Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Rahman Adi Candra (160314116)
Maeve Ismi Fasa Shafira Z. A. (160317091)
P6 – LENSA
TUJUAN :
1. Memahami sifat lensa cembung dan cekung.
2. Menentukan jarak fokus lensa cembung dan cekung.
DASAR TEORI
Lensa adalah medium pembias yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung sehingga
pembentukan bayangannya adalah akibat pembiasan beruntu yang melintas dikedua
permukaannya . Dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk silindris atau bola.
Lensa silimdris memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis, sedangkan
permukaan bola yang melengkung kesegala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh
pada suatu titik. Berdasarkan bidang batasannya, lensa terbagi menjadi :
1. Lensa Cembung (konveks)
Lensa cembung dalah lensa konvergen yang bersifat mengunmpulkan sinar. Lensa
cembung jgaa merupakan lensa (+) karena dapat mengumpulkan bayangan yang bias ditangkap
layar dan nyata.
Lensa cembung terbagi 3, yaitu:
a) Lensa cembung-cembung (biconvex). Lensa cembung yang dibatasi oleh dua bidang
lengkung yang berlawanan arah kelengkungannya.
b) Lensa cembung-datar (plan convex). Lensa cembung yang dibatasi oleh satu bidang
datar dan satu bidang lengkung.
c) Lensa cembung-cekung (concave convex). Lensa cembung yang dibatasi oleh dua
budang lengkung yang searah kelengkungannya.
Sinar datang yang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif F1.
Sinar datang melalui titik fokus F2 dibiaskan sejajar sumbu utama.
Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa membias.
Sinar datang yang sejajar sumbu utama dibiaskan berasal dari seakan-akan titik
fokus aktif F1.
Sinar dating seakan-akan menuju titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu
utama.
Sinar datang menuju pusat optic O diteruskan tanpa membias.
- Cara kerja :
1. Mencari jarak fokus dari lensa cembung
a. Dengan menggunakan persamaan Gauss
Pertama-tama menyalakan lampu pada benda, lalu menempatkan lensa cembung, dan
layar. Setelah itu menentukan letak lensa cembung, jarak yang digunakan : 20cm s.d.
60 cm.
Lalu menggeser layar hingga memperoleh bayangan nyata terjelas pada layar,
lakukan pengukuran I sebanyak 3 kali, dengan jarak o yang berbeda sebanyak 5 kali.
Jarak fokus
(cm)
F1 F2 F3 F4 F5
9,5 9,3 9,5 9,5 9,5
Letak layar 𝑖̅ f 𝑆𝑛 𝑆 2𝑛
No. Letak lensa [cm] [cm] [cm] [cm] [cm]
[cm] (O) 𝑖1 𝑖2 𝑖3
1. 𝑂1 20 20,2 20,5 20,2 10 0,14 0,0196
2. 𝑂2 16,3 16,8 16,6 16,6 10 0,14 0,0196
3. 𝑂3 14,5 14,7 14,6 14,6 9,9 0,04 0,0016
4. 𝑂4 13,5 13,8 13,6 13,6 9,7 -0,16 0,0256
5. 𝑂5 12,6 13 12,9 12,9 9,7 -0,16 0,0256
̅
𝑓 = 9,86 ∑𝑆 2 𝑛 = 0,092
Keteranagan :
O : Jarak benda (cm)
I : Jarak Bayangan (cm)
f : Jarak focus (cm)
𝑆𝑓 ̅ : Standar Deviasi (cm)
Contoh perhitungan :
1 1 1
a) + =
𝑂 𝐼 𝑓
1 1 1
+ 20,2 = 𝑓
20
1
0,050 + 0,050 = 𝑓
1
b) 𝑓 = = 10 cm
0,1
∑𝑓𝑖 10+10+9,9+9,7+9,7
c) 𝑓̅ = = = 9,86 cm
𝑛 5
d) 𝑆1 = 𝑓1 − 𝑓̅
= 10 − 9,86
= 0,14 cm
∑𝑆 2 𝑛 0,092 0,092
𝑆𝑖 = √𝑛(𝑛−1) = √5(5−1) = √ = √0,0046 = 0,68 cm
20
f = 𝑓 ̅ ± 𝑆𝑓 =
̅ 9,86 ± 0,68 𝑐𝑚
Deviasi [cm]
𝑆1 𝑆2 𝑆3 𝑆4 𝑆5
0,04 -0,16 0,04 0,04 0,04
𝑆𝑛2 [𝑐𝑚2 ]
𝑆1 2 𝑆2 2 𝑆3 2 𝑆4 2 𝑆5 2 ∑𝑆𝑛2
0,0016 0,0250 0,0016 0,0016 0,0016 0,0304
Contoh perhitungan :
∑𝑓𝑖 9,5+9,3+9,5+9,5+9,5
𝑓̅ = = = 9,46 𝑐𝑚
𝑛 5
𝑆1 = 𝑓1 − 𝑓 ̅ = 9,5 − 9,46 = 0,04 𝑐𝑚
∑𝑆𝑛2 0,0304
𝑆𝑓 ̅ = √ = √ = √0,00152 = 0,039 𝑐𝑚
𝑛(𝑛 − 1) 5(5 − 1)
𝑓 = 𝑓 ̅ ± 𝑆𝑓 ̅ = 9,46 ± 0,039 𝑐𝑚
Contoh perhitungan:
60+59,7+61,4
𝑋̅1 = = 60,37 cm
3
𝑂 = 𝐿 − 𝑌 = 33 − 45,7= -12,7 cm
i = 𝑋̅ − 𝐿 = 60,37 − 33 = 27,37 𝑐𝑚
1 1 1
+ =
𝑂 𝐼 𝑓
1 1 1
+ 27,37 = 𝑓
−12,7
1
−0,079 + 0,037 = 𝑓
1
−0,042 = 𝑓
𝑓 = −23,31 cm
∑𝑓 (−23,31)+(−24,39)+(−25)+(−27,78)+(−32,26
𝑓̅ = = = -26,65 cm
𝑛 5
𝑆1 = 𝑓1 . 𝑓̅ = -23,81-(-26,65) -2,84 cm
∑𝑆 2 𝑛 48,65 48,65
𝑆𝑓 ̅ = √𝑛(𝑛−1) = √5(5−1) = √ = √2,4325 = 1,56 cm
20
𝑓 = 𝑓 ̅ ± 𝑆𝑓 ̅ = −26,65 ± 1,56 𝑐𝑚
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini diperoleh jarak fokus lensa cembung rata-rata menurut persamaan Gauss
adalah 9,86 cm. Sedangkan jarak fokus lensa cekung rata-rata adalah -26,65 cm .Dalam
percobaan lensa ini juga diperoleh harga fokus lensa cembung beserta ralatnya dengan
menggunakan persamaan Gauss sebesar 9,86 ± 0,68 cm. Jarak fokus lensa cembung dengan
pengukuran langsung beserta ralatnya adalah 9,46 ± 0,039 cm. Sedangkan jarak fokus lensa
cekung beserta ralatnya adalah -26,65 ± 1,56 cm.
Jarak fokus lensa cembung dengan menggunakan persamaan Gauss (9,86 ± 0,68 cm) dan
dengan pengukuran langsung (9,46 ±0,39 cm) memiliki perbedaan atau selisih yang yidak cukup
besar. Perbedaan ini dikarenakan adanya kendala cahaya saat melakukan pengukuran secara
langsung, selain itu tebalnya tiang penegak lensa juga mempengaruhi , karena kita tidak dapat
mengetahui jarak pasti letak layar terhadap lensa ( terdapat perbedan beberapa millimeter).
Hal lain yang dapat mempengaruhi hasil percobaan yang tidak dapat dihindari yaitu kondisi
lensa yang sudah buram dan tergores sehingga mempengaruhi bayangan yang dihasilkan.
KESIMPULAN
Sifat lensa cembung adalah konvergen yang artinya sinar dating sejajar dekat dengan sumbu
optik, akan dibiaskan melalui titik fokus nyata . Kedua , sinar dating melalui titik fokus dibiaskan
sejajar sumbu utama. Ketiga, sinar datang yang melewati pusat optic lensa akan diteruskan dan
tidak dibiaskan.
Sifat lensa cekung yang pertama adalah sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-
olah berasal dari titik fokus maya. Kedua, sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar
sumbu utama. Ketiga, sinar datang menuju pusat lensa akan diteruskan tanpa pembiasan. Lensa
cekung juga bersifat divergen(menyebarkan sinar).
Jarak fokus lensa cekung adalah -26,69±1,56 cm. Jarak fokus lensa cembung dengan
persamaan gauss adalah 9,86 ±0,68 cm, sedangkan dengan pengukuran langsung yaitu sebesar
9,46±0,039cm.
DAFTAR PUSTAKA
Soedojo, P. 1992. Fisika Dasar. Jogyakarta :Penerbit Andi.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
https://edoc.tips/download/acara-5-menentukan-fokus-lensa_pdf