3 - Sukubunga Nominal
3 - Sukubunga Nominal
8% 12
Payable monthly, 𝑚 = 12, 1 + 𝑖 = 1 + = 1,083, 𝑖 = 8,3%.
12
8% 52
Payable weekly, 𝑚 = 52, 1 + 𝑖 = 1 + = 1,08322, 𝑖 =
52
8,32%.
8% 365
Payable daily, 𝑚 = 365, 1 + 𝑖 = 1 + = 1,08328, 𝑖 =
365
8,33%.
Definisi lain dari 𝑖 (𝑚) :
Misal P = $ 1000 dan 𝑖 (𝑚) = 0.08 payable quarterly, dari contoh
sebelumnya sukubunga efektifnya 𝑖 = 8,243% yang artinya bunga
pada akhir tahun adalah 1 + 8% ∙ 1000 = $ 82,43.
𝑖 (𝑚) 0,08
= = 0,02 jadi bunga per 1 4 tahun adalah 1000 ∙ 0,02 = $20.
𝑚 4
Jika bunga per 1 4 tahun selalu langsung diambil segera (dana
investasi tetap $20) setelah dibayarkan:
$20 saat t = 1 4, nilai saat t = 1 adalah 1 + 8,24% 3/4 ∙ 20 = 21,22.
$20 saat t = 2 4, nilai saat t = 1 adalah 1 + 8,24% 1/2 ∙ 20 = 20,81.
$20 saat t = 3 4, nilai saat t = 1 adalah 1 + 8,24% 1/4 ∙ 20 = 21,40.
$20 saat t = 1, nilai saat t = 1 adalah 1 + 8,24% 0 ∙ 20 = 20.
Bunga saat t = 1 adalah 21,22 + 20,81 + 21,40 + 20 = 82,43, sama
dengan 1 + 𝑖 ∗ 𝑃 = 82,43.
𝑖 (𝑚)
Bunga saat t = 𝑚1 , 𝑚2 , 𝑚3 ,…,1, pada akhir tahun sama nilainya dengan
𝑚
𝑖 𝑚
(𝑚−𝑘)/𝑚
1+𝑖 ∙ , 𝑘 = 1,2, … , 𝑚
𝑚
𝑘 𝑘 (𝑚−𝑘)
karena panjang periode dari 𝑡 = ke t =1 adalah 1 − = .
𝑚 𝑚 𝑚
Jadi pembayaran bunga m kali ekuivalen dengan
𝑚
𝑖 (𝑚)
1 + 𝑖 (𝑚−𝑘)/𝑚 ∙
𝑚
𝑘=1
Dengan substitusi n = 𝑚 − 𝑘, kita dapatkan
𝑚 𝑚−1
(𝑚−𝑘)/𝑚
𝑖 (𝑚) 𝑖 (𝑚) 1/𝑚 𝑛
1+𝑖 ∙ = 1+𝑖
𝑚 𝑚
𝑘=1 𝑛=0
merupakan deret geometri dengan 𝑟 = 1 + 𝑖 1/𝑚
Kita dapatkan
𝑚 1 𝑚
𝑖 𝑚 𝑖 𝑚 1+𝑖 𝑚 −1
(𝑚−𝑘)/𝑚
1+𝑖 ∙ = ∙ 1 .
𝑚 𝑚
𝑘=1 1+𝑖 𝑚 −1
𝑚
𝑖𝑚
Karena 1 + 𝑖 = 1+ maka
𝑚
1 𝑚
𝑖 𝑚 1+𝑖 𝑚 −1 𝑖 𝑚 𝑖
∙ 1 = ∙ = 𝑖.
𝑚 𝑚 𝑖 𝑚
1+𝑖 𝑚 −1 1+ −1
𝑚
𝑖𝑚
Jadi deretan m pembayaran setiap waktu 𝑚1 , 𝑚2 , 𝑚3 ,…,1 ekuivalen
𝑚
dengan pembayaran 𝑖 pada akhir tahun.
Tingkat diskon nominal dibayar m kali per periode diberi symbol 𝑑 (𝑚) ,
𝑑 (𝑚)
artinya tingkat diskon dibayarkan setiap awal dari bagian ke-m dari
𝑚
satu periode.
𝑚 𝑚
𝑑
1−𝑑 = 1−
𝑚
𝑚
𝑑𝑚
𝑑 =1− 1−
𝑚
𝑑 𝑚 = 𝑚 1 − (1 − 𝑑)1/𝑚 = 𝑚 1 − 𝑣 1/𝑚
𝑑𝑚
Sama dengan diskusi untuk 𝑖 (𝑚) , bila bunga dibayarkan sebesar saat
𝑚
1 2 3 𝑚−1
𝑡=0,𝑚, 𝑚, 𝑚,…, 𝑚 , nilainya pada akhir tahun adalah
𝑚
𝑑
1 − 𝑑 𝑘/𝑚 ∙ , 𝑘 = 0,1,2, … , 𝑚 − 1
𝑚
Jadi pembayaran bunga m kali ekuivalen dengan
𝑚−1 1 𝑚
𝑑 (𝑚) 𝑑 𝑚 1−𝑑 𝑚 −1
𝑘/𝑚
1−𝑑 ∙ = ∙ 1
𝑚 𝑚
𝑘=0 1−𝑑 𝑚 −1
𝑑𝑚 𝑑
= ∙ = 𝑑.
𝑚 𝑑𝑚
1− −1
𝑚
4 8,75% 4
Pinjaman A: m = 4, 𝑖 = 8,75%, 1 + 𝑖 = 1 + = 1,0904.
4
Jadi 𝑖 = 9,04%.
12 8,5% 12
Pinjaman B: m=12, 𝑑 = 8,5%, 1 − 𝑑 = 1 − = 0,91823.
12
Jadi tingkat diskonto efektifnya 𝑑 = 1 − 0,91823 = 0,08177.
1 1
Agar mendapat sukubunga gunakan 1 + 𝑖 = = = 1,0890. Jadi
𝑣 1−𝑑
sukubunga efektifnya 𝑖 = 8,9%.
Dengan demikian pinjaman yang lebih baik adalah B.
Pembayaran i saat akhir tahun ekuivalen dengan pembayaran d pada
awal tahun. Akan tetapi, pembayaran yang akan datang lebih rendah
nilainya daripada pembayaran sekarang, sehingga 𝑑 < 𝑖. Demikian
juga
𝑑 < 𝑑 (2) < 𝑑(3) < … < 𝑖 4 < 𝑖 3 < 𝑖 2 < 𝑖.
Forces of Interest and Discount
Ukuran intensitas interest atau discount yang beroperasi pada setiap
waktunya atau beroperasi atas interval waktu yang infinitely small.
Forces of interest adalah pembagian antara kecepatan perubahan sesaat
dari fungsi akumulasi dengan fungsi akumulasi.
𝐴′ (𝑡) 𝑎′ (𝑡)
𝛿𝑡 = =
𝐴(𝑡) 𝑎(𝑡)
Hal yang perlu diingat:
𝛿𝑡 adalah ukuran dari intensitas interest pada waktu yang tepat t.
𝛿𝑡 menyatakan pengukuran ini sebagai laju per periode pengukuran.
Alternatif penulisan:
𝑑 𝑑
𝛿𝑡 = ln 𝐴(𝑡) = ln 𝑎(𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Kemudian integralkan kedua ruas dari 0 ke t:
𝑡 𝑡
𝑑 𝑡
𝐴(𝑡)
𝛿𝑟 𝑑𝑟 = ln 𝐴(𝑡) 𝑑𝑟 = ln 𝐴(𝑟)]0 = ln
0 0 𝑑𝑟 𝐴(0)
𝑡
𝛿 𝑑𝑟 𝐴(𝑡) 𝑎(𝑡)
𝑒0 𝑟 = = = 𝑎(𝑡)
𝐴(0) 𝑎(0)
Cara yang lain: 𝐴 𝑡 𝛿𝑡 = 𝐴′ (𝑡) maka
𝑛 𝑛
𝐴 𝑡 𝛿𝑡 𝑑𝑡 = 𝐴′ 𝑡 𝑑𝑡 = 𝐴(𝑡)]𝑛0 = 𝐴 𝑛 − 𝐴 0 .
0 0
𝐴 𝑡 − 𝐴(0) adalah jumlah bunga didapat sepanjang periode
pengukuran.
𝐴 𝑡 𝛿𝑡 𝑑𝑡 dapat diinterpretasikan sebagai jumlah dari interest pada
𝑛
A(t) pada tepat waktu t akibat forces 𝛿𝑡 . Maka 0 𝐴 𝑡 𝛿𝑟 𝑑𝑡 adalah
jumlah total interest yang didapat selama n periode.
′
𝐴 𝑡+ℎ −𝐴 𝑡
𝐴 𝑡 = lim
ℎ→0 ℎ
𝐴′ (𝑡)
𝛿𝑡 =
𝐴(𝑡)
𝐴 𝑡+ℎ −𝐴 𝑡 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
= lim = lim
ℎ→0 ℎ𝐴(𝑡) ℎ→0 ℎ ∙ 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
1
Nominal annual rate didapat dalam waktu tahun ke depan yang
𝑚
compounded m kali dalam satu tahun adalah
1 1
𝑚 𝑎 𝑡+ −𝑎 𝑡 𝑎 𝑡+ −𝑎 𝑡
𝑚 𝑚
=
𝑎(𝑡) 1
𝑎(𝑡)
𝑚
1
Dengan m membesar atau sama dengan ℎ = mengecil, didapatkan
𝑚
1
𝑎 𝑡+ −𝑎 𝑡
lim 𝑚 = 𝛿𝑡
𝑚→∞ 1
𝑎(𝑡)
𝑚
Contoh:
𝑡
Diberikan fungsi akumulasi 𝐴 𝑡 = 25(1 + )3 . Kapan saat force of
4
interest nya sama dengan 0,5?
Kita dapatkan
𝑡 3 𝑡
ln 𝐴 𝑡 = ln 25(1 + ) = ln 25 + 3 ln 1 +
4 4
1
𝑑 𝑑 𝑡 4 3
𝛿𝑡 = ln 𝐴(𝑡) = ln 25 + 3 ln 1 + =3 𝑡 =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 4 1+ 4+𝑡
4
3 1
Jika 𝛿𝑡 = 0,5 maka = , atau 𝑡 = 2.
4+𝑡 2
Force of discount (diberi symbol 𝛿𝑡 ′ ) dapat didefinisikan secara
analog dengan yang interest. Yang digunakan adalah fungsi
discount 𝑎−1 (𝑡) bukan fungsi akumulasi 𝑎 𝑡 .
𝑑 −1
𝑎 (𝑡)
′
𝛿𝑡 = − −1 𝑑𝑡
𝑎 (𝑡)
Di sini dipakai tanda minus yang diperlukan untuk membuat nilai
force of discount bernilai positif. Karena 𝑎−1 (𝑡) adalah fungsi
𝑑 −1
turun maka 𝑎 𝑡 < 0, sedangkan nilai 𝑎−1 (𝑡) positif.
𝑑𝑡
Perhatikan bahwa
𝑑 −1 −2 𝑑
𝑎 (𝑡) 𝑎 𝑡 𝑎(𝑡) 𝑎−2 𝑡 𝑎(𝑡)𝛿𝑡 𝑎−1 (𝑡)𝛿𝑡
𝛿𝑡′ = − 𝑑𝑡 −1 = −1
𝑑𝑡 = −1
= −1
𝑎 (𝑡) 𝑎 (𝑡) 𝑎 (𝑡) 𝑎 (𝑡)
= 𝛿𝑡
Jadi 𝛿𝑡′ = 𝛿𝑡