Anda di halaman 1dari 5

RESUME KEPERAWATAN PASIEN Tn.

S DI POLIKLINIK JIWA
DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI AKUSTIK
RSUD RAA SOEWONDO PATI

A. Identitas Pasien
a. Nama : Tn.S
b. Umur : 50 tahun
c. Jenis kelamin : Laki - laki
d. Diagnosis medis : Shizoprenia
e. Tanggal masuk : 19 Januari 2019
f. No. CM : 188955
g. Alamat : Wotan Rt 2/6 Sukolilo

B. Alasan Masuk :
Bingung, merasakan kalau akan dibunuh, mendengar suara tanpa sumber yang mengancam,
sering gelisah, sedih dan ketakutan.terdapat bekas luka bakar yg hampir mengering akibat
tabung gas yang meledak di dalam kamar tidurnya.

C. Faktor Predisposisi dan presipitasi :


 Pernah mengalami gangguan jiwa mulai th 2017, dengan keluhan marah-marah tidak
jelas, kadang-kadang ada perilaku ingin melukai orang lain.
 Pernah di rawat di RSJ Semarang pada Januari 2018
 Pasien selama masa kecil sampai dewasa tidak pernah mengalami kekerasan dalam
keluarga maupun lingkunganya.
 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
 Pasien mengalami kekecewaan dengan adik-adiknya yang tidak mau bersama-sama
merawat orang tuanya yang sudah tua dan menyebabkan dia tidak berani menikah karena
takut istrinya nanti tidak mau menerima orang tuanya juga.Dan kekecewaannta
bertambah setelah orang tuanya meninggal adik-adiknya berebut warisan.
D. Analisis Data
Tgl/jam Data Masalah Keperawatan Paraf
19/01/2019 S: Perubahan persepsi
Jam 09.30  Pasien mengatakan “saya seperti sensori : halusinasi
WIB mendengar suara-suara yang akustik.
mengancam ingin membunuh
saya”
 Pasien merasa sedih, gelisah jika

1
suara-suara itu muncul, karena
merasa ada yang akan
membunuhnya.

O:
 Pasien terlihat bingung, gelisah
dan ketakutan.
 Setiap muncul suara-suara itu
pasien merasa ketakutan, bingung,
gelisah.

E. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Perubahan persepsi sensori : halusinasi akustik

F. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi


DP Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi (SOAP)
DP Bantu pasien Orientasi : S:
1 mengenal halusinasi, “Selamat Pagi pak...
 Pasien mengatakan “
Jelaskan cara-cara Perkenalkan nama saya sri hesti
ada suara yang
mengontrol winingsih biasa dipanggil Hesti.
mengancam akan
halusinasi, Ajarkan Kalau boleh tahu nama bapak
membunuh saya ”
pasien mengontrol Siapa? Dan senang dipanggil
 Keluarga mengatakan
halusinasi dengan Siapa? Tujuan saya hari ini
“ bapak S sering
cara pertama : untuk membantu mengatasi
marah-marah dan
menghardik masalah yang bapak “S”
bicara sendiri,
halusinasi hadapi. “ Bagaimana perasaan
mengurung diri,
bapak S hari Ini? Apa keluhan
mengancam akan
Bapak S saat ini? “Baiklah
melukai orang lain
bagaimana kalau kita
jika mendekatinya”
berbincang-bincang mengenai
keluhan yang Bapak S O:
rasakan?”. “Berapa lama kita  Pasien kooperatif,
berbincang-bincang?”. tampak bingung,
“Bagaimana kalau 15 Menit?”. gelisah .
“Dimana kita berbincang-
 Pasien mau menjawab
bincang?”.
pertanyaan perawat.

 Keluarga kooperatif

2
Kerja : mendengarkan
“Apakah pak S mendengar pertanyaan dan
suara-suara yang tanpa ada menjawab pertanyaan
wujudnya?”. “Saya percaya pak yang diajukan
S bisa mendengar suara Itu, petugas.
tetapi saya tidak  TD : 120/70 mmHg,
merasakannya”.”Apa yang N : 84 x/menit S :
dikatakan suara-suara itu?” “ 36,6o C, TB : 157 cm,
Apakah suara itu terdengar BB : 49 Kg
terus menerus atau sewaktu-
A:
waktu?”. “Kapan yang paling
SP1 pasien terlaksana
sering terdengar suara-suara
Itu?”. “ Berapa kali sehari pak P:

S rasakan?”.”Pada keadaan  Lanjutkan tindakan


apa suara itu muncul?”. yang sudah
“Apakah saat pak S sendiri?”. direncanakan.
“Apa yang pak S rasakan pada
saat mendengar suara-suara
itu?”. “Apa yang mas S lakukan
saat mendengar suara itu?”.
“Apakah dengan cara-cara itu
suara itu hilang?”. Pak S yang
dirasakan Pak S itu namanya
halusinasi. “Bagaimana kalau
kita belajar untuk mencegah
suara-suara itu muncul?”. Ada
4 cara untuk mencegahnya, yang
pertama dengan menghardik
suara tersebut, kedua dengan
cara bercakap-cakap dengan
orang lain, ketiga melakukan
kegiatan yang sudah terjadwal,
dan yang keempat dengan
minum obat teratur.
“Bagaimana kalau kita belajar
satu cara dulu yaitu dengan
menghardik. Caranya sebagai

3
berikut : “ saat suara itu
muncul, langsung pak S tutup
telinga dan bilang pergi, saya
tidak mau dengar, kamu suara
palsu, begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak
terdengar.”. “Coba pak S
peragakan.” “Nah begitu bagus
pak S sudah bisa
melakukannya”.
Terminasi:
“Bagaimana perasaan pak S
setelah saya ajarkan cara
tadi?”. “Coba pak S lakukan
sekali lagi”. “ Bagus pak S
sudah bisa melakukannya”.
“Coba pak S bikin jadwal
kegiatan tersebut untuk
dilakukan saat dirumah. Lain
waktu saat pak S kontrol saya
ajarkan cara yang kedua yaitu
bercakap-cakap dengan orang
lain”. “Terima kasih dan
sampai jumpa”.

4
Pati, Januari 2019

Perseptor Akademik, Perceptor Klinik, Persepti,

( ) ( Ngalimun, S.Kep.Ns. ) ( Sri hestiwiningsih, S.Kep )

Anda mungkin juga menyukai