Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA ANAK

PENGKAJIAN

1. BIODATA
a. Pasien
Nama : An. A
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jalan N RT 03 RW 5 Kota Tegal
Ruang : Melati
Masuk RS : 26 Februari 2013

b. Penanggung jawab
Nama Ayah : Tn. S
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMA

Nama Ibu : Ny. Y


Umur : 37 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA

2. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Kejang
2. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Brebes dengan keluhan kejang ke 2 kali, durasi
kejang sekitar 15 menit, kejang kaku seluruh tubuh, kedua mata mendelik ke atas,
tidak terdapat busa yang keluar dari mulut. Menurut ibu pasien sebelum kejang
anak tampak kaget dan demam tinggi. Setelah kejang ke dua pasien sadar
kemudian langsung tidur. Kejang pertama dirasakan pada pukul 2.30 WIB tanggal
27 Februari 2013 dengan durasi 30 menit, kejang kaku seluruh tubuh, mata
mendelik ke atas, dan tidak terdapat busa yang tampak keluar dari mulut pasien.
Sebelum kejang, pasien demam tinggi dan keringat dingin. Setelah kejang pasien
sadar kemudian tertidur.
Pasien mengalami demam tinggi sejak lebih kurang 8 jam sebelum pasien
mengalami kejang. Demam dirasakan semakin tinggi. BAB cair juga dialami
pasien sejak lebih kurang 4 jam SMRS, dengan frekuensi 1 x, dengan banyak ¼
gelas belimbing setiap kali BAB, ampas (+), lendir (-), darah (-), warna kuning,
berbau busuk. Muntah dikeluhkan sejak lebih kurang 4 jam SMRS, sebanyak 1 x,
dengan jumlah ½ gelas belimbing perkali muntah, warna putih, berisi makanan,
tidak menyembur dan tidak segera setelah makan.
3. Riwayat penyakit dahulu
Tidak pernah mengalami kejang sebelumnya. Tidak ada riwayat alergi
makanan dan obat-obatan.
4. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat kejang/epilepsi.

Pemeriksaan fisik

Kesadaran umum :
Compos mentis, kejang, tampak sakit sedang, tampak lemas, sesak(-), sianosis (-),
anemis (-)
Tanda vital
 Tekanan darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Nadi : 120x/menit, reguler
 Pernapasan : 28x/menit
 Suhu : 40°C (Axilla)

Status Generalis
 Kepala
Normochepali, ukuran lingkar kepala 50 cm, ubun-ubun besar sudah menutup,
rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada
kelainan.
 Mata
Mata cekung (-/-), pupil isokor, diameter 3mm kanan kiri, RCL (+/+), RCTL
(+/+), palpebra oedem (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis
(-/-), katarak kongenital (-/-), glaukoma kongenital (-/-)
 Hidung
Nafas cuping hidung (-/-), bentuk normal, sekret (-/-), septum deviasi (-)
 Telinga
Normotia, discharge (-/-)
 Mulut
Sianosis (-), trismus (-), stomatitis (-), bercak-bercak putih pada lidah dan mukosa
(-), bibir kering (-), labioschizis (-), palatoschizis (-)
 Leher
Pendek, pergerakan baik, tumor(-), tanda trauma (-), Kaku kuduk (-)
Thorax
Paru
Inspeksi :simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, retraksi suprasternal (-
), subcostal (-), intercostalis (-)
Palpasi : stem fremitus tidak dilakukan, aerola mammae tidak teraba, papilla
mammae (+/+).
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan
Auskultasi : suara nafas dasar vesikuler, suara nafas tambahan (-/-), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-), hantaran (-/-)

Jantung

Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak


Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung sulit dinilai
Auskultasi : bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi :distensi (-), venektasi (-), darm contour (-), darm stifung (-), massa
(-)
Auskultasi :bising usus (+) normal
Palpasi :Turgor kulit normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar.
Perkusi :Thympani, shifting dullnes (-)

Tulang Belakang

Tidak ada spina bifida, tidak ada meningocele

Genitalia

Laki-laki, penis normal, skrotum normal, testis (+/+)

Anorektal

Anus (+)

Anggota gerak

Keempat anggota gerak lengkap sempurna,

Ekstremitas

Superior Inferior

Deformitas - /- - /-
Akral dingin - /- -/-

Akral sianosis - /- - /-

Ikterik - /- - /-

CRT < 2 detik < 2 detik

Tonus Normotoni Normotoni

Oedem -/- -/-

Kulit

Sianotik (-), ikterik (-), anemis (-), turgor kulit abdomen kembali < 2 detik.

1. DATA BIOLOGIS

Data subjektif 1. Ibu klien mengatakan anaknya demam 2 hari sebelum


dibawa ke rumah sakit.
2. Ibu klien mengatakan anaknya kejang 2 kali selama + 5
menit setiap kejang.
3. Ibu klien mengatakan kejang terjadi saat suhu tubuh
meningkat.
Data objektif 1. Suhu 400c
2. Nadi 120x/menit
3. Akral hangat
4. Kejang 2 kali

2. DATA SOSIAL
Data subjektif Ibu pasien mengatakan anaknya berkomunikasi dengan baik
kepada perawat dan orangtua.
Data objektif Pasien terlihat berkomunikasi dengan baik pada perawat.

3. DATA PSIKOSOSIAL
Data subjektif Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya gelisah
Data objektif Pasien terlihat gelisah

4. DATA SPIRITUAL
Data subjektif Ibunya menuntun anaknya untuk berucap bismillah ketika
merasa sakit.
Data objektif Pasien terlihat mengikuti instruksi ibunya.

ANALISIS DATA
No DS/DO Problem Etiologi
1 Data Subyektif: Hipertermia Penyakit
1. Ibu klien mengatakan
anaknya demam 2 hari
sebelum dibawa ke rumah
sakit.
2. Ibu klien mengatakan
anaknya kejang 2 kali
selama + 5 menit setiap
kejang.
3. Ibu klien mengatakan
kejang terjadi saat suhu
tubuh meningkat

Data obyektif:
1. Suhu 400c
2. Nadi 120x/menit
3. Akral hangat
4. Kejang 2 kali
5. Kulit kemerahan

Diagnosa keperawatan:

1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit

Anda mungkin juga menyukai