ABSTRAK
Primary Dysmenorhea is menstruation pain that its not because of pathology but
there is over prostaglandin in menstruation blood so its make hyperactivity uterus. One of
therapy non farmakologi that could be their alternatif is acupressure therapy because this
therapy have many of advantage, one of them is not have any side effect. The purpose of this
experiment is to know the efectivity of acupressure therapy to minimize primary dys-
menorhea of girls. This experiment uses quasy experiment by using one group pre-test and
post-test. The sample in this experiment is use one group that contain 9 girls whom suffering
primary dysmenorhea. The pain intensity of each subject is measured before and after
therapy, then the different of them is measured to know the efectivity of acupressure therapy.
By using sample-paired t-test, the result of this research is p (0.00) < 0,05 so there is
significant differences between before and after therapy and Ho is reject and H1 is accepted.
The conclution is acupressure therapy effective to minimize primary dysmenorhea of gilrs.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan apabila nilai yang didapat 4-6 dan nyeri berat
dalam penelitian ini lembar observasi berupa apabila nilai yang didapt 7-10. Pengumpulan
VAS (visual analog scale) untuk mengukur data dilakukan pada waktu hari kedua tingkat
nyeri atau skala nyeri pada responden menstruasi selama satu kali pertemun yaitu
Pengukuran instrumen menggunakan skala pre test dan post tes. Data dianalisa dengan
ordinal. Untuk pengukuran parameter meng-gunakan uji sample-paired t-test. mengacu pada :
apabila nilai yang didapat 0- dengan taraf signifikansi p < 0,05 3 maka disebut nyeri ringan 0-
3, nyeri sedang
Hasil
Berdasarkan hasil pengukuran inten-sitas
nyeri sebelum dan sesudah diberi-kan terapi
akupresur di dapatkan hasil se-bagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Perbedaan Intensitas Nyeri Menstruasi pada Responden
Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Akupresur
Responde Pre test Post test Perbedaan
n Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Penurunan
Nyeri Nyeri
1 6 Sedang 4 Sedang 2 Berkurang moderat
2 6 Sedang 5 Sedang 1 Sedikit berkurang
3 5 Sedang 3 Ringan 2 Berkurang moderat
4 4 Sedang 2 Ringan 2 Berkurang moderat
5 5 Sedang 3 Ringan 2 Berkurang Moderat
6 3 Ringan 0 Tidak 3 Berkurang lebih
Nyeri moderat
7 7 Berat 4 3
Sedang Berkurang lebih
8 4 Sedang 2 2 moderat
9 3 Ringan 1 Ringan 2
Ringan Berkurang moderat
Tab Berkurang moderat
Jumlah 43 24 19
el
2. Uji Normalitas
2
Correlatio
N n Significance
Pair 1 PRETEST
and 9 ,926 ,000
POSTTEST
...
Tabel 4.
diketahui bahwa sesudah diberikan terapi sebesar 0.926, nilai korelasi ini menunjukkan
akupresur pada titik akupoin yang terletak bahwa hubungan antara sebelum terapi
pada daerah antara lumbal 4 dan 5 (Meridian dengan sesudah terapi termasuk kategori
kandung kemih) selama 3 sampai 5 menit, 6 sangat kuat karena berada pada selang 0,8- 1.
orang responden merasakan nyeri menstruasi Berdasarkan hasil uji statistik sample-
yang dialaminya berkurang moderat, 1 orang paired t-test seperti terlihat pada tabel 4,
responden merasakan nyeri menstruasinya didapatkan nilai p (0,000) dengan taraf
sedikit berkurang, dan 2 orang responden signifikansi p < 0,05 maka dapat
merasakan nyeri menstruasinya berkurang disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyeri
lebih moderat. Jumlah total nilai nyeri antara sebelum terapi dengan sesudah terapi
sebelum diberikan terapi akupresur yaitu secara signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak
sebesar 43 dan setelah diberikan terapi dan H 1 diterima. Hal ini berarti terapi
akupresur mengalami penurunan menjadi 25
sehingga dapat disimpulkan bahwa akupresur efektif dalam meminimalisasi
penurunan total nilai nyeri adalah sebesar 19. dismenore primer pada remaja.
Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui PEMBAHASAN
bahwa mean (nilai rata-rata dari setiap terapi akupresur,
variabel) sebelum terapi adalah sebesar 4,78 Sebelum diberikan
dan sesudah terapi adalah sebesar 2.67. sebagian besar responden mengalami nyeri
Standar deviasi sebelum terapi adalah sebesar sedang yaitu 6 orang (67%), sedangkan yang
1.394 dan sesudah terapi sebesar 1,581. Hal mengalami nyeri ringan 2 orang (22%) dan
ini berarti bahwa semua data adalah normal nyeri berat hanya 1 orang (11%). Nyeri yang
dan dapat digunakan semuanya. dirasakan oleh responden disebabkan karena
Tabel 3. menunjukkan nilai koe-fisien adanya jumlah prostaglandin F2 alfa yang
korelasi yang menunjukkan besar-nya berlebihan pada darah menstruasi sehingga
hubungan antara sebelum terapi dengan merangsang hiperaktivitas uterus (Price,
1995).
2
Setelah diberikan terapi akupresur, untuk manajemen nonfarmakologi yang
terjadi penurunan intensitas nyeri menstruasi sering diberikan antara lain : distraksi
pada responden yaitu sebagian besar (Priharjo, 1993), rangsangan kulit (MC
responden mengalami nyeri ringan yaitu 5 Kinney, 2000), relaksasi, biofeedback, dan
orang (56%), sedangkan yang mengalami akupressur.
nyeri sedang 3 orang (33%) dan satu orang Akupresur merupakan pengembangan
(11%) responden sudah tidak mengalami dari teknik akupuntur. Pada prinsipnya,
nyeri. Penurunan intensitas nyeri menstruasi tujuan kedua perawatan ini tidak berbeda,
yang dialami oleh responden setelah tergantung dan jenis keluhan. Keduanya
diberikan terapi akupresur karena terapi ini dipakai untuk merangsang titik-titik yang ada
memiliki efek analgesik dengan cara di tubuh, menekan hingga masuk ke sistem
merangsang serabut syaraf besar sehingga saraf. Jika dalam penerapan akupuntur harus
gerbang menyempit dan rangsangan pada sel memakai jarum, maka dengan hanya
T berkurang dan akhirnya nyeri menstruasi memakai gerakan dan tekanan jari yaitu jenis
tidak diteruskan ke pusat nyeri sehingga nyeri tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus
berkurang (Permadi, 1982). Selain itu, akupresur dapat dilakukan (Harper, 2006).
menurut teori endorphin, terapi akupresur ini Prinsip dari akupresur ini dikenal sebagai
dapat meningkatkan kadar endorphin dalam adanya aliran energi vital di tubuh ( dikenal
tubuh sehingga nyeri yang dirasakan dengan nama Chi atau Qi ( Cina ) dan Ki (
berkurang (Ignativicus, 1995). Jepang). Aliran energi ini sangat
Hasil analisa data yang dilakukan mempengaruhi kesehatan.Ketika aliran ini
dengan uji paired-sample t-test pada tabel 4.1 terhambat atau berkurang maka anda akan
didapatkan nilai p (0,000) dengan taraf sakit dan ketika aliran ini bebas/ baik maka
signifikansi p < 0,05 maka dapat disimpul andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi
kan bahwa terdapat perbedaan nyeri antara vital berjalan di saluran listrik tubuh yang
sebelum terapi dengan sesudah terapi secara tidak kelihatan , yang disebut “ meridian”.
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung
diterima. Hal ini berarti hipotesis penelitian dari diet, pola hidup, lingkungan, postur
ini telah terbukti yaitu terapi akupresur tubuh, cara bernafas, tingkah laku, gerakan
efektfif dalam meminimalisasi dismenore tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian,
primer pada remaja. dan sikap yang positif. Maka jelaslah bahwa
Penggunaan terapi akupresur terbukti pendekatan seseorang agar tetap sehat harus
dapat meminimalisasi dismenore primer pada melihat pada banyak faktor ini. Salah satu
wanita dewasa muda. Dengan demikian, teknik untuk melancarkan energi vital adalah
terapi ini dapat dimanfaatkan sebagai terapi dengan akupresur , yaitu : menekan titik
alternatif non farmakologis dalam tertentu ( yang dikenal dengan nama acupoint
menurunkan intensitas nyeri menstruasi. ) untuk menstimulasi aliran energi di
Nyeri dapat diatasi dengan meridian (Turana,2004). Daerah atau lokasi
menggunakan agen farmakologi dan non yang dilakukan penekanan ini disebut
farmakologi. Berbagai agen farmakologi acupoint. Acupoint terletak diseluruh tubuh,
digunakan sebagai manajemen nyeri. dekat dengan permukaan kulit dan terhubung
Biasanya untuk menghilangkan nyeri satu sama lain melalui jaringan yang komplek
digunakan analgesik, yang terbagi menjadi dari meridian. Setiap acupoint mempunyai
dua golongan yaitu analgesik non narkotik efek khusus pada sistem tubuh, atau organ
dan analgesik narkotik, pilihan obat tertentu. Menstimulasi dan memijat secara
tergantung dari rasa nyeri (Kee dan Hayes, lembut titik tersebut akan terjadi perubahan
1997). Namun penggunaan obat sering fisiologitubuh dan akan mempengaruhi
menimbulkan efek samping dan kadang obat keadaan mental dan emosional (Turana,
tidak memiliki kekuatan efekyang 2004). Acupoint ini merupakan titik yang
diharapkan (Burroughs, 2001). Sedangkan sensitif dan mempunyai efek tertentu yang
2
terletak disepanjang meridian akupuntur. Saat Berdasarkan hasil pengukuran intensitas nyeri
ini lebih dari 360 acupoint di meridian menstruasi sebelum diberikan terapi
seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi akupresur dengan menggunakan skala 0-10
ditemukan titik –titik tambahan. Beberapa diketahui bahwa sebagian besar responden
acupoints terletak di dekat organ target yang mengalami nyeri sedang yaitu sebesar 67%,
diaturnya seperti halnya Titik- titik yang terdapat 22% responden yang mengalami
terletak di bagian belakang tubuh dapat nyeri ringan, dan hanya sebagian kecil yang
mengurangi nyeri pinggang bawah, mengalami nyeri berat yaitu sekitar 11%.
sedangkan beberapa terletak jauh dari organ Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran
target. Kebanyakan acupoint ini terletak intensitas nyeri menstruasi sesudah diberikan
bilateral / di dua sisi tubuh, oleh sebab itu terapi akupresur dengan menggunakan skala
akupresur dilakukan pada kedua sisi tubuh nyeri yang sama didapatkan hasil sebagian
kecuali acupoint yang terletak di bagian besar (56%) mengalami nyeri ringan,
tengah tubuh (Turana, 2004). Penekanan beberapa responden mengalami nyeri sedang
dilakukan dengan kepalan tangan. Penekanan (33%), dan satu orang (11%) responden
pada saat awal harus dilakukan dengan bahkan sudah tidak mengalami nyeri.
lembut, kemudian secara bertahap kekuatan Perbedaan intensitas nyeri sebelum dan
penekanan ditambah sampai terasa sensasi sesudah diberikan terapi akupresur adalah
yang ringan, tetapi tidak sakit. Pada individu semua intensitas nyeri yang dialami oleh
yang sensitif seperti bayi , maupun orang tua responden mengalami penurunan dengan
maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. nilai/skala penurunan yang berbeda yaitu
(Turana, 2004) . Nyeri disminore dapat sedikit berkurang, berkurang moderat, dan
dikontrol dengan memberikan stimulus, salah berkurang lebih moderat.
satu stimulus tersebut adalah akupresur, yang Setelah dilakukan uji statistik paired-sample
mana dalam penjelasan simkin (2007) bahwa t-test diperoleh hasil bahwa terapi akupresur
akupresur merangsang produksi endorphin efektif dalam meminimalisasi dismenore
lokal, selain itu akupresur menutup gerbang primer pada wanita dewasa muda.
terhadap rangsang nyeri yaitu dengan
mempertimbangkan tempat SARAN
masase/penekanan dalam mengontrol nyeri
disminore yang mana teknik akupresur ini Klien dapat memanfaatkan terapi akupresur
juga dikenal sebagai masase shiatsu ini sebagai pengobatan alternatif untuk
(Mander,2003) . Seperti halnya pada remaja mengatasi nyeri menstruasinya karena
yang sedang disminore seringkali daerah metode ini murah, aman, tidak menimbulkan
lumbosakral diurut-urut yang mana tindakan efek samping, serta mudah dilakukan.
ini merangsang mekanoreseptor sehingga Perawat mampu mengaplikasikan terapi
nyeri berkurang (Kasmara, 1993), Penekanan akupresur ini sebagai metode alternatif dalam
titik akupoin yang terletak pada daerah antara merawat pasien yang mengalami dismenore
lumbal 4 dan 5 (Meridian kandung kemih) primer.
selama 3 sampai 5 menit dapat memberikan Terapi akupresur terbukti dapat
kenyamanan saat disminore meminimalisasi dismenore primer sehingga
SIMPULAN perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai manfaatnya lebih luas
DAFTAR PUSTAKA. Burroughs A & Leifer G. (2001). Maternity