Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AIR DI PULAU TIDUNG, KEPULAUAN

SERIBU

Rehulina Apriyanti1
1
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
1
Jalan Akses Kelapa Dua Kampus G Universitas Gunadarma Depok
rehulina@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Pengembangan kawasan wisata air di Pulau tidung merupakan sebuah langkah untuk dapat
memperbaiki sarana wisata yang ada saat ini di Pulau Tidung. Pulau Tidung sebagai
kawasan wisata andalan di Kepulauan Seribu saat ini menjadi destinasi wisata penduduk
DKI Jakarta. Dengan penambahan jumlah wisatawan ke Pulau Tidung maka perlu dilakukan
pengembangan kawasan yang sesuai dengan potensi yang ada di Pulau Tidung itu sendiri.
Pengembangan kawasan wisata air di Pulau Tidung merupakan solusi untuk dapat menata
kembali kawasan Pulau Tidung yang memiliki keindahan alam berupa keindahan laut dan
isinya.

Kata kunci: kepulauan seribu, pengembangan, pulau tidung, wisata air

THE DEVELOPMENT OF THE TOURIST AREA ON THE ISLAND TIDUNG,


SERIBU ARCHIPELAGO

Abstract

The development of the tourist area on the island tidung is a step to be able to improve tourist
facilities existing in Tidung Island. Tidung island as a mainstay in the tourist area of the
Thousand Islands is currently a resident of Jakarta tourist destination. With the increasing
number of tourists to the island Tidung it is necessary to the development of the region in
accordance with the existing potential in Tidung itself. Development of water in the tourist
area Tidung a solution to be able to reorganize the region Tidung which has the natural
beauty of the beauty of the sea and its contents.

Key Words: Seribu archipelago, Development, Tidung Island, Water tourism

PENDAHULUAN wisata (resort) dan 53 pulau lain (sumber


dari BPS Kepulauan Seribu).
Kepulauan Seribu merupakan wilayah Berdasarkan Undang-undang Republik
yang meliputi daratan dan lautan. Luas Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang
Kepulauan Seribu terentang dari pantai utara Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Jakarta hingga 100 mil laut kearah utara Pulau Kecil; pemanfaatan pulau-pulau kecil
mencapai 11,81 Km2 dengan taburan pulau- dan perairan di sekitarnya diprioritaskan un-
pulau kecil yang jumlahnya 110 pulau; yang tuk salah satu kepentingan antara lain: kon-
meliputi 11 pulau permukiman, 48 pulau servasi, penelitian dan pengembangan, usaha

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 12


perikanan dan kelautan, pariwisata dan pembangunan Kepulauan Seribu, yakni
industri perikanan secara lestari. Kepulauan mewujudkan "Ladang dan Taman Kehidup-
Seribu yang me-rupakan kawasan pesisir an Bahari yang berkelanjutan" dan ter-
dan terdiri dari pulau-pulau kecil dengan integrasi dalam satu kawasan.
semua potensi yang dimilikinya, sepatutnya Selain itu, alternatif pengembangan
dikembangkan dengan prioritas kepentingan Pulau Tidung sebaiknya dapat memberikan
konservasi, pariwisata dan pengembangan nilai tambah khususnya bagi masyarakat di
usaha perikanan dan kelautan. Pulau Tidung. Alternatif pengembangan
Kepulauan Seribu adalah daerah ke- yang tepat juga seharusnya dapat men-
pulauan yang terdekat dengan Ibukota Jakar- dukung upaya pemulihan dan pemeliharaan
ta. Posisi yang strategis ini telah membuat lingkungan di Pulau Tidung. Pengembangan
berbagai potensi tersebut dapat dimanfaat- Pulau Tidung sebagai kawasan wisata umum
kan dengan baik. Selain investasi di bidang andalan, perlu dikajian yang akan menjadi
perikanan, tambang dan pengembangan da- acuan dalam pengembangan Pulau Tidung
erah tujuan wisata, wisatawan yang datang sebagai kawasan wisata unggulan bagi
ke Kepulauan Seribu, juga turut memberi Pemerintah Kabupaten Administrasi Ke-
andil dalam pengembangan kawasan Ke- pulauan Seribu. Kegiatan ini merupakan
pulauan Seribu. media untuk menggali dan mengkaji semua
Secara geografis, kedudukan Pulau potensi sumber daya yang dimiliki oleh
Tidung cukup menguntungkan, karena letak- Pulau Tidung, sehingga dapat diketahui
nya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. alternatif rencana pengembangan kawasan
Pulau tidung terdiri dari Pulau Tidung Besar wisata bahari di Pulau Tidung.
dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar Maksud dari penulisan Pengembangan
dengan luas 50,13 Ha, yang berfungsi Kawasan Wisata Air di Pulau Tidung
sebagai daerah pemukiman yang berada di adalah sebagai langkah rencana aksi dalam
sebelah Barat, 500 meter dari Pulau Tidung upaya pengembangan kawasan wisata umum
Besar dapat dicapai dari Jakarta dalam andalan Pulau Tidung. Tujuan dari kegiatan
waktu sekitar 2 jam dari Marina atau Muara Pengembangan Kawasan Wisata Air di
Angke, dengan menggunakan perahu motor. Pulau Tidung Sebagai Kawasan Wisata
Letak Pulau Tidung Kecil yang berada di Umum Andalan di Kepulauan Seribu adalah
bagian tengah gugus pulau pemukiman dan menghasilkan dokumen perencanaan peng-
pariwisata di Kepulauan Seribu, memu- embangan wisata air pada kawasan Timur
dahkan koordinasi dengan pulau-pulau Pulau Tidung sehingga dapat mewujudkan
lainnya. Kepulauan Seribu sebagai wisata bahari
Pulau Tidung sebagai kawasan yang lestari.
pariwisata sudah dikenal oleh wisatawan
asing dan lokal melalui internet dengan METODE PENELITIAN
'Jembatan Cinta'nya. Namun Ironisnya,
jembatan tersebut tidak sebagus wajah / Metodologi penulisan yang digunakan
gambaran aslinya, sehingga perlu penataan adalah dengan menggunakan metode kuan-
dan pengembangan menjadi lebih menarik titatif yaitu metode yang menggambarkan
lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke keadaan yang ada di lapangan dengan
Pulau Tidung. melibatkan seluruh stakeholders dalam
Semua potensi sumberdaya yang pengelolaan pariwisata bahari di Kepulauan
dimiliki Pulau Tidung, membutuhkan Seribu, khususnya Pulau Tidung. Data yang
alternatif pengembangan, berdasarkan per- dikumpulkan tersebut meliputi data primer
timbangan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan data sekunder. Selanjutnya data tersebut
masyarakat, serta kondisi lingkungan. dianalisis dengan menggunakan pendekatan
Pengembangan kawasan ini hendaknya kualitatif yaitu menceritakan dan menjelas-
didasarkan pada kesesuaian dengan visi

13 Apriyanti, Pegembangan Kawasan …


kan hasil penemuan yang didasari dari 1. Pendekatan Keruangan
survey lapangan.
Pendekatan studi dalam penulisan ini Pendekatan keruangan dimaksudkan
adalah pendekatan kualitatif yaitu suatu bahwa dalam pengembangan kawasan
pendekatan dalam melakukan penelitian wisata air di Pulau Tidung ini dilakukan
yang beroriantasi pada gejala-gejala yang dengan memperhatikan wilayah studi
bersifat alamiah karena orientasinya demi- dengan segala potensi dan kendala yang
kian, maka sifatnya naturalistik dan men- terdapat didalamnya sehingga pada akhir-
dasar atau bersifat kealamiahan serta tidak nya hasil dari pengembangan kawasan
bisa dilakukan di laboratorium melainkan wisata air di Pulau Tidung ini tercapai
harus terjun di lapangan. Oleh sebab itu, dengan tetap memperhatikan dan meman-
penelitian semacam ini disebut dengan field faatkan potensi yang ada. Pendekatan
study. (Nazir, 1986). keruangan ini digunakan untuk melihat
Sehubungan dengan masalah penelitian sisi penawaran pasar wisata yaitu
ini, maka peneliti mempunyai rencana kerja mengingat kawasan Wisata Pulau Tidung
atau pedoman pelaksanaan penelitian yang terdiri dari beberapa sub kawasan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang memiliki potensi yang berbeda,
di mana yang dikumpulkan berupa pendapat, sehingga apabila ingin mengem-bangkan
tanggapan, informasi, konsep-konsep dan agrowisata perlu dilakukan studi untuk
keterangan yang berbentuk uraian dalam pemilihan lokasi yang paling tepat,
mengungkapkan masalah. Penelitian kuali- sehingga penerapan usaha pengembangan
tatif adalah rangkaian kegiatan atau proses nantinya dapat dilakukan secara optimal
penyaringan data atau informasi yang dan didukung oleh sub kawasan wisata
bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah lain yang terdapat di kawasan wisata
dalam kondisi, aspek atau bidang tertentu Pulau Tidung sebagai bentuk penawaran
dalam kehidupan objeknya (Nawawi, 1994). wisata yang baru kepada para wisatawan.
Jadi yang dimaksud dengan pendekatan
kualitatif adalah prosedur penelitian yang 2. Pendekatan Sumber Daya (Resources
menghasilkan penelitian data deskriptif Approach)
berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang
orang-orang, perilaku yang dapat diamati Sumber daya alam dan lingkungan
sehingga menemukan kebenaran yang dapat yang menentukan jenis, kuantitas, dan
diterima oleh akal sehat manusia. kualitas pengembangan kawasan wisata
Digunakan metode penelitian yang air di Pulau Tidung. Pendekatan ini lebih
bersifat kualitatif ini berdasarkan pada menekankan faktor-faktor penawaran
beberapa pertimbangan yaitu: Menyesuaikan (supply) daripada faktor permintaan
metode kualitatif lebih muda apabila ber- (demand). Faktor-faktor alami, pertim-
hadapan dengan kenyataan ganda. Metode bangan ekologi, daya dukung lingkungan,
ini secara langsung menghubungan antara dan lain sebagainya lebih dominan
peneliti dengan responden. Metode ini lebih terhadap faktor sosial dan tuntutan
pada menyesuaikan diri dengan penajaman kebutuhan manusia.
bersama terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi. 3. Pendekatan Kegiatan (Activity
Berikut ini pendekatan kualitatif yang Approach)
digunakan dalam penulisan ini yaitu sebagai
berikut: Pendekatan ini dilandasi pada selera
dan keinginan umum dengan terlebih
dahulu mengkaji kegiatan di masa lalu
untuk memperkirakan peluang yang perlu
diwadahi di masa depan.

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 14


Penekanan pendekatan ini yaitu pada Pendekatan ini memadukan unsur
pengguna atau “user”. Dalam proses demand, supply, dan menemukenali indi-
peren-canaannya banyak dipengaruhi kator kebutuhan sosial untuk menyiapkan
oleh tata nilai kelompok tertentu yang lingkungan fisik (ruang) yang sesuai
terorganisasikan dengan baik. Pendekatan dengan perilaku manusia. Pendekatan ini
ini dapat berhasil baik jika diterapkan mencakup aneka ragam kemungkinan
untuk penduduk yang homogen dengan yang lebih luas daripada taman rekreasi
ruang lingkup terbatas. tradisional pada umumnya.
Jika pendekatan ini dilakukan pada
kota besar dengan penduduk yang 6. Pendekatan Pengembangan
heterogen maka akan sulit untuk menen-
tukan jenis kegiatan yang disepakati Belum optimalnya penggalian poten-
bersama karena penduduk heterogen si wisata Pulau Tidung yang ada menye-
memiliki gaya hidup, tata nilai, dan babkan kegiatan wisata di kawasan
tingkat sosial ekonomi yang beraneka tersebut kurang beragam dan kurang
ragam. terkoordinasi dengan baik.
Pendekatan pengembangan ini digu-
4. Pendekatan Perilaku Manusia (Human nakan untuk mengarahkan penelitian
Behavior Approach) yang akan dilakukan kepada penyusunan
konsep pengembangan agrowisata yang
Pendekatan ini didasarkan pada sesuai untuk diterapkan di kawasan wi-
pengkajian atas sikap dan perilaku pen- sata Pulau Tidung untuk dapat mening-
duduk dalam memanfaatkan waktu katkan perkembangan kawasan wisata
senggang (how, when, and where). Pene- secara menyeluruh, baik untuk kawasan
kanannya pada aktivitas wisata sebagai Pulau Tidung itu sendiri, maupun untuk
suatu pengalaman, yaitu mengapa me- perkembangan wisata di Kepulauan Se-
lakukan aktivitas berwisata, jenis atraksi ribu
wisata apa yang disukai, serta apa saja
manfaat yang diperoleh dari berwisata HASIL DAN DISKUSI
tersebut. Keinginan, kesukaan, dan ke-
puasan dari pengguna sarana suatu objek Pengembangan Pariwisata Air
wisata menentukan proses perencanaan.
Pendekatan ini digunakan untuk menge- Pengembangan pariwisata merupakan
tahui segmentasi pasar berdasarkan ka- suatu usaha untuk memajukan kegiatan
rakteristik wisatawan sehingga dapat pariwisata sehingga tercipta suatu usaha
diketahui kecenderungan permintaan kondisi pariwisata yang dapat menghasilkan
pasar dari pendapat wisatawan mengenai devisa. Pengembangan pariwisata, khusus-
motivasi, persepsi, dan harapan yang nya pengembangan pariwisata air, tidak
diinginkan wisatawan terhadap pengem- hanya membenahi obyek wisata alam dan
bangan kawasan studi. perairan atau hanya melakukan pengem-
Hasil dari pendekatan ini digunakan bangan akomodasi dan restoran, tetapi jauh
untuk menganalisis lebih lanjut bentuk lebih luas dari itu. Wisatawan yang datang
pengembangan yang paling sesuai untuk tetap memerlukan fasilitas, angkutan, atraksi
diterapkan di Kawasan wisata Pulau wisata air yang menarik, pelayanan, cinde-
Tidung. ramata, suasana aman, dan lain-lain.
Pada pengembangan pariwisata air di-
5. Pendekatan Permintaan dan Penawaran pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
(Demand and Supply Approach) jumlah pengunjung, kemudahan transportasi,
ketersediaan fasilitas pendukung (seperti
hotel, restoran, sarana hiburan), adanya

15 Apriyanti, Pegembangan Kawasan …


promosi dan daya tarik dari atraksi wisata air kan. Fasilitas tersebut meliputi penyediaan
yang ada. Dalam rangka pengembangan rekreasi, aktivitas-aktivitas budaya dan
pariwisata air, terdapat komponen-kom- sosial, hiburan dan olahraga, perbelanjaan,
ponen pembentuk lain yang termasuk dalam bagian administrasi, pelayanan teknis dan
sistem pariwisata, seperti wisatawan, atraksi tambahan lainnya (Galuh Astika N,
wisata, fasilitas pelayanan, transportasi, 2002:64) yang diuraikan sebagai berikut:
informasi, dan promosi. 1. Rekreasi, olahraga, dan aktivitas-
Atraksi wisata dan fasilitas atau aktivitas kebudayaan dan sosial.
kenikmatan merupakan dasar utama dari Fasilitas-fasilitas kolektif harus ditata
pariwisata. Apabila hal tersebut tidak ter- dan diatur dengan hati-hati untuk
penuhi maka wisatawan tidak akan menambah semangat kegembiraan bagi
mempunyai motivasi atau keinginan untuk wisatawan, untuk menimbulkan keter-
mengunjungi obyek wisata tersebut tarikan dan mengundang partisipasi,
(Robinson, 1976:38). Robinson mengemu- serta untuk menarik banyak penonton,
kakan bahwa terdapat enam elemen utama dan yang penting untuk menciptakan
pembentuk daya tarik wisata dalam kenyamanan bagi para wisatawan.
pengembangan pariwisata, termasuk 2. Toko, warung kedai, dan layanan atau
pariwisata air, yaitu: jasa yang terkait.
1. Cuaca, merupakan ciri khusus pada Fasilitas perdagangan di obyek wisata
pariwisata yang menyebabkan suatu liburan agak berbeda dari yang ada di
lokasi menjadi potensial bagi kota-kota atau desa dengan ukuran yang
pariwisata. sama, tidak hanya pada tipe jenis toko,
2. Pemandangan, atraksi berupa peman- tapi juga pada jumlahnya, karena
dangan menarik. wisatawan berharap untuk menemukan
3. Fasilitas, terdiri dari dua jenis yaitu alam banyak toko di kawasan wisata, khusus-
dan buatan. nya jika mereka tidak membawa mobil
4. Sejarah dan budaya, peninggalan sejarah pribadi atau di obyek wisata yang
atau seni budaya suatu daerah. aksesibilitasnya sulit.
5. Aksesibilitas, semakin mudah mencapai 3. Pelayanan administrasi, teknikal, dan
lokasi wisata maka semakin tinggi pula penunjang lainnya.
kemungkinan untuk dikunjungi. Luas atau banyaknya pelayanan tersebut
6. Akomodasi, menyangkut tempat peng- yang diakomodasikan dalam kawasan
inapan dan tempat makan. wisata tergantung pada lokasi atau
letaknya, banyaknya penduduk bukan
Faktor penting dalam pembentukan turis, kedekatannya dari kota-kota besar
daya tarik wisata tersebut juga dapat lain, dan luasan atau tingkatan adminis-
dijadikan acuan untuk pengembangan ka- trasi pelayanan publik regional.
wasan pariwisata air seperti yang telah
dikemukakan oleh Robinson sebelumnya, Fasilitas wisata air yang bersifat fisik
tetapi ditambah dengan keramahtamahan dan harus diperhatikan ketersediaannya di
penduduk sekitar yang dapat menciptakan sekitar kawasan wisata untuk menunjang
suasana yang menyenangkan bagi wisata- atraksi yang ada antara lain yaitu:
wan yang mengunjungi kawasan wisata air 1. Dermaga, yaitu tempat bersandar
tersebut. perahu atau kapal yang juga berfungsi
sebagai jalan menghubungkan daratan
Fasilitas Wisata Air dengan perahu;
2. Marina, yaitu fasilitas umum di tepian
Untuk mendukung pengembangan perairan utnu ktempat berlabuh dan
atraksi wisata air, maka perlu diperhatikan pangkalan kapalkapal untuk keperluan
fasilitas-fasilitas objek wisata yang dibutuh- wisata;

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 16


3. Pusat informasi wisata, yaitu fasilitas bahari, yang diawali dengan pemberian ijin
penerangan bagi wisatawan yang bagi 43 perusaha-an untuk mengelola pulau
menyediakan informasi dan panduan untuk membangun resor dan mengelola
wisata; kegiatan wisata bahari. Pada saat ini hanya 9
4. Shelter, yaitu fasilitas gardu pandang pulau yang berfungsi sebagai resor dengan
yang tersebar di tempat-tempat strategis kegiatan wisata bahari yang dapat dika-
di tepian perairan; tegorikan dalam bentuk leisure and
5. Akomodasi, yaitu fasilitas penginapan pleasure. Kegiatan wisata ini kurang
berupa hotel, motel, cottage, per- berhasil dalam mengakomodasikan tuntutan
kemahan, atau guesthouse; masyarakat untuk terlibat, karena adanya
6. Fasilitas pendukung, antara lain yaitu kesenjangan antara tuntutan dan kualitas
musholla, lavatory (kamar mandi), SDM pariwisata.
souvenir shop; Sementara itu terdapat kunjungan
7. Arena bermain (playground), yaitu masyarakat umum, baik dewasa atau remaja,
suatu area di kawasan wisata tersebut ke pulau-pulau permukiman untuk berwisata
yang digunakan sebagai tempat bermain sehingga menumbuhkan pengadaan home-
anak-anak; stay oleh masyarakat. Dengan terbentuknya
8. Fasilitas olahraga perairan, fasilitas ini Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu,
memanfaatkan potensi perairan yang pemerintah memfasilitasi bentuk wisata
ada sebagai tempat berolahraga prestasi yang pengelolaannya melibatkan masyarakat
yang juga merupakan atraksi bagi se-tempat, seperti yang diperlihatkan pada
wisatawan sebagai pertunjukan atau pengembangan kegiatan wisata di Pulau
pemandangan wisata diantara objek Tidung. Pasar wisatawan pulau-pulau resor
wisata yang lain; berbeda dengan Pulau Tidung, dalam kelas
9. Open space, merupakan orientasi sosial ekonomi dan dalam penyelenggaraan
wisatawan untuk menuju ke objek lain kegiatan. Demikian juga terdapat perbedaan
yang juga berfungsi sebagai sitting antara pengunjung Pulau Tidung dan pulau-
ground untuk menikmati pemandangan. pulau permukiman.
Kegiatan pariwisata yang terjadi di
Kegiatan Wisata di Kepulauan Seribu wilayah Kepulauan Seribu, baik yang dila-
kukan secara terorganisi maupun kelompok
Sasaran pengembangan wisata Ke- atau individu mandiri, dapat dirangkum
pulauan Seribu pada mulanya adalah wisata dalam Tabel berikut ini.

Tabel 1. Bentuk dan Karakteristik Kegiatan Wisata di Kepulauan Seribu


BENTUK WISATA PULAU SASARAN WISATAWAN PENGELOLAAN
Rekreatif/Bersantai Pulau Wisata/Resor Menengah Atas; Swasta (Resor, Bpw)
Individu/Kelompok
Rekreatif/Bersantai Pulau Untung Jawa Menengah; Masal Kelompok Masyarakat
Rekreatif/Eksploratif Pulau Permukiman Individu/Kelompok Mandiri
Pendidikan Tnks, P Pari Remaja; Kelompok Lembaga Terkait
Sekolah
Sumber: Data Lapangan (2012).
Berikut ini akan diuraikan, tahapan
Pengembangan Program Untuk Pulau pengembangan pada kawasan wisata
Tidung umum andalan Pulau Tidung.
Konsep pengembangan Pulau Tidung
Pengembangan Pulau Tidung sebagai sebagai kawasan wisata umum andalan
kawasan wisata air di Kepulauan Seribu adalah “circle”. Dimana maksud dari
tidak terlepas dari pengembangan seluruh konsep pengembangan ini adalah wisa-
kepulauan yang ada di Kepulauan Seribu. tawan diajak untuk melakukan perjalanan

17 Apriyanti, Pegembangan Kawasan …


wisata yang terus berputar mengelilingi dengan prasarana dan sarana penunjang
Pulau tanpa merasakan lelah dan bosan pengembangan kawasan wisata andalan
kerena kawasan ini akan dilengkapi umum kepulauan seribu.

Gambar 1. Konsep Penataan Pengembangan Wisata Air di Pulau Tidung


Sumber : Data Lapangan (diolah), (2012)

Gambar 2. Konsep Pengembangan Wisata Air di Pulau Tidung


Sumber : Data Lapangan (diolah), (2012).

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 18


Gambar 3. Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata Air Pulau Tidung
Sumber: Analisis Penulis (2012).

Pengembangan Wisata Air pada Zona 3. Pembuatan dermaga untuk wahana


Timur Pulau Tidung wisata air berupa banana boat, jetsky
dan paralayang, sehingga terdapat
Pengembangan Zona Timur pada wahana untuk pengunjung menunggu
Pulau Tidung Besar dengan terlebih antrian penggunaan wahana wisata air;
dahulu mengindentifikasi kondisi eksisting 4. Pembangunan Amphiteater dan pang-
yang ada. Zona Timur pada Pulau Tidung gung yang menjorok kelaut, wahana ini
Besar ini dikenal dengan adanya Jembatan untuk dapat menampung kegiatan seni
Cinta yang menghubungkan antara Pulau dan pertunjukan yang akan diseleng-
Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, garakan di Pulau Tidung;
serta adanya fasilitas pendukung pada area 5. Perbaikan jalur pedestrian yang ada
tersebut yaitu berupa fasilitas wisata air pada kondisi eksisting dan peningkatan
banana boat dan jetsky, outbond dan fasilitas dengan menambahkan kanopi
pertokoan. sepanjang jalur pedestrian tersebut;
Kondisi eksisting ini dinilai masih 6. Penambahan wahana pada pertokoan
dapat dikembangkan untuk dapat memak- dengan memberikan area untuk duduk
simalkan potensi yang ada di Zona Timur dan diberikan kanopi pada area
ini. Pada zona Timur ini, memiliki kondisi tersebut;
alam yang sangat indah sehingga pengem- 7. Pembangunan break water pada sisi
bangan pada Zona Timur ini dengan selatan di Zona Timur yang dapat
menambahkan fasilitas berupa sarana dan digunakan untuk budidaya ikan hias,
prasarana yang belum ada yaitu berupa : dimana jalur breakwater ini dapat
1. Perbaikan Jembatan Cinta, dan penam- digunakan sebagai jalur pedestrian oleh
bahan wahana aquarium ikan hias yang pengunjung Pulau Tidung;
dapat dilihat oleh pengunjung melali 8. Penambahan wahana bermain anak dan
jalur pejalan kaki yang berada diatas area berjemur serta fasilitas parkir
aquarium ikan hias tersebut; untuk sepeda dan motor serta bentor.
2. Peningkatan dermaga Timur dengan
perbaikan dan penambahan fasilitas
dermaga sebagai dermaga untuk kapal-
kapal kerapu dan kapal wisata lainnya;

19 Apriyanti, Pegembangan Kawasan …


Rencana pengembangan dermaga timur Rencana Pembangunan dermaga untuk
pada Pulau Tidung Besar Fasilitas Wahana Wisata Air berupa banana
boat, jetsky, paralayang

Rencana pengembangan Jalur pedestrian Rencana pengembangan amphiteater pada


pada Pulau Tidung Besar
Pulau Tidung Besar

Dek menuju amphiteater dan jalur pedestrian Area Berjemur dan wahana bermain anak
di Zona Timur pada Zona Timur Pulau Tidung

Gambar 4. Ilustrasi Pengembangan Kawasan Wisata Air Pulau Tidung


Sumber : Penulis, (2012).

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 20


KESIMPULAN kan magnet baru juga akan terjadi peme-
rataan pengembangan disegala sektor
Pengembangan Pulau Tidung sebagai pariwisata.
kawasan wisata air di Kepulauan Seribu,
dapat disimpulkan sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
1. Pulau Tidung memiliki dua gugusan
pulau yaitu Pulau Tidung Besar dan Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Perencanaan
Pulau Tidung Kecil, dimana Pulau Pariwisata Perdesaan Berbasis Masya-
Tidung Besar sebagai pemukiman yang rakat: Sebuah Pendekatan Konsep.
telah berkembang menjadi wisata air. Jakarta: Graha Ilmu.
Sementara itu untuk Pulau Tidung Kecil Ismayanti. 2006. Pengantar Pariwisata.
sebagai kawasan konservasi alam. Jakarta: Grasindo.
2. Pengembangan Pulau Tidung sebagai Nazir Muhammad. 1986. Metode Penelitian.
kawasan wisata air di Kepulauan Seribu Bandung: Remaja Rosdakarya.
dititik beratkan pada pengem-bangan Nawawi, Hadari, 1994. Metode Penelitian
kondisi eksisting yang telah ada dengan Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
meningkatkan fasilitas berupa sarana dan Pendit, Nyoman S. Ilmu Pariwisata Sebuah
prasarananya. Pengantar Perdana, Jakarta: Pradnya
3. Pengembangan Pulau Tidung pada zona Paramita.
timur direncanakan sebagai kawasan Suswantoro, Gamal. 1986. Dasar-Dasar
wisata air; Pariwisata. Jakarta: Andi Publisher.
4. Konsep pengembangan Pulau Tidung Utama, I Gusti Bagus Rai & Mahadewi, Ni
Besar dengan konsep Circle yang berarti Made Eka. 2010. Metodologi Penelitian
berputar adalah sebuah konsep untuk Pariwisata Dan Perhotelan
wisatawan dapat memutari Pulau Tidung Soekadijo, RG. 2000, Anatomi Pariwisata,
dari Sisi Timur menuju Sisi Barat dan memahami pariwisata sebagai
Kembali ke sisi Timur, sehingga di- “Systemic Linkage”, Jakarta: Gramedia
harapkan selain akan dapat memuncul- Pustaka Utama.

21 Apriyanti, Pegembangan Kawasan …

Anda mungkin juga menyukai