Abstract
Primiparas who will undergo cesarean delivery of Caesarea (SC) may affect preoperative
preparedness when SC is decided. Primiparous unpreparedness in coping with preoperative SC may
increase the risk of postpartum depression. Qualitative research with descriptive phenomenology
design approach that aims to explore primipara primitive response on SC preoperative. This study
was conducted in 2016 in the midwife room of Ibnu Sina Hospital Bukittinggi Yarsi West Sumatera,
with the number of participants as many as six people ie emergency patient without medical
indication. The results of this study were analyzed using Collaizi method. The result of research is
physical and psychological response. The results of this study can be concluded that almost all
participants experience anxiety. Participants try to get closer to God, pray and surrender so as not to
form adaptive mop koping. Suggestions for health workers can perform psychosocial nursing care so
as to instill confidence and reduce anxiety to mothers who will perform either normal delivery or SC.
Keywords: Perception CS, Primipara
Abstrak
Primipara yang akan menjalani persalinan secara Sectio Caesarea (SC) dapat mempengaruhi
kesiapan praoperatif saat diputuskan SC. Ketidaksiapan primipara dalam menghadapi praoperatif
SC dapat meningkatkan resiko depresi postpartum. Penelitian kualitatif dengan pendekatan desain
fenomenologi deskriptif yang bertujuan untuk mengeksplorasi respon pertama kali primipara pada
praoperatif SC. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016 di ruang Kebidanan RS Ibnu Sina
Bukittinggi Yarsi Sumbar, dengan jumlah partisipan sebanyak enam orang yaitu pasien SC darurat
tanpa indikasi medis. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan metode Collaizi. Didapatkan hasil
penelitian yaitu respon fisik dan psikologis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir
keseluruhan partisipan mengalami kecemasan. Partisipan berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan,
berdoa dan berserah diri sehingga tidak terbentuk koping yang mal adaptif. Saran untuk petugas
kesehatan dapat melakukan asuhan keperawatan psikososial sehingga dapat menanamkan
kepercayaan dan menurunkan kecemasan kepada ibu yang akan melakukan persalinan baik normal
maupun SC.
Kata Kunci : Persepsi SC, Primipara, Respon
Kopertis Wilayah X 32
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
E-ISSN:2460-5611
Research of Applied Science and Education V12.i 1 (32-40)
dan negatif bagi psikologis ibu (Bryanton, Kondisi ini dilakukan jika ada masalah
dkk, 2008). Pengalaman persalinan pada kesehatan pada ibu atau ibu menderita
ibu primipara akan mempengaruhi suatu penyakit, sehingga tidak
persepsi, respon, kebutuhan dan dukungan memungkinkan untuk melahirkan secara
dalam menghadapi persalinan (Nurlaela, normal, misalnya janin presentasi bokong,
2008) plasenta previa, masalah kesehatan ibu dan
Persalinan dapat dilakukan dengan janin. Sedangkan SC darurat (emergensi)
dua cara yaitu pervaginam dan pelahiran dilakukan ketika proses persalinan normal
sectio caesarea. Persalinan pervaginam sedang berlangsung, namun karena suatu
adalah keluarnya hasil konsepsi melewati keadaan kegawatan, misalnya induksi yang
jalan lahir yang dapat dilakukan tanpa gagal, prolaps tali pusat, pendarahan, maka
bantuan alat (persalinan spontan) dan SC harus segera dilakukan (Oxorn &
dengan bantuan alat (obstetrik operatif). Forte, 2010). Menurut hasil penelitian
Pelahiran sectio caesarea adalah persalinan Sumelung (2014) dari 167 responden ada
buatan dimana janin dilahirkan melalui empat faktor yang paling berperan dalam
insisi pada dinding perut dan dinding peningkatan angka kejadian SC darurat
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan yaitu gawat janin (31,14%), persalinan
utuh dan berat janin diatas 500 gram yang tidak maju (27,55%), pre eklampsia
sering disebut dengan sectio caesarea (SC) (24,55%) dan panggul sempit (16,76%).
(Mitayani, 2011; Green, 2012). SC adalah salah satu operasi bedah
SC merupakan tindakan yang yang paling umum dilakukan di dunia.
beresiko, dampak yang ditimbulkan antara Menurut World Health Organization
lain, berupa pendarahan, infeksi, (WHO) (2014), sebanyak (99%) kematian
anesthesia, emboli paru – paru, kegagalan ibu akibat masalah persalinan atau
ginjal akibat hipotensi yang lama. Pasien kelahiran terjadi di negara-negara
yang menjalani persalinan dengan metode berkembang. Salah satu indikator utama
SC biasanya merasakan berbagai derajat kesehatan suatu negara adalah
ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan angka kematian ibu (AKI). WHO (2012),
seperti, rasa nyeri dari insisi abdominal sebanyak (16%) SC yang melebihi batas
dan efek samping dari anestesi. Proses yang direkomendasikan. Indikator SC (5–
persalinan yang dialami oleh ibu dengan 15%) untuk setiap negara (Suryati, 2012)
SC juga akan berpengaruh pada respon Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013,
fisilogis setelah melahirkan (Reeder, tingkat persalinan SC di Indonesia (10%),
2011). Sumatera Barat (14%) dimana angka
Kelahiran melalui SC dapat tersebut hampir mendekati batas maksimal
menimbulkan gangguan fisiologis dan standar WHO. Indikator SC di rumah sakit
psikologis terutama pada pengalaman SC swasta (30%) dari total jumlah persalinan
yang tidak direncanakan (emergensi) (Mulyawati, dkk, 2011; Judhita, 2009).
(Green, 2012). Berdasarkan kondisi
pasien, tindakan SC dibedakan menjadi Pada tahun 2015 data SC RS Islam
dua yaitu, SC terencana (elektif) dan SC Ibnu Sina Bukittinggi sekitar (40%-50%)
darurat (emergensi). SC terencana (elektif) melebihi dari angka total jumlah
merupakan tindakan operasi yang sudah persalinan. Pada tahun 2015 RS Ibnu Sina
direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Bukitinggi Yarsi Sumbar, persentase SC
Kopertis Wilayah X 33
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
E-ISSN:2460-5611
Research of Applied Science and Education V12.i 1 (32-40)
yang direncanakan sebanyak (56%). Dari Simone 2007; Shuyu, dkk, 2014). Selain
SC direncanakan diantaranya : gemili itu, komplikasi psikologis lain yang terkait
(anak kembar), keinginan sendiri, dengan awal interaksi ibu dengan bayi
preeklampsia, SC pengulangan, letak serta peran pencapaian ibu (Clement, 2001
sungsang, HAP (pendarahan pada dalam Simone, 2007). Informasi yang
kehamilan) dan penyakit pernyerta lengkap tentang anestesi, SC dan
(mioma, varises, epilepsi, kista, hernia dan dukungan emosional dari pasangan
diabetes), sedangkan SC yang tidak merupakan faktor-faktor yang dapat
direncanakan sebanyak (44%) diantaranya: menurunkan kecemasan serta
serotinus, gagal induksi, fetal distress meningkatkan kepuasan ibu terhadap SC
(gawat janin), oligohidromnion (ketuban yang dialaminya (Hobson dkk, 2005;
sedikit), CPD (panggul sempit) dan KPD Porter dkk, 2007).
(ketuban pecah dini).
Menurut Ceronio, dkk (2005),
SC memiliki dampak pada mengeksplorasi pengalaman lima wanita
psikologis ibu. Ibu yang persalinan dengan Kaukasia dan pasangan mereka sebelum,
SC yang tidak direncanakan (emergensi) selama, dan setelah SC yang tidak
mengekspresikan kekhawatiran praoperatif direncanakan dengan menggunakan
seperti takut akan kematian, takut akan wawancara terstruktur pada tiga hari post
keselamatan hidup bayinya, anestesi dan SC. Ibu melaporkan nyeri, kelelahan dan
kamar operasi (Somera, dkk, 2010). Ibu stres selama fase pra-operasi, prosedur
tertekan pada sebelum, selama dan sesudah operasi yang dipandang negatif, dan emosi
SC yang dialami yaitu mengekspresikan positif dalam prosedur SC. Menurut
kurangnya kepuasan dan persepsi yang Simone (2007), dalam penelitian kualitatif
negatif terhadap SC (Clement, 2001 dalam terhadap wanita Afrika-Amerika dengan
Simone, 2007; Porter dkk, 2007). Ibu tujuh partisipan yang dijadwalkan tindakan
sering mengalami kekhawatiran SC tidak terencana (emergensi) bahwa ibu-
psikososial dan fisik. Ibu mengeluhkan ibu mengalami kehilangan konsentrasi,
perasaan takut, hilangnya konsentrasi, reaksi awal postoperatif, dan refleksi
mudah marah, kecemasan dan gangguan pengalaman melahirkan secara SC.
persepsi tentang SC (Simone, 2007). Pada
wanita SC yang tidak direncanakan Praoperatif SC akan beradaptasi
cenderung melaporkan nyeri pada pada respon fisiologis yang biasanya
postoperatif dan persepsi melahirkan yang mengalami perubahan pada sistem
negatif (Cranley dkk, 2012). Selain itu, kardiovaskuler, pernapasan,
psikologis ibu muncul psikososialnya neuromuskular, gastrointestinal, serta
seperti kecemasan, harga diri, dan depresi saluran perkemihan dan respon psikologis
yang memiliki berbagai pengaruh pada biasanya mengalami perubahan perilaku,
persepsi melahirkan yang terkait dengan kognitif dan afektif. Di samping itu juga
SC yang tidak direncanakan (Bradley, berpengaruh terhadap dukungan dari
1983 dalam Simone, 2007). Dan dampak pasangan dan keluarga (sosial), serta
lain setelah SC terjadinya, gangguan stres spiritualitas (spiritual). Pasien nantinya
pasca trauma (PTSD) dan depresi akan mempertahankan diri pada fungsi
postpartum (PPD) (Beck, 2004 dalam fisiologis, konsep diri, fungsi peran dalam
Kopertis Wilayah X 34
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
E-ISSN:2460-5611
Research of Applied Science and Education V12.i 1 (32-40)
Kopertis Wilayah X 35
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
E-ISSN:2460-5611
Research of Applied Science and Education V12.i 1 (32-40)
Kopertis Wilayah X 38
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
E-ISSN:2460-5611
Research of Applied Science and Education V12.i 1 (32-40)
Kopertis Wilayah X 39
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
E-ISSN:2460-5611
Research of Applied Science and Education V12.i 1 (32-40)
Kopertis Wilayah X 40