Anda di halaman 1dari 30

PENDAHULUAN

Modul dapat diartikan sebagai materi pelajaran yang disusun dan


disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan
dapat menyerap sendiri materi tersebut. Dengan kata lain sebuah modul
adalah sebagai bahan belajar dimana pembacanya dapat belajar mandiri.
Pengembangan bahan belajar mandiri atau biasa disebut modul,
langkah-langkah yang ditempuh adalah: (1) perencanaan; (2) penulisan; (3)
review dan revisi, dan (4) finalisasi. Penulis yakin bahwa Anda telah memiliki
pengalaman di dalam tulis menulis, apakah menulis artikel, menulis diktat,
menulis buku, menulis modul. Namun secara khusus dalam penyajian ini saya
ingin mengajak Anda untuk lebih memahami dan terampil dalam hal penulisan
bahan ajar dalam bentuk modul. Oleh sebab itu modul ini diharapkan akan
dapat membantu Anda dalam meningkatkan pengetahuan tentang proses
pengembangan bahan belajar mandiri (modul).
Tujuan modul ini secara umum untuk memandu Anda dalam
merencanakan dan mengembangkan modul sebagai bahan belajar mandiri.
Dengan demikian isi modul ini lebih bersifat praktis dan lebih banyak
memberikan rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam menulis modul.
Modul ini terdiri dari empat bagian. Bagian pertama mengenai tahap
perencanaan menulis modul, bagian kedua tentang tahap penulisan, bagian
tentang tahap review, uji coba dan revisi, dan bagian empat tentang tahap
finalisasi dan penggandaan/pencetakan. Untuk memahami tahapan tersebut,
coba Anda ikuti petunjuk belaja berikut:
 Bacalah secara cermat setiap penjelasan yang disajikan tahap
demi tahap.
 Kerjakan soal-soal atau latihan pada setiap akhir unit sajian.
 Ulangi mempelajari uraian yang tersaji, fokuskan pada bagian
yang kurang Anda pahami.
 Praktekkan kegiatan-kegiatan yang Anda pelajari, maksudnya
jika Anda diminta untuk menulis, lakukan penulisan modul sesuai dengan
materi bidang studi yang Anda kuasai.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 1


Pembelajaran 1.
TAHAP PERENCANAAN PENULISAN MODUL

A. TUJUAN

Setelah mempelajari uraian pada bagian ini, diharapkan Anda dapat:


1. menjelaskan pentingnya perencanaan dalam proses mengembangkan
modul (bahan belajar mandiri).
2. menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
merencakan penulisan modul.
3. menjelaskan jenis-jenis informasi tentang peserta didik (pebelajar) yang
relevan terkait dengan perencanaan penulisan modul.
4. merumuskan tujuan pembelajaran khusus.
5. menetapkan isi dan urutan materi pelajaran relevan dengan tujuan
pembelajaran khusus.
6. menjelaskan faktor-faktor penting dalam memilih media yang akan
digunakan.
7. menjelaskan pentingnya penilaian ditentukan sejak tahap perencanaan
penulisan modul.

B. URAIAN

Jenis kegiatan apapun, perencanaan merupakan tahap awal yang harus


dilakukan. Kegiatan pengembangan bahan ajar modul juga harus diawali
dengan menyusun perencanaan penulisan. Untuk menghasilkan modul
yang lebih baik, biasanya pada tahap perencanaan penulisan bahan ajar
modul melibatkan para ahli. Tenaga ahli dalam hal ini yaitu ahli materi
pelajaran, ahli pembelajaran atau setidaknya orang yang berpengetahuan
dan berpengalaman dalam bidang metodologi pembelajaran dan kurikulum,
serta ahli media atau sedikitnya orang yang berpengetahuan tentang media
pembelajaran.
Perencanaan dalam mempersiapkan penulisan modul adalah sangat
penting, karena dengan perencanaan yang baik dalam penulisan modul,

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 2


maka modul yang dihasilkan akan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi,
serta kedalaman materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta
didik/peserta diklat.
Modul yang kita kembangkan jika memiliki tingkat keterbacaan yang
tinggi serta sesuai dengan kemampuan peserta didik/peserta diklat, maka
akan dapat membantu peserta didik/peserta diklat mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Demikian pentingnya perencanaan
dalam mempersiapkan penulisan modul yang baik.
Bagi para penulis modul, ketika akan menulis modul hendaknya mulai
fokus menulis sejak perencanaan, sehingga ia mengetahui dan memahami
tujuan yang ingin dicapai dan materi pelajaran yang disajikan dalam
pembelajaran melalui modul. Dalam merencanakan penulisan modul,
terlebih dahulu penulis harus menyusun Garis-Garis Besar Isi Modul
(GBIM). GBIM yang dihasilkan selanjutnya dijadikan pedoman dalam
menulis modul bahan ajar.
Ketika Anda menyusun GBIM, hendaknya Anda memikirkan faktor-
faktor yang melandasi kegiatan penyusunan GBIM tersebut, sebagai
berikut:
1. Siapakah yang menjadi peserta didik/peserta diklat yang akan
memanfaatkan modul yang akan ditulis?
2. Apakah tujuan umum dan tujuan khusus yang akan dicapai dalam
pembelajaran?
3. Materi pelajaran apakah yang akan disampaikan atau disajikan dalam
modul itu?
4. Bagaimana sistematika atau urutan penyajian materi pelajaran itu?
5. Apa metode dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran?
6. Bagaimanakah penilaian terhadap peserta didik/peserta diklat yang
akan dilakukan?
7. Bagaimanakah alokasi waktu pada setiap materi pelajaran yang
disajikan?
8. Bagaimanakah modul bahan ajar tersebut akan dinilai dan direvisi?
Agar modul yang Anda susun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik/peserta diklat, tersaji dengan baik, serta memiliki kebenaran dan

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 3


kebermaknaan materi, maka hendaklah Anda ketahui informasi penting
tentang peserta didik dalam melaksanakan tahap perencanaan menulis
modul. Coba Anda simak faktor-faktor yang melandasi perencanaan
penulisan modul tersebut, sebagai berikut:
1. Peserta didik/peserta diklat
Ketika Anda akan menulis modul, jauh sebelumnya Anda harus memilki
informasi sejelas mungkin untuk siapa modul yang akan ditulis, siapa
sasaran pembacanya. Faktor-faktor apa yang harus diketahui dan
relevan untuk mengembangkan modul bahan ajar tersebut?
Coba anda simak sedikitnya ada empat faktor penting berkaitan dengan
peserta didik/peserta diklat berikut ini.
 Keadaan peserta didik, berapa jumlah peserta didik/peserta diklat
yang menjadi sasaran belajar? Berapa rata-rata usianya? Apa jenis
pekerjaannya? Bagaimana lingkungan sosial budayanya?
 Motivasi, mengapa mereka mengikuti pembelajaran dengan
modul? Bagaimana hubungan kegiatan pembelajaran dengan
pekerjaan mereka sehari-hari? Mengapa mereka memilih belajar
dengan modul? Apa keinginan mereka dari kegiatan pembelajaran
ini?
 Kemampuan belajar, bagaimana kemampuan belajar mereka
sebagai pebelajar? Apakah mereka telah memiliki pengalaman
belajar sebelumnya? Apakah mereka memiliki cukup waktu dan
fasilitas untuk belajar?
 Latar belakang bidang studi, kompetensi (pengetahuan,
keterampilan, sikap) apakah yang telah mereka kuasai sesuai
dengan bidang studi/materi yang akan dibelajarkan? Apakah
mereka memiliki pengalaman yang sesuai?
Demikian informasi tersebut sangat penting ketika anda menyajikan
materi pembelajaran dalam modul.
2. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus
mempertimbangkan dan menentukan tujuan (umum dan khusus) sejak
awal proses penulisan modul tentunya sangat penting, karena sangat
bermanfaat dalam upaya untuk menghasilkan modul yang lebih baik.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 4


Sekedar untuk mengingatkan kembali tentang perbedaan tujuan
pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus, mari kita simak
penjelasan mengenai perbedaan kedua jenis tujuan pembelajaran
tersebut sebagai berikut.
 Tujuan Pembelajaran Umum, sering disingkat TPK (goal, general
instructional objective) merupakan pernyataan tentang apa yang
diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik setelah selesai
pembelajaran/setelah menyelesaikan suatu modul bahan ajar.
Tujuan Pembelajaran Umum tersebut dapat pula menggambarkan
tentang apa yang ingin disampaikan oleh pengajar/ modul.
 Tujuan Pembelajaran Khusus, sering disingkat TPK (behavioral
objective /specific instructional objective), merupakan pernyataan
pernyataan yang menginformasikan apa yang dapat dicapai oleh
peserta didik setelah menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran,
mengandung tentang kemampuan-kemampuan (kompetensi)
khusus (pengetahuan, keterampilan, sikap) yang dapat terukur.
Kemampuan-kemampuan yang dicerminkan dalam TPK dinyatakan
dengan kata kerja yang dapat diukur.
Tujuan Pembelajaran (khususnya TPK), sangat bermanfaat dalam
pengembangan bahan ajar modul, karena:
1. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan
membantu Anda untuk memperjelas arah dan penekanan kegiatan
pembelajaran bagi peserta didik/peserta diklat.
2. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan
membantu Anda dalam menentukan materi penting dan materi
pendukung yang akan disajikan.
3. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan
membantu Anda dalam menentukan media dan aktivitas belajar
yang sesuai.
4. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan
membantu Anda dalam menentukan alat dan metode penilaian
dalam mengukur efektivitas modul.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 5


Selanjutnya, coba Anda ingat kembali kriteria dalam merumuskan tujuan
pembelajaran khusus, dan coba rumuskan beberapa contoh tujuan
pembelajaran khusus berdasarkan kriteria yang telah anda pahami.
3. Menentukan isi dan urutan materi pembelajaran
Langkah yang Anda tempuh dalam tahap perencanaan, setelah
menentukan tujuan pembelajaran, Anda menentukan isi pelajaran dan
urutannya. Cara yang dilakukan adalah: (1) identifikasikan topik utama,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang akan disajikan
dalam modul, (2) uraikan pokok bahasan ke dalam sub-sub pokok
bahasan.
Pertimbangan penting yang perlu anda lakukan dalam menentukan isi
dan urutan materi pembelajaran, adalah:
 Apakah materi yang akan disajikan relevan dengan tujuan
pembelajaran yang dirumuskan?
 Apakah rasional sesuai untuk dapat dipelajari dalam waktu yang
ditetapkan?
 Apakah materi akan disajikan mencakup secara keseluruhan apa
yang diperlukan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran?
 Apakah materi itu benar, sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik?
 Apakah masih terdapat materi yang kurang sesuai serta tidak
diperlukan oleh peserta didik?
 Apakah terdapat kesinambungan antara materi sekarang
dengan materi yang selanjutnya?
 Apakah urutan materi sudah sesuai dan tepat?
4. Memilih dan mentukan media
Sekalipun pembelajaran menggunakan modul, media sebagai
pendukung dalam belajar dengan modul tetap diperlukan, seperti
misalnya kaset audio, film strip, ataupun media cetak lainnya untuk
mendukung pembelajaran melalui penggunaan modul, khususnya untuk
memperkuat pembelajaran yang memerlukan praktek.
Pertimbangan yang perlu kita lakukan dalam memilih media pendukung
pembelajaran dengan modul, diantaranya:

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 6


 Apakah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai tepat
menggunakan media?
 Apakah perlu digunakan media atau peralatan praktek sebagai
media penunjang?
 Apakah sarana dan prasarana yang tersedia dalam kelompok
memungkinkan untuk menggunaqkan suatu media?
5. Menentukan strategi penilaian
Sejak perencanaan, penentuan strategi penilaian hasil belajar peserta
didik/peserta diklat, kiranya sangat penting dipikirkan sejak awal dalam
menyusun perencaan pengembangan modul mengenai: siapa yang
akan menilai, kapan penilaian dilakukan, mengapa mereka perlu dinilai,
dan bagaimana cara penilaiannya.
Tahap perencanaan dalam mempersiapkan penulisan modul seperti yang
telah diuraikan di atas, dapat Anda simak lebih praktis melalui bagan
sebagai berikut.

Tetapkan tujuan (TPU


dan TPK.

Ketahui siapa Tentukan isi dan


peserta didik/peserta urutan materi
pelatihan TAHAP pelajaran
PERENCANAAN  Relevansi
 Keadaan
. materi dengan
peserta
 Motivasi TPK
peserta  Kebenaran
 Factor materi
belajar  Cakupan

Tentukan Penilaian Pilih media


 Siapa yang  Tujuan
menilai penggunaan
 Kapan  Jenis yang
dilakukan akan digunakan
 Mengapa perlu  Sarana dan
dinilai prasarana
 Bagaimana
Gambar 1.1 Perencanaan menulis modul

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 7


C. LATIHAN 1
Silahkan Anda jawab soal-soal berikut ini!
1. mengapa perencanaan yang baik diperlukan dalam mengembangkan
modul sebagai bahan belajar mandiri?
2. faktor-faktor apa saja yang harus diketahui tentang peserta
didik/peserta diklat sekaitan dengan merencanakan pengembangan
bahan ajar modul?
3. Mengapa penting menentukan tujuan pembelajaran dalam perencanaan
pengembangan bahan ajar modul?
4. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika Anda menentukan
isi dan urutan materi yang akan dibelajarkan dalam modul?
5. Apa pentingnya menentukan strategi penilaian sejak dalam tahap
perencanaan?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 8


Pembelajaran 2
TAHAP PENULISAN MODUL

A. TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan Anda dapat:
1. menjelaskan langkah-langkah mempersiapkan outline penulisan modul.
2. menjelaskan langkah-langkah menulis sebuah modul.
3. mengidentifikasi faktor-faktor yang penting dalam menulis modul.
B. URAIAN
Sebagaimana telah dijelaskan pada pembelajaran sebelumnya, bahwa
pada tahap perencanaan harus dihasilkan rencana menulis modul yang
diwujudkan dalam bentuk pola dasar kegiatan pembelajaran atau Garis
Besar Isi Modul (GBIM). GBIM yang dimaksud berisi tentang peserta
didik/peserta diklat, tujuan umum dan tujuan khusus, materi/isi pelajaran,
media yang digunakan dan strategi penilaian.
Langkah yang Anda tempuh dalam penulisan modul meliputi: (1)
mempersiapkan outline/rancangan penulisan, dan (2) melaksanakan
penulisan.
1. Mempersiapkan outline/rancangan penulisan
Kegiatan yang ditempuh dalam mempersiapkan outline meliputi
langkah-langkah:
a. Menentukan topik atau pokok bahaasan yang disajikan
Setelah selesai menganalisis GBIM, Anda harus melakukan
pemilihan dan menilai pokok bahasan-pokok bahasan (topik) yang
akan disajikan disesuaikan dengan kondisi sasaran belajarnya yaitu
peserta didik/peserta latihan.
Dalam melakukan langkah tersebut ada dua pertimbangan yang
harus diingat yaitu pertama, daftar tentang kebutuhan belajar
peserta didik dan tujuan pembelajaran khusus. Materi yang akan
disajikan harus terkait relevan dengan kebutuhan peserta
didik/peserta diklat dan tujuan pembelajaran khusus. Kedua, fokus
pada belajar secara aktif. Agar modul yang Anda tulis
mengembangkan belajar aktif, materi yang dikembangkan diarahkan

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 9


pada pengembangan bahan belajar aktif, jangan terlalu
mengarahkan fokus pikiran mengenai aktivitas belajar setelah uraian
materi pelejaran. Oleh sebab itu untuk mendukung pada
pembelajaran aktif Anda harus meilih dan memilah materi-materi
atau topik-topik apa yang akan disajikan dalam modul Anda.
b. Mengatur urutan materi sesuai dengan urutan tujuan
Anda perlu mengatur urutan materi/topik secara logis dalam upaya
membantu peserta didik menyerap materi pelajaran disajikan.
Pikirkan pengalaman peserta didik sebagai titik awal, dan
didasarkan pada kebutuhan peserta didik/peserta pelatihan, bukan
didasarkan pada gagasan Anda semata.
Penguraian materi bergerak dari yang sederhana menuju pada yang
lebih kompleks, pada setiap unit atau penggalan materi (kegiatan
per unit materi pelajaran) berikan aktivitas, dan kesempatan
mempraktekkan sebelum peserta didik melangkah pada
pembelajaran materi selanjutnya.
Jika diperlukan, pertimbangkan kemungkinan penggunaan media
lain sebagai media pendukung, misalnya jika memang pada setiap
akhir unit pembelajaran diharapkan siswa mendengarkan kaset
audio, maka isi kaset tersebut jangan mengulang materi cetak ,
uraikan materi itu dari sudut pandang yang berbeda.
Ketika Anda mengatur urutan materi, coba perhatikan pertimbangan
berikut:
 Apakah tingkat kesulitan materi yang akan disajikan sesuai
dengan kemampuan peserta didik/peserta diklat?
 Apakah materi-materi baru disampaikan secara hati-hati dan
cermat?
 Apakah aktivitas pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik
sudah jelas?
 Apakah penggunaan media pendukung sudah sesuai?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 10


c. Mempersiapkan rancangan/outline penulisan
Untuk mempersiapkan rancangan penulisan modul, coba Anda
simak bagan contoh rancangan/outline sebagai dasar untuk memulai
menulis modul.
Bagan 1 (contoh 1)

PENDAHULUAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Bagian utama KEGIATAN PEMBELAJARAN 2


sebuah modul
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Dan Seterusnya

PENUTUP

Dari contoh yang tergambar dalam bagan 1 di atas, dapat Anda


cermati bahwa, sebuah modul terdiri dari:
 Adanya pendahuluan, bagian ini umumnya berisi uraian
singkat mengenai informasi materi yang akan diuraikan dalam
modul, hubungan dengan materi sebelumnya, menguraikan
tujuan, media (jika diperlukan) dan waktu yang dibutuhkan
dalam mempelajari modul, motivasi/dorongan belajar dan lain
sebagainya.
 Adanya bagian utama/inti modul, pada umumnya bagian
utama sebuah modul terdiri dari beberapa
penggalan/kegiatan pembelajaran. Pada setiap
penggalan/kegiatan pembelajaran berisikan tentang tujuan

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 11


pembelajaran khusus, uraian materi, contoh-contoh, ilustrasi,
tabel, diagram, adanya latihan, dan umpan balik.
 Adanya bagian penutup, bagian ini biasanya berisi
rangkuman atu kesimpulan, penjelasan terkait dengan materi
selanjutnya, serta tes yang harus dikerjakan oleh peserta
didik/peserta diklat. Jadi bagian ini merupakan bagian akhir
dari sebuah modul.
Jika dirinci lebih lanjut, bagan 1 yang dijelaskan tadi, dapat
digambarkan lagi lebih rinci sebagai berikut:

PENDAHULUAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
 TUJUAN PEMBELAJARAN
 URAIAN: contoh-contoh,
ilustrasi/diagram, umpan balik
 LATIHAN/AKTIVITAS

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
 TUJUAN PEMBELAJARAN
 URAIAN: contoh-contoh,
ilustrasi/diagram, umpan balik
 LATIHAN/AKTIVITAS

KEGIATAN PEMBELAJARAN ….
 TUJUAN PEMBELAJARAN
 URAIAN: contoh-contoh,
ilustrasi/diagram, umpan balik
 LATIHAN/AKTIVITAS

PENUTUP/TES

Selanjutnya diharapkan Anda akan dapat membuat outline untuk


menulis sebuah modul, karena itu coba simak contoh outline yang lebih

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 12


rinci di bawah ini. Namun sebelum menyimak contoh yang dimaksud
coba pikirkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Uraian tentang apa? Tuliskanlah dalam rancanngan/ooutline
modul yang akan Anda tulis.
 Contoh-contohnya apa? Ilustrasinya apa?
 Umpan baliknya bagaimana?
Untuk lebih jelasnya coba Anda simak contoh outline modul yang
lebih rinci di bawah ini ( Suhardjono, 1995).
Mata pelajaran : Fisika
Sasaran belajar : Diklat penyegaran guru SMK

PENDAHULUAN
 Kaitan dengan modul sebelumnya tentang konsep dan prinsip
mekanika
 Tujuan : Peserta dapat menjelaskan konsep dan prinsip
mekanika serta peristiwanya dalam kehidupan sehari-hari.
 Kegiatan pembelajaran 1: Konsep dan prinsip mekanika
 Kegiatan pembelajaran 2: Satuan besaran gerak dan gaya
 Penjelasan umum tentang pengertian mekanika teknik, gerak dan
gaya dikaitkan dengan peristiwa sehari-hari, pemanfaatan gerak
dan gaya.
 Waktu 4 jam pelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Konsep dan prinsip mekanika

 Tujuan pembelajaran:
1. Dapat menjelaskan pengertian konsep mekanika
2. Dapat menjelaskan pengertian suatu benda dikatakan diam dan
bergerak
3. Dapat menjelaskan pengertian gaya
4. Dapat menuliskan ketentuan-ketentuan suatu gaya
Lanjutan
5. Dapat menyebutkan macam-macam gaya.
 Pokok Materi :
  Pengertian mekanika Uraian Materi
teknik
 Konsep-konsep mekanika
1. Pengertian mekanika teknik
 Gerak dan gaya
 Mekanika benda tegar (penjelasan dan contoh)
 Mekanika benda lentur (penjelasan dan contoh)
 Mekanika fluida (penjelasan dan contoh)
2. Konsep-konsep mekanika
 Pengertian gerak dan gaya (penjelasan, contoh dan
ilustrasinya)
 Ketentuan-ketentuan suatu gaya (penjelasan dan contoh)
Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 13
 Macam-macam gaya (penjelasan, contoh, dam ilustrasinya)
Dst.
PENUTUP

 Uraian singkat penyimpulan tentang konsep dan prinsip mekanika


 Peserta diminta kembali untuk melakukan percobaan-percobaan
 Peserta diminta untuk mencococokkan hasil latihan/pengerjaan
tugas dengan kunci jawaban

2. Memulai penulisan
Outline yang telah selesai Anda siapkan, selanjutnya dijadikan patokan
untuk memulai menulis modul Anda. Bagaimana penulisan modul
tersebut? Coba ikuti petunjuk berikut ini.
 Tulislah draft modul dengan menggunakan bahasa (Bahasa
Indonesia) yang umum digunakan, gunakan bahasa yang akrab,
bayangkan ketika Anda berdiri sedang mengajar.
 Dalam uraian biasakan gunakan pertanyaan-pertanyaan retorik,
maksudnya untuk menanamkan pemahaman dan kecermatan.
 Hindari penggunaan sebuah kata terlalu sering, gunakan kata-
kata penggantinya.
 Upayakan menggunakan bahasa yang jelas (precise), hindari
penggunaan bahasa abstrak dan tidak jelas.
 Gunakanlah kalimat-kalimat aktif dalam uraian yang Anda
sajikan.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 14


 Gunakanlah kalimat-kalimat yang jelas, cukup pendek dan
sederhana.
 Gunakan pada setiap satu paragraf berisi satu gagasan/ide yang
Anda jelaskan.
 Upayakan penggunaan paragraf secara jelas dan tepat
mengandung satu gagasan/ide yang Anda tuangkan.
 Berikanlah contoh-contoh secara tepat dalam uraian yang Anda
ungkapkan.
 Tampilkan gambar/diagram jika diperlukan secara tepat sesuai
dengan isi dan konteks dari penjelasan yang Anda ungkapkan.
Silahkan Anda coba menulis modul sebagai draft 1 (draft awal) untuk
selanjutnya draft tersebut dikaji dan dilengkapi lagi.
Setelah Anda selesai menulis draf 1 modul tersebut, selanjutnya
lakukan review /tinjau ulang sendiri untuk diperbaiki, dilengkapi
sehingga Anda akan menghasil modul yang lebih sempurna sebagai
draft 2, dan siap diuji cobakan (jika dipandang perlu).
Apa yang harus Anda cermati dalam mengoreksi modul draft 1 itu?
Telitilah hal-hal berikut untuk menyempurnakan modul draft 1 yang telah
selesai Anda tulis.
 Bacalah tulisan Anda, apakah tulisan Anda cukup jelas bagi
peserta didik tentang apa yang mereka inginkan.
 Baca setiap paragraf dalam uraian, apakah masih terdapat
bahasa yang membingungkan.
 Cermati, apakah semua uraian Anda anggap sudah cukup jelas
bagi peserta didik/pembecanya.
 Amati tata letak, contoh, gambar/diagram yang Anda sajikan
dibuat dalam efek yang menarik.
 Lihat pada bagian latihan/evaluasi diri (self assessment), apakah
cukup memadai dan relevan dengan tujuan pembelajaran.
 Cermati, apakah Anda telah menetapkan waktu yang cukup bagi
peserta didik dalam melakukan suatu kegiatan/aktivitas yang Anda
sarankan pada setiap pembelajaran.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 15


Silahkan Anda gunakan kegiatan-kegiatan tersebut untuk mengoreksi
modul draft 1 dan menghasilkan draft modul 2 (hasil perbaikan draft 1).
2. Menulis penilaian hasil belajar
Penulisan tes atau penilaian hasil belajar bagi peserta didik/peserta
diklat yang belajar dengan modul, pada prinsipnya tidak terlepas dari
proses pengembangan modul bahan ajar yang dilakukan. Tentunya
bagi seorang penulis modul harus mampu memilih metode, teknik dan
instrumen penilaian yang sesuai untuk dapat mengukur tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya penggunaan penilaian digunakan dua jenis penilaian,
yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif
dimaksudkan untuk membantu dan memperbaiki peserta didik belajar.
Sedangkan penilaian sumatif dimaksudkan untuk menginformasikan
pencapaian hasil belajar.

C. LATIHAN 2
1. Coba Anda jelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam
mempersiapkan outline/rancangan penulisan sebuah modul!
2. Jelaskan pula bagaimana langkah-langkah dalam menulis sebuah
modul!
3. Sebut dan jelaskan faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan bila Anda
diminta menulis sebuah modul!

Pembelajaran 3
KETERBACAAN MODUL

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 16


A. TUJUAN
Setelah mempelajari pembelajaran ini, diharapkan Anda dapat memahami
pengertian tentang “keterbacaan modul”
B. URAIAN
Keterbacaan (readability) dari suatu modul diindikasikan oleh beberapa
aspek, diantaranya:
 Pemahaman yang tepat mengenai isi modul
 Tingkat kemampuan pembaca atau kelompok sasaran
 Penggunaan bahasa modul
Ketika Anda membaca sebuah modul misalnya, tentu akan berusaha
untuk memahami modul tersebut. Dalam proses demikian sebenarnya
secara tidak langsung Anda telah melakukan penilaian terhadap isi modul
yang Anda baca. Dalam mempelajari modul tersebut, mungkin Anda akan
menilai sukar, tidak begitu sukar, mudah atau mungkin terlalu mudah untuk
dipahami. Hal penting sekarang adalah bagaimana Anda bisa menulis
modul dan dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik/sasaran
pembacanya.
Jika Anda menulis modul, maka Anda harus berusaha agar modul yang
ditulis mendorong pembacanya untuk memperoleh kesan bahwa modul
yang dibaca sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian berarti
keterbacaan modul yang Anda tulis memenuhi keterbacaan.
Untuk terpenuhinya unsur keterbacaan modul ada beberapa aspek
yang harus Anda kuasai, yaitu: (1) faktor bahasa; (2) gaya penyajian yang
akrab; (3) relevansi waktu belajarnya; (4) tingkat kemampuan
pembacanya/peserta didik; (5) menarik tidaknya materi yang disajikan; (6)
pengorganisasian dari penyajian, dan (7) pendekatan penulisan yang
digunakan, dan seterusnya.
Apabila Anda menulis modul dengan memenuhi unsur-unsur tersebut di
atas, modul yang Anda tulis akan mudah dimengerti, dan berarti modul
tersebut sudah memenuhi persyaratan keterbacaan.
Bagaimanakah kita dapat menilai keterbacaan sebuah modul?
Faktor-faktor seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu keakraban, daya
tarik, penggunaan bahasa kesesuaian dengan kemampuan pembaca dan

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 17


sebagainya, sangat berpengaruh terhadap keterbacaan modul. Faktor-
faktor tersebut biasanya oleh para ahli digunakan untuk mengukur
keterbacaan suatu modul. Tes yang digunakan untuk mengukur
keterbacaan modul, diantaranya adalah Fog Index.
Faktor lain yang penting diperhatikan dalam upaya menilai keterbacaan
modul, adalah analisis sasaran. Analisis sasaran yang dimaksud di sini
adalah pendalaman atau kajian untuk mengetahui tingkat kemampuan
sasaran pembacanya/peserta didik. dengan kata lain bahwa analisis
sasaran adalah sejauh mana kira-kira kemampuan yang dimiliki oleh
sasaran pembaca agar modul yang Anda tulis dapat mudah dipahami.
Tentunya masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi daya serap
sasaran pembaca/peserta didik terhadap modul yang kita tulis. Faktor-
faktor itu misalnya, faktor motivasi, pengalaman, sosial ekonomi dan
budaya. Dalam penulisan modul yang Anda lakukan, paling tidak yang
Anda pertimbangkan adalah memperkirakan atau mempertimbangkan
tingkat kemampuan pembaca/peserta didik yang Anda tuju.
Dengan demikian ketika Anda menulis modul telah dapat
menyesuaikannya, setidaknya memenuhi faktor pemahaman isi modul dan
kemampuan daya serap.

C. LATIHAN 3
Petunjuk Pengerjaan
Di bawah ini disajikan bacaan yang sengaja dikutip dari bagian uraian yang
telah diungkapkan di atas (pembelajaran 3) yang sudah tentu telah Anda
baca. Dalam bacaan tersebut, setiap jarak lima kata, kata yang ke lima
sengaja disembunyikan. Namun kalimat pertama dan terakhir tetapp utuh,
tidak ada kata yang dihilangkan. Kata-kata yang disembunyikan diganti
dengan dengan titik-titik (..........) sebagai ruang kosong. Tugas Anda
sekarang adalah menemukan kembali semua kata yang
disembunyikan/dihilangkan itu, dan mengisikannya kembali ke dalam ruang
kosong tersebut. Tugas ini kerjakan sejujurnya, jangan mengutip atau
menyontek teks aslinya dalam pembelajaran 3, sebelum Anda mencocokan
hasil isian yang Anda kerjakan.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 18


Akan lebih baik jika Anda menuliskannya pada kertas lain, tidak langsung
pada bacaan yang disediakan. Setelah selesai, silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan bacaan yang sebenarnya.
Silahkan mulai kerjakan latihan 3 berikut ini.

Uraian Nomor
Ruang yang
harus diisi

Keterbacaan (readability) dari suatu modul diidentifikasikan oleh


beberapa aspek, diantaranya:

 Pemahaman yang .......... mengenai isi modul 1


 Tingkat kemampuan .......... atau kelompok sasaran 2
 Penggunaan .......... modul 3
Ketika Anda membaca ......... modul misalnya, tentu akan ...... 4, 5
untuk memahami modul tersebut. ....... proses demikian 6
sebenarnya secara ...... langsung Anda telah melakukan ...... 7, 8
terhadap isi modul yang Anda ...... Dalam mempelajari modul 9
tersebut, ........ Anda akan menilai sukar, ....... begitu sukar, mudah 10, 11
atau .......... terlalu mudah untuk dipahami. ...... penting sekarang 12, 13
adalah bagaimana ....... bisa menulis modul dan ........ dipahami 14, 15
dengan mudah oleh peserta ........... pembacanya. 16
Jika Anda menulis modul, ....... Anda harus berusaha agar 17
modul ......... ditulis mendorong pembacanya untuk ........... kesan 18, 19
bahwa modul yang ........ sesuai dengan kemampuannya. 20, 21
Dengan ........ berarti keterbacaan modul yang ........ tulis 22
memenuhi keterbacaan.
Untuk .......... unsur keterbacaan modul ada ......... aspek yang 23, 24
harus Anda ........, yaitu: (1) faktor bahasa; (2) gaya ......... yang 25, 26
akrab; (3) relevansi waktu ...........; (4) tingkat kemampuan 27
pembacanya/peserta didik; (5) .......... tidaknya materi yang 28
disajikan; (6) ............. dari penyajian, dan (7) pendekatan 29
penulisan yang digunakan, dan seterusnya.
Apabila Anda menulis modul dengan memenuhi unsur-unsur
tersebut di atas, modul yang Anda tulis akan mudah dimengerti,
dan berarti modul tersebut sudah memenuhi persyaratan
keterbacaan.

Diadaptasi dari Anung Haryono, (2000)

Selamat bekerja!

Bagaimana, dapatkah Anda menyelesaikannya? Jika sudah selesai,


hitung berapa nomor yang tepat jawabannya!

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 19


Selanjutnya hitunglah persentase skor yang diperoleh, dengan
ketentuan:
Bila hasilnya : 86% - 100% Anda memahami sangat baik
71% - 85% Anda memahami dengan baik
56% - 70% Anda cukup memahami
41% - 55% Anda masih kurang memahami
0 % - 40% Anda sangat kurang memahami

Pembelajaran 4
BAHASA DALAM PENULISAN MODUL

A. TUJUAN

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 20


Setelah selesai mempelajari pembelajaran ini, diharapkan anda dapat:
1. menggunakan gaya bahasa yang sesuai dalam penulisan modul
2. menggunakan tata bahasa sederha dalam penulisan modul
3. memahami penggunaan paragraf dalam penulisan modul
B. URAIAN
Dalam pembelajaran ini dibahas tentang bahasa dalam penulisan modul.
Bahasa modul tentunya sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan
dalam buku teks. Sebagaimana kita tahu bahwa modul sebagai bahan ajar
digunakan untuk belajar mandiri, maka bahasa yang digunakan adalah
bahasa percakapan yang mengkondisikan seolah-olah pembacanya
melakukan percakapan ketika membacanya.
1. Gaya bahasa percakapan
Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan modul, dapat
dibayangkan seperti gaya bahasa seseorang sedang bercakkap-cakap
dengan orang lain yang belum saling mengenal secara baik. Dengan
demikian gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan modul
gunakanlah gaya bahasa percakapan. Pikirkan pula ketika Anda sedang
menulis modul bayangkan seolah-olah Anda sedang berhadapan
dengan pembaca, sehingga akan menimbulkan suasan akrab, karena
seakan-akan terjadi komunikasi dua arah.
Gaya bahasa percakapan yang dituangkan dalam penulisan modul
biasanya sering menggunakan pertanyaan-pertanyaan retorik, yaitu
pertanyaan yang tidak perlu dijawab langsung setelah diungkapkan.
Anda bertanya pada pembaca/sasaran belajar, sebelum ia mencawab,
Anda sendiri menjawabnya secara langsung. Pertanyaan demikian
dimaksudkan hanya sebagai pemicu terjadinya persepsi pembecanya.
Contohnya: bukankah keterampilan menulis modul telah Anda kuasai?

2. Tata bahasa sederhana


Struktur kalimat yangdigunakan dalam uraian penyajian dalam modul,
tidak menggunakan tata bahhasa secara ilmiah dan ketat seperti
menentukan subyek, predikat, imbuhan, awalan ber, awalan per dan

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 21


sebagainya, akan tetapi cukup gunakan kalimat-kalimat sederhana,
kalimat tunggal, pendek-pendek tidak beranak bercucu. Mari kita simak
contoh berikut ini.

Ginjal kita berfungsi untuk menyyaring darah. Zat racun sisa metabolisme
akan dikeluarkan oleh ginjal lewat air seni, sedangkan zat yang masih
berguna akan diedarkan kembali di dalam darah. Begitu seterusnya
selama kita hidup. Bila fungsi ginjal rusak, tubuh kita akan sakit dan
akhirnya kehidupan kita berakhir.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, bukan berarti Anda tidak boleh


menggunakan kalimat-kalimat panjang, namun dalam konteks tertentu
kalimat panjang tetap diperlukan. Yang penting kalimat-kalimat yang
digunakan harus dirakit secara logis, teratur, dan mencerminkan pikiran
yang teratur pula.
3. Penyusunan paragraf
sebuah paragraf berisikan kumpulan beberapa kalimat yang disusun
secara logis, sehingga membentuk satu kesatuan utuh dari sebuah
ide/pokok pikiran. Paragraf yang Anda tulis hendaknya mengarah pada
suatu uraian, menuju pada suatu pokok pikiran yang dikandung oleh
kalimat utama. Kalimat utama yang dimaksudkan di sini, adalah kalimat
inti pada suatu paragraf, dan mengandung kunci gagasan atau ide..
Agar dapat memahami ide secara jelas, maka kalimat-kalimat yang
membangun paragraf itu harus dibuat jelas, padat dan pendek-pendek.
Coba kita perhatikan contoh sebuah paragraf berikut:

Modul hendaknya ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimat pendek.


Pada setiap kalimat memuat sebuah gagasan atau ide. Bila Anda secara
tidak sadar membuat kalimat panjang, usahakan memenggal kalimat
tersebut menjadi dua atau lebih kalimat. Pemenggalan kalimat itu
dilakukan pada kata-kata hubung. Oleh sebab itu setiap paragraph yang
ditulis dalam modul Anda, gunakanlah kalimat yang dirakit secara logis
dan teratur.

C. LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan pertanyaan retorik, jelaskan apa
maksud digunakannya pertanyaan-pertanyaan retorik dalam tulisan
modul?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 22


2. Apa manfaatnya menggunakan gaya bahasa sederhana ketika kita
menyusun modul?
3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf?
4. Apa karakteristik paragraf yang baik dan cocok dalam penulisan modul?

Pembelajaran 5
REVIEW DAN UJI COBA MODUL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 23


Setelah selesai mempelajari uraian dalam pembelajaran ini, diharapkan
Anda dapat:
1. menjelaskan proses yang ditempuh dalam kegiatan review modul.
2. menjelaskan langkah dan proses pelaksanaan uji coba modul.
3. menjelaskan proses melaksanakan revisi/perbaikan modul.

B. URAIAN
Suatu modul yang telah selesai disusun, sekalipun penyusunannya sudah
menempuh langkah-langkah yang baik (penyusunan draft 1, dan draft 2),
namun tetap diperlukan perbaikan baik yang menyangkut isi maupun
efektivitasnya. Kegiatan perbaikan yang dimaksud adalah melalui review
dan uji coba. Proses review dan uji coba dimaksudkan untuk memperoleh
tanggapan dari beberapa orang terhadap modul yang Anda susun,
sehingga akan diperoleh masukan dalam upaya perbaikan modul yang
telah selesai disusun.
Mari kita simak kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Review, dilakukan dengan cara mintalah beberapa orang untuk
membaca draft modul Anda, mintalah mereka mengkritisi dan
memberikan komentar terhadap draft modul itu. Orang terkait untuk
mereview draft modul tersebut, biasanya adalah, ahli materi bidang
studi, ahli pembelajaran, tutor/guru sebagai teman sejawat. Apa yang
harus dikomentari oleh mereka? Sesuai dengan tujuannya untuk
memperoleh masukan dalam rangka perbaikan draft modul, maka
komentar yang harus mereka sampaikan pada dasarnya meliputi, isi
materi yang disajikan, dan teknik penyajian atau efektivitas
pembelajaran. Masalah yang menyangkut tentang isi materi sajian yang
perlu Anda pikirkan ketika anda sebagai reviewer, meliputi:
 Apakah tujuan yang diungkapkan sudah tergambarkan secara
jelas?
 Apakah tujuan-tujuan itu relevan dengan kebutuhan peserta
didik/sasaran pembacanya?
 Apakah masih diperlukan adanya tambahan tujuan?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 24


 Apakah materi yangdisajikan sudah memadai dan cukup sesuai
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan?
 Apakah materi yang disajiakan masih sesuai dengan
perkembangan (up to-date)?
 Apakah antara materi yang satu dengan materi lainnya dalam
pembelajaran saling terkait secara logis?
 Apakah sajian materi sudah didukung dengan contoh, analogi,
dan ilustrasi yang sesuai?
Sedangkan masukan yang menyangkut penyajian/efektivitas
pembelajaran dalam modul itu, Anda pikirkan:
 Apakah dalam meodul itu sudah ada petunjuk belajar yang jelas?
 Apakah menurut Anda peserta diklat/sasaran belajar akan
mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan?
 Apakah materi yang disajikan memiliki tingkat kesukaran yang
sesuai dengan kemampuan peserta diklat/sasaran pembeca?
 Adakah istilah-istilah baru dijelaskan sejelas mungkin?
 Apakah aktivitas yang disarankan bermanfaat dan dapat
dilaksanakan?
 Apakah tugas-tugas yang diberikan saling terkait dengan
aktivitas pembelajaran dengan modul itu?
2. Uji coba modul
Uji coba modul yang dimaksudkan di sini adalah mencobakan draft
modul kepada beberapa orang sampel sasaran belajar calon peserta
diklat, caranya:
 mintalah mereka mempelajari draft modul yang telah diperbaiki
berdasarkan hasil review.
 Mereka diminta mempelajari selama satu sampai dua jam, amati
selama kegiatan pembelajaran mereka.
 Teliti apakah mereka memiliki pengetahuan awal yang
dipersyaratkan untuk mempelajari modul yang Anda tulis.
 Jelaskan tujuannya, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan uji coba
modul.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 25


 Mintalah mereka untuk mengerjakannya secara wajar.
 Amati bagaimana mereka mempelajari modul itu.
 Amati dari mana mereka memulainya, bagaimana reaksi mereka
terhadap aktivitas dalam modul.
 Amati apakah ada hal-hal yang membuat mereka bbosan/jenuh
atau mengalami kesulitan.
 Jika diantara mereka ada yang telah selesai, berilah tes untuk
mengaktifkan apakah mereka telah belajar.
 Hasil uji coba yang Anda lakukan hendaknya dijadikan dasar
untuk merevisi modul Anda.
Demikian uji coba terbatas ini, namun jika hasil uji coba demikian masih
kurang memberikan informasi untuk menyempurnakan modul tersebut
seperti yang diperlukan, maka dapat anda lanjutkan untuk melakukan uji
coba secara empirik realistik di lapangan.

C. LATIHAN
1. Dalam melakukan review draft modul yang menyangkut isi, faktor-faktor
apa yang perlu diperhatikan?
2. Coba jelaskan bagaimana Anda melakukan ujicoba terbatas modul
Anda?

DAFTAR PUSTAKA

Mukajat D. Brotowidjojo (1985). Dasar-dasar penulisan Karangan Ilmiah.


Jakarta: akademika Pressindo.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 26


----------. (1996). Program Applied Approach , Jakarta: Directorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.

Suharto Lasmono. (2000). Prosedur Pengembangan Bahan Belajar Mandiri.


Jakarta: Pustekom Depdiknas.

Tian Belawati. (2004). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Wayan Inten. (2000). Bahasa Modul. Jakarta Pustekom Depdiknas.

Zaenal Arifin. (2003). Dasar-dasar Penulisan karangan Ilmiah. Jakarta: PT


Grasindo.

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
Pembelajaran 1: Tahap Perencanaan Penulisan Modul ............................ 2

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 27


Pembelajaran 2: Tahap penulisan Modul ................................................... 9
Pembelajaran 3: Keterbacaan Modul ......................................................... 17
Pembelajaran 4: Bahasa Dalam Penulisan Modul ..................................... 22
Pembelajaran 5: Review danUji Coba Modul ............................................ 24

KELENGKAPAN MODUL

1. Sampul luar, berisi:

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 28


 Judul Modul
 Nama Penulis, jika lebih dari satu orang sebutkan penulis
utama, dan penulis anggota
 Nama instansi tempat penulis bekerja
2. Sampul dalam, terdiri:
 Lembar persetujuan/pengantar pimpinan lembaga
 Kata pengantar
 Daftar isi

PENGEMBANGAN MODUL

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 29


Oleh:

Drs. Nono Supriyatno, M.Pd

DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JAKARTA 2006

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 30

Anda mungkin juga menyukai