PENDAHULUAN .......................................................................................1
3. Pengukuran ............................................................................................7
b. Ketidakpastian ..........................................................................16
TUGAS ......................................................................................................23
RANGKUMAN .........................................................................................27
- iv -
-v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
PENDAHULUAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
-1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
URAIAN MATERI
1. Hakikat Fisika
Fisika merupakan ilmu yang berdasar pada hasil eksperimen. Para ilmuwan
mengamati fenomena alam dengan melakukan percobaan, agar dapat menjelaskan
-2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
fenomena tersebut, dan dapat menjawab pertanyaan “mengapa”. Jadi untuk bisa
menjelaskan fenomena maka diperlukan rasa keingintahuan tentang fenomena-
fenomena di sekitar. Kemudian rasa ingin tahu ini harus didukung dengan kemauan
untuk melakukan pengamatan. Setelah melakukan pengamatan diharapkan dapat
menarik kesimpulan dari hasil pengamatannya. Proses-proses itu merupakan
hakikat Fisika.
Secara umum terdapat tiga hakikat Fisika yaitu Fisika sebagai produk,
Fisika sebagai proses, dan Fisika sebagai sikap. Produk di dalam Fisika antara lain
prinsip, hukum, rumus, teori, model. Sehingga Fisika sebagai produk merupakan
hasil akhir dari proses pengamatan. Sedangkan pengamatan itu sendiri merupakan
hakikat Fisika sebagai proses. Proses merupakan bagaimana cara mendapatkan
produk-produk Fisika tersebut. Hakikat yang terakhir adalah Fisika sebagai sikap.
Sikap inilah yang mendasari adanya proses sehingga diperoleh produk. Sehingga
dengan bertindak dan bersikap maka proses dapat dilakukan hingga akhirnya
diperoleh produk.
Oleh karena itu, salah satu hal penting yang perlu dipelajari dalam Fisika
adalah proses mengamati. Proses mengamati biasanya tidak terlepas dari proses
pengukuran. Sehingga mengukur merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki
agar dapat melakukan proses dengan benar sehingga nantinya dapat menghasilkan
produk yang bermanfaat.
-3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
a. Besaran Pokok
Besaran pokok bisa dikatakan sebagai besaran dasar karena besaran pokok
ini tidak diturunkan dari besaran lainnya. Terdapat tujuh besaran pokok yang
ditampilkan pada Tabel 1.
b. Sistem Internasional
Besaran Massa
Pada umumnya orang awam menyebut besaran ini sebagai berat, misalnya
berat badan. Dalam fisika, berat dan massa merupakan hal yang berbeda. Massa
berkaitan dengan jumlah zat (materi) yang dikandung suatu benda. Sedangkan berat
-4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
adalah gaya yang berarah ke pusat bumi yang dikerjakan oleh Bumi pada suatu
benda. Massa ini satuannya adalah kilogram menurut sistem satuan internasional.
Standar massa, kilogram, didefinisikan sebagai massa suatu tabung yang terbuat
dari paduan (alloy) platinum-iridium. Tabung tersebut disimpan di International
Bureau of Weights and Measures di Serves, dekat Paris.
Gambar 1. Standar massa yang disimpan di Interational Bureu of Weights and Measures.
Besaran Panjang
Besaran panjang standarnya dinyatakan dalam meter. Standar meter ini
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh cahaya di ruang hampa dalam
1/299.792.458 detik. Sebelumnya standar meter dinyatakan dengan menggunakan
panjang gelombang jingga-merah yang diemisikan oleh atom-atom kripton (86Kr)
di dalam suatu tabung lucutan cahaya.
Besaran Waktu
Pada masa lampau, besaran waktu ini dinyatakan dengan mengukur
kejadian-kejadian yang terjadi secara berulang, misalnya rata-rata lamanya siang
hari (saat matahari bersinar) dinyatakan sebagai 12 jam. Namun saat ini telah
digunakan standar yang lebih teliti berdasar pada jam atomik, yang menggunakan
beda energy antara dua tingkat energy terendah dari atom cesium. Ketika ditembaki
dengan gelombang mikro pada frekuensi yang tepat, atom cesium mengalami
transisi dari satu dari kedua tingkat energy ke tingkat energy yang lain. Satu sekon
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk melakukan 9.192.631.770
siklus radiasi ini.
-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
c. Besaran Turunan
-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
3. Pengukuran
a. Alat Ukur
Setiap besaran dapat diukur dengan banyak cara dan banyak alat. Misalnya
untuk besaran panjang sendiri terdapat banyak alat ukur yang dapat digunakan
antara lain mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup dan masih banyak lagi alat
ukur yang lainnya. Misalnya untuk mengukur panjang sebuah buku alat ukur yang
digunakan adalah mistar. Mengapa tidak menggunakan jangka sorong atau
mikrometer sekrup? Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda
sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Mengukur panjang buku
menggunakan jangka sorong terasa berlebihan dan justru menyulitkan karena pada
saat mengukur panjang buku tidak diperlukan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Oleh karena itu mari kita lihat beberapa contoh alat ukur dan bagaimana cara
menggunakannya.
Mistar
Mistar merupakan salah satu alat ukur panjang yang paling banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya mistar digunakan untuk
mengukur panjang benda-benda yang besar. Perhatikan Gambar 3, terlihat bahwa
skala mistar terdiri dari garis-garis panjang dan pendek. Garis-garis panjang
menunjukkan setiap satu cm kemudian dalam satu cm itu terdapat 10 garis-garis
pendek sehingga setiap jarak antara dua garis pendek ini panjangnya adalah satu
mm. Maka berapa panjang terkecil yang dapat diukur oleh mistar? Dapatkah mistar
-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng? atau mengukur tebal sebuah
plat?
Gambar 3. Mistar
Jawabnya adalah bisa saja, tetapi apakah hasil pengukurannya tepat? Maka
apa alat ukur yang tepat untuk mengukur diameter kelereng? salah satu alat ukur
yang dapat digunakan adalah jangka sorong.
Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur panjang. Biasanya jangka
sorong ini digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, atau
kedalaman. Berbeda dengan mistar yang hanya terdapat skala utama, pada jangka
sorong terdapat skala utama dan skala nonius. Selain itu terdapat beberapa bagian
lain dari jangka sorong yaitu rahang tetap atas dan bawah yang tidak bergeser saat
melakukan pengukuran. Sedangkan rahang sorong atas dan bawah akan bergeser
saat melakukan pengukuran. Saat rahang sorong bergeser maka skala nonius dan
tangkai ukur kedalaman akan ikut bergeser.
-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup juga merupakan alat ukur panjang. Biasanya
mikrometer sekrup ini digunakan untuk mengukur panjang yang ordenya kecil,
misalnya untuk mengukur tebal kertas atau mengukur panjang suatu benda yang
kecil. Hal ini dilakukan karena kemampuan mikrometer sekrup mengukur hingga
0,01 mm.
-10-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
-11-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
garis skala nonius yang berimpit dengan garis horizontal pada skala utama. Terlihat
pada Gambar 9, garis skala nonius yang berimpit dengan garis horizontal skala
utama adalah skala ke 30. Berapa nilai skala 30 ini?
Skala terkecil dari skala utama pada mikrometer sekrup ini adalah 0,5 mm
sedangkan skala nonius jumlahnya adalah 50 skala. Ini artinya setiap 0,5 mm dibagi
ke 50 skala nonius, sehingga untuk satu skala nonius mewakili 0,01 mm. Maka, bila
pada skala nonius yang berimpit adalah skala ke-30 sehingga lebihnya adalah 0,3
mm. sehingga hasil pengukurannya adalah 4,3 mm.
Stopwatch
Stopwatch merupakan alat yang digunakan untuk mengukur selang waktu.
Stopwatch ini ada yang analog dan ada yang digital. Stopwatch analog
menggunakan jarum seperti jam analog. Gambar 10 merupakan stopwatch digital
dan terlihat bahwa skala terkecil yang mampu diukur adalah 0,1 detik.
Neraca
Neraca atau dalam bahasa sehari-hari biasa disebut timbangan adalah salah
satu alat yang digunakan untuk mengukur massa. Neraca ini banyak sekali jenisnya.
ada neraca dua lengan ada pula neraca satu lengan, atau bahkan tidak berlengan
seperti neraca digital. Neraca-neraca ini memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-
beda bergantung pada spesifikasinya. Salah satu neraca yang sering digunakan di
laboratorium adalah neraca ohaus.
-12-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
-13-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
-14-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
Multimeter
Salah satu alat ukur yang sering digunakan adalah multimeter. Multimeter
ini merupakan alat ukur besaran-besaran listrik yang dapat digunakan untuk
mengukur tegangan AC maupun DC, mengukur arus, mengukur hambatan. Namun,
setiap multimeter mungkin dapat memiliki tambahan mode sehingga dapat
digunakan untuk mengukur besaran-besaran lainnya. Pada multimeter juga terdapat
batas ukur. Batas ukur ini merupakan nilai maksimal yang dapat diukur
menggunakan multimeter yang dipakai, artinya multimeter tersebut tidak dapat
mengukur nilai besaran yang lebih besar dari batas ukurnya. Bila dipaksakan dapat
merusak alat. Batas ukur biasanya tidak hanya satu, sehingga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pengukuran.
-15-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
pengukuran besaran yang sesuai dan pilih batas ukur yang paling besar. Bila rentang
nilai pengukuran sudah diketahui, batas ukur tidak perlu dimulai dari yang paling
besar. Semakin besar batas ukur, maka ketelitiannya semakin berkurang.
Bayangkan misalnya pada multimeter terdapat 10 skala. Bila kita memilih batas
ukur 1 volt maka kita dapat mengukur tegangan sampai 0,1 volt. Sedangkan bila
kita memilih batas ukur 100 artinya tegangan terkecil yang dapat kita ukur adalah
10 volt. Oleh karena itu menaikkan batas ukur artinya mengurangi ketelitian.
Sehingga penting untuk menggunakan batas ukur yang tepat agar alat mampu
mengukur dengan baik dan sesuai.
Setelah menentukan batas ukur yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran,
maka kita dapat segera melakukan pengukuran. Pada saat melakukan pengukuran,
untuk multimeter analog maka kita perlu mengetahui bagaimana cara menentukan
hasil pengukuran. Misalnya kita melakukan pengukuran tegangan, maka besarnya
tegangan yang terukur adalah:
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
𝑉= × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟 (1)
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
b. Ketidakpastian
-16-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
Kesalahan sistematis
Sedangkan kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang terjadi secara
konsisten. Kesalahan sistematis ini biasanya dapat diketahui penyebabnya dan
dapat diperhitungkan atau ditentukan. Contoh kesalahan sistematis misalnya
kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, atau kesalahan arah pandang dalam
membaca skala (paralak). Kesalahan sistematis ini dapat dikurangi dengan
mengkalibrasi ulang alat ukur, mengatur ulang titik nol.
Pengukuran yang dilakukan ternyata memiliki banyak kemungkinan untuk
mengalami kesalahan. Oleh karena itu biasanya pengukuran tidak hanya dilakukan
satu kali untuk meyakinkan dan agar diperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat.
Namun, terkadang pengulangan pengukuran tidak dapat dilakukan. Maka akan kita
bahas bagaimana menentukan ketidakpastian dari pengukuran tunggal dan
pengukuran berulang.
-17-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
-18-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
satu kali. Dalam pengukuran biasanya hasil yang diperoleh tidak selalu sama.
Pengukuran pertama menghasilkan nilai 𝑥1 kemudian pengukuran kedua
menghasilkan nilai 𝑥2 dst. sampai pengukuran selesai. Untuk pengukuran berulang
ini dihasilkan nilai yang mungkin berbeda, lalu berapa nilai hasil pengukurannya?
Hasil mana yang harus digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran? Nilai hasil
pengukuran ditentukan dengan persamaan berikut.
∑ 𝑥𝑖 𝑥1 +𝑥2 +⋯+𝑥𝑁
𝑥̅ = = (3)
𝑁 𝑁
Notasi Ilmiah
Dalam bidang Fisika, ada banyak sekali hal yang diukur. Hasil
pengukurannya pun sangat beragam mulai dari hasil pengukuran yang sangat kecil
misalnya massa atom sampai hasil pengukuran yang sangat besar misalnya massa
bumi. Penyajian hasil pengukuran yang sangat besar atau sangat kecil ini biasanya
-19-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
terdiri dari deretan angka yang banyak sehingga sering menyebabkan kesalahan
dalam penulisannya, oleh karena itu diberikan aturan notasi ilmiah untuk
menyatakan hasil-hasil pengukuran ini. Notasi ilmiah berbentuk a x 10n dengan a
adalah angka penting.
Pada penulisan massa bumi, indeks n bernilai positif karena bumi massanya
lebih dari satu. Selain itu penggeseran koma dari kanan ke kiri menghasilkan indeks
n bernilai positif.
Angka Penting
Angka penting merupakan angka hasil pengamatan atau angka-angka yang
diperoleh dari hasil pengukuran. Untuk menentukan apakah suatu angka merupakan
angka penting atau bukan, perhatikan aturan-aturan angka penting berikut ini:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.
3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis
di belakang koma desimal termasuk angka penting.
4. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah
bukan angka penting.
-20-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
-21-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
dengan angka 5 adalah angka taksiran. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh
berikutnya.
Contoh ini merupakan contoh perhitungan hasil penjumlahan dari tiga hasil
pengukuran dan diperoleh nilai penjumlahan dari ketiganya mengandung tiga angka
taksiran. Aturan dari penjumlahan angka penting hanya boleh mengandung satu
angka taksiran. Bila angka 7 merupakan angka taksiran maka angka 6 di sebelah
kanannya merupakan angka-angka yang semakin tidak pasti sehingga hasil
perhitungannya dapat dinyatakan 279,7. Nilai ini hanya mengandung satu angka
taksiran yaitu angka 7 di belakang koma.
Perhatikan contoh, dari kedua contoh terlihat bahwa operasi ini terdiri dari
perkalian antara empat angka penting dengan dua angka penting sehingga hasil
operasinya nanti harus mengandung angka penting paling sedikit yakni dua angka
-22-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
penting. Untuk operasi pembagian hasilnya adalah 6,0 sedangkan untuk operasi
perkalian hasilnya adalah 16.
TUGAS
Untuk lebih memahami yang telah kita pelajari dalam modul ini maka
lakukanlah kegiatan berikut ini:
1. Siapkanlah mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, dan sebuah buku.
2. Lakukan pengukuran panjang buku menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup dan bandingkan hasilnya. Alat ukur mana yang paling
tepat digunakan untuk mengukur panjang buku?
3. Lakukan pengukuran ketebalan buku menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup dan bandingkan hasilnya. Alat ukur mana yang paling
tepat digunakan untuk mengukur ketebalan buku?
4. Lakukan pengukuran ketebalan kertas menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup dan bandingkan hasilnya. Alat ukur mana yang paling
tepat digunakan untuk mengukur ketebalan kertas?
5. Nyatakan hasil-hasil pengukuran dengan aturan angka penting beserta
ketidakpastiannya.
6. Lakukan pengukuran berulang dan nyatakan hasil-hasil pengukuran dengan
aturan angka penting beserta ketidakpastiannya.
TES FORMATIF
-23-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
A. 1,2
B. 1,2,3
C. 1,2,3,4
D. 2,3,4
E. 3,4
2. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah….
A. Panjang, kuat arus, kecepatan
B. Intensitas cahaya, berat, waktu
C. Jumlah zat, suhu, intensitas cahaya
D. Panjang, berat, kuat arus
E. Percepatan, kecepatan, suhu
3. Hasil pengukuran panjang dinyatakan sebesar 20,010 cm. Berapa jumlah angka
penting pada hasil pengukuran tersebut?
A. 1 angka penting
B. 2 angka penting
C. 3 angka penting
D. 4 angka penting
E. 5 angka penting
4. Berapa detik waktu yang dibutuhkan bulan untuk berotasi mengelilingi bumi?
A. 2,600 x 104 detik
B. 2,60 x 105 detik
C. 2,6 x 106 detik
D. 2,6 x 107 detik
E. 2,6 x 108 detik
5. Hasil pengukuran massa minyak adalah 0,84 kg dan volumenya 1,05 m3. Maka
menurut aturan angka penting, berapa massa jenis minyak?
A. 0,08 kg m-3
B. 0,080 kg m-3
C. 0,8 kg m-3
D. 0,80 kg m-3
E. 0,800 kg m-3
-24-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
6. Terdapat dua meja yang diletakkan bersandingan dan akan diukur panjang total
kedua meja, namun karena keterbatasan maka meja diukur satu per satu.
Panjang meja pertama adalah 1,00 m dan panjang meja yang lain adalah 1,547
m. Maka panjang kedua meja itu adalah?
A. 2,547 m
B. 2,55 m
C. 2,54 m
D. 2,50 m
E. 2,5 m
-25-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
-26-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
RANGKUMAN
Hakikat Fisika ada tiga yaitu Fisika sebagai produk, Fisika sebagai proses, dan
Fisika sebagai sikap.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Terdapat tujuh besaran pokok dan
satuannya.
Satuan Internasional merupakan satuan standar yang digunakan secara luas.
Masing-masing besaran diukur dengan menggunakan alat ukur yang mungkin
berbeda dengan besaran lainnya.
Penulisan hasil pengukuran menggunakan kaidah angka penting.
-27-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 1: Besaran, Satuan Dan Pengukuran
DAFTAR PUSTAKA
-28-