MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Stratejik
Dibina oleh Djoko Dwi Kusumojanto, M.Pd
Oleh
Miftachkur Rochmah 150411604244
Miftachul Jannah 150411604751
Robby Panji Saputro 150411600430
Zahidah Ismah Nabilah 150411607702
Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis.
Kekuatan aau kelemahan internal, ditambah dengan peluang atau ancaman eksternal dan
pernyataan misi yang jelas, memberi landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan
dan strategi diterapkan dengan tujuan untuk mendayagunakan kekuatan serta mengatasi
kelemahan internal.
Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang dengannya orang menentukan apakah perlu untuk
menempuh suatu usaha, mencari jalan paling efektif untuk meraih tujuan yang diinginkan ,
dan mempersiapkan diri untuk mengatasi beragam kesulitan yang tidak diharapkan dengan
sumber daya yang memadai. Perencanaan adalah awal dari proses dimana seorang
individu atau sebuah bisnis bisa mengubah impian kosong menjadi kenyataan atau
pencapaian.
Perencanaan membantu sebuah perusahaan mencapai pengaruh maksimal dari suatu
usaha tertentu. Dengan perencanaan, perusahaan dapat mempertimbangkan berbgai factor
yang relevan dan berfokus pada mana yang terpenting. Perencanaan membantu
memastikan perusahaan siap untuk semua kemungkinana yang masuk akal serta untuk
semua perubahan yang akan dibutuhkan. Perencanaan memampukan perusahaan untuk
mengumulkan sumber daya yang diperlukan dan menjalankan berbagai tugas dengan cara
yang seefisien mungkin. Perencanaan mampu membuat perusahaan untuk
mengidentifikasi secara persis apa yang ingin diraih dan secara tepat pula detail-detail
tentang siapa, apa, kapan, , dimana, mengapa dan bagaimana yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki. Perencanaan merupakan fondasi manajemen yang
penting bagi penerapan dan pengevaluasian strategi yang berhasil, terutama karena
aktivitas pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengendalian bergantung
pada perencanaan yang baik.
Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan pasar yang
berubah. Organisasi yang berhasil, berusaha menentukan nasib dan masa depan mereka
sendiri, dengan bereaksi terhadap berbagai kekuatan dan kejadian eksternal yang muncul.
Secara historis, organisasi yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang
berubah maka akan cepat punah. Adaptasi yang cepat dibutuhkan oleh perusahaan, karena
perubahan dalam pasar, perekonomian, dan persaingan dunia yang terus menguat.
Proses perencanaan harus melibatkan manajer dan karyawan dari seluruh bagian
organisasi. Semua manajer membuat perencanaan dan melibatkan para bawahan dalam
prosesnya untuk memfasilitasi munculnya kesepahaman dan komitmen dari karyawan.
Perencanaan memungkinkan memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi serta
menarik manfaat dari berbagai peluang eksternal sekaligus meminimalkan dampak dari
ancaman-ancaman eksternal.n Perencanaan lebih dari sekedar upaya memperhitungkan
kemungkinan masa lalu dan masa kini ke masa depan. Perencanaan juga mencakup
pengembangan misi, peramalan kejadian dan tren masa depan, penetapan tujuan, serta
pemilihan strategi untuk dijalankan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian berarti penentuan siapa yang melakukan apa, dan siapa yang yang
harus memberi pertanggungjawaban kepada siapa. Suatu perusahaan yang terorganisasi
dengan baik umumnya memiliki manajer dan karyawan yang termotivasi dan
berkomitmen untuk membawa perusahaan pada keberhasilan. Sumber daya dialokasikan
lebih efektif dan digunakan secara lebih efisien dalam perusahaan yang terorganisasi
dengan baik, daripada di perusahaan yang tidak terorganisasi. Tujuan pengorganisasian
adalah mencapai upaya yang terkoordinasi dengan cara menentukan tugas dan hubungan
otoritas. Fungsi pengorganisasian manajemen dapat dikelompokkan ke dalam tiga aktivitas
berurutan diantaranya.
Pemecahan tugas ke dalam pekerjaan (spesialisasi kerja)
Aktivitas ini membutuhkan deskripsi kerja dan spesifikasi kerja. Dua alat ini
menjelaskan kepada manajer serta karyawan mengenai pekerjaan apa yang harus
mereka emban.
Penggabungan pekerjaan ke dalam departemen (departementalisasi)
Aktivitas ini menghasilkan struktur organisasi, rentang kendali, dan rantai
komando. Perubahan dalam strategi sering kali membutuhkan perubahan dalam
struktur, karena posisi yang tercipta, terhapu, atau terlebur. Struktur organisasi
menentukan bagaimana sumber daya dialokasikan dan bagaimana tujuan
ditetapkan dalam sebuah perusahaan. Alokasi sumber daya dan penetapan tujuan
secara geografis, misalnya jauh berbeda dari melakukannya berdasarkan produk
atau konsumen.
Pendelegasian otoritas
Aktivitas pengorganisasian yang penting, karena dengan pemberian otoritas dan
tanggungjawab oleh manajer, karyawan menjadi lebih terdidik dan mampu untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan organisasional. Sehingga sebuah
departemen akan berjalan baik, meskipun manajernya berhalangan hadir.
c. Pemotivasian
Pemotivasian dapat diartikan sebaai proses mempengaruhi orang untuk meraih tujuan-
tujuan tertentu. Fungsi pemotivasian manajemen terdiri dari empat komponen utama,
diantaranya.
Kepemimpinan
Kepemimpinan meliputi pengembangan visi untuk masa depan perusahaan dan
pemberian inspirasi kepada orang untuk bekerja keras guna mencapai visi
itu.pemimpin yang baikmembangun hubungan yang baik dengan bawahannya,
berempati dengan kebutuhan dan keprihatinan mereka, memberikan contoh yang
baik, serta bisa dipercaya dan adil.
Dinamika Kelompok
Berbagai kelompok terbangun di setiap organisasi, sehingga terdapat norma
kelompok yang sangat positif maupun sangat negatif terhadap manajemen. Oleh
sebab itu, para penyusun strategi mengidentifikasi komposisi dan hakikat
kelompok-kelompok informal dalam sebuah organisasi untuk memfasilitasi
perumusan, penerapan, dan pengevaluasian strategi. Para pemimpin kelompok
sangat penting dalam perubahan perumusan dan penerapan strategi.
Komunikasi
Sistem komunikasi organisasi menentukan apakah strategi dapat dijalankan secara
berhasil. Komunikasi dua arah yang baik penting untuk mendapatkan dukungan
bagi beragam tujuan serta kebijakan departemental dan divisional. Proses
manajemen strategis menjadi jauh lebih mudah, ketika bawahan didorong untuk
mendiskusikan keprihatinan, memaparkan persoalan, menyampiakan rekomendasi,
dan memberikan usulan mereka. Salah satu alas an utama adanya manajemen
strategis adalah untuk membangun dan mendukung jaringan komunikasi yang
efektif di segenap perusahaan.
Perubahan organisasional
Perubahan organisasional merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi,
metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. Perubahan dilaksanakan
dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun untuk
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi.
Dalam kaitannya dengan motivasi, perubahan dilaksanakan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya, dengan memberikan peluang bagi karyawan agar tumbuh
dan berkembang. Jika kebutuhan untuk tumbuh ini terhambat, karyawan akan
mengalami regresi yang membuat frustasi, bahkan karyawan akan terdemotivasi
dan mencari pemenuhan kebutuhan di tingkat yang lebih rendah.
d. Penetapan Staf
Fungsi manajemen penempatan staf mencakup berbagai aktivitas seperti perekrutan,
pewawancara, pengujian, penyeleksian, pengorientasian, pelatihan, pengembangan,
pemeliharaan, pengevaluasian, pemberian imbalan (penggajian), pendisiplinan,
pengangkatan (promosi), pentransferan, penskorsan, dan pemecatan karyawan, sekaligus
pengelolaan hubungan dengan serikat pekerja.
Aktivitas penempatan staf memainkan peran penting dalam upaya penerapan
strategi. Para penyusun strategi semakin menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi
manajemen strategi yang efektif. Manajemen sumber daya manusia menjadi semakin
terlibat dan berperan aktif di dalam perumusan dan penerapan strategis. Merupakan hal
yang penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam area penempatan
staf.
e. Pengendalian
Fungsi manajemen pengendalian mencakup segala aktivitas yang dilakukan untuk
memastikan bahwa operasi aktual sejalan dengan operasi yang dijalankan. Semua manajer
di organisasi mempunyai tanggungjawab pengendalian, seperti menyelenggarakan
evaluasi kinerja dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk meminimalkan
ketidakefisiensian. Fungsi manajemen pengendalian sangat penting untuk pengevaluasian
strategi. Pengendalian tersebut terdiri atas empat langkah dasar yaitu penetapan standar
kerja, penilaian kinerja individual dan organisasional, pembandingan kinerja actual dengan
standar kinerja yang direncanakan, serta pengambilan langkah-langkah korektif.
Penilaian kinerja individual sering kali tidak dijalankan secara efektif atau tidak di
semua organisasi. Beberapa alasan dari kesalahaan ini adalah bahwa evaluasi dapat
menciptakan konfrontasi yang lebih suka dihindari oleh kebanyakan manajer, bisa
menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang bisa diluangkan sebagian besar manajer,
dan membutuhkan keterampilan yang tidak semua manajer memilikinya. Tidak ada cara
penilaian kinerja individual yang sempurna. Oleh karena itu, organisasi perlu mencermati
beragam metode, seperti skala pemeringkatan grafis, skala pemeringkatan berdasarkan
perilaku, dan metode kejadian kritis, dan kemudian mengembangkan atau memilih
pendekatan penilaian kinerja yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Fungsi Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi,
menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen atas barang dan jasa.
Fungsi dasar pemasaran yang dapat membantu penyusunan strategi mengindentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pemasaran adalah sebagai berikut.
a. Analisis pelanggan
Pengamatan dan evaluasi mengenai kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen
yang melibatkan mengadakan survey konsumen, penganalisisan informasi konsumen,
pengevaluasian strategi pemomosisian pasar, pengembangan profil konsumen, dan
penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal. Informasi yang dihasilkan oleh analisis
konsumen bisa jadi sangat penting dalam pengembangan pernyataan misi yang efektif.
Profil konsumen memaparkan karakteristik demografi dari konsumen suatu organisasi.
Pembeli, penjual, distributor, tenaga penjualan, manajer, penjual grosir, peritel, pemasok
dan kreditor, semuanya dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan informasi untuk
mengidentifikasisecara tepat kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Penjualan produk/jasa
Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi, penjualan,
publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, dan hubungan konsumen.
Aktivitas-aktivitas ini sangat penting ketika perusahaan menjalankan strategi penetrasi
pasar. Keefektifan beragam alat penjualan untuk produk konsumen dan industri beragam.
Penjualan perorangan paling penting untuk perusahaan barang-barang industri, sementara
iklan sangat penting bagi perusahaan barang-barang konsumen.
c. Perencanaan produk/jasa
Perencanaan meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemomosisian
produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur
produk, gaya produk, dan kualitas produk, penghapusan produk lam, dan penyediaan
layanan konsumen. Perencanaan produk dan jasa terutama penting jika sebuah perusahaan
melakukan pengembangan atau diversifikasi produk.
Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang efektif adalah uji pemasaran.
Uji ini memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana-rencana pemasaran
alternatif dan meramalkan penjualan produk baru. Ketika menjalankan uji ini, organisasi
harus memutuskan berapa kota yang akan dimasuki, kota-kota mana yang akan dimasuki,
seberapa lama uji tersebut dilaksanakn, informasi apa yang perlu dikumpulkan selama uji
itu berlangsung, dan tindakan apa yang akan diambil setelah uji itu selesai. Uji pemasaran
lebih sering digunakan oleh perusahaan barang-barang konsumen daripada perusahaan
barang-barang industri. Dengan uji ini organisasi dapat menghindari kerugian substansial
dengan menunjukkan produk yang lemah, serta pendekatan pemasaran yang tidak efektif
sebelum produksi berskala besar dimulai.
d. Penetapan harga
Lima pemangku kepentingan (stakeholder) mempengaruhi keputusan penetapan
harga yaitu konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Organisasi-
organisasi yang bersaing harus berhati-hati untuk tidak mengatur bersama soal potongan
harga, syarat-syarat kredit, atau kondisi penjualan. Selain itu tidak mendiskusikan masalah
harga, penggelembungan, dan biaya dalam berbagai rapat asosiasi dagang, serta untuk
tidak mengoordinasikan penetapan harga baru pada waktu yang sama, untuk merotasi
tawaran yang rendah dalam kontrak, atau untuk secara seragam melarang produksi guna
mempertahankan harga tinggi. Para penyusun strategi harus melihat harga, baik dari
perspektif jangka pendek maupun panjang karena pesaing dapat menyalin perubahan harga
dengan relatif mudah. Tidak sedikit perusahaan yang dominan akan secara agresif
mengikuti potongan harga oleh pesaing.
e. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi,
lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi,
penjualan grosir, dan ritel. Kebanyakan produsen saat ini tidak menjual barang mereka
secara langsung kepada konsumen. Beragam entitas pemasaran bertindak selaku perantara,
yaitu memiliki banyak nama seperti penjual grosir, peritel, pialang, fasilitator, agen,
vendor, atau sekedar distributor. Distribusi menjadi sangat penting ketika perusahaan
berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar. Kini perantara bertambah banyak
sebab produsen tidak memiliki sumber daya keuangan dan keahlian yang memadai untuk
menjalankan pemasaran langsung. Dalam pendekatan kepada penjual grosir atau ritel,
organisasi harus memperhitungkan soal biaya dan keuntungan dari beragam pilihan
penjualan grosir dan ritel. Organisasi harus mempertimbangkan perlunya memotovasi
serta mengendalikan anggota saluran dan perlunya untuk beradaptasi dengan perubahan
yang akan terjadi masa mendatang.
f. Riset pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan data yang
sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa.
Riset pemasaran dapat mengungkapkan kekuatan dan kelemahan yang penting, dan
pesriset pemasaran menggunakan berbagai skala, instrumen, prosedur, konsep, dan teknik
untuk mengumpulkan informasi. Aktivitas ini mendukung semua fungsi bisnis yang pokok
dari semua organisasi. Organisasi yang mempunyai keterampilan risaet pemasaran yang
baik, memiliki kekuatan besar untuk menjalankan stretegi generik.
g. Analisis peluang.
Analisi peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko yang terkait
dengan keputusan pemasaran. Ada tiga langkah yang diperlukan untuk membuat analisis
biaya manfaat, yaitu menghitung total biaya yang terkait dengan suatu keputusan,
memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut, dan membandingkan total biaya
dengan total manfaat. Ketika manfaat yang diharapkan melampaui total biaya, maka
peluang itu menjadi lebih menarik. Selain itu, ada satu faktor kunci untuk
mempertimbangkan adalah risiko. Analisis biaya manfaat juga harus bisa dibuat ketika
sebuah perusahaan sedang mengevaluasi cara-cara alternatif untuk menjadi perusahaan
yang bertanggungjawab secara sosial.
Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan terdiri atas tiga keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan
pembiayaan, dan keputusan dividen. Keputusan investasi ( investasi decision ), yang disebut
juga penganggaran modal ( capital budgeting), adalah alokasi dan relokasi modal dan sumber
daya untuk berbagai proyek, produk, aset, dan devisi sebuah organisasi. Keputusan
pembiayaan ( financing decision ) menentukan struktur modal terbaikuntuk perusahaan dan
meliputi usaha mengumpulkan modal sebagai contoh: dengan mengeluarkan saham,
menambah utang, menjual aset, ataumengunakan gabungan dari cara-cara tersebut.
Keputusan deviden ( dividend decision) memperhatikan isu-isu seperti persentase laba
yang dibayarkan kepada para pemegang saham, stabilitas dividen yang dibayarkan dari waktu
ke waktu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham. Keputusan dividen menentukan
jumlah dana yang ditahan perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada
pemegang saham. Untuk alasan-alasan yangdipaparkan di sini, deviden kadang dibayarkan
meski dana tersebut mungkin akan lebih baik kalau diinvestasikan dalam bisnis atau ketika
perusahaan memperoleh sumber modal dari luar:
1. Membayar deviden adalah sebuah kebiasaan. Kegagalan untuk membayarkannya dapat
dianggap sebagai stigma. Perubahan deviden dipandang sebagai sinyal tentang masa
depan.
2. Deviden mempresentasikan poin penjualan untuk bankir investasi. Beberapa investor
institusional hanya dapat membeli saham d3viden berbayar
3. Pemegang saham sering kali menuntut deviden, bahkan dalam perusahaan yang punya
peluang besar yang utuk menginvestasikan kembali seluruh dana yang tersedia.
4. Adanya mitos bahwa membayarkan deviden akan meningkatkan harga saham perusahaan
farmasi terbesar di dunia, pfitzer, pada tahun 2007 menaikkan sahamnya 21 perusahaan
persen menjadi 29 sen per saham menyusul peningkatan sebesar 26 persen dalam deviden
terbayarnya pada tahun sebelumnya. Analisis mengatakan bahwa pfitzer melakukan ini
untuk menenangkan investor yang cemas atas harga sahamnya yang terus merosot dan
yang tidak lagi melihat pfitzer sebagai saham yang tumbuh menguntungkan. Pada 2007,
pfitzer juga merumahkan 10.000 karyawan serta menutup beberapa pabrik dan risetnya.
Sumber: https://www.google.co.id/search?
q=analisis+tren+rasio+keuangan&source=lnms&tbm=isch&
1. Rasio pengungkit ( leverage ratio ) mengukur sejauh mana sebuah perusahaan didanai
oleh utang. Rasio utang terhadap total aset (debt-debt-total -assets ratio) Rasio utang
terhadap equitas (debt to equity rasio). Rasio jangka panjang terhadap ekuitas (long-
term debt-to-equity rasio). Rasio kelipatan bunga yang dapat dibayarkan (times-
interest-earned) [or coverage]
Rasio aktivitas
Apakah perusahaan
memiliki stok persediaan
yang terlalu banyak dan
Penjualan
Perputaran persediaan apakah perusahaan lambat
Persediaan barang jadi
menjual persediaannya
dibandingkan rat-rata
industri
Rasio profitabilitas
Total margin yang tersedia
Penjualan dikurangi harga
Margin laba kotor untuk menutupi beban
pokok penjualan
operasi dan menghasilkan
Penjualan
laba
Rasio pertumbuhan
Penjualan Persentase pertumbuhan Tingkat pertumbuhan
Tahun dalam total penjualan perusahaan
Penjualan
Laba bersih Persentase pertumbuhan Tingkat pertumbuhan laba
Laba per saham Tahunan dalam laba Perusahaan
Fungsi Produksi
Fungsi Penjelasan
1. Proses Keputusan proses berkaitan dengan rancangan sistem produksi
fisik. Berbagai keputusan spesifiknya mencakup pilihan
teknologi, tata letak fasilitas, analisis alur proses, lokasi fasilit,
perimbangan lini, pengendalian proses, dan analisis transportasi
Area operasi internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan kelemahannya
adalah penelitian dan pengembangan –litbang.Banyak perusahaan dewasa ini tidak
memiliki divisi litbang,tetapi banyak perusahaan lain bergantung pada aktivitas litbang
yang berhasil untuk tetap bertahan.Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan
produk perlu memiliki orientasi litbang yang kuat.Organisasi berinvestasi pada litbang
karena mereka percaya bahwa investasi semacam itu akan menghasilkan produk atau jasa
yang superior dan yang memberi mereka keunggulan kompetitif.Anggaran litbang
diarahkan untuk mengembangkan produk-produk baru sebelum pesaing
melakukannya,untuk meningkatkan kualitas produk atau untuk memperbaiki proses
produksi sehingga dapat menekan biayanya.Manajemen fungsi litbang yang efektif
membutuhkan kemitraanyang strategis dan operasional antara fungsional litbang dengan
fungsi-fumgsi bisnis penting lainnya.Semangat kemitraan antara manajer litbang dengan
manajer umum tampak nyata di perusahaan terbaik saat ini.karean kerjasama antar
manajer membuahkan hasil misi litbang secara keseluruhan menjadi luas termasuk
mendukung bisnis yang sudah ada ,membantu peluncuran bisnis baru,meningkatkan
efisiensi produksi,serta memperdalam atau memperluas apabilitas teknologi perusahaan.
perusahaan menjalankan
aktivitas -ativitas rantai
nilainnya
Gambar di atas mengilustrasikan bahwa Kompetensi Inti adalah aktivitas rantai nilai yang
mampu dijalankan dengan sangat oleh perusahaan.Ketika kompetensi inti berkembang dan
bubah menjadi suatu keunggulan kompetitif utama,maka disebut kompetensi khusus.
Aaker, David A.2008. Manajemen Pemasaran Strategi. Jakarta Selatan: Salemba Empat
Rivai, Abdul & Prawironegoro, Darsono. 2015. Manajemen Strategis. Jakarta: Mitra Wacana
Media