Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NOMOR : 10.a/SK/DIR/RSUD.BJW/I/2018
TENTANG
Ditetapkan di Bajawa
PadaTanggal 08 Januari 2018
Direktur RSUD Bajawa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bermutu dan
berkualitas, institusi rumah sakit seharusnya membuat sistem mulai
dari proses masuk tenaga kesehatan, karena setiap tenaga kesehatan
yang bekerja di rumah sakit harus melakukan pekerjaan sesuai
dengan standar yang berlaku di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan
UU no.44 / 2009 pasal 13 yang menyatakan bahwa setiap tenaga
kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien.
Salah satu faktor penting dalam keselamatan pasien adalah
kewenangan klinis tenaga kesehatan karena pada hakikatnya
seseorang tidak mungkin menguasai semua bidang. Dalam hal tenaga
kesehatan yang kurang kompeten dalam melakukan tindakan
profesinya karena sebab apapun, belum ada mekanisme yang
mencegah tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan profesinya di
rumah sakit. Pada akhirnya ini meningkatkan resiko terjadinya
kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan pada pasien.
Demi menjaga keselamatan pasien dari kesalahan tenaga
kesehatan lainnya yang kurang kompeten , rumah sakit perlu
mengambil langkah-langkah pengamanan dengan cara pemberian
kewenangan klinis mealui proses kredensial. Proses kredensial
merupakan upaya untuk melindungi, mencegah kejadian yang tidak
diharapkan karena inkompetensi dari tenaga kesehatan lainnya.
Pemilihan proses tindak lanjut dari prose kredensial, diharapkan
dapatkan tenaga-tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas
baik yang bekerja di Unit-unit Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
sesusai dengan keahlian tertentu sesuai kewenangannya, sehingga
akan meningkatkan kualitas tenaga dan mutu pelayanan kepada
pelanggan dengan mengedepankan patien safety. Hal ini akan
berdampak secara langsung ataupu tidak langsung, keselamatan
pasien maupun keselamatan tenaga kesehatannya termasuk di
dalamnya adalah tenaga kesehatan lainnya.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Pedoman kredensial profesi tenaga kesehatan lainnya di
Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa dibuat dengan tujuan umum
untuk melindungi keselamatan pasien melalui mekanisme
kredensial masing-masing profesi di tenaga kesehatan lainnya di
Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pedoman mekanisme kredensial dan re-
kredensial bagi petugas-petugas tenaga kesehatan lainnya di
Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa.
b. Memberikan pedoman bagi tim tenaga kesehatan lainnya
untuk menyusun jenis kewenangan klinis ( klinikal privilege )
bagi setiap tenaga profesi tenaga kesehatan lainnya di RSUD
Bajawa.
c. Memberikan pedoman bagi jajaran manajemen lainnya untuk
melakukan tindakan RSUD Bajawa.
d. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga
kesehatan lainnya di institusi fasilitas pelayanan kesehatan.
C. RUANG LINGKUP
1. Tenaga Psikologi
2. Tenaga Kefarmasian, meliputi : Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian (Asisten Apoteker)
3. Tenaga Gizi
4. Tenaga Keterapian fisik, meliputi : Fisioterapis, Okupasi Terapis,
Terapis Wicara
5. Tenaga Teknik Biomedika, meliputi : Radiografer, Analis
Kesehatan
6. Tenaga Bidan
7. TeknisiTransfusiDarah
8. Refraksionis Optisien
9. Tenaga Penata Anastesi
10. Teknisi Gigi
11. Perawat Gigi
12. Fisikawan Medik.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya adalah proses evaluasi
suatu rumah sakit terhadap seorang tenaga kesehatan lainnya
berdasarkan kualifikasi dan kompetensinya, sehingga tenaga
profesi tersebut layak diberikan penugasan klinis dalam
lingkungan rumah sakit untuk periode tertentu.
2. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) adalah rincian kewenangan
klinis tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan pelayanan
penunjang dalam lingkungan rumah sakit berdasarkan
kompetensi dan kualifikasinya.
3. Surat Penugasan Klinis (Clinical Appointment) adalah surat
penugasan Direktur kepada seorang tenaga kesehatan lainnya
untuk melakukan pelayanan penunjang di rumah sakit
berdasarkan kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
Penugasan klinis ini berlaku selama 3 (tiga) tahun, untuk
kemudian dilakukan proses rekredensial.
4. Rincian kewenangan klinis (RKK) adalah rincian dari
kewenangan-kewenangan klinik untuk melakukan tindakan
kredensial tertentu berdasrkan penugasan yang diberikan oleh
direktur Rumah Sakit.
5. Tenaga Kesehatan Lainnya adalah tenaga kesehatan profesional
non medis dan non keperawatan yang sudah diterima sebagai
pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa, serta memiliki
pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan serta
mempunyai kewenangan untuk melakukan pelayanan penunjang
dalam upaya kesehatan.
6. Dokumen kredensial adalah dokumen yang dikeluarkan oleh
badan resmi untuk menunjukan bukti telah dipenuhinya
persyaratan seperti ijazah, yang dikeluarkan oleh fakultas, surat
tanda registrasi, surat ijin praktek , bukti pendidikan dan
pelatihan yang telah mendapat pengakuan dari organisasi profesi.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan;
2. Undang – Undang nomor 10 tahun 1997 tentang
ketenaganukliran;
3. Undang undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik
kedokteran;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009
tentang Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Rl Nomor 23 tahun 2005 tanggal 13 Juni
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
7. Surat Keputusan Bupati Ngada No.94/KEP/07/2014 tentang
Pembentukan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah Bajawa.
BAB II
TATA LAKSANA KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINYA
A. ALUR KREDENSIAL
Pegawai mengajukan
Permohonan Pemberian
Kewenangan Klinis
kepada Direktur
Penerbitan kewenangan
klinis oleh Direktur
Keterangan :
Tim kredensial yang ada pada tenaga kesehatan lainnya berperan penting dalam
mekanisme kredensial profesi di rumah sakit, karena tugas utama tim adalah menjaga
profesionalisme tenaga kesehatan dan melindungi pasien rumah sakit untuk hal-hal yang
pefession )
profesional development )
kewenangan klinis dengan metode self assesment. Profesi tenga kesehatan mengisi
formulir yang isinya daftar tindakan ataau kompetensi yang akan diuji sesuai
bidang aslinya. Profesi tenaga kesehatan memilih kompetensi yang tertera dalam
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP/SIK
komite nakes.
2. Rumah sakit menugaskan komite nakes lainnya dalam hal ini Tim kredensial ( Tim
adhoc ) untuk menyiapkan kredensial yang merupakan tim yang ditunjuk oleh
RSUD Trikora Salakan. Tim kredensial ( Tim adhoc ) mengkaji dan memberikan
Berdasarkan core kompetensi Profesi tenaga kesehatan lainnya yang terdiri dari :
Direktur Utama rumah sakit menerbitkan surat penugasan klinis kepada pemohon
lainnya dapat saja memeiliki kewenangan klinis yang berbeda di antara satu
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis masa berlakunya atau
dicabut Direktur RSUD Trikora Salakan. Surat penugasan untuk setiap tenaga
kesehatan memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya tiga tahun. Pada
akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melaksanakan re
kredensial terhadap tenaga kesehatan yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih
Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila seorang tenaga kesehatan tersebut
pertimbangan tertentu. Atau bisa jadi kewenangan dicabut karena dapat terjadi
kecelakaan yang diduga karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari komite
medik / nakes lainnya. Namun demikian kewenangan klinis dapat diberikan kembali
setelah yang bersangkutan pulih kembali dan direkomendasikan kembali oleh komite
adalah tanggung jawab tim kredensial tenaga kesehatan yang telah ditugaskan oleh
Pada proses kredensial dilakukan oleh tim kredensial dengan melakukan serangkaian
kegiatan berupa proses permohonan kebutuhan setiap profesi pada tenaga kesehatan.
Tim kredensial tenaga kesehatan melakukan proses kredensial melalui uji tulis dan
wawancara pada waktu tertentu. Pada akhir proses kredensialtim kredensial tenaga
Pada proses re-kredensial dilakukan oleh tim kredensial tenaga kesehatan dengan
melakukan serangkaian kegiatan orientasi tenaga baru, on the job training di unit kerja
melalui proses bimbingan preceptorship dan selanjutnya ada proses evaluasi yang
dilakukan oleh manajerial di unit kerja yang bersangkutan. Hasil evaluasi dapat
dijadikan sebagai data untuk memberikan rekomendasi untuk diterima atau tidak