral, tidak berperikemanusiaan, dan bertentangan
dengan nilai agama. Misalnya menggunakan bom atom untuk membunuh ratusan ribu
manusia tak berdosa, memanfaatkan bayi tabung tanpa melihat moralitas (misalnya
meletakkan embrio pada ibu pengganti), mengkloning manusia (berarti manusia
bereproduksi secara a-seksual, bukan seksual), mengekploitasi alam secara serakah
walaupun menimbulkan pencemaran yang berbahaya, dan seterusnya.

Karena itu, sudah saatnya standar manfaat yang salah itu dikoreksi dan diganti dengan
standar yang benar. Yaitu standar yang bersumber dari pemilik segala ilmu yang ilmu-Nya
meliputi segala sesuatu, yang amat mengetahui mana yang secara hakiki bermanfaat bagi
manusia, dan mana yang secara hakiki berbahaya bagi manusia. Standar itu adalah segala
perintah dan larangan Allah Swt. yang bentuknya secara praktis dan konkret adalah syariah
Islam.

öNs9r& t•s? y#ø‹x. z>uŽŸÑ ª!$# WxsWtB ZpyJÎ=x.Zpt6ÍhŠsÛ ;ot•yft±x. Bpt7Íh‹sÛ $ygè=ô¹r&
×MÎ/$rO$ygããö•sùur ’Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇËÍÈ þ’ÎA÷sè?$ygn=à2é& ¨@ä. ¤ûüÏm ÈbøŒÎ*Î/ $ygÎn/u
‘ 3ÛUÎŽôØo„ur ª!$# tA$sWøBF{$# Ĩ$¨Y=Ï9óOßg¯=yès9 šcrã•ž2x‹tGtƒ ÇËÎÈ
24. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

25. Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS.AL.Ibrahim:24-25)

Ayat diatas menjelaskan bahwasannya Allah SWT memberikan perumpamaan Pohon sebagai
integrasi antara akidah, syariah, dan akhlak atau iman, ilmu, dan amal. Di awali dengan akar pohon
yang diibaratkan sebagai iman yang memperkokoh tegaknya ajaran islam, ilmu bagaikan batang
pohon yang mengeluarkan dahan-dahan itulah cabang-cabang ilmu pengetahuan sedangkan amal
ibarat buah yang di ibaratkan dengan teknologi atau hasil dari produk teknologi.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya , penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut.

1. Pada dasarnya islam tidak pernah menghambat kemajuan IPTEK dalam kehidupan
sehari-hari dengan syarat dalam menganalisis IPTEK tersebut dengan teliti, obyektif, dan
tidak bertentangan dengan dasar Al.Qur’an. terbukti IPTEK dalam islam meliputi isi
Al.Qur’an yang mendukung perkembangan IPTEK dan Al.Qur’an sebagai produk wujud
IPTEK Allah Swt.

2. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia


berdampak positif dan negatife dalam segala aspek kehidupan seperti sosial, budaya,
pendidikan, dan ekonomi.

3. Cara islam memfilter ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan Aqidah dijadikan
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi dan Syariat islam dijadikan standarisasi ilmu
pengetahuan dan teknologi.

B. Saran

Sejalan dengan simpulan diatas, penulis merumuskan saran bahwasannya masyarakat dalam
memilih dan menggunakan IPTEK haruslah sebijak mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dan
harus sejalan dengan ajaran islam yang terwujud dalam bentuk Al.Qur’an dan As.sunnah serta
menjadikan keimanan dan ketakwaan sebagai penyaring dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qaradhawi, Yusuf.(1989). Konsep Islam Solusi Utama Bagi Umat.Jakarta: Senayan Abadi
Publishing

Al.Qur’an dan terjemahannya

Muhammad, Taufik H.(Edt).(2013).Ensiklopedia Pengetahuan Al.qur’an dan Hadist Jilid


4.Jogjakarta: Kamil Pustaka

Muhibbin, Z dll (2009). Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Grasindo

Suryana, Toto A. (2008). Islam Pola Pikir,Perilaku dan Amal. Bandung: CV.Mughni Sejahtera

Yamin, Abdullah M. (2004). Studi Islam Kotemporer.Pekan Baru: Amzah

Yusuf, Saputra M.(2013).Iptek Dalam Islam.(Online).Tersedia: http://putra-


p3tir.blogspot.com/2013/05/iptek-dalam-islam_7737.html
1. Latar Belakang

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini
menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi
seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala
macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang
yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan
Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam
kehidupan sehari-hari.

Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar
manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini
mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan
oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah,
maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat
untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat
satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern
membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa
dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.

1. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa Pengertian IPTEK


2. Bagaimana Pandangan Islam tentang IPTEK?
3. Pentingkah umat beragama mengikuti perkembangan IPTEK ?

1. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:


1. Untuk memahami pandangan islam tentang IPTEK.
2. Untuk memahami dampak positif dan negatif tentang perkembangan IPTEK.
3. Untuk memehami tentang Pentingnya Umat Beragama Mengikuti IPTEK.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Ilmu adl sumber teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai
penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adl terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat
ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk berkembang
lbh maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk
mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci
ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seperi kita ketahui, teknologi kini telah merembet dalam kehidupan kebanyakan manusia
bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut
merupakan cara atau jalan di dalam mewudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan iptek dalam
rangka untuk mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam
pengembangan iptek harus didasari terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab,
agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi
perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun oelaksanaan
pembangunan IPTEK masih belum merata.

Masih banyak masyarakat kurang mampuyang putus harapannya untuk mendapatkan


pengetahuan dan teknologi. Hal itu dikarenakan tingginy biaya pendidikan yang harus
mereka tanggung. Makadari itu pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-
masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada.
Perkrmbangan IPTEK disamping bermanfaat untukkemajuan hidup Indonesia juga
memberikan dampak negatif. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk
menekan dampaknya seminimal mungkin antara lain:

1. Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.


2. Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah
timbulnya permasalahan di tempat itu.
3. Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada.

Dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguatan
iptek mutlak diperlukan untuk mencapaikesejahteraan bangsa. Visi dan Misi iptek
dirumuskan sebagai paduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya iptek yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia.Undang-undang No.18 Tahun2002 tentang Sistem Nasional Penelitiha,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang yelah berlaku sejak 29
Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi Iptek sebagaimana termaksud dalam
UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta
seluruh rakyat dengan sebaik baiknya. Selain itu pula perkembangan iptek di berbagai bidang
di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas
SDM di tengah bermunculannya dampak negatif dari adanya perkembangan iptek, sehingga
diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam
penemuan-penemuan baru tersebut.

1. Pandangan Islam Tentang IPTEK

Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah swt berupa “alat” untuk mencapai dan
membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah (1) indera, untuk menangkap kebenaran fisik,
(2) naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup manusia secara pribadi
maupun sosial, (3) pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan
kemampuan tiga jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga
merupakan penghantar untuk menuju kebenaran tertinggi, (4) imajinasi, daya khayal yang
mampu menghasilkan kreativitas dan menyempurnakan pengetahuannya, (5) hati nurani,
suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran tingkah laku manusia sebagai
makhluk yang harus bermoral.

Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang


sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma
Islam dengan perkembangan tersebut. Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi
perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok; (1)
Kelompok yang menganggap IPTEK modern bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-
hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok yang
bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu
agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya adanya
IPTEK Islam dan berusaha membangunnya. Untuk kelompok ketiga ini memunculkan nama
Al-Faruqi yang mengintrodusir istilah “islamisasi ilmu pengetahuan”. Dalam konsep Islam
pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas antara ilmu agama dan ilmu non-agama.
Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang dikembangkan manusia merupakan “jalan”
untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah
bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK
yang mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritialitas, martabat manusia
secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan membawa manusia
ketingkat yang lebih rendah martabatnya.

Dari uraian di atas “hakekat” penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari yang islami
adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan martabat manusia dan
meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah swt. Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah
sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila (1)
mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya, (2) dapat membantu umat
merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik), (3) dapat memberikan pedoman bagi sesama,
(4) dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan
mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.

Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:

1. Berseberangan atau bertentangan.


2. Bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai
3. Tidak bertentangan satu sama lain
4. Saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau
iptek mendasari penghayatan agama.

Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak. Apa yang dianggap
benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula
sebaliknya. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek akan menjauhkan orang
dari keyakinan akan kebenaran agama dan pendalaman agama dapat menjauhkan orang dari
keyakinan akan kebenaran ilmu pengetahuan. Orang yang ingin menekuni ajaran agama akan
cenderung untuk menjauhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh
manusia. Pola hubungan pertama ini pernah terjadi di zaman Galileio-Galilei. Ketika Galileo
berpendapat bahwa bumi mengitari matahari sedangkan gereja berpendapat bahwa matahari
lah yang mengitari bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia dihukum karena
dianggap menyesatkan masyarakat.

Pola hubungan ke dua adalah perkembangan dari pola hubungan pertama. Ketika kebenaran
iptek yang bertentangan dengan kebenaran agama makin tidak dapat disangkal sementara
keyakinan akan kebenaran agama masih kuat di hati, jalan satu-satunya adalah menerima
kebenaran keduanya dengan anggapan bahwa masing-masing mempunyai wilayah kebenaran
yang berbeda. Kebenaran agama dipisahkan sama sekali dari kebenaran ilmu pengetahuan.
Konflik antara agama dan ilmu, apabila terjadi, akan diselesaikan dengan menganggapnya
berada pada wilayah yang berbeda. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek
tidak dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama seseorang karena keduanya
berada pada wilayah yang berbeda. Baik secara individu maupun komunal, pengembangan
yang satu tidak mempengaruhi pengembangan yang lain. Pola hubungan seperti ini dapat
terjadi dalam masyarakat sekuler yang sudah terbiasa untuk memisahkan urusan agama dari
urusan negara/masyarakat.

Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan ini, kebenaran ajaran agama
tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan tetapi juga tidak saling
mempengaruhi. Kendati ajaran agama tidak bertentangan dengan iptek, ajaran agama tidak
dikaitkan dengan iptek sama sekali. Dalam masyarakat di mana pola hubungan seperti ini
terjadi, penghayatan agama tidak mendorong orang untuk mengembangkan iptek dan
pengembangan iptek tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama.
Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler. Karena masyarakatnya sudah
terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat, maka. ketika agama
bersinggungan dengan ilmu, persinggungan itu tidak banyak mempunyai dampak karena
tampak terasa aneh kalau dikaitkan. Mungkin secara individu dampak itu ada, tetapi secara
komunal pola hubungan ini cenderung untuk tidak menimbulkan dampak apa-apa.

Pola hubungan yang ke empat adalah pola hubungan yang positif. Terjadinya pola hubungan
seperti ini mensyaratkan tidak adanya pertentangan antara ajaran agama dan ilmu
pengetahuan serta kehidupan masyarakat yang tidak sekuler. Secara teori, pola hubungan ini
dapat terjadi dalam tiga wujud: ajaran agama mendukung pengembangan iptek tapi
pengembangan iptek tidak mendukung ajaran agama, pengembangan iptek mendukung ajaran
agama tapi ajaran agama tidak mendukung pengembangan iptek, dan ajaran agama
mendukung pengembangan iptek dan demikian pula sebaliknya.

Dalam wujud pertama, pendalaman dan penghayatan ajaran agama akan mendukung
pengembangan iptek walau pengembangan iptek tidak akan mendorong orang untuk
mendalami ajaran agama. Sebaliknya, dalam wujud ke dua, pengembangan iptek akan
mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama walaupun tidak sebaliknya
terjadi. Pada wujud ke tiga, pengembangan iptek akan mendorong orang untuk lebih
mendalami dan menghayati ajaran agama dan pendalaman serta penghayatan ajaran agama
akan mendorong orang untuk mengembangkan iptek.

Adapun alasan mengapa kita harus menguasai IPTEK, terdapat tiga alasan pokok, yakni:

1. Ilmu pengetahuan yang berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-
negara barat. Ini fakta, tidak bisa dipungkiri.
2. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di
negara-negara Islam. Ini fakta yang tak dapat dipungkiri.
3. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan
IPTEK-nya, misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat
Islam sibuk sendiri, ramai sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri.

1. Pentingnya Umat Beragama Mengikuti Perkembangan IPTEK

Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada
pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan
dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah. Ilmu
Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila
diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber
pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur
serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan
hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan
mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula
diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula
kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat
manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan
pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.

Kesenian Islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat langsung,
atau anjuran berbuat kebajikan,bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni yang
islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta
sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi
pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju pertemuan
sempurna antara kebenaran dan keindahan.

Ada 4 hal pandangan Islam dalam etos kerja yaitu: Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja,
Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia, dan Orang
mukmin yang kuat lebih disukai.

Secara lebih spesifik, integrasi pendidikan iptek dan imtaq ini diperlukan karena empat
alasan:
Pertama, iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan
hidup umat manusia bila iptek disertai oleh asas iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Sebaliknya, tanpa asas imtaq, iptek bisa disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat
destruktif. Iptek dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah
secara metodologis, tetapi batil dan miskin secara maknawi.

Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme, telah menimbulkan pola
dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, dan hedonistik, yang sangat
berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa kita.

Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya memerlukan kebutuhan jasmani, tetapi juga
membutuhkan imtaq dan nilai-nilai sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena itu, penekanan
pada salah satunya, hanya akan menyebabkan kehidupan menjadi pincang dan berat sebelah,
dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan yang telah menciptakan manusia dalam kesatuan
jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan akhirat.

Keempat, imtaq menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia
menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtaq, segala atribut duniawi, seperti harta,
pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal mengantar manusia meraih
kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari ridha Allah SWT,
hanya akan menghasilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain bayangan
palsu.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur’an :

Artinya : “Dan orang – orang yang kafir amal – amal mereka adalah laksana fatamorgana
di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang – orang yang dahaga, tetapi bila
didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan)
Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal – amal dengan cukup
dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya”. (Q.S An-Nur : 39)

Dengan demikian integrasi iptek dan imtaq harus diupayakan dalam format yang tepat
sehingga keduanya berjalan seimbang dan dapat mengantar kita meraih kebaikan dunia dan
kebaikan akhirat seperti do’a yang setiap saat kita panjatkan kepada Allah.

َ ‫سنَة ْاْل ِخ َرةِ َوفِي َح‬


‫سنَة الدُّ ْنيَا فِي آتِنَا َربَّنَا يَقُو ُل َم ْن َو ِم ْن ُه ْم‬ َ َ‫ار َعذ‬
َ ‫اب َوقِنَا َح‬ ِ َّ‫الن‬
Artinya : “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka”. (Q.S. Al-Baqarah : 201)

Sehubungan dengan alasan yang disebutkan di atas, maka perlu dikembangkan usaha
perbaikan yang lebih mendasar terhadap pendekatan dan metode pembelajaran misalnya
usaha-usaha yang berhubungan dengan psikologi belajar, mengintensifkan program imtaq di
sekolah-sekolah salah satunya dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama
(imtaq) ke dalam setiap mata pelajaran. Dengan kata lain model pembelajaran harus
memadukan antaraIptek dengan imtaq.

BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Kemajuan IPTEK merupakan tantangan yang besar bagi kita. Apakah kita sanggup atau tidak
menghadapi tantangan ini tergantung pada kesiapan pribadi masing-masing. Diantara
penyikapan terhadap kemajuan IPTEK masa terdapat tiga kelompok, yaitu: (1) Kelompok
yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil
IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok yang
bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu
agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya adanya
IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.

Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek. Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa peran
Islam yang utama dalam perkembangan iptek setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan
syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar
manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolak ukur umat Islam dalam
mengaplikasikan iptek.

Adapun dampak negatif maupun positif dalam perkembangan iptek, Kemajuan dalam bidang
iptek telah menimbulkan perubahan sangat cepat dalam kehidupan umat manusia. Perubahan
ini, selain sangat cepat memiliki daya jangkau yang amat luas. Hampir tidak ada segi-segi
kehidupan yang tidak tersentuh oleh perubahan. Perubahan ini pada kenyataannya telah
menimbulkan pergeseran nilai nilai dalam kehidupan umat manusia, termasuk di dalamnya
nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan.

1. Saran

Diharapkan kepada kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat
mewujudkan Imtaq dan Iptek secara seimbang di negeri yang tercinta ini yaitu Indonesia.
Yakni melalui peningkatan kualiatas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem
ekonomi, serta menerapkan budaya zakat, infak, dan sedekah. Insya Allah dengan
menjalankan syariat Islam dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa
ini secara perlahan.

DAFTAR PUSTAKA

http://aqwam.com/fikih/menjadi-muslim-terbaik

http://bhianrangga.wordpress.com/2011/01/04/peranan-iman-dalam-menghadapi-
arus-globalisasi/

http://sarahayu9.blogspot.com/2011/04/pengertian-integrasi.html
Din Syamsuddin, M, Dr, Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani, penerbit
kalimat, Jakarta, 2001
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=5
4:mkdu-4221-berkehidupan-bermasyarakat&catid=33:mkdu&Itemid=77

http://nasirmat.wordpress.com/2009/09/26/integrasi-iptek-dan-imtaq-kedalam-
pembelajaran/

http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/39

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan
hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna memenuhi
tugas dari dosen.

Makalah ini membahas tentang “ISLAM DAN PERKEMBANGAN IPTEK”, semoga


dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa Almuslim dapat menambah dan
memperluas pengetahuan kita.

Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari
itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen
pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun
kami dari yang salah menjadi benar.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata
kami mengucapkan terima kasih.

Bireuen, Oktober 2015

Penyusun

https://aryadningrat.wordpress.com/2015/10/27/makalah-islam-dan-perkembangan-iptek/amp/

Anda mungkin juga menyukai