50
51
1
Sumber: http://pamboedifiles.blogspot.co.id/2013/04/kondisi-geografis-kota-semarang.html,
21 Juni 2016
52
yaitu Kecamatan Semarang Selatan (dengan luas wilayah 5,93 Km2) dan
Kecamatan Semarang Tengah (dengan luas wilayah 6,41 Km2).
Luas yang ada di Kota Semarang, terdiri dari 39,56 km2 atau sekitar
10,59% dari luas wilayahnya merupakan tanah sawah dan 334,14 km2 atau
sekitar 89,41% dari luas wilayahnya bukan tanah sawah. Lahan kering
sebagian besar digunakan untuk tanah pekarangan/ tanah untuk bangunan dan
halaman sekitar, yaitu sebesar 42,17% dari total lahan bukan tanah sawah.
Pada tahun 2012, kasus stroke mengalami penurunan sebesar 72% dari
tahun sebelumnya sebesar 14.690 kasus menjadi 4.079 kasus yang terdiri dari
987 kasus stroke hemoragik dan 3.092 kasus stroke non hemoragik / stroke
iskemik. Sedangkan untuk faktor pencetusnya juga mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya sebesar 71% untuk kasus hipertensi (hipertensi esensial
maupun hipertensi lainnya) menjadi 37.175 kasus dan 73% untuk kasus
diabetes melitus (tergantung insulin maupun tidak tergantung insulin) menjadi
15.624 kasus.
Pada tahun 2014, kasus stroke mengalami penurunan sebesar 20% dari
tahun sebelumnya sebesar 3.692 kasus menjadi 2.942 kasus yang terdiri dari
801 kasus stroke hemoragik dan 2.141 kasus stroke non hemoragik / stroke
iskemik. Sedangkan untuk faktor pencetusnya juga mengalami kenaikan dari
tahun sebelumnya sebesar 7,4% untuk kasus hipertensi (hipertensi esensial
maupun hipertensi lainnya) menjadi 37.673 kasus dan kenaikan 8,2% untuk
kasus diabetes melitus (tergantung insulin maupun tidak tergantung insulin)
menjadi 15.474 kasus.
56
Tabel 3.7 Kasus Kematian PTM (Penyakit Tidak Menular) Kota Semarang
No. KASUS Tahun Tahun Tahun
2010 2011 2014
1. Angina Pectoris 28 25 75
2. IMA 80 80 42
3. Decompensatio Cordis 32 32 91
4. Hipertensi Esensial 53 140 273
58
– laki sebanyak 758.267 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 769.166 jiwa.
Pada tahun berikutnya, jumlah penduduk di Semarang meningkat 1% menjadi
1.544.358 jiwa dengan jumlah laki – laki sebanyak 767.884 jiwa dan jumlah
perempuan sebanyak 776.474 jiwa. Selanjutnya pada tahun 2012, Kota
Semarang jumlah penduduknya meningkat 0,96% menjadi 1.559.198 jiwa
dengan jumlah laki – laki sebanyak 775.793 jiwa dan jumlah perempuan
menjadi 783.405 jiwa.
Tahun 2013 jumlah penduduknya meningkat 0,83% dari tahun
sebelumnya menjadi 1.572.105 jiwa dengan 781.176 jiwa penduduk laki – laki
dan 1.572.105 jiwa penduduk perempuan. Kemudian tahun 2014, jumlah
penduduk Semarang meningkat 0,97% dari tahun 2013 menjadi 1.584.881 jiwa
dengan penduduk laki - laki sebanyak 787.705 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 797.176 jiwa.
sebesar 15,23 jiwa per 1000 penduduk dan tingkat kematian kasar 6,45 jiwa
per 1000 penduduk. Pada tahun 2013, meningkat menjadi 4.207 jiwa per km2
dengan jumlah rumah tangga sebanyak 442.089, tingkat kelahiran kasar
sebesar 15,18 jiwa per 1000 penduduk dan tingkat kematian kasar 6,55 jiwa per
1000 penduduk. Tahun 2014, meningkat menjadi 4.241 jiwa per km2 dengan
jumlah rumah tangga sebanyak 443.541, tingkat kelahiran kasar sebesar 15,63
jiwa per 1000 penduduk dan tingkat kematian kasar 6,80 jiwa per 1000
penduduk.
penyakit yang mengancam kesehatan penduduknya. Oleh karena itu pada peta
rencana jumlah penduduk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Semarang, pemerintah merencanakan hanya daerah Tanjung Emas, Muktiharjo
Timur, Tlogosari Kulon, dan Sendang Mulyo yang memiliki jumlah penduduk
21.034 – 38.019 jiwa.
luar Kota Semarang. Paviliun ini nantinya akan dirancang menjadi 2 jenis,
yaitu untuk melayani pasien yang akan tinggal bersama salah satu orang
keluarganya dan untuk melayani pasien yang akan tinggal sendiri.
e. Masjid
Masjid adalah salah satu fasilitas peribadatan yang sangat vital bagi umat
muslim. Masjid dibangun di Pusat Rehabilitasi Pasca-Stroke ini berguna
untuk mengingatkan karyawan untuk selalu melaksanakan kewajibannya
sebagai umat muslim disela kesibukannya yang ada.
f. Gedung Parkir
Gedung parkir adalah salah satu fasilitas yang digunakan untuk
memarkirkan mobil dan motor baik untuk pasien rawat inap maupun
karyawan.
g. Outdoor Space
Outdoor space yang ada dirancang berupa healing garden yang berfungsi
untuk melakukan kegiatan terapi secara outdoor. Penataan outdoor space
yang baik sangat diperlukan guna meunjang psikologis penderita serta
membuat nyaman penderita selama melakukan proses rehabilitasi.
h. Power house
Power house adalah salah satu bangunan penunjang yang penting untuk
menjaga kelangsungan jaringan listrik yang ada pada site.