Anda di halaman 1dari 5

1.

Fungsi Pengarahan

A. Timbang terima

1) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruang


C2 pada 25 Maret 2019, didapatkan hasil bahwa timbang terima
selalu dilakukan setiap pergantian shift, timbang terima dipimpin
oleh koordinator shift pagi, sore, dan malam.

2) Observasi : Berdasarkan hasil observasi di Ruang C2 dilakukan


setiap pergantian shift dan dipimpin langsung oleh Penanggung
jawab Ruang C2 koordinator shift pagi, sore, malam. Di ruang C2
timbang terima dari dinas malam ke pagi selalu dihadiri oleh
Kepala Ruang C2. Beberapa perawat datang tidak tepat waktu saat
melakukan operan. Hal-hal yang disampaikan saat timbang terima
adalah nama pasien, diagnosa pasien, kondisi pasien, intervensi
yang sudah dilakukan serta yang belum dilakukan, hasil
pemeriksaan fisik, pemeriksan penunjang serta terapi yang
diberikan. Selanjutnya timbang terima dilakukan dengan keliling di
masing-masing kamar pasien, adapun beberapa kegiatan yang
dilakukan dihadapan pasien antar lain memeriksa cairan infuse dan
tetesannya, memberitahukan hal-hal yang penting yang perlu
dilakukan pasien serta menanyakan keluhan apa saja yang saat ini
dirasakan oleh pasien dan memberitahukan waktu pergantian shift
perawat jaga.

3) Kuesioner : 95% perawat memahami pekerjaannya saat operan


yang dilakukan setiap harinya

Masalah: Masalah keperawatan lebih fokus pada penatalaksanaan


medis
B. Pre dan Post Conferent

1) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang


C2 didapatkan bahwa pre dan post conference sudah dilakukan.
2) Observasi : Berdasarkan hasil observasi didapatkan pre dan post
conferent dilakukan secara bersamaan dengan timbang terima di
nurse station.

3) Kuesioner : 100% perawat sangat memahami pekerjaannya sebagai


perawat melalui pre dan post conferent dari KaTim.

Masalah: Tidak ada masalah.

C. Motivasi kepada Perawat

1) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang


C2 didapatkan bahwa ada motivasi secara lisan. Reward dan
punishment yang diberikan juga mengikuti dari ruang C2, reward
diberikan kepada semua perawat yang bekerja di ruang C2 berupa
pujian sampai diberi kemudahan dalam melaksanakan tugasnya,
dan pemberian hadiah sesuai dengan kebijakan kepala ruangan
seperti seminar gratis, serta punishment diberikan berupa teguran
secara langsung. Selain itu, menurut Karu peningkatan motivasi
sudah dilakukan oleh Rumah Sakit baik secara langsung maupun
tidak langsung. Misalnya Diklat Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
secara rutin mengadakan pelatihan dan pembinaan.
2) Observasi: Hasil observasi berdasarkan data Perawat yang telah
mengikuti pendidikan sarjana masih kurang dan memiliki sertifikat
yang dibutuhkan di bidang keperawatan ruang C2 juga masih
kurang.
Masalah:
sedikitnya perawat yang mengikuti seminar dan berpendidikan lanjut
D. Pendelegasian

1) Wawancara: Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang C2


pada tanggal 25 Maret 2019 didapatkan pendelegasian dilakukan
secara lisan kepada staff yang diberikan delegasi tetapi belum ada
format pendokumentasian pendelegasian tugas. Pendelegasin juga
sering dilakukan melalui pesan singkat (WhatsApp).
2) Observasi: Pada saat pengkajian belum mendapatkan format
pendelegasian yang digunakan oleh ruangan.
Masalah: pendelegasian hanya dalam bentuk lisan, kurangnya
format pendelegasian
E. Supervisi

1) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang


C2 pada tanggal 25 Maret 2019 didapatkan bahwa supervisi jarang
dilakukan dalam bentuk formal dan resmi. Supervisi yang biasa
dilakukan diruangan biasanya bersamaan dengan operan dan tidak
ada jadwal tertulis.

2) Observasi : Berdasarkan observasi diruang C2 tidak ada format


supervisi secara baku.

Masalah: tidak ada adanya jadwal tertulis dalam pelaksanaan


supervisi

F. Ronde Keperawatan

1) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang


C2 pada tanggal 25 Maret 2019 didapatkan bahwa ronde
keperawatan diruang C2 jarang dilakukan, karena tidak ada pasien
yang mengalami masalah atau perhatian khusus yang memerlukan
ronde keperawatan. Ronde keperawatan yang beberapa kali
diadakan diruangan ialah berupa forum diskusi antara kepala
ruangan serta perawat dan beberapa dokter spesialis tanpa
melibatkan bidang kesehatan lainnya.
2) Observasi : Berdasarkan hasil observasi diruang C2 tidak terdapat
format ronde keperawatan dan jadwal atau program terstruktur
tentang ronde keperawatan.

Masalah: Ketidakteraturan pelaksanaan ronde keperawatan dan


tidak adanya format ronde keperawatan secara baku

2. Fungsi Pengendalian

A. Indikator Mutu

1) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang


C2 pada tanggal 25 Maret 2019 didapatkan sistem pengendalian
mutu sudah ada dan telah ditunjuk perawat yang menjadi tim
pengendalian mutu, pengkajian tentang BOR, ALOS, TOI,
kejadian resiko jatuh dan kejadian infeksi nosokomial. Program
pengendalian infeksi nosokomial dengan mencuci tangan telah
dilakukan. Perhitungan BOR, ALOS, TOI sudah dikerjakan

2) Observasi : sudah ada pelaporan untuk angka BOR, ALOS, TOI,


kejadian resiko jatuh dan infeksi nosokomial pertahun. Telah ada
poster yang berisi gambar cara mencuci tangan yang benar disetiap
ruang perawatan pasien.

3) Kuesioner : 75% perawat selalu melakukan audit mutu dengan cara


menghitung BOR dan 25% perawat kadang-kadang melakukan
audit mutu dengan cara menghitung ALOS dan TOI.

Masalah: tidak ada masalah

B. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan

1) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang


C2 pada tanggal 25 Maret 2019 didapatkan bahwa karu selalu
melakukan pengecekan terhadap kelengakapn dokumentasi asuhan
keperawatan (terutama kelengkapan rekamedis pasien pasien)
2) Observasi : Hasil observasi yang dilakukan pada beberapa reka
medis pasien didapatkan bahwa dokumentasi asuhan keperawatan
sudah tertulis dengan lengkap.

Masalah: Tidak ada masalah

C. Survey Kepuasan

1) Wawancara: Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang C2


didapatkan sudah dilakukan analisis terhadap kepuasan pasien
diruangan terhadap pelayanan dan kinerja Perawat, jadi sudah ada
format angket yang baku untuk penilaian kepuasan pasien
pelayanan kesehatan yang diterima.
2) Observasi: Kotak saran terisi angket, pasien yang akan KRS selalu
diberikan angket tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan yang
diberikan di ruangan.
3) Kuesioner: Dari kuesioner yang telah dibagikan pada 11 pasien
didapatkan hasil sebanyak 85% menyatakn puas dan 15%
menyatakan kurang puas.
Masalah: Tidak ada masalah
D. Survey Masalah Pasien

1) Wawancara : Menurut hasil wawancara dengan Kepala Ruang C2


pada tanggal 25 Maret 2019, sudah ada pendokumentasian tentang
masalah atau diagnosa medis yang paling banyak terjadi di ruang
C2.
2) Observasi: Hasil rekapitulasi masalah dan diagnosa medis tersering
di ruangan sudah tersedia.
Masalah: Tidak ada masalah

Anda mungkin juga menyukai