OLEH:
ESRAMEISA GINTING
J ANGGI SITANGGANG
JESIKA BR SEBAYANG
JURUSAN FISIKA
MEDAN
2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………..2
Pengertian kalibrasi……………………………………………………………3
Pengertian ketidakpastian……………………………………………………..4
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………6
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
1. KALIBRASI
adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang akan ditunjukkan
alat ukur atau sistem ukur atau nilai yang diwakili bahan ukur dengan nilai yang bersangkutan
yang diwujudkan oleh standar.
adalah perbandingan antara penunjukan suatu alat ukur dengan nilai suatu standar yang
diketahui.
Hasil kalibrasi:
koreksi alat ukur KA dan ketidakpastiannya UA
K A PS PA U A
Mengapa KALIBRASI ?
Bertambahnya umur komponen dan alat berubah karena suhu atau tekanan mekanis terus-
menerus degradasi kinerja alat (drift) tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dideteksi melalui
proses kalibrasi.
Alat ukur yang terkalibrasi dg benar akan memberi keyakinan (confidence) bahwa produk/jasa
tersebut memenuhi spesifikasi
TUJUAN KALIBRASI
meningkatkan mutu produk
mengoptimalkan sumberdaya
menjamin konsistensi
memastikan pengukuran sesuai dengan yang dibuat dimanapun
2. KETELUSURAN
adalah hasil pengukuran atau nilai standar yang dapat dihubungkan ke acuan yang dinyatakan,
biasanya standar nasional/internasional, melalui rantai perbandingan tak terputus yang setiap
mata rantai mempunyai ketidakpastian yang dinyatakan.
selanjutnya alat ukur tersebut harus terkalibrasi terhadap acuan yang lebih akurat, dan
seterusnya sampai ke yang paling akurat (standar nasional)
A. Pengukuran kuantitatif
bila mengadakan pengukuran kuantitatif, nilai yang diperoleh merupakan suatu perkiraan
terhadap nilai benar (true value) dari sifat yang diukur
hasil pengukuran kuantitatif merupakan perkiraan, namun berguna untuk mencek suatu
produk terhadap persyaratannya/ mutu
B. Ketidakpastian
adalah suatu parameter yang menetapkan rentang nilai yang di dalamnya diperkirakan terletak
nilai kuantitas yang diukur/dianalisis, artinya hasil pengukuran kuantitatif tidak tepat bila
dilaporkan sebagai angka atau nilai tunggal.