Pencemaran Limbah b3
Pencemaran Limbah b3
Kemudian pada tanggal 19 juni 2004, Yayasan Suara Nurani (YSN) dengan dr.
Jane Pangemanan, Msi bersama-sama dengan 8 mahasiswa Pasca Sarjana
Kedokteran jurusan Kesehatan Masyarakat melalui Program Perempuan,
melaksanakan kegiatan program pengobatan gratis untuk warga korban tambang
khususnya di Buyat pante (Lakban) Ratatotok Timur Kab. Minahasa Selatan, dan
dari hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa 93 orang yang diteliti
menunjukkan keluhan atau penyakit yang diderita seperti sakit kepala, batuk,
beringus, demam, gangguan daya ingat, sakit perut, sakit maag, sesak napas, gatal-
gatal dan lain-lain. Diagnosa yang disimpulkan oleh dr Jane Pangemanan, adalah
warga Buyat Pantai menderita keracunan logam berat. Keracunan yang di derita
warga desa Buyat Pantai ini, ternyata sudah dibuktikan oleh penelitian seorang
Dosen Fakultas Perikanan Ir. Markus Lasut MSc, dimana pada bulan Februari
2004, dari hasil penelitian terhadap 25 orang (dengan mengambil rambut warga)
terbukti bahwa, 25 orang tersebut sudah ada kontaminasi merkuri dalam tubuh
mereka. Polemik tentang Penyakit akibat limbah NMR ini berkembang menjadi
tajam, karena pihak Pemerintah dan Dinas Kesehatan terang-terangan membela
PT. NMR dengan mengatakan tidak ada pencemaran.
“Jangan jadikan kami musuh, jangan jadikan kami kelinci percobaan. Seperti batu
kami adalah penonton atas perubahan yang tidak kami kehendaki.”
Kemudian pihak pemerintah didalamnya Menteri Negara Lingkungan Hidup
menyelesaikan permasalahan ini memalui jalur non – litigasi terhadap PT. NMR
dengan meminta ganti kerugian sebesar 124 juta dolar AS sebagai ganti rugi
akibat turunnya mutu lingkungan dan kehidupan warga Buyat yang menjadi
korban akibat kegiatan tambang newmont. Pihak PT. NMR hanya sanggup
membayar 30 juta dolar AS, dan penyelesaian melalui jalur non litigasi tersebut
pun dianggap sebagai jalan keluar yang tepat. Namun pada tahun 2005 kasus ini
masuk ke jalur pidana, dimana surat pelimpahan perkara dari Kejaksaan Negeri
Tondano atas perkara No. Reg. B1436R112. TP207/2005 yang diterima oleh
Panitera Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 11 Juli 2005 dan hal ini telah
sesuai berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No.
KMA033/SK04/2005 yang menyatakan bahwa kewenangan mengadili
dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Manado.
Tinjauan kasus PT. Newmont Minahasa Raya (PT. NMR) dari instrumen hukum
lingkungan.
Pada prinsipnya penegakan melalui jalur litigasi yaitu melalui jalur hukum
khususnya instrumen hukum perdata telah mengakomodir dalam penyelesaian
masalah ini dengan membayar ganti kerugian dan pemulihan lingkungan, akan
tetapi pemerintah lebih cenderung menyelesaikan permasalahan ini melalui jalur
non litigasi.