Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Afifah Ardianingtyas

NIM : N011 18 1045

Kelas : Farmasi C

Metabolisme Protein

Protein memiliki banyak fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai zat pembangun, protein
juga berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat
toksik lain yang dtang dari luar, protein mengatur proses-proses metabolism dalam bentuk
enzim dan hormone, dalam bentuk kromosom protein berperan dalam menyimpan dan
meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.

Metabolisme protein meliputi katabolisme atau penguraian protein menjadi asam


amino dan anabolisme atau pembentukan protein oleh beberapa asam amino. Sebagian
besar proses pencernaan protein terjadi di usus.

Protein melalui proses pencernaan makanan dihidrolisis menjadi asam amino


dengan bantuan enzim-enzim protease, kemudian diabsorpsi usus halus untuk diedarkan ke
seluruh tubuh. Asam amino akan mengalami deaminasi yaitu pelepasan gugus amin dari
rantai karbon, asam ammonia akan diuraikan menjadi amoniak dan asam keto. Amoniak
bersifat toksik dalam tubuh. Oleh karena itu, di sel hati melalui siklus urea, ammonia
diubah menjadi senyawa yang relative tidak beracun yaitu urea. Asam keto yang dihasilkan
proses deaminasi akan memasuki jalur respirasi, tetapi tergantung jenis asam amino yang
mengalami deaminasi. Rantai karbon yang telah melepas gugus aminnya tadi akan
mengalami degradasi menjadi Asam Piruvat, Asetyl KoA dan zat antara dalam siklus asam
sitrat seperti Alpha ketoglutarat, Suksinil KoA, Fumarat dan Oksaloasetat. Selanjutnya,
semua senyawa hasil deaminasi dan degradasi tersebut akan mengalami siklus asam sitrat
untuk menghasilkan energy yang setara dengan pemecahan 1 molekul glukosa, yaitu 38
ATP.
Protein yang terbentuk dari asam amino non-esensial dapat dibentuk oleh tubuh
melalui sintesis protein, sedangkan protein yang terbentuk dari asam amino esensial tidak
dapat dibentuk oleh tubuh dan harus didapat dari makanan.

Hubungan metabolism karbohidrat, lemak dan protein.

1. Hasil pencernaan makanan karbohidrat berupa monosakarida (glukosa, fruktosa dan


galaktosa) kemudian memasuki jalur glikolisis yang mengubah monosakarida
tersebut menjadi asam piruvat (senyawa 3 karbon) dan energy dalam bentuk ATP.
Asam piruvat akan dikatabolisme lebih lanjut menjadi asetil-KoA.
2. Hasil proses pencernaan lemak berupa asam lemak dan gliserol. Gliserol dalam
katabolisme diubah menjadi dihidroksi aseton fosfar, kemudian memasuki jalur
glikolisis. Sedangkan, asam lemak dibawa masuk ke dalam matriks mitokonsdria,
kemudian belalui β-oksidasi diubah menjadi asetil-KoA, NADH dan 𝐹𝐴𝐷𝐻2 .
3. Asetil-KoA hasil dari proses katabolisme kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadi
CO2 melalui serangkaian reaksi siklus Krebs. Pada proses ini dihasilkan NADH,
FADH2 dan ATP.
4. Hasil pencernaan protein yaitu asam amino. Melalui proses deaminasi, kelebihan
asam amino dalam tubuh dikatabolisme menjadi asam piruvat, asetil-KoA dan zat
antara dalam siklus krebs.
5. NADH dan FADH2 yang dihasilkan pada proses glikolisis, β-oksidasi dan siklus
Krebs dioksidasi lebih lanjut melalui tahapan transfer electron. Hasil proses transfer
electron ialah ATP
Daftar Pustaka

Diana FM.2010.Fungsi Metabolisme Protein Dalam Tubuh Manusia.Jurnal


Kesehatan Masyarakat.4(1):51.
Santoso B.2007.Pelajaran Biologi untuk SMA/MA.Jakarta:Interplus.
Susilowarno G,dkk.Biologi SMA untuk Kelas XII.Jakarta:Grasindo.
Ferdinand F, Ariebowo M.2007.Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII SMA/MA
Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta Timur:Visindo Media Persada.

Anda mungkin juga menyukai