Berkeringat Kedinginan dan mengigil Infeksi bakteri Muka memerah Pusing Terpapar panas lebih Nyeri otot Kondisi inflamasi seperti Hilang nafsu makan artritir rheumatoid Dehidrasi Tumor malignant Lemas Antibiotik untuk hipertensi Sensitif terhadap lampu terang Imunisasi Demam Kaku leher dan nyeri Muntah Susah bernafas atau nyeri dada Nyeri abdomen atau nyeri saat buang air kecil Kejang Hiperalgesia Susah berkonsentrasi Mudah ngantuk 1. Continuous = suhu tetap berada di atas normal di siang hari dan tidak berfluktuasi lebih dari 1oC dalam 24 jam, contoh lobar pneumonia, tifoid, meningitis, infeksi saliran kencing, atau tifus. Demam tifoid dapat menunjukkan pola demam spesifik (Wunderlich curve demam tifoid), dengan peningkatan pelan dan puncak tinggi. (Suhu jatuh karena obat penurun panas menjadi eksklusi.) 2. Intermittent = elevasi suhu hanya ada pada periode tertentu, nanti akan kembali ke normal, contohnya malaria, kalaazar, pyaemia, atau septicemia. Berikut adalah tipenya: Demam quotidian = dengan periode 24 jam, tipikal malaria Plasmodium knowlesi Demam tertian = dengan periode 48 jam, tipikal malaria Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, atau Plasmodium ovale Demam Quartan = dengan periode 72 jam, tipikal malaria Plasmodium malariae 3. Retermittent = suhu tetap berada di atas normal di siang hari dan berfluktuasi lebih dari 1oC dalam 24 jam, contoh endocarditis infektif dan brucellosis. 4. Pel-Ebstein = demam spesifik yang berhubungan dengan limfoma Hodgkin, tinggi selama seminggu dan rendah di minggu selanjutnya, dan begitu seterusnya. Namun, ada beberapa perdebatan apakah pola ini benar-benar ada 5. Neutropenic = demam karena tidak adanya fungsi normal sistem imun karena kurangnya neutrophil pembunuh infeksi jadi infeksi bakteri dapat menyebar secara cepat. Biasanya terlihat pada orang yang menerima kemoterapi. Muntah Pusing Keracunan makanan Pingsan Infeksi virus Mulut kering Mabuk kendaraan Diare Vertigo Demam Appendicitis Nyeri abdomen Migraine Mual Penurunan pengeluaran urin Tumor otak Nyeri dada Infeksi otak Bingung Hidrosefalus Denyut jantung cepat Efek samping anastesi Susah bernafas Alcohol lebih Berkeringat Hamil
Muntah Mual Nyeri abdomen Mabuk kendaraan
Pusing Diare Hamil Lemas Demam Obat yang menginduksi Pusing muntah Vertigo Ketakutan / grogi Denyut jantung cepat Keracunan makanan Berkeringat lebih Infeksi Mulut kering Kelebihan makan Penurunan pengeluaran urin Reaksi ke bau Nyeri dada Kanker Pingsan Gastroparesis Mudah ngantuk Migraine Alcohol lebih
Lemas BAB cair Virus
Keram abdomen Bakteri dan parasite Nyeri abdomen Antibiotic Demam Lactose intolerance Diare Darah pada BAB Operasi (biasanya setelah Mual operasi abdomen atau operasi Keinginan BAB tinggi gallbladder removal) Dehidrasi Kembung Bengkak Ikterus Kejang Gatal Malaria DBD Batuk Pilek Kelainan kulit