Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TUGAS AKHIR (TTA – 400)

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI BAHAN BAKU BATU BARA


UNTUK PENGOLAHAN EMAS
DI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

Diajukan Oleh :
Fakhrie Novriansyah
100.701.13.085

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017 M / 1438 H
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI BAHAN BAKU BATU


BARA UNTUK PENGOLAHAN EMAS DI PUSAT PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA

Diajukan oleh : Fakhrie Novriansyah (100.701.13.085)

Bandung, Oktober 2017


Menyetujui,

Dosen Pembimbing Koordinator Tugas Akhir

Ir. Yuliadi, M.T.


NIK.D.00.0.335

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

Ir. Sri Widayati, M.T.


NIK.D.97.0.270

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat
mendapatkan kesempatan untuk melakukan tugas akhir di PUSLITBANG TEKMIRA.
Dalam proposal tugas akhir ini, penulis berencana mengajukan judul “Pembuatan
Karbon Aktif dari Bahan Baku Batubara Untuk Pengolahan Emas Di Pusat
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Mineral Dan Batubara”.
Penulis menyadari bahwa proposal tugas akhir ini masih belum sempurna,
sehingga apabila topik atau judul yang penulis ajukan tersebut tidak cocok maka
penulis bersedia dan siap apabila diberikan tema yang lebih sesuai dengan situasi dan
kondisi di PUSLITBANG TEKMIRA.
Semoga proposal ini menjadi pertimbangan dari segenap direksi dan karyawan
PUSLITBANG TEKMIRA, sehingga penulis dapat mencapai maksud untuk
melaksanakan kegiatan tugas akhir. Penulis juga menyampaikan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.

Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

Bandung, Oktober 2017

Fakhrie Novriansyah
(100.701.13.085)

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
PROPOSAL TUGAS AKHIR
(TTA – 400)

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan
organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur – unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Badan Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih memiliki 160 miliar ton
cadangan batubara yang belum dieksplorasi, sebagian besar berada di Kalimantan
Timur dan Sumatera Selatan. Namun upaya eksplorasi batubara kerap terkendala
status lahan tambang. Daerah – daerah tempat cadangan batubara sebagian besar
berada dikawan hutan konservasi.
Dengan keterdapatan batubara di Indonesia yang cukup melimpah sangat
bagus untuk memanfaatkan batubara, salah satu contohnya sebagai bahan baku
pembuatan karbon aktif, dimana batubara sendiri sangat bagus untuk pembuatan
karbon aktif karena memiliki rantai karbon yang cukup banyak, selain itu juga aktifasi
dan karbonisasi dari batubara ini juga tidak terlalu susah.
Karbon aktif sendiri merupakan karbon amorf dari pelat - pelat datar disusun
oleh atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal datar
dengan satu atom C pada setiap sudutnya yang luas permukaan berkisar antara 300
m2 /g hingga 3500 m2 /g dan ini berhubungan dengan struktur pori internal sehingga
mempunyai sifat sebagai adsorben. (Meilita Taryana,2002)
Dalam penilitian kali ini diharapkan karbon aktif yang dibuat dari batubara dapat
digunakan dalam pengolahan emas agar pada saat pengolahan tidak banyak emas
yang terbuang sehingga lebih banyak emas yang tertangkap dan bisa diolah lebih
lanjut dan dijual, karena seperti yang kita tahu emas adalah komoditas dengan harga
jual tertinggi dipasaran.

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah membuat karbon aktif dari batubara untuk
pengolahan emas. Adapun tujuan penelitiannya antara lain :
1. Mengetahui karakteristik batubara yang sesuai dalam pembuatan karbon aktif
untuk emas;
2. Menentukan metode pembuatan karbon aktif;
3. Mengetahui karakteristik karbon aktif yang sesuai untuk pengolahan emas.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian


Adapun ruang lingkup penelitian ini mengenai pembuatan karbon aktif untuk
pengolahan emas agar nilai iodine dan kekerasan batubara sesuai dengan
karakteristik karbon aktif untuk emas.

1.4 Batasan Masalah Penelitian


Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Mempelajari karakterisasi batubara;
2. Mempelajari proses pembuatan karbon aktif untuk pengolahan emas;
3. Menentukan nilai iodine dan kekerasan karbon aktif yang sesuai dengan
karakteristik karbon aktif untuk emas.

1.5 Metoda Penelitian


Metoda penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Studi litelatur, yaitu mempelajari litelatur yang berkaitan dengan pembuatan
karbon akif untuk emas;
2. Kegiatan percobaan, yaitu kegiatan yang mencakup pengambilan sample
batubara, preparasi sample batubara, analisis karakteristik batubara, proses
pembuatan karbon aktif dan analisis karakteristik karbon aktif;
3. Kesimpulan, yaitu tahap penarikan kesimpulan hasil percobaan dan analisis
data.
Berikut diagram alirnya :

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
Gambar 1
Diagram Alir Metoda Penelitian

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
II. TEORI DASAR
2.1 Batubara
Batubara adalah adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari
endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Pembentukan batu bara berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang sudah menjadi fosil dan
mengendap selama jutaan tahun. Secara umum, tahapan pembentukan batu bara
yaitu:
 Lapisan tumbuhan menyerap air dan tertekan, membentuk materi cokelat
berpori yang disebut gambut.
 Lapisan sedimen lain menumpuk di atas gambut, menguburnya makin dalam.
Tekanan dan panas tinggi mengubah gambut menjadi batu bara cokelat (lignit).
 Panas dan tekanan yang lebih besar mengubah lignit menjadi batu bara hitam
yang halus (bitumen).
 Bitumen akhirnya menjadi batu bara yang lebih keras dan berkilau (antrasit).
Kelas dan jenis batu bara
2.1.1 Materi Pembentuk Batubara
Hampir seluruh pembentuk batubara berasal dari tumbuhan, jenis-jenis
tumbuhan pembentuk Batubara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai
berikut:
a. Alga, dari zaman prekambrium hingga ordovisium dan bersel tunggal sangat
sedikit endapan batubara dari periode ini Silofita, Dari zaman Silur hingga
devon tengah merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batubara dari
periode ini.
b. Plirodefita, umur devon atas hingga karbon atas. Tumbuhan pembentuknya
merupakan tumbuhan tanpa bunga dan biji serta berkembangbiak dengan
spora.
c. Gimnospermae, Dari zaman permian hingga kapur tengah. Tumbuhan
heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, contohnya Pinus.
d. Angiosspermae, dari zaman kapur atas hingga kii. Jenis tumbuhan modern,
buah menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah
dibanding gimnospermae sehingga secara umum kurang terawetkan.

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
2.1.2 Kelas dan Jenis Batubara
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan,
panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus,
sub-bituminus, lignit dan gambut.
 Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar
air kurang dari 8%.
 Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
 Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
 Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
 Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling
rendah.

2.2 Pemanfaatan Batubara


Batubara sendiri memiliki banyak maanfaat, dibagi 3 jenis dalam pemanfaatan
batubara sebagai berikut :
1. Bahan bakar langsung, berikut adalah pemanfaatan batubara sebagai bahan
bakar langsung :
 Penyerapan gas SO2 dari hasil pembakaran briket bio batubara dengan
unggulan zeolit.
 Pengembangan model fisik tungku pembakaran bata/genteng, boiler rotan
dan pengering bawang.
 Tungku hemat energi untuk industri rumah tangga dengan bahan bakar
batubara/briket bio batubara.
 Pembakaran kapur dalam tungku tegak sistem terus menerus skala
komersial dengan batubara halus menggunakan pembakar siklon.
 Tungku pembuatan gula merah dengan bahan bakar batubara.
 Pembakaran kapur dalam tungku sistem berkala dengan kombinasi bahan
bakar batubara-kayu.

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
 Pembakaran bata-genteng dengan batubara.

2. Non bahan bakar, berikut adalah pemanfaatan batubara non bahan bakar :
 Pengkajian pemanfaatan batubara untuk pembuatan karbon aktif.
 Daur ulang minyak pelumas bekas dengan menggunakan batubara
peringkat rendah sebagai penyerap
3. Bahan bakar langsung dan non bahan bakar berikut contohnya :
Yaitu Underground Coal Gasification (UCG), merupakan suatu teknologi
pemanfaatan batubara dengan cara mengkonversikan secara insitu menjadi bahan
bakar gas dan untuk penggunaan industri kimia lainnya. Sebagian gas dipergunakan
sebagai bahan bakar stasiun pembangkit tenaga listrik dan sebagian lagi dipergunakan
sebagai bahan sintesis (syrgas) bahan kimia, seperti hidrogen, methanol, atau bahan
kimia gas lainnya.

2.3 Karbon Aktif


Karbon aktif merupakan senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-bahan
yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk
mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan
senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar
atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat besar, yaitu
25 - 1000% terhadap berat karbon aktif. (Darmawan, A.D. 2008)
Karbon aktif dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu:
1. Karbon aktif sebagai pemucat Biasanya berbentuk powder yang halus dengan
diameter pori 1000A0, digunakan dalam fase cair dan berfungsi untuk memindahkan
zat-zat pengganggu.
2. Karbon aktif sebagai penyerap uap Biasanya berbentuk granular atau pelet
yang sangat keras, diameter porinya 10-200A0, umumnya digunakan pada fase gas,
berfungsi untuk pengembalian pelarut, katalis, dan pemurnian gas. (Ruthven, D. M.
1984)

2.4 Sifat – Sifat Karbon Aktif


Sifat adsorpsi karbon aktif sangat tergantung pada porositas permukaannya,
namun dibidang industri, karakterisasi karbon aktif lebih difokuskan pada sifat adsorpsi

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
dari pada struktur porinya. Bentuk pori bervariasi yaitu berupa: silinder, empat persegi
panjang, dan bentuk lain yang tidak teratur. Berdasarkan ukurannya, pori-pori
dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
1. Makropori
• Jari-jari : 25 nm
• Volume pori : 0,2 – 0,5 cm3/ g
• Luas permukaan : 0,5 – 2 m3/ g
• Fungsi : sebagai pintu masuk ke karbon aktif
2. Mesopori
• Jari-jari : 1 - 25 nm
• Volume pori : 0,02 – 0,05 cm3/ g
• Luas permukaan : 1 – 100 m3/ g
• Fungsi : sebagai sarana transportasi
3. Mikropori
• Jari-jari : < 1 nm
• Volume pori : 0,15 – 0,5 cm3/ g
• Luas permukaan : 100 – 1000 m3/ g
• Fungsi : sebagai adsorpsi (Smisek and Cerny, 1970).
Gugus fungsi dapat terbentuk pada karbon aktif ketika dilakukan aktivasi, yang
disebabkan terjadinya interaksi radikal bebas pada permukaan karbon dengan atom-
atom seperti oksigen dan nitrogen, yang berasal dari proses pengolahan ataupun
atmosfer. Gugus fungsi ini menyebabkan permukaan karbon aktif menjadi reaktif
secara kimiawi dan mempengaruhi sifat adsorpsinya. Oksidasi permukaan dalam
produksi karbon aktif, akan menghasilkan gugus hidroksil, karbonil, dan karboksilat
yang memberikan sifat amfoter pada karbon, sehingga karbon aktif dapar bersifat
sebagai asam maupun basa. (Sudirjo, E. 2006)

2.5 Proses Pembuatan Karbon Aktif


Proses pembuatan karbon aktif dibagi menjadi dua tahapan utama, yaitu proses
karbonisasi dan proses aktivasi.
1. Karbonisasi
Karbonisasi adalah suatu proses dimana unsur-unsur oksigen dan hidrogen
dihilangkan dari karbon dan akan menghasilkan rangka karbon yang memiliki struktur

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
tertentu. Hesseler berpendapat bahwa untuk menghasilkan arang yang sesuai untuk
dijadikan karbon aktif, karbonisasi dilakukan pada temperatur lebih dari 6000C akan
tetapi hal itu juga tergantung pada bahan dasar dan metoda yang digunakan pada
aktivasi. Smisek dan Cerny, menjelaskan bahwa saat karbonisasi terjadi beberapa
tahap yang meliputi penghilangan air atau dehidrasi, perubahan bahan organik menjadi
unsur karbon dan dekomposisi tar sehingga pori-pori karbon menjadi lebih besar. Pada
suhu pemanasan sampai 1700C terjadi penghilangan air, pada suhu sekitar 2750C
terjadi dekomposisi karbon dan terbentuk hasil seperti tar, methanol, fenol dan lain-
lain. Hampir 80% unsur karbon yang diperoleh pada suhu 400-6000C (Smisek, M. dan
Cerny, S. 1970). Produk dari hasil proses karbonisasi memiliki daya adorpsi yang kecil.
Hal ini disebabkan pada proses karbonisasi suhunya rendah, sebagian dari tar yang
dihasilkan berada dalam pori dan permukaan sehingga mengakibatkan adsorpsi
terhalang. Produk hasil karbonisasi dapat diaktifkan dengan cara mengeluarkan produk
tar melalui pemanasan dalam suatu aliran gas inert, atau melalui ekstraksi dengan
menggunakan pelarut yang sesuai misalnya selenium oksida, atau melalui sebuah
reaksi kimia. Karbon aktif dengan daya adsorpsi yang besar, dapat dihasilkan oleh
proses aktivasi bahan baku yang telah dikarbonisasi dengan suhu tinggi (Hassler, S. J.
W, 1951).
2. Aktivasi
Tujuan utama dari proses aktivasi adalah menambah atau mengembangkan
volume pori dan memperbesar diameter pori yang telah terbentuk pada proses
karbonisasi serta untuk membuat beberapa pori baru. Adanya interaksi antara zat
pengaktivasi dengan struktur atom-atom karbon hasil karbonisasi adalah mekanisme
dari proses aktivasi. Selama aktivasi, karbon dibakar pada suasana oksidasi yang akan
menambah jumlah atau volume pori dan luas permukaan produk melalui proses
eliminasi atau penghilangan volatil produk pirolisis. Aktivator dapat meningkatkan
keaktifan adsorben melalui mekanisme sebagai berikut :
 Aktivator menembus celah atau pori-pori diantara pelat-pelat kristalit karbon
(pada karbon aktif) yang berbentuk heksagonal dan menyebar di dalam celah
atau pori-pori tersebut, sehingga terjadi pengikisan pada permukaan kristalit
karbon.
 Aktivator mencegah senyawa organik bereaksi dengan oksigen yang akan
bereaksi dengan kristalit oksigen.

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
 Menurut teori interkalasi, struktur dari suatu komposisi senyawa akan
mengalami modifikasi jika disisipkan ion atau atom lain kedalam struktur
tersebut. Pada aktivasi maka ion atau atom yang disisipkan adalah aktivator.
 Aktivasi dapat berupa aktivasi fisik dimana digunakan gas-gas inert seperti uap
air (steam), CO2 dan N2. sedangkan pada aktivasi kimia, digunakan aktivator
yang berperan penting untuk meningkatkan luas permukaan adsorben dengan
cara menngusir senyawa non karbon dari pori-pori. (Hassler, S. J. W, 1951).

III. KEGIATAN
1.1 Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan tugas akhir di PUSLITBANG TEKMIRA ini dilaksanakan pada tanggal
1 Oktober – 30 November. Rangkaian kegiatan tugas akhir dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 3.1
Rangkaian Kegiatan Tugas Akhir
Waktu Kegiatan
Jenis Kegiatan Oktober - November 2017 (Minggu Ke-)
I II III IV I II III IV
Orientasi Lapangan
Kegiatan Penlitian
Evaluasi Data
Penyusunan Laporan

Keterangan: : Kegiatan yang tidak dilakukan

: Kegiatan yang dilakukan

3.2 Peserta Penelitian


Peserta kegiatan penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara Bandung Jawa Barat ini adalah :
Nama : Fakhrie Novriansyah
Jenis kelamin : Laki - Laki
NPM : 100.701.13.085

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116
Program Studi : Teknik Pertambangan
Instansi : Universitas Islam Bandung (UNISBA)
Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan pusat penelitian, penulis
juga melampirkan :
1. Surat pengantar proposal tugas akhir dari Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung.
3.3 Permohonan Penyediaan Fasilitas
Untuk menunjang terlaksananya kegiatan tugas akhir, penulis mengharapkan
pihak pusat penelitian dapat menyediakan fasilitas berupa :
1. Penyediaan peralatan dan perlengkapan penunjang penelitian
2. Penyediaan alat-alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama kegiatan
tugas akhir berlangsung (bila diperlukan).

IV. PENUTUP
Demikian proposal ini penulis ajukan, besar harapan penulis akan bantuan dan
kerjasama semua pihak di PUSLITBANG TEKMIRA untuk kelancaran pelaksanaan
tugas akhir yang akan penulis laksanakan

V. DAFTAR PUSTAKA
1. Chand, B., Roop, and Meenakshi Goyal, 2005, “Activated Carbon
Adsorpsion”
2. Ehsani, Mohammed Resa, 2006, “Desulfurization of Tabas Coal Using
Chemical Reagents”, Journal of Chemical Engineering Department, Isfahan
University of Technology, Isfahan, I.R.Iran.
3. Elliott, M.A., 1981, “Chemistry of Coal Utilization”, John Wiley & Sons, Inc.
New York.
4. Meyer, R.A, 1977, “Coal Desulfurization, Inc.”, New York and Bassel.
5. Sukandar, Rumidi, 1995, “Batubara Dan Gambut“, Gajah Mada University,
Yogyakarta.
6. Ward, C.R., 1984, “Coal Geology and Coal Technology”, Blackwell Scientific
Publications. Melbourne.
7. Wiranti, S, 2012, “Pembuatan Karbon Aktif dari Bambu dengan Metode
Aktivasi Terkontrol”, Universitas Indonesia, Depok.

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung


Jl. Tamansari No. 1 PO.BOX 1357 Telp. (022) 4203368 – 4264065 (Hunting) Pesawat 128 FAX (022) 4263895
Bandung 40116

Anda mungkin juga menyukai