POLIP SERVIKS
Tumbuh menonjol
dan bertangkai,
tumbuh di mukosa
serviks.
Etiopatogenesis
Degenerasi
Hiperplastik Hormonal
Inflamasi Kongesti
Pembuluh
Darah
Merck Manual Professional. Benign Gynecologic Lession: Cervical Polyp.Gynecology and Obstersics, 2008
Faktor Risiko
Hipertensi
Peningkatan Usia
Obesitas
Tamoxifen
Morfologi
• Polip
Endoserviks
• Polip
Ektoserviks
• Struktur polip
memiliki
vaskularisasi
yang adekuat
Intermenstrual bleeding, postcoital
bleeding, leukorea, hipermenorrhea
“Gejala Tersering”
DIAGNOSIS
1. Anamnesa (keluhan)
2. Inspekulum (pemeriksaan ginekologi
Terlihat : polip bertangkai pada vagina bagian atas
(servik ), agak padat, tertutup epitel, bernanah, warna
merah, mudah berdarah, jaringan dapat bertambah.
3. USG transvaginal
Tatalaksana
Endometrium :
• kelenjar-kelenjar
endometrium
• sel-sel stroma mesenkim
• pembuluh darah
• tempat Implantasi
Sensitive Hormone
Estrogen & Progesterone
Penyebab
1. Faktor hormonal
USG transvaginal
Histeroskopi
Tatalaksana
1. Terapi Hormon
Kista yang dilapisi oleh epitel skuama dan berisi minyak atau
lemak.
Terapi :
KELENJAR BARTHOLINI
Homolog kelenjar Cowper
(Bulbourethral)
Bilateral di dasar labia
minora
Ukuran sebesar kacang (0,5-1 cm)
Kelenjar dilapisi epitel kuboid, duktus o/ epitel
transisional, muara o/ epitel squamosa
Fungsi: memberikan kelembaban bagi vestibulum
Etiopatologi
Sumbatan bagian distal duktus Bartholini -> retensi
sekresi -> pelebaran duktus -> kista -> infeksi
sekunder -> abses
Gejala Klinis
• Pemeriksaan penunjang
• USG transvaginal
• Kolposkopi
• Biopsi
Tatalaksana
Gejala klinis:
Nyeri pelvic
Dispareneu
Terjadi pendarahan abnormal
Pemeriksaan penunjang:
USG Abdomen
USG Transvaginal
Tatalaksana :
Pungsi kista
Kista Ovarium
2. Kista Korpus Lutem
• Kista yang terjadi akibat pertumbuhan lanjut dari korpus luteum
atau pendarahan yang mengisi rongga yang terjadi setelah ovulasi.
Gejala klinis:
Nyeri pelvic
Dispareneu
Terjadi pendarahan abnormal
Pemeriksaan penunjang:
USG Abdomen
USG Transvaginal
Tatalaksana :
Pungsi kista
PCOS
(Policystic Ovarium Syndrome)
Suatu sindrom (Stein-Leventhal
Syndrome) dengan karakteristik
berupa anovulasi kronis dan
hiperandrogenisme yang dapat
menyebabkan beragam
manifestasi klinis.
Anatomi Ovarium
Etiologi
Acanthosis Nigricans
Hirsutisme
Acne
Virilisasi
Obesitas
Infertil
Diagnosis
Pemeriksaan
penunjang:
USG : Gambaran Polycistic
ovarium
Terapi
Kontrasepsi oral
Progestin sintetis
Antiandrogen
Diuretik
Metformin (Glucophage).
Terapi Pembedahan
1. Electrocauter
2. Laparoscopic ovarian drilling
PROLAPS
PROLAPS UTERI
2. Menopause
Pemasangan dengan
pessarium.
Terapi Operatif :
• Hysterektomi vaginae
• Kolporafi anterior
SISTOKEL
Sistokel adalah melemahnya dinding antara vagina dan
kandung kemih yang dapat menyebabkan prolaps kandung
kemih ke dalam vagina
Etiologi
3. Menopause.
Patofisiologi
Gejala Klinis
Mengeluh adanya tekanan pada pelvis
Keletihan
2. Grade II ( sedang ) : dimana kandung kemih masuk kejalan vagina cukup jauh
kedaerah pintu vagina.
3. Grade III ( berat ) : dimana kandung kemih menonjol keluar kepintu vagina
Tatalaksana
Pengobatan medis:
Pengobatan operatif:
Kolporafi anterior
REKTOKEL
Rektokel adalah herniasi atau penonjolan dinding anterior rektum
terhadap dinding vagina posterior sedemikian rupa sehingga dinding
anterior rektum berada tepat berseberangan dengan epitel vagina.
Klasifikasi
Secara anatomis rektokel terbagi atas :
Kombinasi ketiganya.
Etiologi
1. Robekan septum rektovaginal
2. Persalinan pervaginam
Perasaan ingin mengejan atau perasaan seperti sesuatu akan keluar dari
kemaluan, dirasakan lebih berat jika berdiri atau mengangkat beban
dan berkurang jika pasien berbaring.
Pengobatan operatif:
Kolporafi posterior
TUBO OVARIAL ABSCESS
(TOA)
Tubo-ovarian abscess (TOA) adalah pembengkakan yang
terjadi pada tuba-ovarium yang ditandai dengan radang
bernanah, baik di salah satu tuba-ovarium, maupun
keduanya
• TOA dibagi menjadi 2 yaitu
- TOA primer, berkembang setelah episode PID
- TOA sekunder, abses pelvis yang berkembang dari appendiks /
usus yang perforasi atau yang dikaitkan dgn keganasan
Uterus, Bilateral Fallopian Tubes, and Ovaries
U: Uterus
C: Cervix
F
U F: Fallopian Tube
M O: Normal Ovary
O
M: Inflamed Tubo-
Ovarian Mass
C
Inflamed Fallopian Tubes
Etiologi
Neisseria gonorrhea
Chlamydia trachomatis
Dari kultur : organisme an aerob
E coli (37%), B. fragillis (22%)
Patofisiologi
Gonorrhea dan Chlamydia trachomatis (menginfeksi Tuba fallopi)
penetrasi hancurkan sel epitel nekrosis jaringan desilasi
mukosa lalu membentuk pus eksudat purulen
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium:
USG
CT-Scan
Laparoskopi
Komplikasi