Anda di halaman 1dari 6

Hasyim Asy’ari et al, Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 kV dari GI Jajar ke GIS Mangkunegaran

Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 kV


dari GI Jajar ke GIS Mangkunegaran

Hasyim Asy’ari, Jatmiko


Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak
Kebutuhan tenaga listrik di kota solo yang merupakan salah satu kota besar di
Jawa Tengah harus diimbangi dengan penyediaan tenaga listrik yang memadai baik
dari segi kualitas dan kuantitas. Untuk memenuhi kuantitas daya yang dibutuhkan,
usaha yang dilakukan adalah dengan dibangunnya Gardu Induk di dalam kota yaitu
GIS Mangkunegaran. Karena terbatasnya lahan untuk penyaluran daya antara Gardu
alternative yang digunakan dengan pemakaian jenis kabel berisi minyak (oil filled
cable) untuk saluran transmisi bawah tanah, karena kabel tersebut memiliki
karakteristik listrik yang bagus. Biaya pembangunan saluran transmisi kabel bawah
tanah lebih besar bila dibandingkan dengan biaya pembangunan saluran transmisi
udara. Saluran transmisi bawah tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,
seperti temperatur tanah, hambatan thermal dari tanah dan kedalaman penanaman
kabel Kegagalan isolasi (break down) dapat terjadi karena terbentuknya kantong-
kantong udara (voids) didalam bahan isolasi yang diakibatkan kenaikan suhu
penghantar. Dengan semakin besarnya tekanan pada kantong-kantong udara tersebut
akan menimbulkan pelepasan muatan yang menembus isolasi. Kegagalan isolasi atau
gangguan yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian yang besar.

Kata Kunci: Penghantar, Proteksi, GIS.

ketahanan dielektrik dan isolasi pada penghantar saluran


1. Pendahuluan transmisi bawah tanah yang jauh lebih besar, sedangkan
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan pada saluran transmisi udara panas yang muncul pada
penduduk di di daerah perkotaan khususnya di Solo, penghantar dapat dengan efektif dinetralisir oleh udara
maka permintaan penambahan beban dari konsumen disekitarnya. Selain itu pada saluran transmisi udara
listrik kepada PT. PLN (Persero) semakin meningkat. akan lebih mudah untuk melayani pertumbuhan beban
Untuk mengantisipasi hal tersebut, dituntut adanya atau pengembangan sistem dari saluran transmisi bawah
peningkatan pelayanan sistem kelistrikan yang handal tanah.
dan keamanan yang memadai, tanpa mengesampingkan Dari segi ekonomis, dengan dibutuhkan penghantar
segi keindahan serta peningkatan kapasitas yang sudah yang lebih besar, isolasi yang harus lebih tebal,
ada selama ini, maka sistem jaringan transmisi bawah selubung dan pelindung sepanjang kabel, terminal dan
tanah merupakan solusi terbaik untuk melayani sambungan yang relatif lebih banyak, serta sistem
penambahan beban walaupun dari segi biaya lebih pendingin yang harus ada dan pemasangannya kedalam
mahal dibandingkan dengan jaringan transmisi udara. tanah membuat biaya pembuatan saluran transmisi
Bila dibandingkan transmisi udara, saluran bawah bawah tanah jauh lebih mahal dibandingkan dengan
tanah sebenarnya mempunyai kelemahan yang lebih saluran transmisi udara.
menonjol dari pada keunggulannya. Dari segi teknis, Akan tetapi saluran transmisi bawah tanah tetap
salah satu kelemahan yang menonjol pada saluran diperhitungkan, karena pertimbangan konduktivitas
transmisi bawah tanah adalah kemampuan membawa pelayanan yang lebih baik, lebih handal, lebih aman
arus akan lebih rendah bila dibandingkan dengan bagi lingkungan (khususnya di daerah perkotaan yang
saluran transmisi udara, sehingga pada saluran transmisi banyak terdapat bangunan-bangunan tinggi).
bawah tanah akan dibutuhkan media pendingin dan Pertimbangan yang lain adalah adanya desakan
penampang penghantar yang jauh lebih besar masyarakat yang semakin kuat, terutama kekhawatiran
dibandingkan dengan penampang penghantar yang akan bahaya akibat berada dibawah medan listrik dan
dibutuhkan saluran transmisi udara untuk menyalurkan medan magnet yang ditimbulkan oleh saluran transmisi
arus lebih besar. Disamping itu diperlukan pula udara tegangan tinggi.

9
JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER EMITOR Vol. 3, No. 1, Maret 2003

Tabel 1. Klasifikasi Kabel dan Tegangannya

saluran (duct draw-in), kabel taruh (direct-laying), kabel


2. Tinjauan Pustaka laut (submarine), kabel corong utama (main shaft),
kabel udara (overhead).
2.1. Kabel Bawah Tanah Kabel (isolasi) kertas yang diresapi minyak (oil
Sistem listrik dari saluran transmisi bawah tanah impregnated) biasanya digunakan untuk saluran
dengan kabel banyak ragamnya. Dahulu, sistemnya di transmisi bawah tanah, meskipun untuk tegangan
Jepang adalah sistem tiga-fasa tiga kawat dengan netral dibawah 35 KV kabel plastik atau kabel butyl juga
yang tidak ditanahkan. Sekarang, sistem pembumiannya dipakai. Sebagai penghantar biasanya digunakan kawat
adalah dengan tahanan tinggi atau dengan reactor tembaga berlilit (annealed stranded), meskipun kawat
kompensasi, untuk mengkompensasikan arus pemuat aluminium berlilit (karena ringan) juga dipakai untuk
pada kabel guna menjamin bekerjanya rele serta guna kabel udara. Sebagai pembungkus sering digunakan
membatasi besarnya tegangan lebih. Di Eropa sistem timah hitam, meskipun alumunium sekarang juga
pembumian dengan reactor banyak dipakai, sedang di disukai, bukan saja untuk kabel udara, tetapi juga untuk
Amerika sistem pembumian langsung atau sistem kabel minyak. Sebagai kulit pelindung digunakan pita
pembumian dengan tahanan yang kecil banyak baja untuk kabel tiga-kawat yang ditaruh langsung dan
digunakan. Juga di Jepang sekarang banyak terlihat kawat baja untuk kabel tiga-kawat yang ditaruh didasar
sistem Amerika yang terakhir itu dipakai, terutama laut . Kawat tembaga, kawat baja tahan karat dan kawat
untuk saluran kabel diatas 66 kV. aluminium digunakan bila kabel satu-kawat dipasang
Dalam sistem kelistrikan saluran transmisi dengan tarikan
merupakan rantai penghubung antara pusat-pusat Kabel tanah tegangan tiggi yang dipasang
pembangkit tenaga menuju pusat beban malalui gardu dilingkungan PT. PLN (persero), jika dilihat dari jumlah
induk transmisi dan distribusi. Berdasarkan cara inti, penampang inti, jenis isolasi, dengan nilai tegangan
pemasangannya saluran sistem transmisi dapat dibagi nominal 30 KV, 70 KV, 150 KV terdapat beberapa
dalam tiga kelompok, yaitu: Saluran udara (overhead jenis, yaitu:
line), Saluran kabel bawah laut (submarine cable) dan Jumlah inti (core) kabel.
Saluran kabel tanah
Pada sistem saluran kabel bawah tanah, penyaluran Kabel tanah berinti tunggal (single core cable), pada
tenaga listrik melalui kabel-kabel seperti kabel bawah dasarnya kabel ini dapat dipakai untuk segala tegangan
laut dengan berbagai macam isolasi pelindungnya. yang umumnya adalah tegangan tinggi., Kabel tanah
Saluran kabel bawah tanah ini dibuat untuk menghindari berinti tiga (tree core cable) Kabel tanah ini terbatas
resiko bahaya yang terjadi pada pemukiman padat pada tegangan 150 KV yang disebabkan oleh
penduduk tanpa mengurangi keindahan lingkungan. terbatasnya dimensi kabel, terutama sekali untuk
keperluan transportasi dan pemasangan.
2.2. Klasifikasi Kabel Tenaga
Untuk penyaluran tenaga listrik dibawah tanah
digunakan kabel tenaga (power cable). Jenis kabel
tenaga banyak sekali, namun demikian dapat
Gambar 1. Kabel berinti tunggal dan kabel berinti tiga
diklasifikasikan menurut kelompok-kelompok berikut;
Kelompok menurut kulit pelindungnya (armor)
misalnya, kabel bersarung timah hitam (lead sheahted), Bentuk penampang inti pada konduktor, yaitu:
kabel berkulit pita baja (steel-tape armored). Kelompok 1. Pejal (Untuk ukuran kecil yang digunakan pada
menurut konstruksinya misalnya: plastik dan karet (jenis tegangan menengah dan tegangan rendah). Bentuk
BN,EV,CV) kabel padat (jenis belt,H,SL,SA), kabel penampang pejal ada dua macam, yaitu: pejal bulat
jenis datar (flat-type), kabel minyak (oil-filled). dan pejal segitiga.
Kelompok menurut penggunaan, misalnya, kabel

10
Hasyim Asy’ari et al, Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 kV dari GI Jajar ke GIS Mangkunegaran

Isolasi Campuran dan Diresapi Minyak.


Pada hakekatnya kabel dengan jenis isolasi
campuran dan diresapi minyak adalah kabel yang
Gambar 2. Kabel penampang pejal bulat dan pejal segi tiga
berisolasi kertas yang diresapi minyak pada saat dibuat
(oil impregnated paper), dimana didalam kabel tersebut
2. Pilin (stranded): Untuk ukuran konduktor besar. dialiri dengan minyak yang bertekanan minyak. Dalam
hal ini yaitu berfungsi sebagai: Isolasi listrik yang
memperkuat dielektrik pada kertas isolasi, Media
pendinggin kabel.
Bahan Isolasi
Gambar 3. Inti Pilin Bulat dan Inti Pilin segitiga
Sifat-sifat dielektris yang penting untuk isolasi
3. Berongga: Terutama untuk tempat minyak adalah: Tahanan isolasi yang tinggi, Kekuatan dielektris
pendingin dan dipakai pada kapasitas penyaluran yang tinggi, Sifat mekanis yang baik, Tidak bereaksi
yang besar. Ada yang berongga satu dan ada yang terhadap asam dan lembab
berongga banyak Minyak Kabel dan Kompon
Mutu yang diinginkan adalah: Koefisien yang
rendah, Kekentalan yang rendah pada suhu pencelupan
(impregnasi), Kekentalan yang tinggi pada suhu kerja
Gambar 4. Kabel dengan inti penghantar berongga (berongga
(hanya kabel padat), Titik beku dibawah suhu
banyak dan satu) pelayanan, Agak bersifat melumasi, Koefisien suhu
rendah dan ketahanan tinggi, Kekuatan dielektris tinggi,
Isolasi Kabel Tanah Mantap secara kimia dan bebas dari kandungan gas.
Penyebab utama yang berkaitan dengan suhu atas
Isolasi kabel tanah tegangan tinggi tidak saja
kerusakan kabel adalah: Kemunduran isolasi kertas
berfungsi sebagai penyekat (isolator) atau pengaman,
akibat suhu, Ketidak stabilan Termal Dielektris,
tetapi juga berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung
Pembentukan kehampaan dan ionisasi, Kegagalan
kerja transmisi tenaga listrik pada saluran kabel tanah
kelelahan dari sarung timbal.
itu sendiri. Isolasi kabel tanah umumnya terdiri dari
jenis isolasi kertas, karena meresap minyak dan
campuran biasanya digunakan pada kabel minyak 3. Proteksi
isolasi sintesis dan isolasi mineral. Saluran tenaga listrik merupakan bagian sistem
tenaga listrik yang sering mengalami gangguan.
Isolasi kertas.
Gangguan yang terjadi dapat berupa hubung singkat,
Kabel tanah berisolasi kertas dapat digunakan tenaga lebih, beban lebih, hubung buka (pengantar
untuk tegangan tinggi sampai 400 KV, baik untuk kabel putus), surja petir, topan, cuaca buruk, dan lain-lain.
minyak bertekanan rendah (low pressure oilfiled– Gangguan tersebut mengakibatkan kerusakan peralatan
LPOF) yang terpadu dalam satu kabel (self contained) penyaluran, untuk menghindari atau menguranggi
dan kabel berisolasi kertas yang dimasukan kedalam kerusakan peralatan karena ganggguan, diperlukan
pipa, lalu diisi dengan minyak bertekanan tinggi (high peralatan proteksi yang bekerja secara cepat dan
pressure oil filed – LPOF). otomatis melokalisir gangguan.
Kertas sebagai isolasi dapat berupa kertas kering Jadi tujuan dari sistem proteksi adalah:
maupun kertas yang diresapi minyak. Pada saat dibuat 1. Menggamankan peralatan terhadap kerusakan
dipabrik (oil impregnated paper), dimana kekuatan akibat gangguan.
dielektrik kertas itu tergantung pada ketebalan, 2. Melokalisir sehingga pemadaman bagi konsumen
kepadatan ketahanan terhadap air (impermeabilitas), diusahakan minimal dan sesingkat mungkin.
kekuatan tarik (tensile strength), kemuluran (elogation), 3. Mencegah runtuhnya sistem, sehingga pemadaman
permitivitas relative, faktor disipasi dan kekuatan total (black-out) dapat dihindari.
tembus listriknya.
Peresapan kertas dengan minyak pada kabel Proteksi Saluran.
tegangan tinggi (diatas 30 KV), dimaksudkan untuk Peralatan proteksi biasanya terdiri dari perangkat
menghindari agar serat-serat kertas tidak pecah karena keras rele, pemutus beban (CB), trafo arus (CT), kabel
terbentuknya kantong-kantong udara (void) atau gas kontrol atau kabel pilot dan catu daya.
dalam kertas isolasi yang dapat berkembang dan
mengkerut menjadi bagian-bagian yang tidak sama, Perangkat Keras Rele.
dengan bertambahnya panas pada siklus beban. Tekanan Perangkat keras rele dari bahan solid-state yang
pada kantong udara ini adalah tinggi, sehingga terjadi dipakai pada proteksi kabel saluran transmisi bawah
pelepasan muatan (discharge) yang menimbulkan panas tanah GI Jajar-GIS Mangkunegaran dibuat oleh GEC
dan dapat menghanguskan kertas. Dengan kata lain ALSTHOM T&D Protection & Control Limited;
kertas sebagai isolasi mengalami “partial discharge” Stafford. Sebagai pengaman utama adalah: MBCI 01
yang mengakibatkan kegagalan isolasi (break down (Differensial Feeder Protection), sedangkan pengaman
insulation). cadangan terdiri dari beberapa rele, diantaranya adalah:

11
JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER EMITOR Vol. 3, No. 1, Maret 2003

Gambar 5. (a) sistem arus sirkulasi, (b) sistem tegangan seimbang

Gambar 6. Contoh gangguan eksternal yang memerlukan pemutusan

- MRTP 03 Supervision Relays for Ac Pilot Circuits b) Menyediakan alarm dan indikasi untuk kegagalan
- MCRI 01 Overcurrent check / Start Relay penyediaan daya.
- MVTW 01 Intertripping and Destabilising Relays c) Menyediakan alarm yang berbeda dan terpisah
untuk kondisi pilot terhubung buka dan terhubung
Rele Differensial tipe MCCI 01.
singkat.
Prinsip kerja rele differensial ini pertama kali
diperkenalkan oleh Mers dan PRICE yang bekerja pada Rele Intertripping & Destabilising MVTW 01.
“keseimbangan” arus; memperbandingkan arus yang Dalam keadaan-keadaan tertentu, mungkin
masuk dengan arus yang keluar pada suatu daerah dikehendaki agar sebuah rele bekerja, walaupun
perlindungan. Dalam kondisi beban normal kedua arus gangguan yang mengalir adalah gangguan eksternal,
tersebut sama besar, begitu juga jika terjadi gangguan seperti pada keadaan berikut ini. Ketika daerah yang
diluar daerah perlindungan, kedua arus yang menggalir dilindungi (saluran transmisi) dihubungkan dengan
sama besar, sehingga rele tidak dapat bekerja. Namun sebuah busbar, sebuah gangguan yang terjadi pada
bila terjadi gangguan didalam daerah perlindungan, busbar akan dihilangkan oleh proteksi busbar dengan
kedua arus akan menjadi saling berlawanan arahnya membuka pemutus beban (CB) setempat. Karena busbar
yang menyebabkan ketidak seimbangan arus, sehingga berhubungan dengan saluran transmisi, maka gangguan
rele akan bekerja. Jadi rele differensial ini hanya akan tersebut akan terlihat pada proteksi saluran (rele
bekerja apabila terjadi gangguan didalam daerah differensial), namun gangguan ini dipandang rele
perlindungan saja. differensial sebagai gangguan eksternal, sehingga rele
Keistimewaan dari rele differensial tipe MBCI 01 differensial tidak bekerja atau tetap stabil. Padahal
ini adalah: dikehendaki agar rele differensial juga bekerja
a) Memiliki kestabilan yang tinggi untuk gangguan menghilangkan gangguan secara penuh. Lihat gambar 6.
eksternal (through fauls). berikut ini.
b) Kecepatan operasi yang tinggi untuk gangguan Oleh sebab itu agar CB-CB di kedua ujung saluran
internal (in-zone fauls). transmisi dapat dibuka oleh rele differensial, maka arus
c) Sesuai untuk pemakaian pada kabel pilot hingga 1 dimasukan kedalam kabel pilot agar rele bekerja,
kΩ hingga 2,5 kΩ dengan trafo isolator pilot. dengan kata lain rele dibuat tidak stabil.
d) Mempunyai 4 buah kontak yang terpisah secara Pada gambar 6. apabila terjadi gangguan pada
listrik saluran transmisi disekitar busbar, maka segera
e) Dapat digunakan oleh rele arus lebih definite time diamankan oleh proteksi busbar, dengan demikian
ketika kabel pilot gagal (untuk melakukan gangguan eksternal tersebut dapat diatasi
pengubahan karakteristik rele ini. Cara yang Keistimewaan dari rele tipe MVTW 01 ini adalah:
dilakukan dapat dilihat pada uraian berikut 1. Membuat proteksi saluran tidak stabil
mengenai penentuan setting rele) (destabilizes), sehingga dapat bekerja terhadap
gangguan eksternal.
Rele Pengawas Rangkaian Pilot AC tipe MRTP 03. 2. Memutuskan aliran arus (intertrip) dengan
Keistimewaan dari rele pengawasan MRTP ini memasukan arus ac agar pemutus terjadi pada
adalah: ujung yang jauh dari gangguan.
a) Menyediakan alarm sebagai indikasi dari kondisi
rangkaian pilot yang terhubung buka, singkat Pemutus beban (Circuit Breaker).
maupun terhubung bersilangan. Sebuah pemutus beban harus bertindak sebagai
sebuah isolator dan menghantarkan arus beban

12
Hasyim Asy’ari et al, Proteksi Kabel Saluran Bawah Tanah 150 kV dari GI Jajar ke GIS Mangkunegaran

Gambar 7 a. Gangguan Eksternal b. Gangguan Internal

Gambar 8. Resistans kabel pilots

sepanjang umur pemakaiannya dapat mambawa dan beban penuh dari rangkaian yang dilindungi (standar
memutuskan arus hubung singkat. rating sisi primer diberikan dalam B.S. 3938 : 1973).
Pemutus beban yang digunakan pada proteksi Data teknis dari arus trafo yang digunakan pada rele
saluran kabel bawah tanah GI Jajar- GIS proteksi bawah tanah adalah: trafo arus 500/1 A, buatan
Mangkunegaran adalah tipe SIEMENS (dipasang di pabrik ABB Swithger, yang merupakan tipe pasangan
Jajar) dan HOLECH (dipasang di Mangkunegaran) luar, beban 60 VA, ketelitian 1,0/5P20, kesalahan arus
dengan media isolasi gas SF6, dengan data teknis pada 1%.
tabel 2. Secara garis besar, prinsip bias yang bekerja pada
Dari data pemutus beban diatas, untuk operasi saat gangguan eksternal yang besar pada gambar 6.
sirklus pemutusan (switching cycle) pada saat terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut. Tampak bahwa arus
hubung singkat waktu bekerja tahap pertama dari buka (IR) yang dihasilkan akibat kejenuhan inti atau karena
ke tutup memerlukan waktu sekitar 3 detik, sedangkan perbedaan arus disisi sekunder kedua trafo arus
waktu untuk bekerja pada tahap kedua dari buka ke menghasilkan arus differensial. Namun dengan adanya
tutup memerlukan waktu 3 menit untuk normal kembali. elemen penahan, besar arus differensial tersebut akan
diperkecil. Namun apabila gangguan eksternal terjadi,
Trafo Arus.
walaupun elemen penahan tetap membatasi arus, namun
Trafo arus (CT) diperlukan untuk mengisolasi arus mengalir pada kumparan rele (ID) tetap besar
rangkaian sekunder (seperti rele pengukur dan meteran) disebabkan dua buah arus (IR) saling memperkuat. Jadi
dari rangkaian (daya) primer dan meyediakan besaran efek bias dengan menambahkan elemen penahan ini
sisi sekunder trafo yang sebanding dengan besaran sisi akan dapat membuat rele differensial bekerja hanya
primernya. Rating sisi primer trafo arus biasanya dipilih pada keadan gangguan internal saja, dan untuk
sama dengan atau lebih sama besar dari arus normal gangguan eksternal rele tetap stabil.
Kabel Pilot.
Tabel 2. Data pemutus beban media isolasi gas SF6 Panjang dan tipe kabel pilot akan mempengaruhi
karakteristik bias dan kestabilan proteksi kapasitans
kabel pilot yang besar yang menyebabkan perbedaan
arus dan beda sudut fase antara ujung terminal kabel
pilot (RP) dapat mempengaruhi besar kecilnya sinyal
dan membatasi tegangan terhadap kabel pilot. Sehingga
dalam banyak sistem proteksi, resistans dan kapasitans
pilot perlu konpensasi untuk meminimalkan kesalahan
dalam kesalahan sinyal. Untuk mempertahankan kondisi
tingkat operasi dengan daerah jangkauan resistans pilot
yang lebar, digunakan resistans pilot tambahan (RPP-
Pilot Padding Resistor).
Kabel pilot harus dilindungi terhadap tegangan
induksi yang besar, yang ditimbulkan oleh kopling
bersama (manual coupling) dengan kabel daya.
Tegangan induksi ini menjadi semakin besar apabila

13
JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER EMITOR Vol. 3, No. 1, Maret 2003

kabel pilot berupa saluran yang panjang dan terletak 4. Kesimpulan


dengan kabel daya. Untuk mengurangi besar tegangan
1. Sebuah sistim tenaga listrik yang bertujuan untuk
induksi tersebut, tidak cukup hanya dengan melakukan
mambangkitkan dan menyediakan energi listrik
pengisolasian kabel pilot saja, namun juga dengan
bagi para pelanggan harus memenuhi syarat
melakukan pentanahan pada selubung kabel pilot,
keandalan yang tinggi namun tetap ekonomis
karena dapat mengurangi tegangan induksi sampai 50
2. Rele proteksi akan bekerja meminimalkan
%. Sedangkan pada rele proteksi perlu ditambah trafo
kerusakan akibat gangguan dengan mengisolasi
isolasi yang akan dapat mencegah tegangan induksi
daerah gangguan
tersebut merusak rele. Dengan berubahnya letak hubung
3. Kondisi gangguan yang berbeda-beda memerlukan
singkat itu, untuk saluran-saluran yang lebih penting
paling sedikit dua buah rele, yaitu rele utama dan
lebih baik dipakai rele pilot untuk memungkinkan
rele back-up. Rele utama menghilangkan gangguan
pembukaan pemutus beban dengan cepat dan agar letak
dalam daerah yang dilindungi secepat mungkin,
hubung singkat lebih mudah dilihat.
sedangkan rele back-up akan bekerja jika rele
utama gagal

Daftar Pustaka
[1] Arismunandar A. dan Kawaharu, Susumu, 1979, Teknik Tenaga Listrik Jilid II : Saluran transmisi, PT
Pradnya Paramitha, Jakarta.
[2] Black Burn, J. Lewis, 1987, Protective Relaying Principles and Application, Elektrical Engineering and
Elektronics.
[3] Data Pengujian Kabel, Taihan Electric Wire Co. Ltd
[4] Graneau, Peter. Underground Power Transmission the Science, Tecnology and Economics of High
Voltage Cables.

14

Anda mungkin juga menyukai