Klien kurang dapat mengalihkan rasa sakit dimana klien hanya mengingkari apa
yang dia rasakan (supresi) juga klien tidak mendapatkan perasaan nyaman setelah
menjalani kemoterapi seperti merasa mual, demam juga tidak mendapatkan rekreasi
keluarga untuk mendapatkan suasana atau udara yang sejuk, segar dan nyaman. Klien
selalu merasakan dampak yang sangat membuat klien semakin merasakan sakit
setelah kemoterapi yang membuat klien merasakan mual, muntah, lemas, rambut
rontok, sariawan dan lain-lain sebagainya. Hal tersebut membuat klien tidak dapat
lagi menghindari kemoterapi yang wajib dijalaninya dengan kata lain klien juga
nrer.galami gangguan pisikologis sehingga untuk menahan rasa sakit kadang pasien
hanya bisa diam oleh karena merasa ada perasaan tertekan dalam menjalani
kemoterapi (saragih,2010).
Sumber :
Saragih,Rosita.2010. Peranan Dukungan Keluarga dan Koping Pasien dengan Penyakit Kanker
Terhadap Pengobatan Kemoterapi di Rb 1 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2010,( http://uda.ac.id/jurnal/files/Rosita%20Saragih2.pdf), diakses pada 19 januari 2016
Rahmah, A.F, Widuri, E.S.2011. Post Traumatic Growth pada Penderita kanker Payudara.
2(8):115-128,( journal.unair.ac.id/filerPDF/110810226_3v.pdf), diakses pada 19 januari 2016