Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 131511133019
Kelas : A2/2015
TUGAS RESUME
T3 – INVASIVE INTRA-ARTERIAL PRESSURE DAN TINDAKAN CARDIOVERSI
B. Tindakan Cardioversi
Definisi
Kardioversi adalah upaya konversi secara eletrik pada aritmia atrial atau ventrikular
memakai DC (Direct Current) shock yang synchronized dan DC shock
nonsynchronized yang juga disebut defibrillation. Saat kejutan yang synchronized
yaitu pada awal gelombang T kira-kira 30 ms sebelum apeks gelombang T. Tujuannya
untuk menghentikan aritmia yang mengancam menjadi irama sinus yang normal
Indikasi
1. Fibrilasi ventrikular, fluter atrial atau fibrilasi atrial yang menyebabkan gangguan
hemodinamik dan tak responsif dengan terapi farmakologis
2. Takikardia supraventrikular yang menyebabkan gangguan hemodinamik dan tak
responsif dengan obat antiaritmia atau manuver vagal
3. Takikirdia ventrikular yang menyebabkan gangguan hemodinamik dan tak
responsif dengan obat antiaritmia.
Kontraindikasi
1. Fibrilasi atrial kronik pada stenosis mitral atau regurgitasi mitral dan tirotoksikosis
2. Fibrilasi atrial dengan slow ventricular rate
3. Hipokalemia
4. Keracunan digitalis
Persiapan
1. Penjelasan seperlunya kepada pasien dan keluarga
2. Alat kardioversi dan monitor jantung berfungsi baik
3. Sebaiknya puasa untuk menghindari regurgitasi/asfiksia
4. Pemakaian digitalis dihentikan 1-2 hari sebelum tindakan
5. Kadar elektrolit serum harus optimal
6. Oksigen terpasang
Prosedur Tindakan
1. Fluter atrial dimulai dengan dosis 20 Joule bila gagal diulang memakai 50 atau
100 Joule
2. Fibrilasi atrial diawali dengan dosis 100 Joule bila gagal bisa 200-300 Joule.
Sehari sebelumnya pasien diberik kuinidin oral tiap 6 jam kadangkala obat ini
diperlukan untuk jangka waktu lama. Prokainamid dapat dipakai bila pasien tak
toleran dengan kuinidin
3. Takikirdia supraventrikular 10 Juole biasanya efektif. 100 Joule hampir selalu
efektif.
4. Fibrilasi ventrikular dosis awal 200 joule bila gagal segera pakai 360 Joule.
Komplikasi
a. Bradiaritma atau asistol sehingga perlu disiapkan atropin, isoproterenol, dan pacu
jantung sementara.
b. Takiaritma ventrikular atau fibrasi ventrikular, pasien perlu dimonitor kira-kira 8
jam pasca tindakan.
Referensi:
Boldt J. Hemodynamic monitoring in the intensive care unit. Critical Care 2002, 6: 6:52-59
Gumiwang I. Kardioversi, In: Sumaryono, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiati S,
Gani RA, Mansjoer A, editors. Prosedur Tindakan Di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta :
Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI ; 2001. p. 149-50.
Maqder S. Invasive hemodynamic monitoring. Crit Care Clin 2015 Jan;31(1):67-87
Scheer et al. Complications and risk factors of peripheral arterial catheters used for
haemodynamic monitoring in anaesthesia and intensive care medicine. Critical Care
2010, 6:198-204
Vincent et al. Update on hemodynamic monitoring - a consensus of 16. Critical Care 2011,
15:229