Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Pemanfaatan serangga penyerbuk kelapa sawit Elaeidobius kamerunicus pada
akhir-akhir ini semakin berkembang sejalan dengan timbulnya kesadaran akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan biodiversity.
Elaeidobius kamerunicus adalah kumbang moncong yang termasuk ordo
coleoptera, family curculionidae, dan sub family delominae. Siklus hidup hanya 21 hari
yang betina dan 24 hari yang jantan. Dengan metamorfosis yang sempurna yaitu dari
telur 3 hari menetas menjadi larva dengan 3 instar. Instar I berumur 2 hari, instar II
berumur 2 hari dan menjadi instar III sampai umur 9 hari. Setelah Instar ke III kemudian
menjadi kepompong dengan masa 6 hari lalu manjadi kumbang.
Manfaat serangga Elaeidobius kamerunicus adalah membantu penyerbukan
kelapa sawit sehingga meningkatkan produksi tandan buah dimana kelapa sawit
merupakan tanaman yang buah jantan dan betinanya terpisah, waktu anthesis kedua
jenis bunga tersebut jarang bersamaan dalam satu pohon, maka dalam penyerbukan
memerlukan perantara yang mampu memindahkan serbuk sari dari bunga jantan ke
bunga betina yang sedang anthesis.
Berkaitan dengan pentingnya peranan serangga penyerbuk Elaeidobius
kamerunicus sebagai polinator alami diperlukan dalam meningkatkan produktivitas
sawit, sehingga populasi dan efektivitasnya perlu dijaga, dipertahankan serta
ditingkatkan optimalisasi pemanfaatannya untuk menunjang produktivitas kelapa sawit.
A. BIOLOGI SERANGGA
Elaeidobius kamerunicus adalah kumbang moncong yang termasuk kingdom
Animalia, Divisio Avertebrata, klas Insekta, ordo Coleoptera, family Curculionidae, dan
sub family Delominae. Serangga ini juga memiliki nama lain, sebagaimana dirilis oleh
padil.gov.au, yaitu Derelomus callosus Hustache, 1924, Derelomus
congoanus Hustache, 1924, Derelomus kamerunicus Faust, 1898 dan Prosoestus
kamerunicus Faust, 1898.
3. Pupa (kepompong):
Satu hari sebelum menjadi kepompong, larva instar tiga memasuki masa inaktif
terlebih dahulu. Kepompong berwarna kuning terang dengan bentuk morfologi yang
sudah mirip kumbang dengan calon sayap berwarna putih. Kepompong ini biasanya
terletak di dalam bunga jantan yang terakhir dimakannya. Larva instar ketiga yang
akan memasuki masa inaktif terlebih dahulu menggigit bagian ujung bunga jantan
hingga lepas dan membentuk lubang. Hal tersebut dilakukan untuk persiapan
perubahan stadia dari kepompong menjadi dewasa. Lubang yang terbentuk akan
dijadikan jalan keluar saat serangga telah dewasa (kumbang). Periode kepompong
berlangsung dalam waktu 2-6 hari.
4. Dewasa (Kumbang):
Dewasa serangga penyerbuk kelapa sawit Elaeidobius kamerunicus berupa
kumbang dengan alat mulut berbentuk moncong (weevil) dan sayap depan
mengeras, sedangkan sayap belakang pipih transparan. Selama hidupnya, dewasa
(kumbang) E. kamerunicus memakan tangkai sari bunga jantan yang sudah mekar.
Perkawinan (kopulasi) terjadi pada siang hari, antara 2-3 hari sesudah kumbang
menjadi dewasa, tetapi ada juga yang berkopulasi lebih awal.
Kandang kita letakan pada tempat yang teduh dibawah pohon sawit yang kita
kehendaki. Pengambilan bunga jantan yang akan kita masukan kedalam kandang
sebaiknya pada jam 8.00 – 10.00 wib karena pada jam – jam tersebut kumbang ini
banyak ditemukan pada bunga kelapa sawit yang lagi anthesis. Setiap pagi kandang kita
buka dan pada jam 14,00 kandang kita tutup kembali, dengan tujuan kumbang tersebut
dapat keluar untuk mendatangi bunga betina dan bunga jantan yang lagi anthesis dan
melakukan penyerbukan.
Didalam kandang harus selalu bunga yang segar agar kumbang betah tinggal
karena bunga yang segar (anthesis) mengeluarkan bau adas (Foeniculum vulgare) yang
kuat dan mengundang kumbang tersebut datang. Setiap 2 hari sekali bunga jantan kita
ganti dengan yang baru.
Dari Pengalaman dan pengamatan yang kita buat dan dapat, bahwa pengaruh
pengembangbiakan Serangga ini terhadap berat rata rata tandan segar baru terlihat
pada bulan ke 6 dan ke 9.
III. PENUTUP
Kumbang Elaeidobius kamerunicus adalah salah satu jenis serangga yang berperan
dalam proses penyerbukan tanaman kelapa sawit. Untuk mendapatkan hasil
penyerbukan yang maksimal selain teknis budidaya kelapa sawit perlu juga dengan
menjaga dan mengembangkan kumbang penyerbuk kelapa sawit ini sehingga faktor-
faktor yang menyebabkan menurunnya populasi serangga ini perlu untuk dijaga misalkan
aplikasi pestisida yang tidak sesuai dengan konsep pengendalian hama terpadu.
Kehadiran serangga Elaeidobius kamerunicus merupakan simbiosis mutualisme
antara kelapa sawit dan Elaeidobius kamerunicus dimana simbiosis tersebut
menguntungkan bagi kedua komponen dan juga manusia secara ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA