Setelah melahirkan, banyak perubahan yang terjadi pada ibu. Bentuk badannya
berubah, tanggung jawab yang lebih banyak, pola tidur yang tidak teratur, adanya
bayi yang membuatnya makin bahagia tapi juga merasa lelah, kebutuhan ekonomi
yang makin banyak, dan sebagainya. Jika seorang ibu kurang siap terhadap perubahan
tersebut, maka dia akan merasa tertekan dan mengalami stress.
Ibu pasca melahirkan bisa mengalami gangguan psikis. Secara garis besar gangguan
ini bisa dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :
1. Gangguan Psikis Ringan (Sindroma Pasca Melahirkan)
Gangguan psikis ini sekarang lebih dikenal dengan Baby Blues Syndrome.
Sindroma ini terjadi dimana seorang ibu merasa sedih dan gelisah setelah
melahirkan, terutama ibu yang melahirkan anak pertama. Hal ini berlangsung
sementara dan merupakan hal yang biasa terjadi pada ‘ibu baru’. Muncul pada
hari ke-2 sampai 2 minggu setelah melahirkan. Sekitar 50-70% wanita pasca
melahirkan akan mengalaminya dan bisa hilang dengan sendirinya.
Sindroma pasca melahirkan merupakan gejala penyesuaian (dalam penyesuaian
psikis) pasca bersalin menurut teori Reva Bulin disebut fase taking in dan taking
hold. Fase taking in adalah dimana ibu lebih memperhatikan dirinya sendiri, ibu
mungkin pasif dan sangat bergantung. Berlangsung 1-2 hari pascamelahirkan.
Dalam masa ini ibu memerlukan info tentang bayi. Fase taking hold adalah ibu
berusaha mandiri dan inisiatif terhadap kemampuan mengatasi,fungsi tubuh,
misalnya : kelancaran buang air, melakukan aktifitas duduk, jalan, belajar tentang
perawatan diri dan bayinya. Timbul rasa kurang percaya diri sehingga merasa
kesulitan dalam perawatan bayi. Berlangsung 3-10 hari.
Seorang wanita dengan blues bisa menangis lebih mudah dari biasanya dan
mungkin mengalami kesulitan tidur atau merasa marah, sedih, dan “gelisah”
emosional.
Cemas, merasa bersalah, merasa tidak berharga
Merasa lelah walaupun sudah tidur
Postpartum blues tidak mengganggu kemampuan seorang wanita untuk
merawat bayinya.
Emosi tak menentu , mudah marah kerap tersinggung dan kerap kehilangan
kesabaran
Cepat lelah dan mengalami pusing kepala
Tidak percaya diri sehingga merasa kesulitan dalam perawatan bayi
Nafsu makan berkurang atau justru timbul nafsu makan yang berlebihan
Cara mengatasi sindroma pascamelahirkan antara lain sebagai berikut :
Istirahatlah ketika bayi sedang tidur (jangan terpengaruh mitos ibu tidak boleh
tidur di waktu pagi karena takut darah putihnya naik)
Makanlah makanan yang bergizi, jangan takut mengkonsumsi sumber protein
hewani (misal ikan, daging, telur, dll)
Lakukan relaksasi ( berlatih pernafasan sambil mendengarkan musik berirama
lembut) dan rekreasi (sesekali berjalan-jalan di pagi hari menuju taman atau
melihat pemandangan dapat membantu pemulihan kondisi psikis ibu)
Mintalah dukungan secara fisik dari keluarga dalam bentuk perawatan bayi,
contohnya : minta tolong suami membantu mengganti popok bayi, membantu
memandikan bayi, menggendong ketika bayi rewel dan memijat punggung
ibu.
Berterus terang dan mintalah bantuan suami dan keluarga terhadap hal-hal
yang dirasakan baik keluhan secara fisik maupun mental.
Teknik relaksasi ini hanya memerlukan waktu 20 menit saja. Persiapan untuk
melakukan teknik relaksasi adalah sebagai berikut :
a. Pastikan anda dalam keadaan tenang dan santai (rileks)
b. Pilih waktu dan tempat yang sesuai (duduk di kursi/karpet dengan penyangga
bantal yang empuk dan nyaman)
c. Anda boleh melakukan teknik relaksasi ini sambil membaca doa, berdzikir
atau sholawat
d. Bantulah dengan musik relaksasi (musik yang berirama lembut)
(Sumber : Buku Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil, Dinkes RI, 2012)