Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) memacu terjadinya
pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan
oleh dampak perkembangan industri harus dapat dikendalikan, karena bila tidak dilakukan sejak
dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup manusia maupun
alam sekitarnya. Pencemaran logam berat seperti Pb, Cu, dan Hg dapat mempengaruhi dan
menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan
mengalami etoksifikasi (keracunan) sehingga membahayakan manusia. Logam berat umumnya
bersifat racun terhadap makhluk hidup walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah
kecil. Melalui berbagai perantara, seperti udara, makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh
logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan
terakumulasikan.
Pencemaran logam berat adalah masalah yang sangat serius untuk ditangani, karena
merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Di Indonesia, pencemaran merkuri
ditemukan di banyak tempat, namun tidak pernah ada investigasi atau laporan adanya penderita
penyakit Minamata atau keracunan merkuri. Di Pongkor, Jawa Barat dilaporkan bahwa
konsentrasi Hg di sedimen sungai berkisar antara 0-2.668 ppm, sedang di tanah didapat
konsentrasi sebanyak 1-1300 ppm ( Gunradi, 2001 ). Di Sulawesi Utara, daerah aliran sungai
Talawaan diperkirakan PETI mendekomposisikan Hg sebanyak 1,5- 2 ton Hg/th ke dalam
perairan, tanah dan organisme. Air tanah mengandung Hg 521 % lebih tinggi dari standar yang
berlaku. Air buangan dari proses PETI mengandung Hg 685 % di atas standar; ikan dan siput
mengandung 296 % dan 768 % Hg di atas standar. Hasil Uji TCLP ( Toxicity Characteristic
Leaching Procedure ) menunjukkan kadar Hg 134 % lebih tinggi dari standar, yakni 0,2 ppm (
Hadi’atulla, dkk, 2001 ).

1
Air raksa (Hg), atau sering disebut juga sebagai merkuri merupakan satu dari lima unsur
golongan logam transisi (bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair pada
suhu kamar dan mudah menguap. Kelimpahan Hg di bumi menempati urutan ke-67 di antara
elemen lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri
(Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan merkuri bivalen (Hg2+).
Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari permukaantanah dan
menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam tanah maka akan mencemari air
tanah. Berbagai kemungkinan reaksi yang terjadi terhadap logam berat (merkuri) di dalam tanah
adalah (Babich dan Stotzky, 1978) :
1. Membentuk senyawa larut, komples dari berbagai macam molekul;
2. Presipitasi (penyerapan)
3. Terinkorporasi kedalam struktur mineral;
4. Terakumulasi atau terfiksasi ke dalam bahan biologi;
5. Dikompleks dengan agen pengkhelat;
6. Diadsobsi dalam mineral liat atau koloid organic

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami adanya pencemaran yang disebabkan oleh logam berat
merkuri.
2. Mengetahui cara-cara pengendalian pencemaran akibat logam berat merkuri.
3. Mengetahui proses-proses pencemaran lingkungan akibat merkuri.
4. Menganalisis adanya kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh merkuri.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah bidang Toksikologi Lingkungan terutama
logam berat merkuri.

2
D. Manfaat

Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mudah untuk memahami
penyebab dan dampak yang ditimbulkan oleh logam berat merkuri dan dapat mencari solusi
penanggulangan pencemaran merkuri, serta mahasiswa dapat bersikap ramah terhadap
lingkungan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Definisi Merkuri (Hg)

Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 sertamempunyai masa molekul relatif
(MR =200,59).Merkuri diberikan simbol kimia Hgyang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani
Hydrargyricum ,yang berarticairan perak .Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena
merupakansatu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C),titik bekunyapaling rendah (-
39°C),mempunyai kecenderungan yang lebih besar ,mudahbercampur dengan logam lain menjadi logam
campuran (Amalgam/Alloi),juga dapatmengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi
maupuntegangan arus listrik rendah.

Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan pada prosespemisahan emas dengan
unsur logam ikutan lainnya. Merkuri termasuk logam beratberbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat
bersifat racun.Merkuri merupakanlogam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak
berbaudengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida,hydrogen bromida dan
hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panasdan lipid. Tidak tercampurkan dengan oksidator,
halogen, bahan-bahan yang mudahterbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.

Merkuri dilepaskan ke atmosfer melalui pelbagai kegiatan manusia, utamanyaberasal dari pembakaran
sampah rumah tangga dan limbah industri, dan khususnyapembakaran bahan bakar fosil seperti batubara. Asap
yang mengandung merkuridapat dengan mudah ditrasportasikan melalui udara dan mengendap di daratan serta
air.

B.Karakteristik Merkuri

Sifat fisik dari Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai cairan pada suhu kamar dan
mudah menguap bila dipanaskan. Hg2+ (Senyawa Anorganik) dapat mengikat carbon,
membentuk senyawa organomercury. Sebagian senyawa mercury yang dilepas ke lingkungan

4
akan mengalami proses methylation menjadi methylmercury (MeHg) oleh microorganisme
dalam air dan tanah. MeHg dengan cepat akan diakumulasikan dalam ikan atau tumbuhan dalam
air permukaan. Kadar mercury dalam ikan dapat mencapai 100.000 kali dari kadar air
disekitarnya. Kontaminasi mercury dapat melalui secara oral mulut, kulit maupun terhirup oleh
hidung.

Merkuri organik (RHg, R2Hg, ArHg) merupakan bentuk senyawa merkuri yang paling
berbahaya. Sebagian besar peristiwa keracunan merkuri disebabkan oleh senyawa ini. Merkuri
organik digunakan secara luas pada industri pertanian, industri pulp dan kertas, dan dalam
bidang kedokteran. Senyawa ini juga dapat terbentuk dari metabolisme merkuri metalik atau dari
merkuri anorganik dengan bantuan mikroorganime tertentu baik dalam lingkungan perairan
ataupun dalam tubuh manusia.

Merkuri disiano diamida (CH3-Hg-NHCNHNHCN), metil merkuri nitril (CH3-Hg-CN),


metil merkuri asetat (CH3-Hg-COOH) dan senyawa etil merkuri klorida (C2H5-Hg-Cl)
merupakan senyawa-senyawa merkuri organik yang digunakan sebagai penghalang
pertumbuhan jamur pada produk pertanian. Senyawa-senyawa ini juga digunakan sebagai
insektisida dan pemakaiannya dilakukan dengan cara penyemprotan pada areal yang luas, bahkan
kadang kala dengan menggunakan pesawat terbang. Penyemprotan pada areal yang luas tersebut
dapat membunuh organime lain, karena senyawa-senyawa ini dengan bantuan angin akan
menyebar secara meluas.

Fenil merkuri asetat (FMA) digunakan dalam industri pulp dan kertas. Penggunaan FMA
bertujuan untuk mencegah pembentukan kapur dan anti bakteri/jamur pada pulp dan kertas basah
selama proses penyimpanan. Hal ini sangat berbahaya karena kertas seringkali digunakan
sebagai penmbungkus makanan.

Thimerosal mengandung 49.6 % etil merkuri, yang digunakan secara luas sejak tahun
1930-an sebagai antibakteri pada vaksin hepatitis. Pengunaan vaksin hepatitis yang mengandung
thimerosal terhadap ibu hamil dan bayi lima tahun (balita) diduga menyebabkan meningkatnya
epidemik autisme, suatu kelainan pada sistem saraf yang ditandai dengan menurunnya
kemampuan interaksi sosial

5
Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana
mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor
serta kehilangan daya ingat. MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap
pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu
mempunyai kaitan signifikan. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita
kerusakan otak, retardasi mental, tuli dan kebutaan. Efek terhadap sistem pernafasan dan
pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut.Inhalasi dari elemental Mercury dapat
mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan keracunan makanan yang
mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver.

Oleh karena itu, merkuri harus ditangani dengan hati-hati, dijauhkan dari anak-anak dan
wanita yang sedang hamil. Standard yang ditetapkan badan-badan internasional untuk merkuri
adalah sebagai berikut: di air minum 2 ppb (2 gr dalam 1.000.000.000 (satu milyar gr air atau
kira-kira satu juta liter)). Di makanan laut 1 ppm (1 gram tiap 1 juta gram) atau satu gram dalam
10 ton makanan. Di udara 0,1 mg (miligram) metilmerkuri setiap 1 m3, 0,05 mg/m3 logam
merkuri untuk orang-orang yang bekerja 40 jam seminggu (8 jam sehari).

C.Sifat dan Kegunaan Merkuri

Logam merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hydragyrum yangberarti perak cair (Palar,
1994). Merkuri dan senyawa-senyawanya tersebar luas dialam, mulai dari batuan, air, udara dan bahkan dalam
tubuh organisme hidup. Di alammerkuri biasanya dijumpai dalam bentuk logam merkuri dan ion-ion merkuri.

Secara umum logam merkuri mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:


a. Berwujud cair pada suhu kamar (25oC) dengan titik beku paling rendah sekitar -39oC, sehingga mudah
menyebar di permukaan air dan sulit dikumpulkan.
b. Masih berwujud cair pada suhu 396oC. Pada temperatur 396oC ini telah terjadipemuaian secara
menyeluruh.
c. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logamyang lain.
d. Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan merkurisebagai logam yang sangat
baik untuk menghantarkan daya listrik.

6
e. Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang disebutdengan amalgam.
f. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itudalam bentuk unsur tunggal
(logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan (Palar,2004).
Duffus (1980), menjelaskan bentuk dan penggunaan merkuri. Merkuri beradadalam bentuk senyawa,
satu di antaranya yang paling utama adalah Sinabar (HgS)yang sudah ditambang sejak 700 SM. Pada saat ini
digunakan dalam industri dalamtiga bentuk : senyawa logam,senyawa organik, dan senyawa anorganik.
Penggunaanpaling besar adalah dalam produksi alat elektronik. Penggunaan terbesar kedua adalahdalam
industri kloro-alkali, yang memproduksi klorin dan soda kaustik dengan caraelektroforesis larutan sodium
klorida dengan menggunakan merkuri sebagai katodadalam sel elektrolisis. Penggunaan terbesar ketiga di
dunia adalah dalam fungisidatermasuk pelindung benih (seed dressings), meskipun perlu dicatat bahwa di
beberapanegara penggunaanny telah dilarang.

Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairanberwarna abu abu, tidak berbau
dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air,alkohol, eter, asam hidroklorida, hidrogen bromida dan
hidrogen iodide; Larut dalamasam nitrat, asam sulfurik panas dan lipid. Tidak tercampurkan dengan
oksidator,halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.
Toksisitas merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya, misalnya merkuri inorganik bersifat toksik pada ginjal,
sedangkan merkuri organik seperti metil merkuri bersifattoksis pada sistim syaraf pusat.

Dikenal 3 bentuk merkuri, yaitu:

1.Merkuri elemental (Hg):


terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alatelektrik, batu batere dan cat. Juga
digunakan sebagai katalisator dalam produksi sodakaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium
klorida. Merkuri initerdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi,alat elektrik,batu batere
dan cat. Juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi
klorin dari sodium klorida.
Mempunyai tekanan uap yang tinggi dan sukar larut di dalam air .Pada suhukamar kelarutannya kira-kira
60 mg/l dalam air dan antara 5-50 mg/l dalamlipida.Bila ada oksigen ,merkuri diasamkan langsung ke dalam
bentuk ionik .Uapmerkuri wujud (hadir) dalam bentuk monoatom yang apabila terserap ke dalam tubuhakan
dibebaskan ke dalam alveolar.

7
Bentuk merkuri ini mudah melalui sawar otak dan plasenta. Di otak ia akanberakumulasi di korteks
cerebrum dan cerebellum dimana ia akan teroksidasi menjadibentuk merkurik (Hg++) ion merkurik ini akan
berikatan dengan sulfhidril dariprotein enzim dan protein seluler sehingga menggangu fungsi enzim dan
transportsel. Pemanasan logam merkuri membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput
mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan.

2.Merkuri inorganik:
dalam bentuk Hg++ (Mercuric) dan Hg+ (Mercurous )Misalnya:
 Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg inorganik yang sangattoksik, kaustik dan digunakan
sebagai desinfektan.
 Mercurous chloride (HgCl) yang digunakan untuk teething powder danlaksansia (calomel).
 Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar.
 Dalam bentuk Hg++(Mercuric) dan Hg+ (Mercurous): Merkurianaorganik terdiri dari raksa unsur
dan garam merkurous dan merkurik yang dapat terurai.

3.Merkuri organik: terdapat dalam beberapa bentuk, a.l:


 Metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkilrantai pendek dijumpai sebagai
kontaminan logam di lingkungan.Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tsb.
 Dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital.
 Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagaiantiseptik dan fungisida.
Merkuri organik merupakan merkuri yang bersifat molekul dan terikat denganatom karbon.Merkuri organik
(RHg, R2Hg, ArHg) merupakan bentuk senyawamerkuri yang paling berbahaya. Sebagian besar peristiwa
keracunan merkuridisebabkan oleh senyawa ini. Merkuri organik digunakan secara luas pada industripertanian,
industri pulp dan kertas, dan dalam bidang kedokteran. Senyawa ini jugadapat terbentuk dari metabolismemerkuri
metalik atau darimerkuri anorganik dengan bantuan mikroorganime tertentu baik dalam lingkungan perairan
ataupundalam tubuh manusia.
Merkuri organik terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain. :
a. Metil merkuri
Metil merkuri merupakan merkuri organik yang selalu menjadi perhatianserius dalam toksiologi.Ini
karena metil merkuri dapat diserap secara langsungmelalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80% .Uapnya
dapat menembusmembran paru-paru dan apabila terserap ke tubuh ,ia akan terikat dengan proteinsulfurhidril

8
seperti sistein dan glutamine.Di dalam darah ,90% dari metil merkuridiserap kedalam sel darah merah dan metil
merkuri juga dijumpai dalamrambut.Menurut Irving et al.(1975),jumlah merkuri yang dimasukkan ke dalam
akarrambut adalah berbanding dengan kepekatan metil merkuri di didalam darah.
Metil merkuri merupakan senyawa organik yang paling berbahaya yang telahdipelajari oleh manusia.
Metilasi merkuri dapat terjadi dalam tubuh organimemanapun, termasuk manusia. Metil merkuri dapat berikatan
dengan basa adenine.Posisi ikatan metil merkuri pada basa adenin bergantung pada pH (Kaim; 1951).
Variasi posisi metil merkuri ini dapat menjelaskan bagaimana merkuri sangatberbahaya terhadap
kesehatan manusia. Dalam jaringan tubuh manusia terdapat 30% adenina, 30 % timina, 20 % sitosina dan 20 %
guanina Merkuri yang terikat padaadenina dapat mengganggu enzim, mengganggu biosintesis protein dan lemak
sertamerusak DNA dan RNA.
b. Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.

D. Sumber Merkuri

Merkuri merupakan elemen dari kerak bumi. Manusia tidak dapat membuatatau memusnahkan
merkuri.telah digunakan untuk membuat produk seperti termometer, tombol, dan beberapa bola lampu.

Sumber utama Merkuri (Hg) di atmosfer adalah penguapan Hg dari tanah danair, disamping itu
pembakaran "fossil-fuels" terutama batu bara. Kadar Hg diudara akan naik dapat disebabkan oleh pembuangan
sampah padat seperti termometer Hg,Switch listrik, dan battery juga pemakaian cat yang mengandung Hg, anti
jamur danpestisida serta pembakaran limbah minyak. Sumber utama pada air adalah daribuangan industri
(terutama industri tambang emas) dan proses pelapukan batuankarena pengaruh iklim.

Merkuri walaupun mengambil bentuk cairan sebenarnya masuk dalamkategori logam. Toksisitas
merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya, misalnyamerkuri inorganik bersifat toksik pada ginjal, sedangkan
merkuri organik sepertimetil merkuri bersifat toksis pada sistim syaraf pusat. Tidak seperti unsur logamlainnya
misalnya Besi (Fe) atau Magnesium (Mg) yang dibutuhkan tubuh untuk penguatan tulang. Merkuri sama sekali
tidak dibutuhkan kehadirannya dalam tubuhkita.

Merkuri ditemukan dalam banyak batu termasuk batu bara. Bila batu baradibakar, Merkuri dilepaskan
kedalam lingkungan. Coal-burning power plants terbesarmanusia adalah yang disebabkan oleh sumber emisi
Merkuri ke udara di AmerikaSerikat, yang memberikan kontribusi lebih dari 40 persen pada semua manusia-lokal

9
yang disebabkan oleh emisi merkuri. EPA telah memperkirakan bahwa sekitarseperempat dari emisi AS akibat
dari pembakaran batu bara pembangkit tenaga listrik didepositkan di Amerika Serikat dan perbatasan, sisanya
masuk ke siklus global.Pembakaran limbah berbahaya, yang memproduksi khlor, memecahkan
produk bermerkuri, dan tumpahan merkuri, serta penanganan pengobatan dan pembuanganlimbah atau produk
yang mengandung merkuri, juga dapat melepaskannya ke dalamlingkungan. Perkiraan sekarang adalah bahwa
kurang dari separuh dari semuaendapan merkuri di AS berasal dari sumber-sumber AS.

Eksposur ke merkuri. Mercury di udara akhirnya menempati kedalam air atautanah dimana ia dapat
melarut ke dalam air. Setelah tersimpan, mikroorganismetertentu dapat mengubahnya menjadi methylmercury,
bentuk yang sangat beracunyang terdapat pada ikan, kerang dan hewan yang makan ikan. Kerang dan ikanadalah
sumber utama methylmercury eksposur ke manusia. Methylmercury terbentuk lebih banyak pada beberapa jenis
ikan dan kerang daripada yang lain. Tingkatmethylmercury di kerang dan ikan tergantung pada apa yang mereka
makan, berapalama mereka hidup dan berapa tinggi mereka dalam rantai makanan.

Dari sifat kimia dan fisika merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk
keperluan kimia dan industri yang jika penggunaannya tidak sesuai dengan aturan batasan
standar yang ditentukan maka akan menyebabkan adanya pencemaran lingkungan atau racun di
lingkungan. Pencemaran Hg yang pernah diidentifikasi bersumber dari pabrik plastik dengan
bahan baku vinylklorida dan asetaldehida.
Di Indonesia pencemaran merkuri ditemukan dibanyak tempat namun tidak ada investigasi
atau laporan adanya penderita penyakit minamata atau keracunan merkuri. Penambangan emas
tanpa ijin (PETI) ditemukan di berbagai tempat. Tidak adanya laporan tentang penyakit
minamata di indonesia mungkin disebabkan oleh karena pencatatan penyakit cacat bawaan yang
tidak didasarkan atas penyebab, dan cacat bawaan dapat disebabkan oleh banyak hal. Juga,
laporan keracunan dilaporkan menjadi satu kesatuan saja. Kadar merkuri yang tinggi pada
perairan umumnya diakibatkan oleh buangan industri (industrial wastes) dan akibat sampingan
dari penggunaan senyawa-senyawa merkuri di bidang pertanian. Penggunaan merkuri di dalam
industrti sering mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui
sistem ventilasi udara. Merkuri dapat berada dalam bentuk metal, senyawa-senyawa anorganik
dan senyawa organic.
Terdapatnya merkuri di perairan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
1. Oleh kegiatan perindustrian, seperti pabrik cat, kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda

10
2. Oleh alam itu sendiri, melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi.
Penggunaan merkuri yang terbesar adalah dalam industri klor-alkali, di mana produksi klorin
(Cl2) dan kaustik soda (NaOH) dengan cara elektrolisis garam NaCl. Kedua bahan ini sangata
banyak gunanya sehingga diproduksi dalam jumlah tinggi setiap tahun. Fungsi merkuri dalam
proses ini adalah sebagai katode dari sel elektroda.
Penggunaan kedua terbesar adalah dalam produksi alat-alat listrik untuk berbagai keperlua.
Sebagai contoh, misalnya lampu uap merkuri yang banyak digunakan dalam penerangan jalan
dan pabrik karena mempunyai biaya instalasi dan operasi yang lebih rendah daripada lampu pijar
dan dapat dioperaasikan pada tegangan tinggi. Pengguna lainnya, misalnya pada baterai merkuri
yang mempunyai umur relatif panjang dan dapat digunakan pada kondisi suhu dan kelembaban
yang tinggi.
Penggunaan merkuri terbesar ketiga beserta komponen-komponennya dalah fungisida. Dalam hal
ini merkuri digunakan untuk membunuh jamur di dalam cat, pulp, kertas dan industri-industri
pertanian. Cat yang digunakan untuk kapal sering ditambah merkuri okside (HgO) sebagai
antijamur atau merkuri asetat sebagai antilapuk.
Fenil merkuri asetat (FMA) merupakan komponen organomerkuri yang banyak digunakan secara
komersil untuk mecga pembentukan lendir pada pulp kertas yang masih basah selama
pengolahan dan penyimpanan. Tetapi penggunaan organomekuri untuk kepentingna tersebut
telah dilarang oleh Food And Drug Adminitration (FDA) karena dapat mengkontaminasi
makanan yang dibungkus dengan kertas tersebut.
Logam merkuri juga digunakan sebagai katalis dalam industri kimia, terutama pada
industri vinil klorida yang merupakan bahan dasar berbagai plastik. Kasus keracunan merkuri
yang terbesar yang terjadi di Teluk Minamata, dalam tahun 1953-1960 disebabkan oleh buangan
merkuri dari pabrik vinil kloride.
Logam merkuri juga digunakan di dalam termometer dan alat-alat pencatat suhu karena
bentuk cairannya ada pada kisaran suhu yang lebar, sifatnya uniform, koefisein muai panasnya
besar dan konduktivitas listriknya besar.
Namun pencemaran merkuri yang disebabkan kegiatan alam pengaruhnya terhadap
biologi maupun ekologi tidak signifikan. Di antara beberapa sumber polutan yang menyebabkan
penimbunan merkuri di lingkungan laut, menurut MANDLLI di dalam PORTMANN (1976)
yang terpenting adalah industri penambangan logam, industri biji besi, termasuk metal plating,

11
industri yang memproduksi bahan kimia, baik organik maupun anorganik, dan offshore dumping
sampah domestik, lumpur dan lain-lain.

E. Proses Pencemaran Lingkungan Akibat Merkuri

Merkuri merupakan benda cair,hydrargyrum, air/cairan perak unsur golongan transisi


berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk cair dalam suhu kamar
serta mudah menguap. Karena merupakan benda cair sehingga merkuri dengan mudah meresap
ke dalam tanah. Tanah yang mengandung 50 % pori-pori yang terisi air dan udara lebih
mempermudah merkuri yang merupakan benda cair untuk bereaksi ke dalam tanah Secara
alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air tanah yang
melewati deposit Hg. Apabila masuk ke dalam air tanah, kemudaia air tanah mengalir masuk
menuju ke perairan dengan system. permeabilitas tanah. Merkuri mudah bereaksi dengan unsur
yang ada dalam tanah dan air dan membentuk HgCl (merkurianorganik). Merkuri anorganik
akan berubah oleh peran mikro organisme. Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon
membentuk senyawa organomerkuri. Senyawa organo merkuri yang paling umum adalah methyl
merkuri yang dihasilkan oleh mikro organisme dalam tanah dan air.
Komponen merkuri yang digunakan dalam pestisida, umumnya memasuki tanah dengan
jumlah 1g/ha sampai 200g/ha (0,0005±0,1 ppm), yang mana apabila lebih dari tingkatan itu
dapat menghancurkan organik dalam tanah dan nitrogen dalam mineral tanah. Tanah
mengandung CO2 dengan kesuburan tanah NH2dan NaOH. Merkuri dapat bereaksi dengan
nitrogen tanah membentuk methyl mercuryHg(NO2)3. Methyl merkuri dapat terendap dengan
skala waktu yang cukup lama di dalam tanah karena merkuri stabil dan tidak dapat dipisahkan
bahkan dicampurkan dengan zat lain
Proses metabolisme sebagian dari alkil merkuri akan diubah menjadi senyawa merkuri
anorganik dan akan terakumulasi pada organ hati dan ginjal. Senyawa alkil merkuri dalam tubuh
selama 70 hari dan dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme. Jumlah
hasil alkil merkuri yang dikeluarkan sebagai hasil samping metabolisme tubuh hanyalah
mencapai 1 % dari total alkil yang masuk, 99 % terakumulasi dalam berbagai organ dalam tubuh.

12
Pembuangan senyawa merkuri organik dari dalam tubuh berkaitan erat dengan sistem urinaria
atau sistem pembuangan. Merkuri yang masuk ke dalam hati akan terbagi 2:
1. Sebagian akan terakumulasi pada hati
2. Sebagian lainnya akan dikirim ke empedu
Dalam kantung empedu senyawa merkuri organik akan dirombak untuk dapat dihancurkan dan
dimusnahkan daya racunnya, hasil perombakan berupa senyawa merkuri anorganik yang
kemudian dikirim lewat darah ke ginjal. Pada ginjal, senyawa merkuri anorganik ini mengalami
proses pemilahan akhir, dimana akan terakumulasi pada ginjal dan lainnya dibuang bersama urin.
Wanita hamil yang terpapar oleh senyawa alkil merkuri dapat menyalurkan pada janin
yang dikandungnya. Senyawa alkil merkuri masuk bersama makanan melewati plasenta dibawa
oleh peredaran darah ke janin. Kontaminasi yang disebabkan oleh alkil merkuri dapat merusak
otak janin sehingga bayi menjadi cacat. Wanita menyusui yang terpapar oleh senyawa metil
merkuri dapat mengakibatkan keracunan merkuri pada bayi yang disusui.

F. Dampak Merkuri Bagi Kesehatan Dan Lingkungan Sekitar

Telah kita ketahui merkuri digunakan dalam bidang perindustrtian, tetapi penggunaan
merkuri di dalam industri sering mengakibatkan pencemaran lingkungan dan kesehatan manusia.
Merkuri dapat terakumulasi dilingkungan dan dapat meracuni hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme. Acidic permukaan air dapat mengandung signifikan jumlah raksa. Bila nilai pH
adalah antara lima dan tujuh, maka konsentrasi raksa di dalam air akan meningkat karena
mobilisasi raksa dari dalam tanah. Setelah raksa telah mencapai permukaan air atau tanah
mikroorganisme dapat dikonversi ke methyl mercury, suatu zat yang dapat diserap oleh sebagian
besar organisme dengan cepat dan diketahui menyebabkan kerusakan saraf. Ikan adalah
organisme yang menyerap jumlah besar methyl raksa dari permukaan air setiap hari. Akibatnya,
methyl raksa dapat ikan dan menumpuk di dalam rantai makanan yang merupakan bagian dari
mereka. Efek yang telah raksa pada hewan adalah kerusakan ginjal, gangguan perut, intestines
kerusakan, kegagalan reproduksi DNA dan perubahan.
Sebagian besar merkuri yang terdapat di alam ini dihasilkan oleh sisa industridalam jumlah + 10.000 ton
setiap tahunnya.Penggunaan merkuri sangat luas dimana+ 3.000 jenis kegunaan dalam industri pengelolaan

13
bahan-bahan kimia ,proses pembuatan obat-obatan yang digunakan oleh manusia serta sebagai bahan dasar
pembuatan insektisida untuk pertanian (Cristian et al.,1970).Semua komponenmerkuri baik dalam bentuk yang
masuk ke dalam tubuh manusia secara terus menerusakan menyebabkan kerusakan permanen pada otak ,hati ,dan
ginjal (Roger etal.,1984).
Tragedi “minamata disease“(penyakit minamata) ,berdasarkan penelitianditemukan penduduk di
sekitar kawasan tersebut memakan ikan yang berasal daribuangan sisa indutri plastik (Pervaneh,1979).Gejala
keanehan mental dan cacat saraf mulai tampak terutama pada anak-anak.Namun baru sekitar 25 tahun kemudian
sejak gejala penyakit tersebut tampak (ditemukan ) ,pemerintah Jepang menghentikanpembuangan Hg .Untuk
menghilangkan sisa-sisa bahan pencemar dan melakukanrehabilitasi penduduk yang terkena dampak menahun
(kronik) ,Negara ini telahmembayar sangat mahal jauh melebihi keuntungan yang diperoleh dari hasil
pengeoperasian perusahaan Chisso Corporation.
Gejala yang timbul oleh merkuri sebagai berikut :
 Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia ,kepekaan menurun dan sulitmenggerakkan jari tangan dan kaki
,penglihatan menyempit,daya pendengaranmenurun serta rasa nyeri pada lengan dan paha.
 Gangguan saraf motorik : lemah,sulit berdiri,mudah jatuh,ataksia,tremor,gerakan lambat ,dan sulit
berbicara.
 Gangguan lain : gangguan mental,sakit kepala dan hipersalivasi

Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut :

1. Pengaruh terhadap Fisiologis


Pengaruh toksisitas Hg terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) danginjal terutama akibat
merkuri terakumulasi.Jangka waktu,intensitas dan jalurpaparan serta bentuk Hg sangat berpengaruh terhadap
sistim yang dipengaruhi. Organutama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen Hg dan organomerkuri
adalahSSP sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal. Keracunanakut oleh elemen
merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistim pernafasansedang garam merkuri yang tertelan akan
berpengaruh terhadap SSP, efek terhadapsistim cardiovaskuler merupakan efek sekunder.

2. Pengaruh terhadap Sistim Syaraf


Hg yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer daripemajanan uap elemen Hg
dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus "bloodbrain barier" dan dapat mengakibatkan kerusakan otak

14
yang "irreversible"sehinggamengakibatkan kelumpuhan permanen. MeHg yang masuk dalam pencernaan
akanmemperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah beberapabulan sebagai gejala
pertama sering tidak spesifik seperti malaes, pandangan kaburatau pendengaran hilang (ketulian).
Hasil uji sampel terhadap 300 produk tuna kalengan pada tiga besar merek diAmerika Serikat
menunjukkan, lebih dari separuhnya mengandung kadar merkuriyang tinggi melebihi kadar aman yang
disyaratkan Environmental ProtectionAgency(EPA).
Para peneliti dari University of Nevada, Las Vegas, AS, menemukan 55persen sampel mengandung
kadar merkuri lebih tinggi dari standar EPA, yakni 0,5ppm dan sekitar 5 persen dari seluruh sampel memiliki
kandungan lebih dari 1.0 ppmlebih tinggi dari kadar aman untuk ikan kalengan yang disyaratkan Food and Drug
Administration.
Kadar merkuri yang berlebihan bisa berpengaruh pada kerusakan sistem saraf pusatserta gangguan pendengaran
dan penglihatan.

3. Pengaruh terhadap Ginjal


Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garaminorganik Hg atau
phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknyapermiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan
kemampuan fungsi ginjal(disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui
saluranpernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadinya proteinuriaatau nephrotik sindrom
dan tubular nekrosis akut.

4.Pengaruh terhadap Pertumbuhan


Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh MeHg, dari hasil studimembuktikan ada kaitan yang
signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang makangandum yang diberi fungisida, maka bayi yang dilahirkan
mengalami gangguankerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan pandang,microcephaly,
cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan.
Di antara semua unsur logam berat,Merkuri (Hg) menduduki urutan pertamadalam hal sifat racunnya,
kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni,Pb, As, Cr, Sn, dan Zn.Merkuri walaupun mengambil
bentuk cairan sebenarnyamasuk dalam kategori logam. Tidak seperti unsur logam lainnya misalnya Besi (Fe)atau
Magnesium (Mg) yang dibutuhkan tubuh untuk penguatan tulang. Merkuri samasekali tidak dibutuhkan
kehadirannya dalam tubuh kita.Oleh sebab itu, kehadiranmerkuri dalam tubuh walaupun sedikit atau berada di
bawah ambang batas toleransitetap membahayakan kesehatan.

15
Ketika akumulasi merkuri dalam tubuh sudah melewati ambang batastoleransi yang bisa diterima oleh
kesehatan tubuh akan timbul gejala keracunanmerkuri dalam bentuk kerusakan ginjal dan gangguan kerja syaraf
baik otak maupuntulang belakang. Pada gilirannya gejala ini akan menimbulkan kematian bagi
yangmengalaminya. Bahkan senyawa merkuri tertentu seperti metil merkuri dalam dosis dua tetes saja yang jatuh
mengenai kulit sudah cukup untuk membawa kita kepadakematian dalam jangka waktu 2 hari saja.

G.Cara Penanggulangan Merkuri

Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk ditangani,
karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus merkuri di Minamata
Jepang pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering terjadi dan semakin banyak
dilaporkan.Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA) melaporkan, terdapat 13 elemen logam
berat yang diketahui berbahaya bagi lingkungan, diantaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri
(Hg), dan kadmium (Cd). Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial yang sangat
dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa diantaranya (dalam kadar tertentu) bersifat
racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut atau tersuspensi (terikat dengan
zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik. Dampak dari pencemaran logam berat ini sering
dilaporkan.Merkuri misalnya, merupakan salah satu jenis logam berat berbahaya karena berisiko
tinggi terhadap tubuh. Elemen ini berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang
dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil, pada konsentrasi
rendah berpengaruh terhadap gangguan paru-paru, emphysema dan renal turbular disease kronis.
Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan dengan
menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses
pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion (exchange resins), serta beberapa
metode lainnya seperti penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis dan reverse
osmosis.Namun proses ini relatif mahal dan cenderung menimbulkan permasalahan baru,yaitu
akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen dan organisme akuatik (perairan).
Penanganan logam berat dengan mikroorganisme atau mikrobia (dalam istilah biologi
dikenal dengan bioakumulasi, bioremediasi, atau bioremoval), menjadi alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengurangi tingkat keracunan elemen logam berat di lingkungan perairan

16
tersebut. Metode atau teknologi ini sangat menarik untuk dikembangkan dan diterapkan, karena
memiliki kelebihan dibandingkan dengan proses kimiawi.
Beberapa hasil studi melaporkan,penggunaan mikroorganisme untuk menangani
pencemaran logam berat lebih efektif dibandingkan dengan ion exchange dan reverse osmosis
dalam kaitannya dengan sensitivitas kehadiran padatan terlarut (suspended solid), zat organik
dan logam berat lainnya. Serta, lebih baik dari proses pengendapan (presipitation) kalau
dikaitkan dengan kemampuan menstimulasikan perubahan pH dan konsentrasi logam beratnya.
Dengan kata lain, penanganan logam berat dengan mikroorganisme relatif mudah dilakukan,
murah dan cenderung tidak berbahaya bagi lingkungan (Mursyidin, 2006).
Untuk menekan pencemaran limbah merkuri sebenarnya dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Paling awal dengan memilih teknik penggalian yang ramah lingkungan, yaitu
pertambangan tertutup. Dengan begitu memperkecil keluarnya merkuri dari dalam tanah. Hal ini
sebaliknya terjadi pada pertambangan terbuka.
Tahap berikutnya adalah menggunakan teknologi pe-mrosesan batuan tambang yang
tidak menggunakan bahan merkuri, di antaranya dengan bahan sianida dan dengan cara
bioteknologi yang disebut proses pencucian dengan mikroba.Mikroorganisme yang mengoksida
batuan itu umumnya hidup pada bahan anorganik, di antaranya yang banyak digunakan adalah
Thiobacillus feroxidans. Proses biologi ini banyak dipilih untuk mengolah biji atau batuan yang
mempunyai kandungan sulfida yang tinggi dan karena biayanya lebih murah dibandingkan
dengan cara mekanis, serta tidak mencemari lingkungan.Pada kondisi lingkungan yang telah
telanjur terpolusi merkuri, upaya yang dilakukan adalah penyehatan kembali lingkungan.
Caranya dengan memindahkan sedimen yang mengandung merkuri tinggi kemudian diisolasi.
Hal ini pernah dilakukan Jepang terhadap kawasan Minamata.
Alternatif remediasi secara biologis yang disebut fitoremediasi pun ditempuh. Pada cara
ini digunakan tumbuhan yang dapat menyerap metil merkuri. Dibandingkan dengan yang lain,
cara ini relatif murah dan memungkinkan sumber pencemar didaur ulang. Sayangnya proses
alami ini relatif lambat dalam mereduksi polutan.
Mengatasi pencemaran merkuri dengan bakteri juga dimungkinkan karena diketahui ada
bakteri yang dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang mengandung merkuri dalam jumlah
tinggi. Bakteri itu adalah Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus aureus, dan Bacillus sp. Hal
ini menginspirasi ahli biologi molekuler untuk memadukan fungsi gen beberapa bakteri hingga

17
menghasilkan strain unggul untuk mengatasi pencemaran merkuri secara cepat dan efektif
(Anonim,2004).
Adapun upaya penanggulangan mengatasi keracunan mekuri yaitu dengan terapi khelasi
merupakan suatu metoda yang digunakan dalam mengatasi keracunan logam berat seperti
merkuri. Dalam metoda ini digunakan senyawa organik tertentu yang dapat mengikat merkuri
dan mengeluarkannya dari dalam tubuh manusia. Senyawa tersebut memiliki gugus atom
dengan pasangan elektron bebas, elektron tersebut akan digunakan dalam pembentukan ikatan
dengan merkuri. Salah satu senyawa organik yang bisa digunakan sebagai khelator adalah
dimercaprol, 2,3-dimercaptosuccinic acid (DMSA). 2,3-dimercapto-succinic acid (DMSA)
merupakan senyawa organik larut dalam air, yang mengandung dua gugus tiol (-SH). DMSA
merupakan khelator yang efektif dan aman digunakan dalam penanganan keracunan logam berat
seperti timbal, arsen dan merkuri. Senyawa ini telah digunakan dalam penanganan keracunan
merkuri sejak tahun 1950-an di Jepang, Rusia dan Republik Rakyat China, dan sejak tahun 1970-
an digunakan di Eropa dan Amerika Serikat. Senyawa organik yang dikenal juga dengan nama
dagang chemet ini merupakan khelator yang efektif dalam penanganan keracunan logam berat
seperti timbal, arsen dan merkuri. Serangkaian penelitian menunjukkan bahwa DMSA mampu
mengeluarkan 65 % merkuri dari dalam tubuh manusia dalam selang waktu tiga jam. DMSA
relatif aman digunakan sebagai khelator. Pada manusia normal, manusia, yang tidak
terkontaminasi merkuri, 90 % DMSA yang diabsorbsi tubuh, diekskresikan melalui urin dalam
bentuk disulfida dengan gugus thiol sistein. Sedangkan sisanya berada dalam bentuk bebas atau
tanpa ikatan dengan gugus lain.
Dalam upaya mempercepat proses pengeluaran merkuri dalam tubuh manusia, DMSA
dapat digunakan bersamaan dengan khelator lain seperti ALA (Alpha Lipoic Acid). DMSA juga
dapat digunakan bersamaan dengan anti oksidan, seperti vitamin E dan vitamin C, dalam upaya
mengurangi gangguan kesehatan sebagai akibat pembentukan radikal bebas oleh merkuri.

Adapun juga cara penanggulangan pencemaran lingkungan akibat merkuri. Pencemaran


air oleh merkuri tidak bisa diatasi hanya dengan cara penyaringan, koagulasi kopulasi,
pengendapan, atau pemberian tawas. Hal ini karena merkuri di air berbentuk ion. Cara terbaik
untuk menghilangkan merkuri dalam air ini adalah dengan pertukaran ion. Yaitu
mempergunakan suatu resin yang mampu mengikat ion merkuri hingga menjadi jenuh, kemudian

18
diregenerasi kembali dengan penambahan suatu asam, sehingga merkuri bisa dinetralisir.
Mencegah merkuri tidak masuk perairan. Pada penelitian dengan sampel kecil dilakukan pada
pekerja tambang yang terekpos air raksa diberikan DMSA dan NAP. Obat ini bekerja dengan
cara memperkecil partikel air raksa,sehingga pengeluaran ke ginjal bisa di tingkatkan.
melakukan AMDAL terhadap suatu perusahaan yang menggunakan air raksa harus dilakukan
dengan benar dan sanksi yang tegas apabila AMDALnya membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan.
Pengendalian / penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian
Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-
instansi. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian
pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH).
Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu
penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non teknis yaitu
suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk
kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini
hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan
dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan
menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada
perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses,
mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Selain itu juga, suatu laporan yang dibuat oleh Enviromental Protection Agency (EPA) memuat
beberapa rekomedasi untuk mencegah terjadinya pencemaran merkuri di lingkungan.
Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pestisida alkil merkuri tidak boleh digunakan lagi.
2. Penggunaan pestisida yang menggunakan komponen merkuri lainnya dibatasi untuk daerah-
daerah tertentu.
3. Semua induatri yang menggunakan merkuri harus membuang limbah industri dengan terlebih
dahulu mengurangi jumlah merkurinya hingga batas normal.

19
Pelaksanaan rekomendasi tersebut tidak seluruhnya dapat memecahkan masalah pencemaran
merkuri di lingkungan. Pencemaran tetap terjadinya pada lumpur di dasar sungai atau danau dan
menghasilkan CH3Hg+ yang dilepaskan ke badan air sekililingnya.

20
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

1. Logam merkuri atau yang dikenal dengan air raksa merupakan salah satu logam berat yang
tersebar luas di alam

2. Merkuri termasuk unsur relatif stabil karena tidak terlalu mudah rusak oleh air atau asam karena
memiliki potensial reduksi rendah yang hampir mirip dengan perak.

3. Toksisitas merkuri dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu :

1. Merkuri metal
2. Merkuri anorganik
3. Merkuri organik

4. Merkuri dapat mencemari air laut, air tanah dan tanah sehingga mengganggu kesehatan baik
secara fisik, psikomotorik maupun psikologik.
5. Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan
secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non teknis yaitu suatu usaha untuk
mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang
dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan
teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Sedangkan penanggulangan secara teknis
bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah
proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

B. SARAN
1. Dengan pengalaman adanya banyak kerusakan akibat bencana dari kasus penyakit yang
ditimbulkan dari merkuri menjadi awal sebagai titik balik kita untuk mengemban langkah-
langkah dalam melindungi lingkungan telah mengalami kemajuan yang signifikan.

21
2. Perlunya kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat untuk sama-sama memiliki kesadaran
untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar kita demi kelestarian lingkungan saat ini dan
generasi yang akan datang.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://lordbroken.wordpress.com/2010/01/07/limbah-b3-merkuri/

Irwan, S. 2009. Toksisitas dan Transformasi Merkuri. www.chem-is-try.org. diakses 04


januari 2010.

Kusuma, B. 2009. Merkuri, Bahaya dan Penanganannya. www. sarikata.com. diakses 05


januari 2010.

Wijanto, S. E. 2010. Limbah B3 dan Kesehatan. www.dinkesjatim.go.id. diakses 04 januari


2010.

Juwilda.2011. Pencemaran Air oleh Limbah Merkuri. http://jjuiam.blogspot.com/2011/02

23

Anda mungkin juga menyukai