No 1
No 1
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara sukses membaca Al – quran ?
2. Bagaimana cara mengamalkan Al – quran dalam kehidupan ?
3. Bagaimana cara beristiqomah bersama Al – quran ?
4. Bagaimana membuat Al – quran sebagai pedoman dasar kehidupan ?
II. Pembahasan
1. Bagaimana cara sukses membaca Al – quran?
Al-quran memerintahkan kepada umat islam sejak ayat pertama kali diturunkan
kepada nabi muhammad saw. Firman Allah QS Al – Alaq 1-5;
Perintah untuk membaca dalam ayat itu disebutkan dua kali , perintah kepada rosul saw dan
selanjutnya perintah kepada umatnya.Membaca adalah sarana untuk belajar dan kunci untuk
ilmu pengetahuan , baik secara etimologi berupa membaca huruf – huruf yang tertulis dalam
buku – buku ,maupun terminologis, yakni membaca dalam arti yang lebih luas. Dalam
membaca Al – quran ada 5 ilmu penting yang harus diperhatikan, yaitu :
Ilmu Tajwid
Tajwīd ( )تجويدsecara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah
atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (تجويدا-يجود-د
ّ )جو
ّ dalam
bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya
dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat
dalam kitab suci al-Quran maupun bukan.
Ilmu makna
"Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur'an? Apakah karena hati
mereka terkunci mati?" (QS 47:24)
Ada beberapa tahapan agar kita mampu untuk memahami dan mampu berinteraksi
dengan Al-Quran.
Ilmu Qiraat
Menurut bahasa, qira’at ( )قراءاتadalah bentuk jamak dari qira’ah ( )قراءةyang
merupakan isim masdar dari qaraa ()قرأ, yang artinya : bacaan. Pengertian qira’at
menurut istilah cukup beragam. Hal ini disebabkan oleh keluasan makna dan sisi
pandang yang dipakai oleh ulama tersebut. Berikut ini akan diberikan dua pengertian
qira’at menurut istilah.
Qira’at menurut al-Zarkasyi merupakan perbedaan lafal-lafal al-Qur'an, baik
menyangkut huruf-hurufnya maupun cara pengucapan huruf-huruf tersebut, sepeti
takhfif, tasydid dan lain-lain.
Dari pengertian di atas, tampaknya al-Zarkasyi hanya terbatas pada lafal-lafal
al-Qur'an yang memiliki perbedaan qira’at saja. Ia tidak menjelaskan bagaimana
perbedaan qira’at itu dapat terjadi dan bagaimana pula cara mendapatkan qira’at itu.
Ada pengertian lain tentang qira’at yang lebih luas daripada pengertian dari al-
Zarkasyi di atas, yaitu pengertian qira’at menurut pendapat al-Zarqani.
Al-Zarqani memberikan pengertian qira’at sebagai : “Suatu mazhab yang
dianut oleh seorang imam dari para imam qurra’ yang berbeda dengan yang lainnya
dalam pengucapan al-Qur’an al-Karim dengan kesesuaian riwayat dan thuruq darinya.
Baik itu perbedaan dalam pengucapan huruf-huruf ataupun pengucapan bentuknya.”
Macam-Macam Qira’at
4. Qiraat syadz, adalah qiraat yang sanadnya tidak sahih. Seperti qiraat Ibn al-
Samaifah, seperti dalam surah Yunus ayat 92:
َاس َع ْن آ َيا ِتنَا لَغَا ِفلُون ً فَ ْال َي ْو َم نُ ْن ِحيْكَ ِب َبدَنِكَ ِلتَ ُكونَ ِل َم ْن َخلَفَكَ آ َيةً َو ِإ َّن َك ِث
ِ َّيرا ِمنَ الن
Kata ( َ )نُن َِجيكdi baca dengan ( َ )نُ ْن ِحيْكdan kata ( َ )خ َْلفَكdibaca
dengan( َ) َخلَفَك.
5. Qiraat maudhu, adalah qiraat yang tidak ada asalnya. Sebagai contoh,
qiraat yang dinisbatkan kepada Imam Abu Hanifah dalam surah al-Fatir
ayat 28
6. Qiraat mudraj, adalah qiraat yang disisipkan penafsiran seperti qiraat yang
diambil dari Ibn Abbas, seperti terdapat Surah al-Baqarah ayat 198
ُس
ُ سد ِ ث كًَللَةً أ َ ِو ا ْم َرأَة ٌ َولَهُ أ َ ٌخ أ َ ْو أ ُ ْختٌ ٍأم فَ ِل ُك ِل َو
ُّ اح ٍد ِم ْن ُه َما ال ُ ُور
َ َوإِ ْن َكانَ َر ُج ٌل ي
kata ()أم
ٍ adalah qiraah S’ad Ibn Abi Waqqah.
Ilmu Nagham
Naghom adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yang artinya lagu/irama.
Populernya istilah Naghom berasal dari para Qori’/ para Syech/ dari Mesir yang pernah
mengajarkan ilmunya di Indonesia pada tahun 1973.
Kata naghom yang akhirnya kemudian dirangkai dengan Al-Qur’an
menjadi Naghom Al-Qur’an yang artinya melagukan Al-Qur’an, bisa juga disebut
dengan Tahsin As-Shout dalam membaca Al-Qur’an (membaguskan suara dalam
membaca Al-Qur’an). Naghom adalah khusus untuk tilawah Al-Qur’an, kemudian di
Indonesia terkenal dengan sebutan Seni Baca Al-Qur’an.
Ilmu Adab Membaca Al – quran
1) Membaca Al – quran dengan keadaan suci, dengan duduk yang sopan
dan tenang
2) Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat
menghayati ayat yang dibaca
Rosululloh bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Qur’an (khatam)
kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.” (HR. Ahmad dan
para penyusun kitab-kitab Sunan)
3) Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, dengan menangis, karena
sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh jiwa dan
perasaan.
Allah Ta’ala menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya
yang shalih, “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil
menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Isra’: 109).
Namun demikian tidaklah disyariatkan bagi seseorang untuk pura-pura
menangis dengan tangisan yang dibuat-buat.
4) Membaguskan suara ketika membacanya
Membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang
makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari
ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-
lenggokkan suara di luar kemampuannya.
5) Membaca Al – quran dimulai dengan isti’adzah/ta’awudz
Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan bila kamu akan membaca
Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-
godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
2. Bagaimana cara mengamalkan Al – quran dalam kehidupan ?
Salah satu tujuan Al – qur’an memilih sistematika, adalah untuk mengingatkan
manusia khususnya kaum Muslimin bahwa ajaran – ajaran Al – quran adalah satu
kesatuan terpadu yang tidak dapat dipisah – pisahkan.
Dalam kehidupan sehari – hari
1. Meningkatkan ketekunan dalam mempelajari Al – quran dan hadits
2. Mempelajari ayat – ayat kauniyah (alam semesta) dalam rangka
meningkatkan keimanan
3. Memanfaatkan waktu luang untuk menguasai suatu bidang
keterampilan untuk bekal masa depan
4. Memiliki semangat keilmuan yang tinggi untuk kepentingan dunia
dan akhirat
5. Memperbanyak bergaul dengan orang saleh
Dalam kehidupan keluarga
1. Menaati bimbingan dan anjuran kedua orangtua
2. Menjaga amanah kedua orangtua
3. Menjaga nama baik kedua orang tua
4. Mendoakan kebaikan bagi orang tua
5. Mengamalkan ilmu – ilmu yang sudah diperoleh
Dalam kehidupan bermasyarakat
1. Ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat selama tidak
melanggar norma – norma agama
2. Menjaga diri dari perilaku yang dapat menimbulkan keresahan
dalam masyarakat, baik ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku
3. Menjaga kerukunan dan gemar menolong
4. Rela berkorban demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang
harmonis
5. Gemar bermusyawarah dalam menghadapi setiap permasalahan
dalam masyarakat
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal
Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar.” (QS.Al-Baqarah : 23)
“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,
yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS.Al-Baqarah : 24)
Ada beberapa orang yang cukup puas hanya dengan satu tanda ada orang yang
baru puas dengan beberapa tanda tapi ada juga orang yang tidak pernah puas kalaupun
sudah diberikan ribuan tanda karna itu ilmu yang diturunkan dari al- quran menjadi
tanda kebesaran allah swt seperti
Ilmu astronomi
Dalam surah al – anbiya ayat 30 Allah swt
menjelaskan kalau awalnya bumi itu dan langit itu satu setelah itu
dipisahkan antara keduanya, itu yang tersebut dalam Al – quran dalam
1400 tahun yang lalu dan baru bisa dibuktikan ilmuan pada zaman
sekarang ini jadi ilmuan dan diberi nama teori ini dengan nama teori big
bang yang artinya dentuman besar .
Ilmu geografi
Dan bumi sesudah itu dihamparkannya ,kata dahaahaa berasal dari kata
Duya yang artinya telur tapi yang dimaksud telur disini adalah telur burung
unta yang berbentuk bulat pepat seperti bumi.
I
l
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar benar terdapat belajaran
bagimu. Kami memberi minum dari pada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah , yang mudah ditelan bagi
orang – orang yang meminumnya.
Jadi dalam surah ini allah swt menjelaskan dalam ilmu biologi kalau
didalam ternak itu ada madu yang terdapat dianta kotoran dan darah itu
kalau kita baca , tapi kalau kita mentaburi alquran dengan kata – perkata
kita bisa mengetahui kalau orang – orang beriman yang diibaratkan
sebagai susu murni berada diantara dua golongan yaitu orang musrik yang
diibaratkan sebagai najis atau kotoran tadi karna firman allah swt dalam
surah at- taubah ayat 29 (sesungguhnya orang musrik itu najis ) dan juga
orang munafikin yang diibaratkan sebagai darah karna jumlahnya yang
paling banyak dan sangat susah untuk mengelakkannya sama seperti sifat
darah dan semua itu punya tempat keluarnya masing – masing oleh karna
itu kita juga haru berjala ditempat yang sudah ditetapkan dengan
beristiqomah dengan alquran.
Dengan hidup lebih islami
Kegelisahan serta ketidaktentraman hati menjadikan orang mudah dipengaruhi
oleh bujuk rayu iblis dalam Islam sendiri diajarkan cara untuk kita bisa
mendapatkan hati yang tenang sehingga dalam berbuat sesuatu tidak akan
merasa tertekan maupun gelisah. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara agar
membuat hati kita menjadi tenang sehingga dalam menghadapi masalah pun
kita masih bisa bersikap optimis
Dzikir berarti kita selalu mengingat Allah dalam setiap langkah dan
perbuatan yang kita lakukan. Tidak ada yang paling bisa membuat hati
kita menjadi lebih baik kecuali selalu mengingat kepada Maha
Pencipta.
“
hanya kepada-Mu lah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu lah
kami meminta pertolongan.” (Q. S. Al-Fatihah : 5).
Qardhawi, Yusuf. 1996. Al – Quran Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan.
Jakarta: Gema Insani Press
SZ, Hasanudin. 2014. Pengertian Ilmu Naghom Al – quran ( Seni Baca Al – Quran).
Diambil dari: www.hasanudin.id/2014/11/pengertian - ilmu-naghom-al-quran-seni.html (12
Februari 2012)
Dhanni, Wahyu Rahma. 2013. Tetaplah Istiqomah, Insyaallah Jannah. Diambil dari:
https://tarbiahmoeslim.wordpress.com/2013/11/18/tetaplah-istiqomah-insya-allah-jannah/ (12
Februari 2017)