Anda di halaman 1dari 46

BAHAYA LINGKUNGAN KERJA

Ragil Ismi Hartanti


Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada di lingkungan para
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas seperti temperatur, kelembapan, ventilasi,
penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja dan
memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja.(Isyandi,
2004:134)

Apabila lingkungan kerja tidak kondusif, maka dapat


menyebabkan timbulnya bahaya di lingkungan kerja
sehingga terjadi kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Penyakit akibat kerja timbul karena terpapar pada lingkungan
kerja yang mengandung bermacam-macam bahaya
kesehatan, baik yang bersifat kimia, ergonomi, fisik, biologi,
fisiologi, dan mental psikologi
• Bahaya lingkungan kerja adalah segala kondisi yang dapat memberi
pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang
yang terpajan (pekerja).
BAHAYA LINGKUNGAN KERJA

Fisik Ergonomis

Kimia Psikologis

Biologi

4
• Potensi Bahaya dan Risiko Terhadap keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Bahaya Lingkungan Kerja Fisik

• Temperatur
• Kelembaban
• Sirkulasi udara
• Cahaya
• Getaran
• Kebisingan
• Warna
• Ketinggian
• Gravitasi 6
Temperatur

Dari suatu penyelidikan pula dapat diperoleh bahwa


produktivitas kerja manusia akan mencapai tingkat yang
paling tinggi pada suhu 24 sampai 27 derajat celcius
(Sutalaksana, 1979)

7
Sirkulasi Udara

Di tempat kerja, udara yang kita hirup terkadang terkontaminasi dengan debu
atau kontaminan-kontaminan lain.
Karena itu dalam bekerja diperlukan sirkulasi udara yang baik untuk
suatu kontaminan sampai batas yang tidak membahayakan bagi
keselamatan dan kesehatan kerja. Sirkulasi udara dapat direkayasa dengan
menggunakan sistem pengeluaran udara (exhaust system) dan pemasukan
udara (supply system) dengan menggunakan fan

8
Kelembaban

• Kelembaban adalah ukuran banyaknya kadar air yang


terkandung dalam udara. Kelembaban biasanya
dinyatakan dengan persentase (%). Keseimbangan
tersebut akan memenuhi rumus :

9
Kelembaban

• Jadi dapat disimpulkan bahwa “Semakin tinggi dan


lembab lingkungan kerja, maka akan semakin banyak
juga oksigen yang diperlukan untuk metabolisme dan
akan semakin cepat juga peredaran darah dalam tubuh
kita, sehingga denyut jantung akan semakin cepat. Ini
berakibat pengurangan energi yang sangat besar pada
tubuh manusia sehingga pekerja akan cepat lelah”

10
Pencahayaan

• Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk


melihat objek sangat jelas, cepat, tanpa menimbulkan kesalahan.
Pencahayaan yang suram, mengakibatkan mata pekerja cepat lelah
karena mata berusaha untuk melihat, dimana lelahnya mata
mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi keadaan tersebut
bisa menimbulkan rusaknya mata, karena bisa menyilaukan.
Kemampuan mata untuk dapat melihat objek sangat jelas ditentukan
oleh: ukuran objek, derajat kontras diantara objek dan sekelilingnya,
luminansi, dan lamanya melihat.

11
12
Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki yang


dihasilkan oleh suatu objek (dari luar maupun dari dalam
sistem kerja). Ada tiga aspek yang menentukan kualitas
suatu bunyi yang bisa menentukan tingkat gangguan
terhadap manusia :
»Lama bunyi
»Intensitas bunyi
»Frekuensi bunyi

13
Desibel Batas dengan tertinggi

120 Halilintar
Menulikan 110 Meriam
100 Mesin uap

90 Perusahaan sangat gaduh


Sangat hiruk
80 Peluit polisi

70 Kantor gaduh
Kuat
60 Radio

50 Rumah gaduh
Sedang
40 Kantor umumnya

30 Rumah tenang
Tenang
20 Percakapan
10 Suara daun-daun
Sangat tenang
0 Batas dengar terendah 14
Getaran
• Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat
mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya
bersifat mekanis. Alat untuk mengukur getaran dinamakan vibrasi
meter
• Gangguan yang disebabkan getaran mekanis :
• Mempengaruhi konsentrasi bekerja
• Mempercepat datangnya kelelahan
• Dapat menimbulkan beberapa penyakit
– ( gangguan mata, saraf peredaran, dan lain-lain )

15
Biohazard di tempat kerja dihasilkan oleh paparan organisme baik itu
mikro maupun makro ataupun substansi-substansi tertentu yang
dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut yang dapat menyebabkan
kesehatan para pekerja terganggu
Klasifikasi Agen Penyebab Penyakit :

1. Bakteri
-anthrax (kulit dan paru) biasanya di temukan di daerah
peternakan

-burcelosis (sakit kepala, atralagia, endokarditis) biasanya


ditemukan di lingkungan yang berdebu seperti pekerja
tambang atau pabrik,
• pekerja di rumah sakit
• Laboratorium
• penjaga hewan
• dokter hewan dan sebagainnya.
Contoh penyakitnya antara lain Tuberculosis,
anthrax, brucella, tetanus, salmonella dan
sebagainya.

18
2. Virus
Contoh : HIV, hepatitis B
misalnya pada pekerja rumah sakit,
Pekerja seks komersial (PSK) dan
sebagainya.

19
3. Parasit
Malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
anopheles, ansxylo stomiosis yang dapat
menyebabkan anemia kronis dengan indikasi
gatal-gatal pada kulit. Pekerja yang beresiko
tinggi terkena penyakit yang disebabkan oleh
parasite antara lain pekebun, petani
20
4. Organisme viable dan racun 5. Tumbuhan
biogenic Debu kayu yang dapat menyebabkan alergi
Jamur, spora, dan mycotoxins. Racun dan asma dan debu kapas yang dapat
biogenic termasuk endotoxins, aflatoxin menyebabkan alergi saluran nafas.
dan bakteri.Pekerja yang beresiko yaitu Pekerja yang beresiko terkena adalah para
pekerja pada silo bahan pangan, pengrajin yang memanfaatkan bahan baku
pekerja pada sewage dan sludge berasal dari tumbuhan, pengrajin kayu
treatment dan sebagainya. dan sebagainya. 21
6. Hewan
Contohnya yaitu sengatan oleh
serangga, gigitan binatang
berbisa seperti ular lain sebagainya.
Pekerja yang beresiko antara lain para
peternak lebah yang mengasilkan
madu, pekerja di ladang
perkebunan. 22
• Cara pencegahan bahaya biologi :

1. Mengenal bahaya-bahaya biologi di tempat kerja


2. Menghindari kontak langsung dengan sumber
3. Melakukan tindakan aseptik yang benar
4. Menjaga kebersihan diri
5. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
6. Pemeriksaan kesehatan pada pekerja

23
Upaya Pengendalian Paparan Biohazard di
Tempat Kerja
BAHAYA LINGKUNGAN KERJA KIMIA

• Penggunaan bahan kimia dihampir semua sektor


industri tidak dapat dihindari

• Pemakaian bahan kimia saat ini sudah mencapai


> 100.000 jenis

• Baru < 10.000 yang telah diteliti – efek terhadap


kesehatan 25
• Pekerja terpajan bahan kimia dalam berbagai bentuk :
- Gas, debu, uap, asap, kabut dsb.
• Absorbsi bahan kimia kedalam tubuh di tempat kerja
tersering melalui :
- Inhalasi, kontak kulit dan kadang-kadang
melalui saluran pencernaan.
• Sumber pajanan :
- Kecelakaan, kebocoran, kerusakan pada alat
ventilasi dan proses kerja yang tidak sesuai
standar. 26
27
28
Prinsip ergonomi adalah mencocokkan pekerjaan untuk pekerja. Ini berarti
mengatur pekerjaan dan area kerja untuk disesuaikan dengan kebutuhan
pekerja, bukan mengharapkan pekerja untuk menyesuaikan diri.
• Ergonomi dapat diartikan sebagai ilmu penyesuaian peralatan dan
perlengkapan kerja dengan kondisi dan kemampuan manusia,
sehingga mencapai kesehatan tenaga kerja dan produktivitas kerja
yang optimal. (Notoatmodjo, 2011).

Tujuan dari ergonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan fisik


dan mental manusia melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit
akibat kerja, menurunkan beban fisik dan mental, mengupayakan
promosi dan kepuasan kerja.

30
Risiko Ergonomi

Risiko Ergonomi merupakan suatu risiko yang menyebabkan cidera akibat


kerja
1. Penggunaan tenaga / kekuatan (mengangkat, mendorong, menarik, dan lain
– lain)
2. Pengulangan, melakukan jenis kegiatan yang sama dari suatu pekerjaan
dengan menggunakan otot atau anggota tubuh berulang kali.
3. Kelenturan tubuh (lenturan, puntir, jangkauan atas).
4. Pekerjaan statis, diam di dalam satu posisi pada suatu periode waktu
tertentu.
5. Getaran mesin – mesin.
6. Kontak tegangan, ketika memperoleh suatu permulaan benda tajam dari
suatu alat atau benda kerja terhadap bagian atau tubuh. 31
Akibat Risiko Bahaya Ergonomi

Musculoskeletal Disorders (MSDs)


adalah sekelompok kondisi patologis yang
mempengaruhi fungsi normal dari jaringan
halus sitem musculoskeletal disorders yang
mencangkup sistem syaraf, tendon, otot dan
struktur penunjang seperti discus intervertebral.
Jenis Cidera Yang Mungkin Dialami Pekerja Kontruksi
Disebabkan Pekerjaannya :
Pekerjaan Pada Tangan

Carpal Tunnel
Tendisitis Trigger Finger
Syndrome
33
Cidera Pada Bahu dan
Leher

Tension Neck
Bursitis Syndrome
34
Cidera Pada Punggung dan Lutut Jenis Pekerjaan yang terdapat di tempat
kerja :
Low Back Pain
Pekerjaan
Dinamis

Pekerjaan
Statis

35
Risiko – risiko Tubuh Contoh dalam pekerjaan Kemungkinan solusi
Memengaruhi :
Back
Mengangkat Menggerakkan objek yang berat Mengurangi berat / beban dari
objek, penggunaan alat – alat
angkat atau posisi tubuh pada
objek kerja
Neck

Contoh pekerjaan yang memiliki risiko ergonomi


Menjunjung dengan kepala, Pemeriksaan komponen; seperti Meja pemeriksaan disesuaikan
menunduk atau menengadah m e m e r i k s a b a g i a n m o n i t o r dengan posisi tubuh
dengan beban komputer, memeriksa engine
mobil
Shoulders
Bekerja dengan siku – siku Pemeriksaan jahitan Meja kerja lebih rendah
yang diangkat
Hands
Memutar dengan cepat, atau Menjahit, menyetek, menyortir, Pancangan peralatan
ada lenturan pergelangan memeriksa, merakit
tangan
Hips / Legs
Berdiri di dalam posisi yang Merakit, finishing atau operasi Posisi pelayanan kerja, meja tinggi
sama untuk periode lama mesin
Upaya Pengendalian Bahaya Ergonomi di
Tempat Kerja

1. Menyediakan posisi kerja atau duduk yang sesuai


2. Desain workstation
3. pertimbangkan rotasi pekerjaan dan memberikan
istirahat yang teratur dari pekerjaan intensif.
4. Diselenggarakannya pelatihan harus
memungkinkan setiap orang untuk
mengenali faktor risiko dan memahami
prosedur yang digunakan
5. Menyediakan pencahayaan yang cukup.

38
Bahaya Lingkungan Kerja Psikologis

Bahaya akibat lingkungan kerja psikologis seringkali


menjurus pada kondisi di dalam diri seseorang seperti apa
saja yang dipikirkan dan dirasakan, permasalahan yang
dialami oleh seorang pekerja serta kondisi di ruang kerja
yang membuat psikologisnya kurang nyaman.
Penyebab Bahaya Psikologis

• Seleksi dan penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai


• kurangnya keterampilan tenaga kerja
• Hubungan antara individu
• Pengaturan jam kerja dan jam istirahat
• Beban atau volume pekerjaan
• Pajanan lingkungan kerja
• Tanggung jawab
• Budaya organisasi
• Kerja monoton
Bahaya psikososial dapat meliputi :
• Beban kerja
• Rutinitas kerja
• Masalah organisasi
• Konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan pimpinan
• Suasana kerja yang buruk

41
Gejala stress :
• Kepuasan kerja rendah
• Kinerja yang menurun
• Semangat dan energi menjadi hilang
• Komunikasi tidak lancar
• Pengambilan keputusan jelek
• Kreatifitas dan inovasi kurang
• Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.
42
Upaya Pengendalian Bahaya Psikologi di
Tempat Kerja

• Pekerja ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan


kemampuan dan kemauannya sehingga tidak bersifat terpaksa
• Perusahaan perlu mengadakan rekreasi rutin untuk karyawannya
misal setahun 2 kali

43
• Pembuatan ruang kerja yang ergonomis dan nyaman dengan
dekorasi yang tidak membosankan
• Antara pekerja dengan pekerja maupun pekerja dengan pimpinan
hendaknya berhubungan dengan harmonis
• Pemberlakuan shift kerja akan tidak pekerja tidak mendapat
beban kerja yang berlebihan
44
THANKS!
Any questions?
Daftar Pustaka

• OHSAS 18001: 2007. Occupational Health and Safety Management System –


Requirement
• Nuraini, T. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia,Yayasan Aini Syam: Pekanbaru.
• Score. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat kerja Sarana untuk Produktivitas
modul 5. Jakarta: International Labor Organization
• Ramdan, I. M. (2013). Higiene Industri .Yogyakarta : Penerbit Bimotry .
• Score. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Sarana untuk Produktivitas. Jakarta:
International Labour Organization
• Hamzah, Amir. 2015. Perkaitan Tubuh Badan dan Kesehatan. (Online),
(http://www.ukm.my/rosh/wp-content/uploads/2015/11/Slot-6-Ergonomik-Di-
Tempat-Kerja.pdf, diakses pada tanggal 8 September 2017)
• Masyarianto. 2011. Ergonomi. (Online),

Anda mungkin juga menyukai