Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Industri dalam bidang kesehatan mengalami perkembangan yang sangat baik,


pasar farmasi pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 12% serta perkiraan
perkembangan per-tahun sebesar 10%-14% dan jumlah total perusahaan farmasi
pada tahun 2012 berjumlah 82 perusahaan lokal dan 24 perusahaan asing di Pulau
Jawa (Mboi, 2013). Perkembangan industri dalam bidang kesehatan ini ditandai
dengan meningkatnya jumlah variasi dan pilihan, tidak hanya banyaknya jenis obat
saja melainkan juga produsen pembuat obat itu sendiri. Jumlah peningkatan
produsen pembuat obat ini juga dipengaruhi oleh tingkat permintaan, daya beli, dan
usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen atas sebuah obat-
obatan (Kotler, 2009).

Pemenuhan kebutuhan konsumen yang dilakukan perusahaan adalah sebuah


upaya untuk memenuhi permintaan konsumen (Kotler, 2009). Perusahaan
melakukan upaya untuk memenuhi permintaan konsumen salah satunya adalah
pemenuhan jumlah dan ketersediaan produk, upaya pemenuhan jumlah dan
ketersediaan produk dipengaruhi kemampuan mesin produksi memproduksi
produk. Kemampuan mesin untuk melakukan kegiatan produksi inilah yang
membuat dibutuhkannya perawatan terhadap mesin.

Perawatan terhadap mesin harus melibatkan seluruh pekerja dalam


pengoperasian mesin, supaya mereka bisa secara berkesinambungan dapat
melakukan perawatan terhadap mesin tersebut yang menghasilkan keuntungan bagi
kinerja mesin dalam kegiatan produksi perusahaan (Nakajima, 1984). Total
Productive Maintenance memusatkan perhatian kepada pengembangan
kemampuan dalam mencari kemungkinan masalah sebelum menjadi sebuah
kerusakan.

1
2

Penelitian ini akan berfokus pada pengamatan perawatan mesin cetak obat tablet
yang dimana melibatkan tenaga kerja dan sumber daya di PT Combiphar, yang
merupakan sebuah perusahaan manufaktur obat. Kegiatan produksi berlangsung secara
semi-automatis (menggunakan mesin dan bantuan operator). Pabrik produksi PT
Combiphar memproduksi sediaan solid seperti tablet, serbuk, kapsul, drysyrup,
kemudian sediaan semisolid termasuk cream, ointment suppositoria, serta sediaan
liquid yaitu sirup. Objek penelitian yang diamati adalah mesin cetak obat tablet. Mesin
cetak obat tablet ini terdiri dari dua jenis mesin, yaitu merk manesty untuk tipe mesin
B3B serta B3BB dan merk jenn Chiang untuk tipe mesin JCMCO 1 serta JCMCO 2.

Mesin cetak obat tablet pada divisi solid production PT Combiphar apabila
dilakukan running secara terus menerus maka terdapat fenomena yang harus di
perhatikan, jika tidak dilakukannya perawatan mesin yang dimana melibatkan tenaga
kerja supaya menimbulkan kesinambungan yang baik pada kegiatan produksi obat
tablet maka akan terjadi kerusakan (breakdown losses) yang masuk pada faktor
downtime pada PT Combiphar di kelompokan menjadi production breakdown (1%-
10%) yaitu pemberhentian yang direncanakan untuk perbaikan dan faktor penunjang
produksi. Fenomena tersebut berkaitan dengan kerusakan bagian-bagian pada mesin
yang akan mengganggu kegiatan kerja. Hasil pengamatan lain adalah ditemukannya
fenomena tentang keborosan yaitu planned dimana dalam PT Combiphar di
kelompokan waktu total planned stoppage (30%-70%) seperti persiapan awal mesin,
cleaning, dokumentasi, dan istirahat, planned juga downtime ini merupakan keborosan
yang menghentikan kinerja mesin yang mengurangi ketersedian waktu kerja mesin
(availability).

Fenomena tersebut perlu kiranya perusahaan untuk melakukan perawatan secara


berkala, terutama agar meningkatkan performa kinerja mesin cetak obat tablet. Metode
TPM memberikan penawaran penanganan fenomna hasil pengamatan yang dapat
digunakan yaitu dengan menggunakan pendekatan Metode Overall Equipment
Effectiveness. Perusahaan menginginkan untuk memiliki capaian minimal yang
didapatkan adalah meningkatkan atau menyetarakan dengan batas standar angka untuk
3

ketersediaan mesin yang baik. Fenomena hasil pengamatan ini menyebabkan angka
peforma atau ketersediaan mesin saat ini mayoritas berada pada range angka 20%-
30%, yang dimana perusahaan memiliki batas angka yang adalah 60%. Penelitian ini
akan berfokus pada penanganan fenomena nilai performa mesin dengan judul
penelitian “Penerapan Metode Overall Equipment Effectiveness pada mesin cetak obat
tablet di bagian divisi solid production PT Combiphar”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Teori total productive maintenance memiliki beberapa faktor urama yang harus
diperhatikan dimana terdiri dari empat bagian, yang merupakan menjadi sebuah
variabel pendukung untuk menghitung Overall Equipment Effectiveness pada
pembuatan penelitian pada mesin cetak obat tablet yaitu manesty untuk tipe mesin B3B
serta B3BB dan jenn Chiang untuk tipe mesin JCMCO 1 serta JCMCO 2.
Pertama adalah nilai operation time, faktor yang mempengatuhi nilai operation
time merupakan keborosan yang menghentikan kinerja mesin serta mengurangi
ketersedian waktu kerja mesin (loading time) yang pada penelitian ini masuk kedalam
waktu pemberhentian planned dimana dalam PT Combiphar di kelompokan waktu
total planned stoppage contoh kegiatannya seperti istirahat dan downtime (breakdown
losses) yang dalam PT Combiphar dikelompokan menjadi production breakdown yaitu
pemberhentian yang direncanakan untuk perbaikan dan faktor penunjang produksi.
Kedua nilai operation rate, faktor yang mempengaruhi adalah nilai kecepatan produksi
(speed operation rate) juga kecepatan produksi aktual (net operation time) yang
didapat menggunakan data kecepatan produksi mesin ideal (ideal cycle time) dan
kecepatan produksi aktual (actual cycle time). Ketiga nilai quality rate, faktor yang
mempengaruhi adalah keborosan karena penyetelan (startup), pengerjaan (process),
percobaan (trial). Beberapa faktor yang disebutkan ini merupakan sebuah batasan
pengamatan, yang masukan kedalam keborosan yang menurunkan peforma mesin
cetak obat tablet dalam melaksanakan kegiatan produksi.
Hasil kegiatan yang dilakukan selama penelitian masih dirasakan diperlukan
adanya perbaikan atau evaluasi untuk menjadi usulan perbaikan kinerja mesin.
4

Pertanyaan pada penelitian ini adalah “Bagaimana menetapkan nilai Overall


Equipment Effectiveness pada mesin cetak obat tablet yaitu merk manesty untuk tipe
mesin B3B serta B3BB dan merk jenn Chiang untuk tipe mesin JCMCO 1 serta
JCMCO 2?”. Berkenaan dengan pertanyaan tersebut maka penelitian dikembangkan
menjadi beberapa pertanyaan sebagai penjabaran, yaitu:
1. Bagaimana menentukan nilai Overall Equipment Effectiveness pada mesin cetak
obat tablet di PT Combiphar bagian solid production?
2. Bagaimana memberikan usulan langkah perbaikan untuk meningkatkan nilai
Overall Equipment Effectiveness pada mesin cetak obat tablet di PT Combiphar
bagian solid production?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan fenomena yang berhasil di dapatkan pada kegiatan penelitian
terhadap mesin cetak obat tablet di PT Combiphar bagian solid production sebagai
objek penelitian, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan nilai Overall Equipment Effectiveness saat ini pada mesin cetak obat
tablet di PT Combiphar bagian solid production.
2. Merancang usulan perbaikan untuk mendapatkan nilai OEE yang lebih baik,
menggunakan metode Total Productive Maintenance (TPM).

1.4 RUANG LINGKUP PENELITIAN


Batasan yang diberikan pada penelitian tentang efisiensi mesin yang dipengaruhi
keborosan pada mesin cetak obat tablet PT Combiphar pada periode produksi bulan
Januari – Maret tahun 2017, adalah:
a. Pengamatan dilakukan pada bagian solid production PT Combiphar.
b. Tidak adanya penambahan dan penggantian karyawan yang telah ada dipabrik.
c. Penggunaan acuan mesin cetak obat tablet pada PT Combiphar.
d. Menggunakan jumlah barang dalam satuan dan waktu yang berlaku (piece dan
menit).
5

e. Masa periode produksi adalah perbulan (30 hari kerja), dimana waktu yang diamati
periode produksi pada bulan Januari – Maret tahun 2017.
f. Mesin yang di ukur, yaitu Manesty untuk kode mesin B3B serta B3BB dan Jenn
Chiang untuk kode mesin JCMCO 1 serta JCMCO 2.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Terdapat beberapa manfaat penelitian yang didapatkan dari penelitian ini, di
antaranya:
1. Manfaat penelitian terhadap teori dari metode Overall Equipment Effectiveness.
Menerapkan metode Overall Equipment Effectiveness pada mesin cetak obat tablet
di bagian solid production PT Combiphar, dan dapat menganalisis kinerja mesin
yang diamati menggunakan teori Nakajima apakah sudah mendapatkan nilai yang
baik atau kurang baik.

2. Manfaat penelitian terhadap praktisi.


Kegiatan penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat yaitu sebuah upaya
untuk mengukur nilai kinerja mesin (Overall Equipment Effectiveness) pada mesin
cetak obat tablet di bagian solid production PT Combiphar yang sudah
distandarisasi. Hasil pengukuran juga bisa berupa usulan perbaikan yang bisa
diterapkan pada perusahaan, untuk meningkatkan kinerja mesin yang bersangkutan.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan ini merupakan alat bantu untuk mempermudah penulisan
dan pengerjaan skripsi, maka terdapat beberapa bagian bab yang berada di dalamnya.
Adalah:

Bab I Studi Pendahuluan


Bab ini berisikan tentang penjelasan mengenai masalah dan pentingnya masalah yang
akan diselesaikan dalam penelitian. Pembahasan bab ini juga berisikan tentang
penjelasan mengenai metode Total Productive Maintenance (TPM) serta Overall
Equipment Effectiveness (OEE), manfaat penerapan metode TPM juga OEE, tujuan
dan manfaat penelitian, serta batasan-batasan penelitian.
6

Bab II Studi Pustaka


Bab ini berisikan tentang teori dan penjelasan yang di dalamnya terdapat penjabaran
definisi dari pakar ahli, serta rumus-rumus untuk membantu mengolah data. Fungsi
dari bab ini juga sebagai sara penunjang dan menjadi pedoman dalam pengerjaan
skripsi. Hal ini yang membuat informasi yang didapatkan tentang metode Total
Productive Maintenance (TPM) dan Overall Equipment Effectiveness menjadi lebih
tepercaya. Teori lain yang digunakan adalah Statistika, dimana metode yang dilakukan
adalah penerapan uji hipotesis dalam pengujian hasil analisis data secara matematis
yang telah dilakukan. Hasil pengujian hipotesis kemudian dilakukan simulasi dengan
model menggunakan aplikasi simulasi sistem, untuk membuktikan hipotesis itu benar
atau tidak bisa diterima sebagai kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

Bab III Pengujian Model

Bab ini merupakan penjelasan dan pemberian informasi bagaimana cara dalam
pelaksanaan penelitian serta pengumpulan data primer dan sekunder. Pelaksanaan
penelitian dilakukan dengan pembuatan kerangka model penelitian, terdapat variabel
yang digunakan dalam penelitian untuk lebih memudahkan pelaksanaan. Kegiatan
penelitian ini juga terdapat variabel bebas dan terikat, di dalamnya terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhi serta macam data apa yang dipakai serta cara
pengambilannya. Pertama data yang digunakan adalah data primer yaitu waktu tingkat
operasi, tingkat kemampuan operasi, serta tingkat hasil produk yang dihasilkan dari
observasi dan wawancara kepada operator. Kedua data yang digunakan adalah data
sekunder yaitu profile perusahaan, struktur organisasi, dan keterangan mengenai mesin
cetak obat tablet serta produk yang diberikan oleh PT Combiphar. Pengolahan data
primer menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness, yang menghasilkan
sebuah analisis kinerja mesin cetak obat di PT Combiphar. Informasi itu berbentuk
tabel, peta kendali, pengujian model, dan contoh perhitungan mengenai hasil
pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan.
7

Bab IV Analisis

Bab ini berisikan mengenai hasil analisis yang didapatkan berdasarkan pengolahan data
yang telah dilakukan di Bab III pengujian statistika metode uji hipotesis dan
menggunakan model simulasi, sehingga di perbaiki menjadi lebih baik dengan
mengurangi nilai dari faktor yang mempengaruhi berkurangnya nilai OEE mesin cetak
obat tablet di PT Combiphar (hipotesis).

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat menjawab pertanyaan penelitian yang
dilakukan, serta menggambarkan penelitian yang dilakukan di mana hasil akhir yang
memiliki kesamaan dengan tujuan penelitian. Saran merupakan faktor faktor apa saja
yang perlu diperhatikan apabila usulan penelitian diterapkan oleh perusahaan selama
pelaksanaan disebut dengan saran.

Anda mungkin juga menyukai