Skripsi Bebas Plagscan
Skripsi Bebas Plagscan
ASTUTI
172120021
SKRIPSI
Program Studi Diploma IV Kebidanan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan Insan
ASTUTI
172120021
JOMBANG
2018
i
ii
iii
PERSETUJUAN SKRIPSI
iv
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 172120021
Mojoagung Jombang)
Telah dipertahankan didepan Dewan penguji dan diterima sebagai salah satu
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul
:”Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Makanan
Sehat Bagi Balita Di Tk Bangkit Mojoagung Jombang”.
Peneliti menyadari bahwa sejak dari persiapan hingga penyusunan
Skripsi ini, terdapat berbagai kesulitan dan kendala yang ditemui, namun berkat
bantuan dari berbagai sumber sehingga penulis memperoleh kemudahan dan dapat
menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis dengan segala
kerendahan dan keikhlasan hati ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
vi
8. Ucapan teristimewa penulis persembahkan kepada Ayahanda dan Ibunda
Tercinta yang telah memberikan kasih sayang, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah di STIKES ICMe Program Studi Diploma IV Bidan
Pendidik.
Akhir kata semoga Skripsi Penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas jasa yang diberikan kepada
penulis, semoga mendapat rahmat dan pahala dari Allah SWT.
Peneliti
vii
ABSTRACT
BY: ASTUTI
Healthy food is one type of balanced diet, so that all the nutritional
needs for the body are met. In terms of healthy food choices for toddlers should
consider the aspects of food safety and hygiene. Unhealthy food is harmful to health.
The purpose of this study was to determine the effect of healthy food counseling for
toddlers on the level of knowledge of toddler mothers in Bangkit Mojoagung
kindergarten.
This type of research was pre-experimental with the design of one group
pretest posttest design. The population of this study was all mothers of toddlers in Bangkit
Mojoagung Kindergarten, Jombang, totaling 39 mothers. The sample of this study were 24
mothers of children under five with the Proportional Rendom Sampling technique. Independent
variables are counseling of healthy food for toddlers and the dependent variable is the
knowledge of mothers of toddlers about healthy food for toddlers. The research instrument uses
a questionnaire. Data processing uses editing, coding, scaling, tabulating with spearman Rank
data analysis.
The results showed that before health food counseling was carried out, most
respondents had less knowledge of 12 respondents (50%). While after conducting healthy food
counseling, most of the respondents had good knowledge of 15 respondents (62.5%). Spearman
rank statistical test shows that r value = 0.008 <α (0.05) so that H1 is accepted.
viii
ABSTRAK
OLEH : ASTUTI
Makanan sehat merupakan salah satu jenis makanan yang seimbang, sehingga seluruh
kebutuhan gizi bagi tubuh terpenuhi. Dalam hal pemilihan makanan sehat untuk anak balita
harus memperhatikan segi keamanan dan kebersihan makanan. Makanan tidak sehat berbahaya
terhadap kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan makanan
sehat bagi balita terhadap tingkat pengetahuan ibu balita di TK Bangkit Mojoagung.
Jenis penelitian ini adalah pra eksperimental dengan rancangan one group pretest
posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu balita Di TK Bangkit Mojoagung
Kabupaten Jombang yang berjumlah 39 ibu balita. Sampel penelitian ini sejumlah 24 ibu balita
dengan tehnik sampling Proportional Rendom Sampling. Variable independent adalah
penyuluhan makanan sehat bagi balita dan variable dependent adalah Pengetahuan Ibu Balita
Tentang Makanan Sehat Balita. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan
data menggunakan editing, coding, scring, tabulating dengan analisa data spearman Rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan makanan sehat
sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang sejumlah 12 responden (50%).
Sedangkan setelah dilakukan penyuluhan makanan sehat sebagian besar responden memiliki
pengetahuan baik sejumlah 15 responden (62,5%). Uji statistik Spearman rank menunjukan
bahwa r value = 0,008 < α (0,05) sehingga H1 diterima.
Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh penyuluhan makanan sehat bagi balita
terhadap tingkat pengetahuan ibu balita di TK Bangkit Mojoagung, untuk pengetahuan secara
statistik signifikan. Saran bagi responden Di harapkan bagi ibu balita dengan penelitian ini
dapat dijadikan sumber informasi makanan sehat bagi balita
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR
LAMPIRAN ........................................................................................... 82
xi
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel Hal
Tabel
2.5 Manfaat dan sumber-sumber gizi penting dalam menyusun 31
menu makanan balita
4.2 Definisi Operasional pengaruh penyuluhan terhadap tingkat 54
pengetahuan ibu balita tentang makanan sehat bagi balita
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
DAFTAR LAMBANG
H1 : Berhubungan
N : Jumlah Populasi
n : Jumlah Sampel
% : Persentase
DAFTAR SINGKATAN
dL : Deciliter
PO : Prinsipal Only
PT : Perguruan Tinggi
RI : Republik Indonesia
xiv
SD : Sekolah Dasar
ul : Unordered list
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
dapat menyebabkan kematian, terutama pada kelompok resiko tinggi bayi dan
balita. Gizi kurang pada balita tidak terjadi secara tiba – tiba, tetapi diawali dengan
keterbatasan kenaikan berat badan yang tidak cukup. Perubahan berat badan balita
dari waktu kewaktu merupakan petunjuk awal perubahan status gizi balita. Dalam
periode 6 bulan, bayi yang berat badannya tidak naik dua kali berisiko mengalami
gizi kurang 12,6 kali di bandingkan pada balita yang berat badannya naik terus
(Depkes, 2006). Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak
secara fisik. Rentang usia anak balita dimulai dari usia 1 sampai 5 tahun, periode
usia ini juga sebagai usia prasekolah. (Wirakusuma, 2012). Zat-zat gizi dibutuhkan
kemampuan kerja dan kesehatan secara umum setinggi mungkin. Maka dari itu
berdasarkan indeks BB/U, Indonesia 2017 sebanyak 3,8 balita mempunyai status
gizi buruk dan 14,0% balita mempunyai status balita kurang. Peresentase
1
2
sebesar 14,8%. (Dinkes RI, 2017) Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini seksi gizi
Dinkes kesehatan Jawa Timur. menunjukan bahwa masalah gizi buruk terus
mengalami penurunan, dengan rata-rata angka nasional tahun 2015 sebesar 3,7%,
maka angka di Jawa Timur termasuk jauh lebih baik sebesar 1,8%. (Depkes jawa
Timur 2015). Dinkes Kabupaten Jombang 2016 menurut prevalensi gizi kurang
target 3.4% realisasi 4,2% capaian 80,9% menurut prevalensi gizi buruk target
0,35% realisai 0,6% capaian 58,3%. (Dinkes Kab Jombang 2016). dari jurnal
penelitian yang dilakukan oleh Ikti Sri Wahyuni, dkk (2009) di wilayah Kecamatan
tanggal 29 Maret 2018 didapatkan dari hasil wawancara dari 8 orang ibu balita
yang menjawab tentang jajan sehat yang benar berjumlah 1 orang (12,5%), yang
menjawab jajan sehat ragu-ragu berjumlah 2 orang (25%), dan yang menjawab
kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia dini tergantung pada
asupan zat gizi yang diterima. Semakin rendah asupan zat gizi yang diterima,
semakin rendah pula status gizi dan kesehatan anak. Pertumbuhan dan kecerdasan
anak dipengaruhi gizi kurang atau buruk saat masa bayi dan umur anak kurang dari
5 tahun (Depkes RI, 2002). Salah satu penyebab masalah gizi pada balita
rendahnya atau kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan ibu. Usia balita
3
merupakan usia pra sekolah dimana seorang anak akan mengalami tumbuh
kembang dan aktivitas yang sangat pesat dibandingkan dengan ketika masih bayi,
kebutuhan zat gizi akan meningkat. Seorang ibu yang telah menanamkan
kebiasaan makan dengan gizi yang baik pada usia dini tentunya sangat muda
diperhatikan.
kesehatan pada usia remaja dan dewasa (Arisman, 2010). Dampak lain dari balita
yang mengalami kurang gizi yaitu dapat menimbulkan kelainan-kelainan fisik dan
mental. Kelaina-kelainan yang terjadi pada bayi dan anak-anak biasanya sulit atau
(Suhardjo, 2010).
merupakan salah satu usaha yang sangat penting. Melalui usaha ini diharapkan
orang (terutama ibu balita) dapat memahami pentingnya makanan dan gizi,
sehingga terbentuk sikap dan perubahan perilaku ke arah pola makan yang lebih
Dari hasil uraian latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Makanan Sehat Bagi Balita Terhadap Tingkat
Balita ?
Bangkit Mojoagung
Bangkit Mojoagung
kajian ilmu kesehatan khususnya ilmu kebidanan terkait dengan Gizi Balita.
5
1. Bagi Responden
pengetahuan terkait masalah gizi balita sehingga dimasa yang akan datang
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi
Instansi lain sebagai tambahan informasi terkait pengetahuan ibu tentang gizi
balita.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah studi kepustakaan dan
Balita
Dari penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai penambahan refrensi untuk
Balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih paham tujuan hidup sehat.
Metode ini dapat digunakan untuk membina perilaku baru atau merubah
prilaku seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan. Dapat
mencakup :
6
7
masyarakat yang sifatnya umum atau publik. Tidak ada perbedaan golongan
Sehingga dapat merubah perilaku sasaran lebih baik terhadap kesehatan. Adapun
yang tampak seperti booklet, leaflet, flyor (selebaran), flip chart (lembar
balik), rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang
pengetahuan merupakan hasil dari tahu atau hal yang diketahui oleh orang
ataupun responden terkait dengan sehat dan sakit tahu kesehatan misal: tentang
1. Tahu (Know)
tingkat ini recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Jadi aplikasi diartikan
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
rumusan ada.
6. Evaluasi (evaluation)
suatu materi atau objek berdasarkan pada suatu kriteria yang sudah
ditentukan sebelumnya.
10
1. Usia
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin yaitu cara untuk membedakan antara pria dan wanita
3. Tingkat Pendidikan
mempengaruhi diri dan lingkungannya. Oleh sebab itu ada perbedaan antara
ataupun berinteraksi.
4. Intelegensi
menggikuti dalam proses konseling, lebih cepat dan tepat dalam pembuatan
keputusan.
11
6. Sosial Budaya
7. Informasi
1. Angket / Questionaire
Alat ukur ini digunakan jika responden berjumlah banyak dan dapat membaca
dengan baik.
2. Observasi (pengamatan)
responden untuk melihat masalah yang akan diteliti. Adapun alat yang dapat
3. Wawancara
4. Tes
5. Dokumentasi
data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut dapat berupa
berikut :
1. Baik : 76%-100%
2. Cukup : 56%-75%
P = 𝑆𝑆 ×100%
𝑆𝑆
Keterangan:
P : Prosentase
Ibu merupakan guru pertama bagi seorang anak, oleh sebab itu ibu sangat
sehat
sayang
anak
d. Ibu dan Ayah harus memiliki kesatuan sikap dan pandangan dalam
mendidik
menguntungkan
a. Sebagai warga masyarakat yang baik dan sadar akan hak – hak dan
kewajiban
15
Konsep diri yaitu apa yang anda pikirkan berkenaan dengan diri anda, lalu
masyarakat
Usia reproduksi di mulai antara usia <20 tahun, 21-35 tahun dan >35 tahun.
Masa ini masa yang paling penting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33
tahun, Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna
untuk memungkinkan kehamilan, pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450
kali dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biar pun pada usia 40 tahun
keatas perempuan masi dapat di hamilkan, fertilitas menurun cepat sesudah usia
Menurut Muaris (2006) balita merupakan anak yang masih dibawah lima
tahun telah menginjak usia di atas satu tahun. Menurut Sutomo, B. dan
Anggraeni. DY, (2010), balita merupakan istilah umum untuk anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Pada usia batita, perkembangana
16
berbicara anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan
Krakteristik balita terbagi dua kategori yaitu anak usia 1-3 tahun yaitu
konsumen pasif, karena anak menerima makanan dari apa yang disediakan
ibunnya. Laju pertumbuhan batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga
diperukan jumlah makanan lebih besar. Namun pada masa anak prasekolah akan
mengalami penurunan berat badan anak dikarenakan dari aktivitas yang mulai
Menurut ahli gizi, makanan sehat adalah makanan bergizi terdapat pada
makanan pokok, sayur, lauk, dan buah. Makanan pokok merupakan makanan
yang mengandung banyak karbohidrat atau tepung seperti nasi, singkong, sagu,
dan jagung. Karbohidrat merupakan zat yang sangat dibutuhkan tubuh sebagai
sumber energy. Makanan sehat adalah dengan meramu berbagai jenis makanan
17
yang seimbang, sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi tubuh dan
gizi seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia. TGS dirancang
untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang
tepat sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja,
dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui,
Usia 1-5 tahun merupakan tahap yang diperlukan dalam tumbuh kembang
anak. Masa ini merupakan pertumbuhan dasar anak, selain itu juga terjadi
secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan, sedangkan yang dimaksud
harus mencukupi gizi balita. Gizi seimbang yaitu zat gizi yang dibutuhkan
Dengan gizi seimbang balita akan optimal dan daya tahan tubuhnya akan baik
sehingga tidak mudah sakit. (Ayu Bulan Febry K D, S.KM, dkk. 2013)
balita dengan mutu yang baik yang sesuai dengan jumlah kebutuhan anak.
Tabel 2.5 Manfaat makanan bergizi yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun
Karbohidrat Menyediakan energi yang bisa langsung Beras, roti, kentang, umbi -
kering, jagung
Vitamin B 1. Meningkatkan selera makan dan kerja Hati, daging, susu, telur,
semangat
Vitamin D 6. Membantu tubuh menyerap kalsium dan Susu dan produk olahannya,
fosfot untuk pertumbuhaan tulang dan gigi minyak ikan tuna, salamon,
Vitamin E 1. Sebagai antioksidan yang melindungi sel dari Tauge, sayur-sayuran, buah-
Vitamin K 1. Penting untuk proses pembekuan darah Sayuran hijau tua seperti
kacangan
macamnya 2. Menjaga reaksi otot dan respon syaraf lebih kacang kedelai keju
Kalsium cepat
hijau, beras
kacangan
tubuh
Seng 1. Menghindari cacat mental dan anemia Bahan makanan laut seperti
ikan, udang.
zat gizi, juga harus memperhatikan variasi menu makanan 7 hari atau 10 hari
agar anak tidak bosan. Dalam menyusun menu sarapan perlu diperhatikan
antara lain:
gula darah. Glukosa darah adalah satu-satunya penyalur energi bagi otak
untuk bekerja optimal. Bila glukosa darah anak rendah, terutama bila
konsentrasi belajar atau daya ingat, tubuh melemah, pusing dan gemetar.
seperti protein, lemak, vitamin, dan menirel. Ketersediaan zat gizi ini
prestasi belajar
2) Tubuh lemah dan lesu karena tidak ada masukan energi dari makanan
ke dalam tubuh
4) Sering pingsan
6) Sering mengemil
aroma, besar porsi. Idealnya pemberiaan makanan balita yaitu tiga kali
1. Menu sarapan
atau roti bakar ditambah susu/jus buah. Yang utama kalorinya telah
sayur dan buah, tidak harus ada buah. Perhatikan untuk penyajiannya,
kalorinnya tapi zat gizi lain seperti protein, mineral dan vitamin.
pertumbuhan gigi)
disediakan. Hal ini bias terjadi karena menu yang monoton kurang
variasi baik dari bahan makanan atau cara mengolah bahan makanan.
Disisi lain dari factor ini yang sering terjadi pada anak makan snack
atau camilan padat kalori menjelang jam makan, minum susu terlalu
banyak.
kemampuannya
25
porsinya
akan memperkenalkan sayur dan ikan pada satu kali makan, maka
makanan utama.
26
sehingga membosankan
mulut yang dibuat dari timun, tomat dan telur atau bahan lainnya
h) Jangan memaksakan makan pada saat anak tidak mau makan pada
dipaksakan harus makan pada saat itu juga, namun dekati anak beri
anak.
Sebaliknya
belajar tata tertib atau sopan santun dimeja makan. Anak mudah
28
itu orang tua harus memberikan contoh yang baik terutama dalam
tertentu.
umumnya anak yang cukup gizinya tidak mudah sakit, tidak pucat
Jenis pangan jajanan anak sekolah dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Makanan utama/sepinggan
ayam, nasi goreng, gado-gado, soto, lontong isi sayuran atau daging, dan lain-
lain.
2. Camilan/snack
utama. Camilan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu camilan basah dan camilan
kering. Camilan basah contohnya: gorengan, nugget pisang, lemper, kue lapis,
4. 1 butir telur
6. vanili secukupnya
9. 100 cc air
Pelapis:
Maizena, larutkan dengan air + tepung terigu + tepung roti secukupnya Cara
Membuat
Nugget pisang ini bisa juga disajikan dengan susu kental manis atau
3. Minuman
disajikan dalam gelas dan minuman yang disajikan dalam kemasan. Contoh
minuman yang disajikan dalam gelas antara lain: air putih, es teh manis, es
jeruk dan berbagai macam minuman campur (es cendol, es campur, es buah,
4. Jajanan Buah
Buah yang biasa menjadi jajanan anak sekolah yaitu buah yang masih
utuh atau buah yang sudah dikupas dan dipotong. Buah utuh contonya: buah
31
Berikut beberapa tips memilih PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi
sesuai:
Pangan yang aman yaitu pangan yang tidak tercampur dengan bahaya
biologis, kimia dan benda lain. Kenali atau pilih pangan yang bersih, yang
telah dimasak, sebaiknya membeli pangan di tempat penjual yang sehat dan
sebelum membeli, komposisi dan informasi nilai gizi (bila ada). Bila pangan
dalam kemasan dan berlabel, pilih yang memiliki nomor pendaftaran (P-
IRT/MD/ML). Jika, pangan tidak berlabel (seperti lemper, lontong, donat, dll)
Anak yang memiliki pola makan tidak sehat akan kekurangan berbagai
maupun jangka panjang. Makan tidak sehat memiliki resiko yang lebih tinggi
1. Obesitas
Hal ini terjadi akibat mengkonsumsi banyak kalori dan tinggi lemak dan
siap saji.
Anak dengan pola makan tidak sehat lebih mudah terserang gangguan
membuat mereka lebih sering membutuhkan konseling. Nutrisi yang buruk juga
3. Pendidikan
Anak dengan pola makan tidak sehat lebih sering ikut pelajaran di sekolah dan
sering tidak naik kelas. Seorang anak yang tidak memperoleh cukup vitamin,
mineral, dan berbagai nutrisi penting lainnya; maka hal ini dapat membuat anak
perkembangan.
BAB III
salah satu abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh
sebab itu konsep tidak dapat langsung diukur dan diamati secara langsung
berikut :
Faktor-faktor yang
mempengarauhi penyuluhan:
1. Keadaan pribadi sasaran
2. Keadaan lingkungan fisik Penyuluhan makanan sehat
3. Keadaan social dan
budaya
4. Aktivitas kelembagaan
dan penunjang penyuluhan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
a. Internal Baik : 76-100%
1. Umur Pengetahuan ibu
2. Pendidikan balita Cukup : 56-75%
3. Pekerjaan tentan
b. Eksternal g makanan sehat
Kurang : < 55%
1. Lingkungan
2. Ekonomi
3. Keluarga
Gambar 3.1 Kerangka konseptual pengaruh penyuluhan makanan sehat bagi balita terhadap
Keterangan :
35
36
dapat lebih memahami tujuan hidup sehat. Adapun faktor yang mempengaruhi
pengetahuan faktor internal dan eksternal. Setelah dilakukan penyuluhan terhadap ibu
balita tentang makanan sehat bagi balita kemudian akan dilakukan pengukuran tingkat
pengetahuan ibu balita Baik : 76-100%, Cukup : 56-75%, Kurang : < 55%
3.2 Hipotesis
H1: Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu balita tentang
Ho: Tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu balita tentang
METODE PENELITIAN
Notoatmodjo (2010). Penyusunan penelitian ini dimulai dari rancangan peneliti, waktu
dan tempat penelitian, populasi sampel dan sampling, kerangka kerja, indentifikasi
variabel, definisi operasional variabel, pengumpulan dan analisa data, dan etika
penelitian.
yang digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan
Dalam penelitian ini menggunakan pra eksperimental dengan tipe one group
diobservasi terlebih dahulu, kemudian dilakukan diulang lagi. (Nursalam, 2016). Jenis
penelitian ini digunakana untuk mengetahui pengaruh penyuluhan makanan sehat bagi
K O I O1
37
38
Keterangan:
K : Subjek
I : Intervensi
O1 : Observasi pengetahuan ibu balita tentang makanan sehat bagi balita sesuadah
dilakukan penyuluhan
Dimulai dari penyusunan proposal penelitian sampai dengan skripsi bulan Maret
2. Tempat Penelitian
Di TK Bangkit Mojoagung
1. Populasi
obyek yang diteliti. Populasi harus sesuai dengan yang telah ditetapkan (Nursalam,
2. Sampel
Sampel yaitu populasi yang diteliti atau sebagian dari populasi yang
memenuhi syarat untuk diteliti (Hidayat, 2012). Yang dijadikan sampel adalah
39
beberapa dari ibu balita berjumlah 35 ibu balita. Untuk mendapatkan jumlah sampel
n = N
1 + N (d2)
n = 39
1 + 39 (0,0025)
n = 39
1 + 0,0975
n = 35,5353075171 = 35
Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar populasi
39
Kelas B = 26 x35 = 24
39
Adapun kriteria sampel yang meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi
dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan
40
Hidayat (2010). Kriteria inklusi dan kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi adalah ciri dari populasi yang dapat diambil sebagai sampel
2. Kriteria ekslusi adalah ciri dari populasi yang tidak dapat dijadikan sebagai
3. Sampling
sampling yaitu cara agar memperoleh sampel, agar memperoleh sampel yang benar-
dengan metode penarikan dari sebuah populasi dimana anggota populasi berrhak
Penyusunan proposal
Populasi
Semua ibu balita di Tk Bangkit Mojoagung sejumlah 39 orang
Sampling
Proporsional Rendom Sampling
sampel
Semua ibu balita yang hadir di Tk Bangkit Mojoagung sejumlah 35 orang
Pengumpulan Data
kuesioner
Pengolahan
Editing, coding, scoring, Tabulating
Analisa Data
Uji Spearman Rank
Kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka kerja pengaruh penyuluhan makanan sehat bagi balita terhadap tingkat
pengetahuan ibu.
42
Variabel yaitu sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
(Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu pengetahuan ibu
atau tentang apa yang di ukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjoe, 2010).
operasional dari penelitian ini akan di jelaskan secara rinci pada table 4.1
43
Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: SAP,
4.8.2 Instrumen
dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik sehingga lebih mudah di olah (Dr Saryono, 2013). Menggunkan instrumen
(2006).
item dengan skor total variabel. Jumlah soal dalam penelitian ini berjumlah 15
soal dengan jumlah responden 10, maka r tabel = 0,514 Setelah dilakukan uji
validitas r dihitung lebih besar dari r tabel, sehingga kuesioner dinyatakan valid.
kuesioner dikatakan realibel bila nilai Cronboach Alpa > 0,6 pada penelitian
mengajukan judul.
Mojoagung.
Mojoagung.
penelitian.
consent.
1. Editing
2. Coding
mempermudah melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel
Hidayat (2012).
1. Data umum
a. Kode responden
Anak ke 1 1
Anak ke 2 2
Anak ke 3 3
Anak ke >4 4
b. Jenis kelamin
Laki - laki 1
Perempuan 2
c. Umur anak
5 tahun 1
4 tahun 2
3 :3
47
SD 1
SMP 2
SMA 3
PT 4
IRT 1
PNS 2
Swasta 3
Pedagang 4
Lain-lain 5
2. Data khusus
Baik 1
Cukup 2
Kurang 3
48
3. Scoring
Pertanyaan positif
Benar 1
Salah 0
Pertanyaan negatif
Benar 0
Salah 1
4. Tabulating
1. Analisa Univariat
P = 𝑆𝑆 ×100%
𝑆𝑆
Keterangan:
P : Prosentase
Baik : (76%-100%)
Cukup : (56%-75%)
2. Analisa bivariat
Bangkit Mojoagung.
manusia, jadi nantinya penelitian ini akan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan
manusia dengan cara memandang aspek; prinsip manfaat, keadilan, dan menghormati
(Arikunto, 2008).
responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak – hak
responden. Infomed consen berisi tentang identitas peneliti, tujuan penelitian, tata
penelitian.
3. Kerahasiaan (Confidentially)
hanya peneliti yang mengetahuinya, serta hanya kelompok data tertentu yang akan
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan sebagai
lain gambaran umum TK Bangkit Mojoagung, data umum dan data khusus. Data umum
menampilkan anak keberapa, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan aktivitas
responden serta data khusus akan menampilkan data tentang pretest dan posttest
“Pengaruh penyuluhan makanan sehat bagi balita terhadap tingkat pengetahuan ibu
balita dalam membuat makanan sehat di Tk Bangkit Mojoagung, Desa Tejo Kecamatan
52
53
Anak ke 1 9 37,5
Anak ke 2 10 41,7
Anak ke 3 3 12,5
Jumlah 24 100,0
Jenis Frekuensi
Perempuan 10 41,7
Laki-laki 14 58,3
Jumlah 24 100,0
20-29 th 10 41,7
30- 39 th 9 37,5
40-50 th 5 20,8
Jumlah 24 100,0
1 SD 2 8,3
2 SMP 12 50,0
3 SMA 8 33,4
4 PT 2 8,3
Jumlah 24 100,0
IRT 15 62,5
PNS 0 0
Swasta 2 8,3
Pedangang 3 12,5
Lain-lain 4 16.7
Jumlah 24 100,0
Rp <1.500.000,- 24 100
Rp>1.500.000,- 0 0
Jumlah 24 100,0
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi pengetahuan Ibu Balita tentang makanan sehat sebelum
Frekuensi
Baik 3 12,5
Cukup 9 37,5
Kurang 12 50,0
Jumlah 24 100,0
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi pengetahuan Ibu Balita tentang makanan sehat sesudah
Frekuensi
o Pengetahuan (F) Presentase (%)
Baik 15 62,5
Cukup 9 37,5
Kurang 0 0
Jumlah 24 100,0
Sumber: Data Primer, 2018
57
Baik
2,5
2,5
Cukup
9,1 ,3
7,5
Kurang
0,9 9,1
2 0,0
Total
5 2,5 7,5 4 00,0
responden.
58
Mojoagung,
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan ibu tentang makanan sehat bagi balita sebelum dilakukan
terdapat pada makanan pokok, sayur, lauk, dan buah. Makanan sehat
tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental. (Prasetyono, 2009).
59
anaknya.
atau perilaku individu, semakin tua umur seseorang maka semakin matang
jumlah 24 responden.
bagi kuantitas dan kualitas. Status gizi yang baik ada hubungannya dengan
tingkat penghasilan.
diperoleh.
Bangkit Mojoagung
dan variable terikat. Dari perhitungan ρ value adalah 0,008 < α (0,05). Bila
ρ value < α (0,05) berarti ada pengaruh penyuluhan makanan sehat bagi
Hal ini menunjukan 0,008 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H0 yang
Bangkit Mojagung.
cukup dan mengandung semua zat gizi. Dengan gizi seimbang balita akan
optimal dan daya tahan tubuhnya akan baik sehingga tidak mudah sakit.
makanan sehat terdapat pada makanan pokok, sayur, lauk, dan buah.
gonilan kartasura. Berrdasarkan hasi uji Wilxocon sigt rank test α= 0,05
diperlukan agar tubuh dapat beraktivitas dengan normal, ibu balita dapat
syarat makanan sehat. Hal ini dapat membantu ibu balita dapat mengetahui
6.1 Kesimpulan
Bangkit Mojoagung
di TK Bangkit Mojoagung
6.2 Saran
63
64
wali murid atau acara lainnya mengenai makanan sehat balita agar
Ayu Bulan Febry K D, S.KM. dkk, 2013. Ilmu Gizi Untuk Praktis Kesehatan
Offest, Yogyakarta
03/05/2018.
Jakarta, http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-promosi-kesehatan-
Rosdakarya
Hidayat. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika
Notoadmodjo., 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta,
Jakarta
65
66
Medika.
Profil Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2015. Laporan Tahunan Data Gizi Balita.
Profil Dinas Kesehatan Jombang, 2016. Laporan Tahunan Data Status Gizi
Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat
Wawan, A.&D.M., 2011. Teori & pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku
67
LAMPIRAN 2
MAKANAN SEHAT ?
JAJANAN SEHAT
makanan sehat adalah makanan 3. Hindari jajanan yang dibungkus dengan kertas
koran
bergizi terdapat pada makanan
4. Beli jajanan dengan kemasan yang bersih dan
pokok, sayur, lauk, dan buah. aman
Oleh :
BEBERAPA CONTOH SARAPAN UNTUK
ASTUTI (172120021) ANAK SEKOLAH
68
68
Zat Gizi Manfaat Sumber zat-zat karsinogenik (pembentukan
Karbohidrat Menyediakan energi yang bisa Beras, roti, kentang, sel-sel kanker)
langsung digunakan tubuh untuk umbi - umbi, buah, Membantu penyerapan zat besi
beraktivitas gula pasir, labu Vitamin D Membantu tubuh menyerap kalsium Susu dan produk
kuning, makaroni, mie dan fosfot untuk pertumbuhaan olahannya, minyak
kering, jagung tulang dan gigi ikan tuna, salamon,
Protein Sumber asam amino Daging sapi, ayam, mentega dan margarin
Membangun sel - sel jaringan tubuh susu, telur, ikan, Vitamin E Sebagai antioksidan yang Tauge, sayur-sayuran,
Mengganti sel - sel tubuh yang rusak kacang - kacangan, melindungi sel dari kerusakan buah-buahan,
dan produk olahannya kacang-kacangan,
Membuat enzim dan hormon Menghalangi oksidasi lemak dalam
seperti tahu, tempe minyak dari biji bunga
Membuat protein darah tubuh
matahari, telur
Lemak Pelarut vitamin A, D, E, K Mentega, minyak Mencegah kenaikan kadar kolestrol
Sumber energi kelapa, kuning telur, Menjaga kesehatan kulit dan otot
Sebagai isolator yang menghalangi kacang - kacangan, Vitamin K Penting untuk proses pembekuan Sayuran hijau tua
tubuh kehilangan panas yang keju. darah seperti bayam, hati,
berlebihan Membentuk tulang yang kuat kacang polong, kuning
telur dan kacang-
Memelihara kesehatan kulit kacangan
Vitamin A Membantu kesehatan mata Telur, keju, ubu jalar Mineral Pembentukan tulang dan gigi Ikan laut, susu,
Membantu pertumbuhan tulang, merah, susu, hati, ikan macamnya Menjaga reaksi otot dan respon brokoli, kacang
kesehatan kulit, gigi dan rambut makarel, buah dan Kalsium kedelai keju
sayur berwarna syaraf lebih cepat
Meningkatan daya tahan tubuh Magnesium Pertumbuhan otot dan tulang Gandum, cokelat, ikan
terhadap infeksi kuning dan hijau
seperti wortel, tomat, Mencegah osteoporosis laut, kacang-
Sebagai antioksidan papaya, bayam, labu kacangan, sayur hijau,
kuning. beras
Vitamin B Meningkatkan selera makan dan Hati, daging, susu, Fosfot Menguatkan tulang Daging sapi, telur,
komplek kerja pencernaan telur, sayur dan buah, Menstabilkan metabolisme tubuh keju, ayam, susu, ikan,
kacang-kacangan
Menjaga fungsi system syaraf kacang - kacangan.
Zat besi Mencegah anemia Daging sapi, sayuran
Membantu proses metaboisme dan hijau, seperti bayam,
pembentukkan sel - sel darah Transportasi oksigen
Membantu pencernaan daun ubi, daun katuk
Menjaga rasa lesu, mengantuk dan
kurang semangat Natrium Mengatur tekanan osmosis Bahan makanan dari
Vitamin C Meningkatkan imunitas/daya tahan Buah - bauhan seperti Memelihara keseimbangan asam laut, daging, telur,
pisang ambon, papaya, basa dalam tubuh garam, susu
tubu terhadap infeksi
Pemeliharaan kesehatan gigi dan tomat, jeruk dan Seng Menghindari cacat mental dan Bahan makanan laut
gusi sayuran hijau anemia seperti ikan, kacang –
Menjaga kekenyalan dan elastisitas Meningkatkan imunitas kacangan seperti
kacang polong
kulit
Iodium Mencegah penyakit gondok Bahan makanan laut
Membantu mengurangi pembekuan seperti ikan, udang.
69
70
LAMPIRAN 3
Oleh:
ASTUTI
Dengan Hormat,
Dalam rangka pelaksanaan tugas akhir yang merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik
STIKes ICMe Jombang, saya selaku mahasiswa bermaksud untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu balita
tentang makanan sehat bagi balita. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu
balita tentang makanan sehat bagi balita
Untuk keperluan tersebut, saya mohon kesediaan ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini.
Demikian permohonan saya, atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
ASTUTI
86
LAMPIRAN 4
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian ini sebagai responden.
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian ini dan saya
telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun
informasi yang saya berikan. Apabila ada kuisioner yang diajukan menimbulkan
ketidaknyamanan bagi saya, peneliti akan menghentikan pada saat ini dan saya
berhak mengundurkan diri.
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela, tanpa unsur
pemaksaan dari siapapun, saya nyatakan:
Bersedia
Menjadi Responden dalam Penelitian
Jombang, Juni 2018
Peneliti Responden
(ASTUTI) (……………....…………)
71
LAMPIRAN 5
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENYULUHAN MAKANAN SEHAT BAGI BALITA
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA
TAHUN 2018
Petunjuk Pengisian:
Bacalah pertanyaan dengan seksama kemudian berilah tanda silang (√) pada
jawaban yang anda anggap benar!
Tanggal : …………………….
Nomor Respnden :
A. Data Umum
1. Kode responden
1) Anak ke 1
2) Anak ke 2
3) Anak ke 3
4) Anak ke >4
2. Jenis kelamin
1) Laki-laki
2) Perempuan
2) 30-39 tahun
3) 40-50 tahun
2) SMP
3) SMA
72
4) PT
5. Status Pekerjaan
1) IRT
2) PNS
3) Swasta
4) Pedagang
5) Lain-lain
1) <Rp 1.500.000,-
2) >Rp 1.500.000,-
73
B. Pengetahuan Tentang Makanan Sehat Bagi Balita
Berilah tanda ceklis (V) untuk jawaban yang dianggap sesuai pada tabel
yang telah disediakan.
Alternatif Jawaban
No Item pertanyaan
Benar Salah
1. Asupan gizi bukan merupakan kebutuhan penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak
2. Semua makanan yang mengandung zat-zat gizi adalah
makanan sehat
10. Contoh pangan jajanan anak sekolah yang sehat adalah bubur
ayam, roti, susu
11. Jajan yang sesuai adalah jajan yang aman, bermutu, dan
bergizi serta disukai oleh anak
74
KISI-KISI KUESIONER
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
IBU BALITA TENTANG MAKANAN SEHAT BAGI BALITA
Jumlah
No Parameter Soal Pertanyaan Kunci Jawaban
Pengetahuan Ibu Balita Tentang Makanan Sehat Bagi + _
Balita
1. Makanan sehat 4 1,2,3,4 2 2 S,B,B,S
75
LAMPRAN 6
(SAP)
Waktu : 60 menit
A. Tujuan penyuluhan/kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
makanan balita
B. Materi penyuluhan
Terlampir
C. Metode
a. Ceramah
76
b. Tanya Jawab
D. Alat/media
a. leptop
b. leafleat
E. Proses penyuluhan
F. Evaluasi
b. Soal :
G. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
77
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di TK Bangkit Mojoagung
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
H. Pengorganisasian
a. Pembawa acara :
b. Pembicara :
I. Lampiran
1. Materi
2. Leafleat
3. Soal
4. Daftar Hadir
78
MATERI
A. Pengertian
Menurut ahli gizi, makanan sehat adalah makanan bergizi terdapat pada
kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental.
(Prasetyono, 2009)
B. Manfaat dan sumber zat-zat gizi penting yang perlu mendapat perhatian
79
4. Menjaga rasa lesu, mengantuk dan kurang
semangat
Vitamin C 1. Meningkatkan imunitas/daya tahan tubu Buah - bauhan seperti pisang
terhadap infeksi ambon, papaya, tomat, jeruk
2. Pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi dan sayuran hijau
3. Menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit
4. Membantu mengurangi pembekuan zat-zat
karsinogenik (pembentukan sel-sel kanker)
5. Membantu penyerapan zat besi
Vitamin D 6. Membantu tubuh menyerap kalsium dan Susu dan produk olahannya,
fosfot untuk pertumbuhaan tulang dan gigi minyak ikan tuna, salamon,
mentega dan margarin
Vitamin E 1. Sebagai antioksidan yang melindungi sel Tauge, sayur-sayuran,
dari kerusakan buah-buahan,
2. Menghalangi oksidasi lemak dalam tubuh kacang-kacangan, minyak
3. Mencegah kenaikan kadar kolestrol dari biji bunga matahari,
4. Menjaga kesehatan kulit dan otot telur
Vitamin K 1. Penting untuk proses pembekuan darah Sayuran hijau tua seperti
2. Membentuk tulang yang kuat bayam, hati, kacang polong,
kuning telur dan
kacang-kacangan
Mineral 1. Pembentukan tulang dan gigi Ikan laut, susu, brokoli,
macamnya 2. Menjaga reaksi otot dan respon syaraf lebih kacang kedelai keju
Kalsium cepat
Magnesium 1. Pertumbuhan otot dan tulang Gandum, cokelat, ikan laut,
2. Mencegah osteoporosis kacang-kacangan, sayur
hijau, beras
Fosfot 1. Menguatkan tulang Daging sapi, telur, keju,
2. Menstabilkan metabolisme tubuh ayam, susu, ikan,
kacang-kacangan
Zat besi 1. Mencegah anemia Daging sapi, sayuran hijau,
2. Transportasi oksigen seperti bayam, daun ubi,
3. Membantu pencernaan daun katuk
Natrium 1. Mengatur tekanan osmosis Bahan makanan dari laut,
2. Memelihara keseimbangan asam basa dalam daging, telur, garam, susu
tubuh
Seng 1. Menghindari cacat mental dan anemia Bahan makanan laut seperti
2. Meningkatkan imunitas ikan, kacang – kacangan
seperti kacang polong
Iodium Mencegah penyakit gondok Bahan makanan laut seperti
ikan, udang.
PJAS yang sesuai adalah PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi serta
disukai oleh anak. Berikut beberapa tips memilih PJAS yang sesuai:
Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya biologis, kimia
dan benda lain. Pilih pangan yang bersih, yang telah dimasak, tidak bau
80
tengik, tidak berbau asam. Sebaiknya membeli pangan di tempat yang
bersih dan dari penjual yang sehat dan bersih. Pilih pangan yang dipajang,
2. Jaga kebersihan
Kita harus mencuci tangan sebelum makan karena mungkin tangan kita
tercemar kuman atau bahan berbahaya. Mencuci tangan dan peralatan yang
Pada label bagian yang diperhatikan adalah nama jenis produk, tanggal
kedaluwarsa produk, komposisi dan informasi nilai gizi (bila ada). Bila
lontong, donat, dll) maka pilih yang kemasannya dalam kondisi baik.
81
4. Ketahui kandungan gizinya
Dapat bersumber terutama dari air minum, dan sisanya dapat dipenuhi dari
minuman olahan (sirup, jus, susu), makanan (kuah sayur, sop) dan buah.
82
2. Perhatikan warna, rasa dan aroma
berperisa
pencetus terjadinya kegemukan dan obesitas. Pangan cepat saji antara lain
kentang goreng, burger, ayam goreng tepung, pizza. Biasanya makanan ini
tinggi dan mempunyai nilai gizi yang rendah. Contoh makanan ringan
tradisional yang tinggi serat seperti rujak, gado-gado, karedok, urap dan
pecel.
gula, garam dan lemak Sebaiknya asupan gula, garam dan lemak sehari
tidak lebih dari 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok
makan lemak/minyak.
83
D. Jenis-Jenis Pangan Jajan Anak Sekolah
menjaga kadar gula darah agar anak sekolah tetap berkonsentrasi, untuk
berupa bekal dari rumah atau berupa Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).
1. Makanan utama/sepinggan
bubur ayam, nasi goreng, gado-gado, soto, lontong isi sayuran atau daging,
dan lain-lain.
2. Camilan/snack
lemper, kue lapis, donat, dan jelly. Sedangkan camilan kering contohnya:
Bahan Adonan:
4. 1 butir telur
84
6. vanili secukupnya
9. 100 cc air
85
Pelapis:
Cara Membuat
Nugget pisang ini bisa juga disajikan dengan susu kental manis atau
3. Minuman
Contoh minuman yang disajikan dalam gelas antara lain: air putih, es teh
4. Jajanan Buah
Buah yang biasa menjadi jajanan anak sekolah yaitu buah yang masih
utuh atau buah yang sudah dikupas dan dipotong. Buah utuh contonya:
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
DOKUMENTASI
96