NIM : 21030116060077
UNIVERSITAS DIPONERGORO
2016
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk
menyelesaikan makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas
Produktif ,yaitu tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun tujuan dan manfaat diadakannya makalah ini antara lain adalah:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 TUJUAN DAN KESELAMATAN KERJA
7
dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu pekerja)
mempunyai tingkat kecelakan yang lebih rendah daripada perusahaan-
perusahaan menengah.
2. Pekerja yang mudah celaka. Sebagian ahli enunjuk pekerja sebagi
penyebab utama terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bergantung pada
perilaku pekerja, tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan
semata-mata bernasib sial. Sampai seberapa jauh seorang pekerja
menjadi penyebab kecelakaan dapat menjadi petunjuk
kecenderungansi pekerja untuk mengalami kecelakaan? Tidak ada
suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu cenderung
mendapat kecelakan. Tetapi, karakteristik psikologis dan fisik tentu
tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan disbanding yang lain. Contohnya, para pekerja yang
emosinya ‘tinggi’ mempunyai angka kecelakaan yang lebih kecil
daripada pekerja yang emosinya “rendah”, dan para pekerja yang
mengalami kecelakaan lebih kecil adalah orang-orang yang lebih
optimis dapat dipercaya dan peduli terhadap orang lain dibandingkan
dengan para pekerja yang lebih sering mengalami kecelakaan. Para
pekerja yang mengalami stress berat lebih mungkin mengalami
kecelakaan dibandingkan dengan mereka yang mengalami stress
ringan. Para pekerja yang sudah berumur lebih sedikit mengalami
kecelakaan dibandingkan mereka yang berusia mudah. Dan orang-
orang yang lebih cepat mengenali pola-pola visual daripada membuat
manipulasi muscular lebih sedikit mengalami kecelakaan
dibandingkan orang-orang dengan karasteristik sebaliknya. Banyak
kondisi fisikologis dapat berkaitan dengan kecenderungan mengalami
kecelaka –misalnya kebencian dan ketidakmatangan emosional-barang
kali merupakan kondisi yang tidak permanen. Karenanya,kondisi-
kondisi ini sulit dideteksi sampai suatu ketika terjadi satu kecelakaan
8
2. Kelompok-kelompok pekerjaan yang berisiko. Penambang,
pekerja transportasi dan konstruksi, serta pekerja kerah biru dan
pekerja tingkat rendah pada industry manufaktur menderita
sebagian besar penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan maupun kecelakaan-kecelakaan kerja. Pekerjaan-
pekerjaan yang paling tidak aman adalah pertambangan,
pertanian, dan konstruksi.
9
3. Common Law Doctrin of trots
4. Inisiatif – inisiatif lokal
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 ini ada beberapa hal yang
diatur antara lain:
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi
kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik
pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-
undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih
banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan
kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. Tidak hanya
bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan lingkungan
sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan produktivitas nasional.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan diatas maka kami ajukan saran-
saran sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Bagi pihak perusahaan untuk disarankan untuk menekankan seminimal mungkin
terjadinya kecelakaan kerja, dengan jalan antara lain meningkatkan dan
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) dengan baik dan tepat. Hal ini
dapat dilakukan dengan sering diadakan sosialisasi tentang manfaat dan arti
pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja (k3) bagikaryawan, seperti
misalnya dengan pemberitahuan bagaimana cara penggunaan peralatan, pemakaian
alat pelindung diri, cara mengoprasikan mesin secara baik dan benar.
2. Bagi karyawan
Bagi karyawan lebih memperhatikan program keselamatan dan kesehatan kerja
(k3) dengan bekerja secara disiplin dan berhati-hati serta mengikuti proses.
11