Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 KV Dari GI Jajar Ke GIS Mangkunegaran
Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 KV Dari GI Jajar Ke GIS Mangkunegaran
Abstrak
Kebutuhan tenaga listrik di kota solo yang merupakan salah satu kota besar di
Jawa Tengah harus diimbangi dengan penyediaan tenaga listrik yang memadai baik
dari segi kualitas dan kuantitas. Untuk memenuhi kuantitas daya yang dibutuhkan,
usaha yang dilakukan adalah dengan dibangunnya Gardu Induk di dalam kota yaitu
GIS Mangkunegaran. Karena terbatasnya lahan untuk penyaluran daya antara Gardu
alternative yang digunakan dengan pemakaian jenis kabel berisi minyak (oil filled
cable) untuk saluran transmisi bawah tanah, karena kabel tersebut memiliki
karakteristik listrik yang bagus. Biaya pembangunan saluran transmisi kabel bawah
tanah lebih besar bila dibandingkan dengan biaya pembangunan saluran transmisi
udara. Saluran transmisi bawah tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,
seperti temperatur tanah, hambatan thermal dari tanah dan kedalaman penanaman
kabel Kegagalan isolasi (break down) dapat terjadi karena terbentuknya kantong-
kantong udara (voids) didalam bahan isolasi yang diakibatkan kenaikan suhu
penghantar. Dengan semakin besarnya tekanan pada kantong-kantong udara tersebut
akan menimbulkan pelepasan muatan yang menembus isolasi. Kegagalan isolasi atau
gangguan yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian yang besar.
9
JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER EMITOR Vol. 3, No. 1, Maret 2003
10
Hasyim Asy’ari et al, Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 kV dari GI Jajar ke GIS Mangkunegaran
11
JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER EMITOR Vol. 3, No. 1, Maret 2003
- MRTP 03 Supervision Relays for Ac Pilot Circuits b) Menyediakan alarm dan indikasi untuk kegagalan
- MCRI 01 Overcurrent check / Start Relay penyediaan daya.
- MVTW 01 Intertripping and Destabilising Relays c) Menyediakan alarm yang berbeda dan terpisah
untuk kondisi pilot terhubung buka dan terhubung
Rele Differensial tipe MCCI 01.
singkat.
Prinsip kerja rele differensial ini pertama kali
diperkenalkan oleh Mers dan PRICE yang bekerja pada Rele Intertripping & Destabilising MVTW 01.
“keseimbangan” arus; memperbandingkan arus yang Dalam keadaan-keadaan tertentu, mungkin
masuk dengan arus yang keluar pada suatu daerah dikehendaki agar sebuah rele bekerja, walaupun
perlindungan. Dalam kondisi beban normal kedua arus gangguan yang mengalir adalah gangguan eksternal,
tersebut sama besar, begitu juga jika terjadi gangguan seperti pada keadaan berikut ini. Ketika daerah yang
diluar daerah perlindungan, kedua arus yang menggalir dilindungi (saluran transmisi) dihubungkan dengan
sama besar, sehingga rele tidak dapat bekerja. Namun sebuah busbar, sebuah gangguan yang terjadi pada
bila terjadi gangguan didalam daerah perlindungan, busbar akan dihilangkan oleh proteksi busbar dengan
kedua arus akan menjadi saling berlawanan arahnya membuka pemutus beban (CB) setempat. Karena busbar
yang menyebabkan ketidak seimbangan arus, sehingga berhubungan dengan saluran transmisi, maka gangguan
rele akan bekerja. Jadi rele differensial ini hanya akan tersebut akan terlihat pada proteksi saluran (rele
bekerja apabila terjadi gangguan didalam daerah differensial), namun gangguan ini dipandang rele
perlindungan saja. differensial sebagai gangguan eksternal, sehingga rele
Keistimewaan dari rele differensial tipe MBCI 01 differensial tidak bekerja atau tetap stabil. Padahal
ini adalah: dikehendaki agar rele differensial juga bekerja
a) Memiliki kestabilan yang tinggi untuk gangguan menghilangkan gangguan secara penuh. Lihat gambar 6.
eksternal (through fauls). berikut ini.
b) Kecepatan operasi yang tinggi untuk gangguan Oleh sebab itu agar CB-CB di kedua ujung saluran
internal (in-zone fauls). transmisi dapat dibuka oleh rele differensial, maka arus
c) Sesuai untuk pemakaian pada kabel pilot hingga 1 dimasukan kedalam kabel pilot agar rele bekerja,
kΩ hingga 2,5 kΩ dengan trafo isolator pilot. dengan kata lain rele dibuat tidak stabil.
d) Mempunyai 4 buah kontak yang terpisah secara Pada gambar 6. apabila terjadi gangguan pada
listrik saluran transmisi disekitar busbar, maka segera
e) Dapat digunakan oleh rele arus lebih definite time diamankan oleh proteksi busbar, dengan demikian
ketika kabel pilot gagal (untuk melakukan gangguan eksternal tersebut dapat diatasi
pengubahan karakteristik rele ini. Cara yang Keistimewaan dari rele tipe MVTW 01 ini adalah:
dilakukan dapat dilihat pada uraian berikut 1. Membuat proteksi saluran tidak stabil
mengenai penentuan setting rele) (destabilizes), sehingga dapat bekerja terhadap
gangguan eksternal.
Rele Pengawas Rangkaian Pilot AC tipe MRTP 03. 2. Memutuskan aliran arus (intertrip) dengan
Keistimewaan dari rele pengawasan MRTP ini memasukan arus ac agar pemutus terjadi pada
adalah: ujung yang jauh dari gangguan.
a) Menyediakan alarm sebagai indikasi dari kondisi
rangkaian pilot yang terhubung buka, singkat Pemutus beban (Circuit Breaker).
maupun terhubung bersilangan. Sebuah pemutus beban harus bertindak sebagai
sebuah isolator dan menghantarkan arus beban
12
Hasyim Asy’ari et al, Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 kV dari GI Jajar ke GIS Mangkunegaran
sepanjang umur pemakaiannya dapat mambawa dan beban penuh dari rangkaian yang dilindungi (standar
memutuskan arus hubung singkat. rating sisi primer diberikan dalam B.S. 3938 : 1973).
Pemutus beban yang digunakan pada proteksi Data teknis dari arus trafo yang digunakan pada rele
saluran kabel bawah tanah GI Jajar- GIS proteksi bawah tanah adalah: trafo arus 500/1 A, buatan
Mangkunegaran adalah tipe SIEMENS (dipasang di pabrik ABB Swithger, yang merupakan tipe pasangan
Jajar) dan HOLECH (dipasang di Mangkunegaran) luar, beban 60 VA, ketelitian 1,0/5P20, kesalahan arus
dengan media isolasi gas SF6, dengan data teknis pada 1%.
tabel 2. Secara garis besar, prinsip bias yang bekerja pada
Dari data pemutus beban diatas, untuk operasi saat gangguan eksternal yang besar pada gambar 6.
sirklus pemutusan (switching cycle) pada saat terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut. Tampak bahwa arus
hubung singkat waktu bekerja tahap pertama dari buka (IR) yang dihasilkan akibat kejenuhan inti atau karena
ke tutup memerlukan waktu sekitar 3 detik, sedangkan perbedaan arus disisi sekunder kedua trafo arus
waktu untuk bekerja pada tahap kedua dari buka ke menghasilkan arus differensial. Namun dengan adanya
tutup memerlukan waktu 3 menit untuk normal kembali. elemen penahan, besar arus differensial tersebut akan
diperkecil. Namun apabila gangguan eksternal terjadi,
Trafo Arus.
walaupun elemen penahan tetap membatasi arus, namun
Trafo arus (CT) diperlukan untuk mengisolasi arus mengalir pada kumparan rele (ID) tetap besar
rangkaian sekunder (seperti rele pengukur dan meteran) disebabkan dua buah arus (IR) saling memperkuat. Jadi
dari rangkaian (daya) primer dan meyediakan besaran efek bias dengan menambahkan elemen penahan ini
sisi sekunder trafo yang sebanding dengan besaran sisi akan dapat membuat rele differensial bekerja hanya
primernya. Rating sisi primer trafo arus biasanya dipilih pada keadan gangguan internal saja, dan untuk
sama dengan atau lebih sama besar dari arus normal gangguan eksternal rele tetap stabil.
Kabel Pilot.
Tabel 2. Data pemutus beban media isolasi gas SF6 Panjang dan tipe kabel pilot akan mempengaruhi
karakteristik bias dan kestabilan proteksi kapasitans
kabel pilot yang besar yang menyebabkan perbedaan
arus dan beda sudut fase antara ujung terminal kabel
pilot (RP) dapat mempengaruhi besar kecilnya sinyal
dan membatasi tegangan terhadap kabel pilot. Sehingga
dalam banyak sistem proteksi, resistans dan kapasitans
pilot perlu konpensasi untuk meminimalkan kesalahan
dalam kesalahan sinyal. Untuk mempertahankan kondisi
tingkat operasi dengan daerah jangkauan resistans pilot
yang lebar, digunakan resistans pilot tambahan (RPP-
Pilot Padding Resistor).
Kabel pilot harus dilindungi terhadap tegangan
induksi yang besar, yang ditimbulkan oleh kopling
bersama (manual coupling) dengan kabel daya.
Tegangan induksi ini menjadi semakin besar apabila
13
JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER EMITOR Vol. 3, No. 1, Maret 2003
Daftar Pustaka
[1] Arismunandar A. dan Kawaharu, Susumu, 1979, Teknik Tenaga Listrik Jilid II : Saluran transmisi, PT
Pradnya Paramitha, Jakarta.
[2] Black Burn, J. Lewis, 1987, Protective Relaying Principles and Application, Elektrical Engineering and
Elektronics.
[3] Data Pengujian Kabel, Taihan Electric Wire Co. Ltd
[4] Graneau, Peter. Underground Power Transmission the Science, Tecnology and Economics of High
Voltage Cables.
14