MTT assay merupakan metode yang jamak digunakan dalam penelitian mengenai agen
antikanker. Metode ini digunakan untuk menguji aktivitas sitotoksik sampel penelitian pada
kultur sel yang digunakan.
Prinsip metode ini adalah reaksi redoks yang terjadi di dalam sel. MTT (3-(4,5-
Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide) direduksi menjadi garam formazan oleh
enzim suksinat dehidrogenase yang terdapat di dalam mitokondria sel hidup. Reaksi dibiarkan
terjadi selama 4 jam kemudian ditambahkan reagen stopper. Reagen stopper tersebut akan
melisis membran sel sehingga garam formazan dapat keluar dari sel, serta melarutkan garam
formazan tersebut. Garam formazan yang terbentuk dikuantifikasi dengan spektrofotometer dan
diukur dalam bentuk absorbansi. Semakin tinggi absorbansi, semakin banyak sel yang hidup
(viabilitas sel tinggi)
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0003450912001447
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, MTT akan direduksi oleh enzim dehidrogenase
(merupakan suatu enzim oksidoreduktase, karena terlibat dalam reaksi redoks) yang terdapat
dalam mitokondria sel hidup, menjadi garam formazan. Enzim suksinat dehidrogenase ini
merupakan enzim yang terlibat dalam respirasi sel, yaitu dalam siklus krebs. Enzim suksinat
dehidrogenase merupakan enzim yang mengubah suksinat menjadi fumarat.
Untuk 1 konsentrasi sampel, digunakan triplo well (3 well) untuk mendapatkan validitas
penelitian. Oleh karena itu, penanaman sel dilakukan dengan memasukkan 4 triplo terlebih
dahulu berurutan, kemudian wadah berisi kultur sel disuspensikan kembali, dan ditanam lagi 4
triplo berikutnya. Hal ini dilakukan agar jumlah sel di setiap triplo seragam sehingga
menghindari deviasi data yang besar.
Sebelum dilakukan treatment menggunakan sampel, lihat sel terlebih dahulu dan pastikan
kepadatan sel dalam tiap well sekitar 70-80% (konfluen). Jika terlalu rendah, dikhawatirkan
seluruh sel akan mati akibat perlakuan sampel bahkan dalam konsentrasi rendah sehingga
absorbansi yang didapatkan tidak valid. Sementara jika terlalu padat, jumlah sel dalam
well kontrol sel akan terlalu padat.
MTT merupakan zat yang peka terhadap cahaya sehingga harus selalu terlindung dari cahaya
(dapat menggunakan alumunium foil untuk membungkus wadahnya), walaupun sudah
diencerkan menggunakan media kultur.
sebelum dibaca menggunakan elisa reader, pastikan garam formazan yang terbentuk telah larut
sempuran (tidak ada kristal lagi di dalam well). Hal ini dikarenakan adanya kristal akan
mempengaruhi pembacaan larutan oleh spektrofotometer sehingga absorbansi yang didapatkan
tidak valid. Pelarutan garam formazan ini sangat ditentukan oleh ketepatan komposisi reagen
stopper serta dapat dibantu pelarutannya menggunakan shaker.