Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENELITIAN KUALITATIF

“MENGETAHUI DAN MEMAHAMI KONSEP PUPULASI DAN SAMPEL


SERTA MAMPU MERANCANG POPULASI DAN SAMPEL DALAM
PENELITIAN KUALTATIF”

Dosen Pengampu :
dr. Adila Kasni Astiena, MARS

Oleh Kelompok 6 :
Ilza Wahyuni Heldi 1611222002
Rizki Annisa 1611222009
Nurul Nadhilla 1611222005
Alya Titania Annisa 1611223009
Risa irnia sari 1811226001

UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PRODI S-1 GIZI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Mengetahui dan Memahami Konsep Populasi dan
Sampel Serta Mampu Merancang Populasi dan Sampel dalam Penelitian
Kualitatif.
Penulisan dan penyusunan makalah ini merupakan suatu rangkaian dari
proses untuk memenuhi mata kuliah Penelitian Kualititatif, Prodi S1 Gizi
Universitas Andalas.
Ucapanterima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh


karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

. Padang, 09 February 2019

. Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................... .....ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Populasi ................................................................................. 3
2.2 Pengertian Sampel ................................................................................... 4
2.3 Ukuran Sampel….……………………………………….......................7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 16
3.2. Saran ..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian kualitatif memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaan penelitian,
termasuk konsep populasi dan sampel. Populasi dan sampel merupakan salah satu
jargon penelitian. Pada penelitian kualitatif konsep populasi dan sampel disebut sebagai
subjek penelitian atau unit analisis. Konsep subjek penelitian berhubungan dengan apa
atau siapa yang diteliti, sedangkan dari mana data itu diperoleh disebut unit observasi
atau unit pengamatan. Dengan kata lain konsep unit pengamatan berhubungan dengan
sumber data dan konsep subjek penelitian juga berhubungan erat dengan unit
pengamatan. Unit pengamatan berupaya untuk menjelaskan apa atau siapa sumber data
penelitian, sumber data penelitian dapat berupa orang, benda, dokumen, atau proses
suatu kegiatan dan lain-lain. Subjek penelitian merupakan entitas yang mempengaruhi
disain riset, pengumpulan data, dan keputusan analisis data.
Persoalan penelitian kualitatif adalah bagaimana kita dapat menentukan dan
memperoleh subjek penelitian dan unit pengamatan sehingga diperoleh suatu penelitian
dan unit pengamatan sehingga diperoleh suatu penelitian yang kredibel.
Banyak penulis membahas penelitian kualitatif. Pada kesempatan ini kami akan
membahas populasi dan sampel serta merancang populasi dan sampel dalam penelitian
kualitatif.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian kualitatif
2. Apa yang dimaksud dengan sampel dalam penelitian kualitatif
3. Bagaimana merancang populasi dan sampel dalam penelitian kualitatif
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui populasi dalam penelitian kualitatif
2. Untuk mengetahui sampel dalam penelitian kualitatif
3. Untuk mengetahui bagaimana merancang populasi dan sampel dalam
penelitian kualitatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Populasi


Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah
penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117).
Menurut Muri (2007:182) secara umum dapat dikatakan beberapa karakteristik
populasi adalah:
a. Merupakan keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang
akandiinginkan.
b. Dapat berupa manusia/individu, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda atau objek
maupun kejadian-kejadian yang terdapat dalam suatu area/ daerah tertentu yang telah
ditetapkan.
c. Merupakan batas-batas (boundary) yang mempunyai sifa-sifat tertentu yang
memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dari keadaan itu.
d. Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat
digeneralisasikan.
Dalam kerangka penelitian (terutama sekali penelitian kuantitatif), populasi
merupakan salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan saksama
apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna
untuk daerah (area) atau objek penelitiannya. Sax (1978) menyatakan bahwa populasi
adalah keseluruhan manusia yang terdapat dalam area yang telah ditetapkan, sedangkan
Truckman mengemukakan bahwa populasi atau target populasi adalah kelompok
darimana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan
digambarkan.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain.Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Dalam penelitian populasi dibedakan menjadi 2 (Nana Syaodih Sukmadinata,
2009), yaitu populasi secara umum dan populasi target (target population). Populasi
target adalah populasi yang menjadi sasaran keterbelakuan kesimpulan penelitian kita.
Contoh :
- Populasi umum adalah seluruh dosen negeri di Yogyakarta
- Populasi targetnya adalah seluruh dosen M IPA di Yogyakarta
- Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi dosen diluar fakultas MIPA
Orang, benda, lembaga, organisasi, dsb. Yang menjadi sasaran penelitian
merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri dari orang-orang biasa
disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari benda-
benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen
yaitu: tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis.

2.2 Pengertian Sampel


Konsep sampel dalam penelitian adalah bagian kecil dari anggota populasi yang
diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya secara
representatif.
Pengertian dari Earl Babbie (Prijana, 2005) dapat digunakan untuk memahami
sampel yang cukup relevan digunakan untuk penelitian kualitatif yaitu : “Sampling is the
process of selecting observations.” Proses seleksi yang dimaksud di sini adalah proses
untuk mendapatkan orang, situasi, kegiatan/aktivitas, dokumen yang diperoleh dari
sejumlah orang yang dapat mengungkapkannya atau dokumen yang banyak lalu dipilih
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan untuk memilih orang bergulir sesuai
permasalahan.Dalam istilah sampel dikenal dengan purposive sampling dan snowball
sampling.
Purposive sampling menentukan subjek atau objek sesuai tujuan. Snowball
sampling mengambil sampel secara berantai, teknik penentuan sampel mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Sampel dalam penelitian kualitatif disebut narasumber, atau partisipan, informan,
teman, guru, atau konsultan dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif disebut
sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah menghasilkan teori.
Logika ukuran sampel dihubungkan dengan tujuan penelitian, masalah penelitian,
teknik pengumpulan data, dan keberadaan kasus yabf kaya akan informasi.
Miles dan Huberman (1992:47) menyatakan, sampel-sampel kualitatif cenderung:
1. Menggunakan orang yang lebih kecil jumlahnya.
2. Bersifat purposive, karena proses sosial memiliki suatu logika dan perpaduan,
sehingga suatu penarikan sampel secara acak pada peristiwa-peristiwa atau
perlakuan-perlakuan, biasanya mengurangi jumlah hal-hal kecil yang tidak akan
dapat ditafsirkan..
3. Dapat berubah, pilihan awal seorang informan dapat berubah kepada informan-
informan baru sebagai perbandingan atau untuk menemukan hubungan.
4. Merupakan usaha menemukan keseragaman dan sifat umum dunia sosial yang
dilakukan terus dan berulang, dengan langkah-langkah: mempertentangkan,
membandingkan, mereplikasikan, menyusun catalog, dan mengklasifikasikan
suatu objek penelitian.
5. Penarikan sampel (pada kasus berganda) terkait dengan kehandalan
menggeneralisasi dalam hubungannya dengan kelompok orang yang lebih luas,
peristiwa-peristiwa, latar-latar atau proses yang berhubungan dengan masalah
penelitian.

Lincoln dan Guba (1985) ciri-ciri khusus sampel purposive yaitu:


1. Emergent sampling design, bersifat sementara, sebagai pedoman awal terjun
ke lapangan, setelah sampai di lapangan boleh saja berubah sesuai dengan
keadaan.
2. Serial selection of sample units, menggelinding seperti bola salju, sesuai
dengan petunjuk yang didapatkan dari informan-informan yang telah
diwawancarai.
3. Continuous adjustment or ‘focusing’ of the sample, siapa yang akan dikejar
sebagai informan baru disesuaikan dengan petunjuk informan sebelumnya
dan sesuai dengan kebutuhan penelitian, unit sampel yang dipilih makin lama
makin terarah sejalan dengan terarahnya fokus penelitian.
4. Selection to the point of redundancy, pengembangan inform dilakukan terus
sampai informasi mengarah ke titik jenuh/sama

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuaitatif yang bersifat purposive dan
snowball dapat digambarkan sebagai berikut.
Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan
sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagi berikut:
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,
sehingga sesuatu itu bukan sekadar diketahui, tetapi juga dihayatinya,
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang
tengah diteliti.
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri.
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih
menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.

Tipe-tipe penentuan sampel yang termasuk dalam purposive sampling diantaranya:


a) Pemilihan Lokasi (Site Selction)
Pemilihan lokasi, yang merupakan lokasi untuk menempatkan orang dalam sebuah
kegiatan, dipilih ketika peneliti berfokus pada mikro proses yang kompleks. Kriteria
lokasi tersebut harus sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian.
b) Penarikan Sampel Komprehensif (Comprehensive Sampling)
Sampling komprehensif, di mana partisipan, kelompok, setting, kejadian, atau
informasi yang relevan diteliti, merupakan strategi sampling yang dipilih. Setiap sub
unit dapat diatur dalam bentuk dan sangat bervariasi sehingga seseorang tidak ingin
kehilangan variasi yang mungkin.
c) Penarikan Sampel Variasi Maksimum (Maximum Variation Sampling)
Sampling variasi maksimum merupakan sebuah strategi untuk menjelaskan aspek-
aspek yang berbeda dari masalah penelitian.
d) Penarikan Sampel Jaringan (Network Sampling)
Network sampling, yang juga disebut sampling snowball, merupakan strategi di
mana setiap partisipan yang terus menerus atau kelompok dinamai berdasarkan
kelompok dan individu yang ada. Masalah partisipan adalah dasar dalam memilih
sampel. Peneliti membentuk profil tentang kedudukan atau cirri-ciri yang dicari dan
menanyakan setiap partisipan untuk menyarankan yang lain yang sesuai dengan
profil yang dibuat atau mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Strategi ini dilakukan
ketika partisipan yang diinginkan tidak berkumpul dalam satu grup tapi tersebar dari
berbagai populasi.
e) Penarikan Sampel Dengan Jenis Kasus (Sampling bu Case Type)
Strategi sampling yang lainnya digunakan ketika sebuah penelitian mengharuskan
pemeriksaan terhadap jenis kasus tertentu. Seorang peneliti memilih kombinasi tipe
kasus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, khususnya penelitian dalam skala
yang luas dan penelitian dengan proses yang panjang.
2.3 Ukuran Sampel
Dalam proses penentuan sampel penelitian kualitatif, berapa besar sampel tidak
dapat ditentukan sebelumnya. Dalam sampel purposif besar sampel ditentukan oleh
pertimbangan informasi.
Logika ukuran sampel dihubungkan dengan tujuan penelitian, masalah penelitian,
teknik pengumpulan data, keberadaan kasus yang kaya akan informasi. Pengetahuan dari
penelitian kualitatif tergantung pada kekayaan informasi dari kasus dan kemampuan
analitis peneliti dibandingkan ukuran sampel.
Petunjuk berikut digunakan oleh peneliti kualitatif untuk menentukan ukuran
sampel (McMillan dan Schumacher, 2001: 404).
1) Apa tujuan penelitian? Case study yang deskriptif eksplanasi tidak membutuhkan
banyak kasus seperti yang dibutuhkan penelitian self-contained yang tujuannya pada
pemberian gambaran atau penjelasan.
2) Apa yang menjadi fokus penelitian? Penelitian yang berfokus pada proses
tergantung pada lamanya proses secara natural dan sering mempunyai sedikit
partisipan, sedangkan penelitian dengan fokus wawancara dengan informan yang
telah dipilih tergantung akses pada informan tersebut.
3) Cara seperti apa yang menjadi strategi pengumpulan data? Para peneliti kualitatif
sering membicarakan tentang hari dalam pelaksanan penelitian, apakah untuk
observasi atau wawancara. Sejumlah penelitian mempunyai ukuran sampel yang
kecil, tetapi peneliti akan datang terus menerus untuk mengkonfirmasi data.
4) Bagaimana keadaan informan? Beberapa kasus jarag dan sulit ditempatkan,
beberapa yang lain mudah untuk diidentifikasi dan ditempatkan.
5) Apakah informasi yang ada jadi berlebihan? Apakah akan menambah informasi
atau kembali ke lapangan untuk mendapatkan wawasan yang baru?
6) Peneliti mengumpulkan ukuran sampel yang didapatkan untuk menelaah review dan
penilaian. Kebanyakan peneliti kualitatif mengajukan ukuran sampel yang paling
minimum dan kemudian melanjutkan degan menambahkan sampel ketika
penelitian terjadi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kesimpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sampel adalah proses seleksi observasi. Proses seleksi yang dimaksud
adalah proses untuk mendapatkan orang, situasi, kegiatan/aktivitas, dokumen
yang diperoleh dari sejumlah orang yang dapat mengungkapkannya atau
dokumen yang banyak lalu dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan
untuk memilih orang bergulir sesuai permasalahan.
ukuran sampel dalam penelitian kualitatif dihubungkan dengan tujuan
penelitian, masalah penelitian, teknik pengumpulan data, keberadaan kasus
yang kaya akan informasi.
3.2 Saran
Perlu disadari bahwa sebelum melakukan sebuah penelitian diharapkan
kita lebih memahami dan mengetahui populasi dan sampel yang akan
digunakan dalam sebuah penelitian.
Daftar Pustaka

Satori Djam’an., KomariahAan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta:


Bandung

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai