Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek membutuhkan suatu


format tersendiri untuk dapat dilampirkan pada suatu proposal proyek.Kebutuhan akan
suatu aplikasi yang dapat mempermudah pembuatan dokumentasi suatu proyek menjadi
suatu keharusan bagi seuatu perusahaan yang menjadi pelaksana proyek tersebut.
Pada awalnya kebutuhan akan RAB dapat dibuat secara manual dengan melakukan
modifikasi pada dokumen yang telah ada. Namun dengan semakin banyaknya
kebutuhan dan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, dibutuhkan
adanya suatu proses otomatisasi dari kegiatan yang berulang kali dilakukan.
Penggunaan Microsoft Excel sangat penting sebagai pembuatan dokumen RAB sudah
sangat umum digunakan diperkantoran. Pada umumnya Sumber Daya Manusia (SDM)
sudah terbiasa dengan antar muka Microsoft Excel sehingga sulit untuk mengadaptasi
perangkat lunak baru yang khusus dibuat untuk kepentingan itu.
Pada perangkat lunak Microsoft Excel saat ini telah terdapat Visual Basic Application
(VBA) yang terintegrasi secara langsung sehingga dapat melakukan modifikasi dan
manipulasi secara langsung pada dokumen Microsoft Excel. Sehingga tidak diperlukan
lagi program-program tambahan untuk melakukan implementasi otomatisasi
perhitungan RAB.
Perhitungan RAB yang spesifik seperti pada jasa konstruksi jalan dan jembatan dapat
mempergunakan suatu basis data yang cenderung tetap dan jarang dimodifikasi
sehingga cukup menggunakan worksheet (lembar kerja) dari Microsoft Excel sendiri
sebagai penampung data. Apabila sewaktu-waktu dibutuhkan modifikasi pada data,
SDM yang terlibat dapat dengan mudah melakukan modifikasi karena sudah familiar
dengan Microsoft Excel.
1.2 Rumusan Masalah
1. Dari latar belakang masalah yang ada maka penulis mencoba untuk membahas
permasalahan yang ada sebagai berikut :
a. Kebutuhan akan perhitungan RAB yang dapat dibuat dengan cepat.
b. Penggunaan Microsoft Excel sebagai basis data dan antarmuka.
c. Perhitungan RAB cenderung tetap dan jarang dimodifikasi

1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud
Maksud dari pembuatan laporan adalah untuk mengembangkan Microsoft Excel pada
perhitungan rancangan anggaran biaya jasa konstruksi jalan dan jembatan.
1.1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan adalah untuk mengembangkan Microsoft Excel pada
perhitungan rancangan anggaran biaya jasa konstruksi jalan dan jembatan ini adalah

[1]
untuk lebih memaksimalkan aplikasi yang telah ada agar dapat mendukung efektivitas
dan efisiensi kinerja dokumentasi dari pelaksanaan suatu proyek.

1.2 Batasan Masalah

Dari permasalahan yang ada dan sesuai dengan maksud dan tujuan diatas, maka penulis
membatasi masalah implementasi Visual Basic Microsoft Excel pada perhitungan
rancangan anggaran biaya jasa konstruksi jalan dan jembatan ini sesuai dengan
permintaan dari pihak perusahaan tempat kegiatan kerja praktek dilakukan.
Menggunakan Microsoft Excel sebagai antarmuka sekaligus basis data utama dan
Visual Basic Application for Microsoft Excel sebagai pengelola proses. Proses
perancangan dan pembangunan aplikasi ini berada diluar laporan dan tidak disertakan
dalam lampiran.

[2]
2.
3.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.

1.4 Manfaat

BAB II
DASAR TEORI

[3]
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Proyek

3.2 Jenis Pekerjaan


I. Persiapan
1. Pembersihan Lokasi
2. Uizet/ pengukuran dan pemasangan bouwplank

II. Pekerjaan Tanah


1. Galian tanah pondasi
2. Urugan pasir bawah pondasi
3. Pemadatan tanah
4. Urugan tanah kembali
5. Urugan pasir bawah lantai

III. Pekerjaan Pasangan


1. Pasangan Anstampeng
2. Pasangan batu kali
3. Pasangan dinding trasram
4. Pasangan dinding biasa

IV. Pekerjaan Plesteran dan Benangan


1. Plesteran trasram
2. Plesteran biasa
3. Benangan tali air
4. Benangan sudut
5. Acian

V. Pekerjaan Beton
1. Pemasangan Bekisting sloof, kolom, balok, pondasi, tangga, dan pelat lantai
2. Pembesian sloof, kolom, balok, pondasi, tangga, dan pelat lantai
3. Pengecoran sloof, kolom, balok, pondasi, tangga, dan pelat lantai
4. Pembongkaran bekisting dan penyiraman sloof, kolom, balok, pondasi,
tangga, dan pelat lantai

VI. Pekerjaan Konstruksi Atap


1. Pemasangan rangka kuda-kuda
2. Pemasangan penutup atap
3. Pemasangan lisplank

[4]
VII.Pekerjaan Pintu dan Jendela
1. Pemasagan kusen pintu dan jendela
2. Pemasangan daun pintu dan jendela
3. Pemsangan kaca jendela

VIII. Pekerjaan Plafond


1. Pemasangan rangka plaf
2. ond
3. Pemasangan list plafond

IX. Pekerjaan Keramik


1. Pemasangan keramik
2. Pemasangan avor

X. Pekerjaan Instalasi Listrik


1. Pemasangan lampu plafond
2. Pemasangan lampu taman
3. Pemasangan stop kontak, saklar, dan sekring

XI. Pekerjaan Instalasi Air Bersih


1. Pemasangan pipa air bersih
2. Pemasangan pompa air
3. Pembuatan tandon air

XII. Pekerjaan Instalasi Kotor


1. Pemasangan pipa air kotor
2. Pemasangan pipa kotoran
3. Septictank dan resapan
4. Pemasangan closet duduk
5. Pemasangan wastafel
6. Pemasangan bak mandi
7. Pemasangan floor drain

XIII. Pekerjaan Finishing


1. Pengecatan dinding
2. Pengecatan kusen pintu dan jendela
3. Pengecatan daun pintu dan jendela
4. Pengecatan plafond

[5]
3.3 SPESIFIKASI TEKNIS

3.3.1 Pekerjaan Persiapan


3.1.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan pengamanan lokasi dari segala gangguan.
2. Mengadakan komunikasi dengan yang bersangkutan dalam rencana
pembangunan ini.
3. Mengadakan atau membangun bangsal direksi dan barak pekerja.
4. Mengadakan persiapan tempat penimbunan dan penyiapan bahan.
5. Mengadakan peralatan, fasilitas dan mesin-mesin pembantu pekerjaan guna
menjamin kelancaran pekerjaan.
6. Mengadakan persiapan pembongkaran dan pengamanan bahan bongkaran.
7. Menyediakan kotak PPPK dan perlengkapan.
8. Membuat jalan masuk ke lokasi pekerjaan.
9. Membuat papan nama kegiatan.
10. Melakukan pengukuran.

3.1.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan persiapan lapangan adalah
usuk meranti 5/7 dan papan meranti 2/20 untuk andang dan bouwplank, serta
paku, meni/cat untuk tanda as.

3.1.3 Syarat-syarat pelaksanaan


1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai, masih dalam keadaan awal setidak-tidaknya difoto dari 4
arah sebagai laporan fisik sebelum dimulainya pekerjaan.
Sebelum pekerjaan dimulai, maka kontraktor mengadakan persiapan ijin dan
berkoordinasi dengan pemimpin kegiatan.
2. Jalan menuju lokasi kegiatan
Jalan masuk menuju lokasi kegiatan ini melalui jalan yang ada, apabila jalan
ke lokasi belum ada, maka kontraktor harus membuat jalan maupun
jembatan/gorong-gorong dari beton bertulang pada saluran pintu masuk dan
diwajibkan untuk memelihara selama pekerjaan berlangsung serta
mengadakan perbaikan apabila terjadi kerusakan-kerusakan akibat adanya
kegiatan ini.

[6]
3. Papan nama kegiatan baik ukuran maupun bentuknya akan ditentukan
kemudian dan papan ini harus dipasang sebelum kontraktor memulai
pekerjaan.
4. Pekerjaan pengukuran
Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali di lapangan dan
disesuaikan dengan perencanaan site plan. Pengukuran titik sudut harus
dilaksanakan seakurat mungkin, menggunakan waterpass atau theodolite. Bila
terdapat hal-hal yang menyimpang dari gambar perencanaan, kontraktor harus
segera melaporjan kepada perencana atau konsultan pengawas.
5. Pembersihan Lokasi
Lokasi di mana pekerjaan akan dilaksanakan harus bersih dari bahan-bahan
bangunan, tumbuh-tumbuhan, akar dan lain-lain. Apabila belum, kontraktor
harus membersihkannya.
6. Pembuatan pagar
Untuk menjamin keamanan pelaksanaan pekerjaan, sekeliling lokasi perlu
dibuat pemasangan pagar sesuai dengan hasil pengukuran dan harus
mendapatkan persetujuan konsultan pengawas. Bahan pagar berupa seng
BJLS 30 dan kayu meranti.
7. Pembuatan kantor direksi dan gudang
Kantor direksi harus didirikan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan untuk
mempermudah pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan. Gudang untuk
menyimpan bahan bangunan dan peralatan didirikan sejajar dengan kantor
direksi.
8. Pemasangan bowplank
a. Menentukan letak sudut-sudut bangunan, dan as-as bangunan
b. Pemasangan bouwplank harus kuat dengan menggunakan papan meranti
2/20 cm, yang bagian atasnya diketam rata dan bagian atasnya harus
dipasang datar dengan waterpass instrument.
c. Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak minimal 2
m dari as bangunan.
d. Pemasangan papan bowplank bagian atanya dipasang sama dengan papan
duga +- 0.00m.

3.1 Pekerjaan Tanah


3.2.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan galian
Pekerjaan galian tanah untuk pondasi setempat dan pondasi batu kali, septi
tank dan peresapan serta bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Pekerjaan urugan
a. Urugan tanah bekas lubang galian untuk pekerjaan urugan kembali.
b. Urugan pasir di bawah pondasi

[7]
c. Urugan sirtu untuk peninggian lantai bangunan.
d. Urugan sirtu peninggian area parkir di bawah pasangan telford.
e. Urugan tanah untuk peninggian site sampai 15 cm dari as jalan.

3.2.2 Bahan-Bahan
1. Urugan tanah
a. Bahan urugan tanah berupa tanah urug bersih dari kotoran, humus dan
organism lainnya yang dapat mengakibatkan penyusutan atau perubahan
kepadatan urugan itu sendiri.
b. Tanah urug dapat menggunakan tanah dari bekas galian.
c. Urugan harus dipadatkan lapis demi lapis dengan alat pemadat yang
disetujui Direksi.
2. Pasir
Pasir urug harus berbutir, bergradasi tidak seragam dan tidak boleh bercampur
dengan materi tanah.
3. Umum
Semua bahan urugan yang akan digunakan berupa tanah atau pasir. dan
sebelum digunakan harus ada ijin dari Direksi.

3.2.3 Syarat-syarat pelaksanaan


1. Pekerjaan Galian
a. Kedalaman galian saluran komplek minimal sesuai dengan gambar.
b. Galian tanah untuk lubang pondasi, kedalamannya harus mencapai tanah
keras atau sekurang-kurangnya sesuai dengan gambar.
c. Lubang galian harus cukup lebar guna mendapatkan ruang kerja yang
cukup dan sisi-sisinya tidak mudah longsor. Pada galian tanah yang mudah
longsor, kontraktor harus mengadakan tindakan pencegahan dengan
memasang penahan atau cara lain yang disetujui direksi.
d. Selama pelaksanaan penggalian, harus dibersihkan juga bekas-bekas akar
pokok kayu, longsoran atau benda-benda yang dapat mengganggu
konstruksi padat.
e. Dalam pelaksanaan penggalian, pemasangan pondasi dan pekerjaan lain di
dalam galian harus dihindarkan dari genangan air. Untuk itu kontraktor
harus menyediakan pompa air dengan jumlah yang cukup untuk
menunjang kelancaran pekerjaan tersebut.
2. Pekerjaan Urugan
a. Bila pondasi sudah cukup mengeras, maka pengurugan dapat dilakukan,
yaitu pengurugan sisi bagian samping pondasi dengan tanah bekas galian.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilaksanakan dengan cara setiap lapis
dengan ketebalan setiap lapis +25 cm dan dipadatkan dengan steamper
atau vibro.

[8]
c. Tanah yang akan diurug harus dalam keadaan terurai, bukan merupakan
bongkahan-bongkahan tanah agar mudah dipadatkan.
d. Tanah bongkahan tidak diijinkan untuk mengurug, disebabkan apabila
terkena air tanah dan terurai mudah menjadi penurunan lantai.
e. Dalam pelaksanaan pengurugan terutama pasir di bawah lantai dan area
parker, konraktor harus memperhatikan tingkat kepadatannya, sehingga
tidak akan terjadi penurunan akibat konsolidasi urugan.

1. g, kamar mandi dan tempat-tempat lain yang ditunjuk dalam gambar.


2. Pemasangan pipa ventilasi dari stek ventilasi ke pipa dan atau alat plumbing
yang ditunjukkan dalam gambar.
3. Untuk bahan bak penampung beton lengkap dengan penampungnya.
4. Setiap bahan pipa (panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan peralatan yang
akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda atau merek yang
jelas dari pabrik pembuatnya, fitting-fitting dan fixture yang tidak memiliki
tanda-tanda tersebut harus diganti dan tanggung jawab kontraktor.
5. Bahan-bahan, peralatan-peralatan tambahan yang disediakan harus baru dan
dapat diterima.
6. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa cabang-cabang untuk distribusi air
sampai ke fixture baik yang ditanam didalam tanah, ditanam didalam dinding
maupun yang ditempatkan diatas langit-langit dibuat dari pipa putih yang
digalvanisir atau gip kelas medium dari bermacam-macam ukuran sesuai
dengan ukuran yang dinyatakan didalam gambar, produksi dalam negeri
dengan kualitas terbaik dipilih salah satu dari produksi Wavin/ Vinilon/
Maspion-SNI.
7. Pipa-pipa draAmstadse dan vent yang dipasang pada alat plumbing dan
semua fittingnya menggunakan PVC type Vinilon/ Maspion-SNI.
8. Talang tegak menggunakan pipa PVC type AW kelas medium produksi PVC
type Vinilon/ Maspion-SNI.
9. Bahan dan peralatan sambungan dipakai dari mutu terbaik, kualitas dan
produksi yang sama dengan pipa yang digunakan serta telah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
10. Peralatan dan material yang akan dipakai atau dipasang harus diajukan
contohnya kepada Konsultan Pengawas sebelum dilakukan pemasangan atau
pemakaian dapat berlangsung setelah mendapatkan persetujuan dari
Konsultan pengawas.

[9]
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

[10]
LAMPIRAN

[11]

Anda mungkin juga menyukai