BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
keperawatan yang akhirnya dapat berguna bagi profesi keperawatan dalam memberikan
keperawatan pada klien dengan Persalinan Normal (INC) Di UPTD Puskesmas
Pahandut Palangka Raya.
1.4.2 Bagi Institusi
1.4.2.1 Puskesmas
Menyediakan kerangka berpikir secara ilmiah yang bermanfaat bagi Puskesmas
dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan gambaran pelaksanaan
asuhan keperawatan pada klien dengan Persalinan Normal (INC) Di UPTD Puskesmas
Pahandut Palangka Raya. Serta menyediakan referensi bagi perawat ruangan dalan
melakukan asuhan keperawatan pada pasien secara komprehensif dengan pendekatan
proses keperawatan.
1.4.2.2 Pendidikan
Dengan adaya laporan studi kasus dengan dapat memberikan informasi yang
nyata dan aktual yang dapat diggunakan oleh mahasiswa sebagai literatur pendidikan
dan menunjang peningkatan pengetahuan khususnya tentang asuhan keperawatan
dengan Persalinan Normal (INC) Di UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
1.4.2.3 Bagi penulis
Sebagai salah satu pengalaman berharga dan nyata yang didapat dari lapangan
praktik yang dilakukan sesuai dengan ilmu yang didapatkan serta sebagai acuan bagi
penulis dalam menghadapi kasus yang sama sehingga dapat memberikan asuhan
keperawatan yang lebih baik bagi klien yang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
1) Engagement
- Diameter biparietal melewati PAP
- Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
- Multipara terjadi permulaan persalinan
- Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada PAP-Flexi Ringan
2) Descent (Turunnya Kepala)
Turunnya presentasi pada inlet disebabkan oleh 4 hal :
- Tekanan cairan ketuban
- Tekanan langsung oleh fundus uteri
- Kontraksi diafragma dan otot perut (kala II)
- Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus.
3) Flexion
Majunya kepala mendapat tekanan dari servix, dinding panggul atau dasar panggul,
flexi (dagu lebih mendekati dada).
4) Rotation Internal
- Bagian terendah memutar ke depan ke bawah symphisis
- Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir(Bidang tengah
dan PBP)
- Terjadinya bersama dengan majunya kepala
- Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar panggul.
5) Extension
Defleksi kepala, karena sumbu PBP mengarah ke depan dan atas.
6) Rotation External
Setelah kepala lahir, kepala memutar kembali ke arah panggul anak untuk
menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam.Ukuran bahu menempatkan pada
ukuran muka belakang dari PBP.
7) Expulsi
Bahu depan di bawah symphisis sebagai hypomoklion, lahir bahu belakang, bahu
depan, badan seluruhnya.
2.1.6.3 Kala III (pengeluaran plasenta)
Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta.Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras,
plasenta menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his, dalam waktu
5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir secara
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis/fundus uteri, seluruh proses
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan
pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Tanda-tanda lepasnya plasenta: perubahan
ukuran dan bentuk uterus, tali pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba. Kala III
terdiri dari 2 fase:
10
2) Keluhan Utama
Pada umumnya klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar ke
perut, adanya his yang makin sering, teratur, keluarnya lendir dan darah,
perasaan selalu ingin buang air kemih, bila buang air kemih hanya sedikit-
sedikit.
3) Riwayat penyakit sekarang
Dalam pengkajian ditemukan ibu hamil dengan usia kehamilan anatara
38 –42 minggu disertai tanda-tanda menjelang persalinan yaitu nyeri pada
daerah pinggang menjalar ke perut, his makin sering, tertaur, kuat, adanya show
(pengeluaran darah campur lendir), kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Riwayat penyakit dahulu
Adanya penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, TBC, hepatitis,
penyakit kelamin, pembedahan yang pernah dialami, dapat memperberat
persalinan.
5) Riwayat penyakit keluarga
Adanya penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, keturunan hamil
kembar pada klien, TBC, hepatitis, penyakit kelamin, memungkinkan penyakit
tersebut ditularkan pada klien, sehingga memperberat persalinannya.
6) Riwayat Obstetri
- Riwayat haid. Ditemukan amenorhhea (aterm 38-42 minggu), prematur
kurang dari 37 minggu
- Riwayat kebidanan. Adanya gerakan janin, rasa pusing,mual muntah, daan
lain-lain. Pada primigravida persalinan berlangsung 13-14 jam dengan
pembukaan 1cm /jam, sehingga pada multigravida berlangsung 8 jam
dengan 2 cm / jam.
7) Riwayat psikososialspiritual dan budaya
Perubahan psikososial pada trimester I yaitu ambivalensi, ketakutaan dan
fantasi.Pada trimester II adanya ketidaknyamanan kehamilan (mual, muntah),
Narchisitik, pasif dan introvert. Pada trimester III klien merasa tidak feminin
lagi karena perubahan tubuhnya,ketakutan akan kelahiran bayinya,distress
keluarga karena adaanya perasaan sekarat selama persalinan berlangsung.
8) Pola Kebutuhan sehari-hari
- Nutrisi
Adanya his berpengaruh terhadapkeinginan atau selera makan yang
menurun.
- Istirahat tidur
Klien dapat tidur terlentang,miring ke kanan / kiri tergantung pada letak
punggung anak,klien sulit tidur terutama kala I – IV.
12
- Aktivitas
Klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas pada aktivitas
ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, tidak mebuat klien cepat lelah,
capai, lesu.Pada kala I apabila kepala janin telah masuk sbagian ke dalam
PAP serta ketuban pecah, klien dianjurkan duduk / berjalan-jalan disekitar
ruangan / kamar bersalin. Pada kala II kepala janin sudah masuk rongga
PAP klien dalam posisi miring ke kanan / kiri .
- Eliminasi
Adanya perasaan sering / susah kencing selama kehamilan dan proses
persalinan. Pada akhir trimester III dapat terjadi konstipasi.
- Personal Hygiene
Kebersihan tubuih senantiasa dijaga kebersihannya. Baju hendaknya
yang longgar dan mudah dipakai, sepatu / alas kaki dengan tumit tinggi agar
tidak dipakai lagi
- Seksual
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual /
fungsi dari sek yang tidak adekuat karena adanya proses persalinan dan
nifas.
9) Pemeriksaan Umum
- Tinggi badan dan berat badan.
Ibu hamil yang tinggi badanya kurang dari 145 cm terlebih pada
kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar
memiliki panggul yang sempit.Berat badan ibu perlu dikontrol secara teratur
dengan peningkatan berat badan selama hamil antara 10–12 kg.
- Tekanan Darah
Tekanan darah diukur pada akhir kala II yaitu setelah anak dilahirkan
biasanya tekanan darah akan naik kira-kira 10 mmHg.
- Suhu badan, nadi dan pernafasan
Pada penderita dalam keadaan biasa suhu badan anatara 360-370 C, bila
suhu lebih dari 370C dianggap ada kelainan.Kecuali bagi klien setelah
melahirkan suhu badan 375C- 378C masih dianggap normal karena
kelelahan. Keadaan nadi biasanya mengikuti keadaan suhu, Bila suhu naik
keadaan nadi akan bertambah pula dapat disebabkan karena adanya
perdarahan.
- Pada klien yang akan bersalin / bersalin pernafasanannya agak pendek
karena kelelahan, kesakitan dan karena membesarnya perut pernafasan
normal antara 80 – 100 X / menit, kadang meningkat menjadi normal
kembali setelah persalinan, dan diperiksa tiap 4 jam.
13
10) Pemeriksaan fisik
- Kepala dan leher
Terdapat adanya cloasma gravidarum, terkadang adanya pembengkakan
pada kelopak mata, konjungtiva kadang pucat, sklera kuning, hiperemis
ataupun normal, hidung ada polip atau tidak, caries pada gigi, stomatitis,
pembesaran kelenjar.
- Dada
Terdapat adanya pembesaran pada payudara, adanya hiperpigmentasi
areola dan papila mamae serta ditemukan adanya kolustrum.
- Perut
Adanya pembesaran pada perut membujur, hyperpigmentasi linea alba/
nigra, terdapat striae gravidarum. Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari
bawah prosesus xypoideus, usia kehamilan prematur pertengahan pusat dan
prosesus xypoideus, punggung kiri/ punggung kanan, letak kepala, sudah
masuk PAP atau belum. Adanya his yang makin lama makin sering dan
kuat.Auskultasi : ada/ tidaknya DJJ,frekwensi antara 140 – 160 x / menit.
- Genetalia
Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban. Bila terdapat
pengeluaran mekonium yaitu feses yang dibentuk anak dalam kandungan,
menandakan adannya kelainan letak anak.Pemeriksaan dalam untuk
mengetahui jauhnya dan kemajuan persalinan, keadaan serviks, panggul
serta keadaan jalan lahir.
- Ekstremitas
Pemeriksaan udema untuk melihat kelainan-kelainan karena
membesarnya uterus, karena pre eklamsia atau karena karena penyakit
jantung/ ginjal.Ada varices pada ekstremitas bagian bawah karena adanya
penekanan dan pembesaran uterus yang menekan vena abdomen.
11) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Rh, Jenis penentuan, waktu
pembekuan, hitung darah lengkap, dan kadang-kadang pemeriksaan serologi untuk
sifilis.
2.2.2 Analisa Data:
2.2.2.1 Kala I
No Data (Symptom) Penyebab Masalah
(Etiologi) (Problem)
1. DS: Kontraksi Nyeri akut
Laporan secara verbal rasa nyeri. uterus, dilatasi
DO: serviks
Posisi untuk menahan nyeri
Tingkah laku berhati-hati
14
2.2.2.2 Kala II
No Data (Symptom) Penyebab Masalah
(Etiologi) (Problem)
1. DS: Tekanan mekanik Nyeri akut
Laporan secara verbal rasa nyeri. pada bagian
DO: presentasi, dilatasi/
Posisi untuk menahan nyeri peregangan
Tingkah laku berhati-hati jaringan, kompresi
Gangguan tidur (mata sayu, tampak saraf, kontraksi.
capek, sulit atau gerakan kacau,
menyeringai)
Terfokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (penurunan
persepsi waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan interaksi dengan
orang dan lingkungan)
Tingkah laku distraksi, contoh :
jalan-jalan, menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-
ulang)
Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan tekanan
darah, perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
Perubahan autonomik dalam tonus
otot (mungkin dalam rentang dari
lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif (contoh :
gelisah, merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan
minum.
2. Faktor risiko: Resiko
Prosedur invasif berulang infeksi
Trauma jaringan
Pemajanan terhadap patogen
Persalinan lama
Pecah ketuban.
3. DS: Fluktuasi pada Perubahan
Laporan secara verbal perasaan aliran darah balik curah jantung
lemah. vena
DO:
Takikardi, bradikardi
Kulit berkeringat
Penurunan nadi perifer
Oliguria
Perubahan warna kulit
Tampak gelisah
Dispnea
2.2.2.4 Kala IV
No Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah
(Problem)
1. DS: Trauma jaringan, Nyeri akut
Laporan secara verbal rasa nyeri. respon fisiologis
DO: setelah melahirkan
Posisi untuk menahan nyeri
Tingkah laku berhati-hati
17
Intervensi :
- Anjurkan Tempatkan pasien pada posisi rekumben.
R : Mengoptimalkan aliran darah serebral dan memudahkan pematauan
fundus dan aliran vaginal.
- Kaji jenis persalinan dan anastesia, kehilangan darah pada persalinan dan
lama persalinan tahap II.
R : Kaji manipulasi uterus atau masalah-masalah dengan pelepasan plasenta
dapat menimbulkan kehilangan darah.
- Catat lokasi dan konsistensi fundus setiap 15 menit.
R : Aktivitas miometri uterus menimbulkan hemostasis dengan menekan
pembuluh darah endometrial. Fundus harus keras dan terletak di umbilikus.
Perubahan posisi dapat menandakan kandung kemih penuh, tertahannya
bekuan darah atau relaksasi uterus.
- Observasi jumlah, warna darah yang keluar dari uterus setiap 15 menit.
R : Membantu mengidentifikasi laserasi yang potensial terjadi pada vagina
dan servik yang dapat mengakibatkan aliran berlebihan dan merah terang.
Atonia uteri dapat meningkatkan aliran lokhea.
- Kaji penyebab perdarahan.
R : Untuk dapat melakukan intervensi, apakah perlu histerektomi karena
ruptur uteri, apakah perlu oksitosin dan sebagainya.
- Kaji TTV (nadi, TD) setiap 15 menit.
R : Perpindahan cairan dan darah ke dasar vena, penurunan sedang diastolik
dan sistolik TD dan takikardia dapat terjadi. Perubahan yang lebih nyata
dapat terjadi pada respon terhadap magnesium sulfat, atau syok atau
ditingkatkan dalam respon terhadap oksitosin. Bradikardia dapat terjadi
secara normal pada respon terhadap peningkatan curah jantung dan
peningkatan isi sekuncup dan hipersensitif vagal setelah kelahiran.
Takikardia lanjut dapat disertai syok.
- Kaji intake dan output cairan.
R : Untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk dan keluar, dan untuk
menentukan jumlah cairan yang harus diberikan, bila perdarahan berlebihan.
- Beri pasien cairan dan elektrolit peroral jika memungkinkan.
R : Untuk mengganti cairan intravaskuler yang hilang karena perdarahan.
- Periksa Hb, Ht pada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan segera.
R : Membantu memperkirakan jumlah kehilangan darah.
- Pasang infus IV larutan isotonik.
R : Meningkatkan volume darah dan menyediakan vena terbuka untuk
pemberian obat-obatan darurat.
28
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
29
30
Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran perkemihan,
pendarahan, prematur dll
Masalah lahir/persalinan : SC atas indikasi .........., perdarahan, kejang-
kejang,dll
Masalah nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus,cacat, meninggal dalam
kandungan, meninggal setelah lahir, dll
Keadaan anak : hidup/mati, sebab kematian .............
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
Keluhan waktu hamil : mual, muntah, danpusing diawal kehamilan
Gerakan anak pertama dirasakan : usia 4 bulan
Imunisasi : tidak ada
Penambahan BB selama hamil :10 kg
Pemerikasaan Kehamilan:Teratur
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Bidan praktek dengan hasil
baik
7. Pemerikasaan Fisik
Subjektif Objektif
1. Keadaan Umum Suhu : 36,7°c
BB sebelum hamil 48 kg Nadi : 80x/m
Tekanan darah : 120/80 mmHg
BB : 58 kg
TB : 150 cm
Kesadaran : Compos Menthis
Turgor kulit : Baik
32
14. Ekstermitas
Refleks patela : (+)
Vulva/vagina :
15. Pemeriksaan Dalam
- Edema/tumor/penyempitan : Tidak
ada
Portio :
- Konsistensi : Cair
- Pendataran : 5/5
- Pembukaan : 6
- Hodge/bagian terendah : 1
- Selaput Ketuban : Utuh (+)
- Presentasi : Kepala
- Posisi : Presentasi Kepala
g. Sistem nilai–kepercayaan
Siapa dan apa sumber kekuatan :Tuhan yang maha esa.
ApakahTuhan, agama, Kepercayaan penting untu kanda :Ya sangat penting
Kegiatan agama ataukepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi)
sebutkan :setiap hari minggu dating kegereja untuk beribadah.
Kegiatan agama ataukepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan: berdoa di atastempat tidur
3.1.6 PEMERIKASAAN PENUNJANG
a. Darah
HB : --Golongan darah/Rh :A
Guladarah : --Leukosit : -
b. Urine
Protein : --Sedimen : -
Reduksi : --
c. Pemeriksaan tambahan
TTT/NST :- TTO/OCT : -
USG :- Amnioscopy : -
TORCH : -- Rontgent : -
3.1.7 PENGOBATAN
Infus : Ringer Laktat : 20 tpm
Kelpmpok 3
37
2. Risiko Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kehilangan cairan (darah dan keringat) 1. Untuk melihat tanda dehidrasi lebih dini sehingga
ketidakseimb keperawatan selama 1x6 jam dan tanda-tanda vital, inspeksi turgor kulit dan dapat menyelamatkan pasien
diharapkan tidak terjadi membran mukosa dari kekeringan. 2. Plasenta yang tidak utuh berisiko mengakibatkan
angan cairan
ketidakseimbangan cairan 2. Observasi keutuhan plasenta dan membran perdarahan
b/d kontraksi dengan kriteria hasil : amnion. 3. Uterus yang lunak berisiko perdarahan
tidak adekuat 3. Monitor keras lembutnya uterus setelah lepasnya 4. Untuk mencegah dehidrasi
1. Intake klien adekuat plasenta 5. Oksitosin membantu kontraksi uterus,
2. Tidak ada tanda 4. Anjurkan banyak minum selama proses mempercepat lepasnya plasenta
dehidrasi persalinan jika tidak ada gejala mual dan muntah
3. Turgor kulit elastis 5. Kelola pemberian oksitosin 10 IU IM.
4. TTV dalam rentang
normal :
TD : 100-120/80 mmHg
N : 60-100 x/m
RR : 16-20 x/m
S : 36,0 – 37,5°C
3. Risiko Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda infeksi 1. Untuk mengetahui tanda infeksi
infeksi b/d keperawatan selama 1 x 6 2. Ajarkan klien untuk merawat perinium secara 2. Untuk mengurangi risiko infeksi
jam diharapkan infeksi tidak mandiri 3. Untuk merawat area genitalia tetap bersih dan
perlukaan
terjadi dengan kriteria hasil : 3. Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan terhindar dari infeksi
1. Meningkatnya genitalia dan mengganti pembalut sesering 4. Makanan tinggi protein mempercepat
penyembuhan luka mungkin penyembuhan luka
2. Bebas dari tanda-tanda 4. Anjurkan klien untuk makan makanan tinggi
infeksi (rubor, kalor, protein
dolor, tumor, fungsio
laesa)
42
07.40WIB 2. Mengobservasi keutuhan plasenta dan - Turgor kulit elastis dan membran mukosa tetap lembab
membran amnion. - Plasenta keluar utuh
3. Memonitor keras lembutnya uterus - Uterus terasa keras dan 2 jari dibawah pusat
setelah lepasnya plasenta - Klien dapat minum dan tidak mengalami mual muntah Margareta Arfina
4. Menganjurkan banyak minum selama - Oksitosin diberikan sebelum plasenta keluar
proses persalinan jika tidak ada gejala A : Masalah teratasi
mual dan muntah
5. Mengelola pemberian oksitosin 10 IU P : Hentikan intervensi
IM.
Selasa, 1. Mengobservasi tanda-tanda infeksi S:-
2. Mengajarkan klien untuk merawat
02 Oktober 2018 perinium secara mandiri O:
10.00 WIB 3. Menganjurkan klien untuk menjaga -Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti : rubor, kalor, dolor, tumor dan
kebersihan genitalia dan mengganti fungsio laesa
pembalut sesering mungkin - Klien mengetahui cara merawat perinium secara mandiri
4. Menganjurkan klien untuk makan - Klien mengerti untuk menjaga kebersihan dan mengganti pembalut Margareta Arfina
makanan tinggi protein sesering mungkin
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
44
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan mencoba membandingkan konsep teori me
ngenai Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Diagnosa Medis G4,P1,Ao dengan
Pasien Asuhan Keperawatan yaitu Ny.S Dengan Diagnosa Medis G4,P1,Ao Di VK
UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
Proses keperawatan adalah dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek
keperawatan. Hal ini disebutkan sebagai suatu pendekatan problem yang
memerlukan ilmu, teknik dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan klien baik sebagai individu, keluarga maupun masyarakat
mengemukakan dalam proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu : pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi.
4.1 Pengkajian
Pengkajian adalah proses sistematis dari pengumpulan, dan komunikasi data
tentang pasien. Menurut Potter dan Perry (2015).
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber,
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.
Pada Ny.S didapatkan data seperti pasien mengatakan sudah ada kontraksi
±6 jam, HIS (+) 3x/m dalam 10 menit, DJJ: 128 x/m, VT: 6 cm, keluar cairan
bening bercampur sedikit darah dari jalan lahir dan pasien tampak kesakitan dan
meringis, badan teraba hangat, mukosa bibir lembab, kesadaran compos mentis,
penampilan pasien rapi dan bersih.
Fungsi kognitif pasien tampak baik, pasien menyadari perubahan waktu
seperti pagi, siang dan malam, pasien mengenal orang tua dan saudaranya. Tanda-
tanda vital :N: 80x/menit, RR:20x/menit, S:36.7ºC.
Penyajian bab ini penulis menyajikan tentang kesenjangan yang didapat
antara tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus. Untuk mendapatkan pembahasan
yang sistematis, maka penulis membahas berdasarkan langkah-langkah proses
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
43
45
sedikit darah dari jalan lahir, badan teraba hangat, mukosa bibir lembab, tanda-
tanda vital Nadi:80x/menit, Respirasi:20x/menit, Suhu:36.7°C, dan TD: 120/80
mmHg.
Diagnosa Kedua ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan kontraksi
tidak adekuat dengan data objektif keluar darah dari jalan lahir setelah
pengeluaran plasenta, perdarahan ±100 cc, Intake cairan : 100 cc
Diagnosa Ketiga resiko infeksi berhubungan dengan perlukaan data
subyektif yaitu pasien mengatakan perih pada jalan lahir, data objektif terdapat
luka lecet pada jalan lahir, Adanya lochea rubra, P4A0Ah1 hari ke O dan tanda-
tanda vital Nadi:80x/menit, Respirasi:20 x/menit, Suhu:36.7°C.
Mengenai diagnosa yang lain tidak diangkat karena tidak ditemukan gejala
dan data-data yang mendukung diagnosa tersebut dan keadaan pasien sudah mulai
membaik.
4.1.3 Intervensi Keperawatan
Perencanaan adalah langkah ketiga dalam proses keperawatan (Doengoes,
2013). Perencanaan tindakan terhadap Ny.S disusun berdasarkan prioritas
masalah, konsep dan teori yang telah disusun disesuaikan dengan literatur yang
ada, tetapi tidak semua dimasukan dalam kasus Ny.S ini. Pada kasus ini rencana
keperawatan yang akan dilaksanakan pada adalah :
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan proses persalinan
Perencanaan untuk diagnosa pertama yaitu kaji Kaji tanda – tanda nyeri,
ukur tanda-tanda vital, anjurkan klien untuk tetap tenang, anjurkan klien miring
kiri dan Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
Faktanya pada Ny.S rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat adalah
kaji tanda-tanda nyeri, ukur tanda-tanda vital, anjurkan klien untuk tetap tenang,
anjurkan klien miring kiri dan Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
2. Risiko ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan kontraksi tidak
adekuat
Perencanaan untuk diagnosa kedua yaitu Monitor kehilangan cairan (darah
dan keringat) dan tanda-tanda vital, inspeksi turgor kulit dan membran mukosa
dari kekeringan untuk melihat tanda dehidrasi lebih dini sehingga dapat
menyelamatkan pasien, Observasi keutuhan plasenta dan membran amnion untuk
47
4.1.4 Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah mengukur dari rencana dan pelaksanaan
tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
Pada evaluasi ketiga diagnosa telah teratasi dalam ± 5 jam, yaitu dengan
hasil pasien mengatakan nyeri pada kontraksi sudah tidak sakit lagi, pasien tidak
tampak lemas lemas lagi, mukosa bibir lembab, turgor kulit hangat, tanda-tanda
vital nadi:80x/menit, respirasi:18x/menit, suhu:36.7°C, dan TD:120/80 mmHg.
49
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selama ± 5 jam melakukan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan diagnosa
medis G4,P1,Ao penulis membuat simpulan sebagai berikut:
1. Data fokus yang ditemukan pada Ny.S dengan diagnosa nyeri melahirkan
berhubungan dengan proses persalinan adalah sebagai berikut :
a. Data Subjektif : Klien mengatakan“perutnya terasa nyeri, keluar cairan
bening bercampur darah sedikit serta ada rasa ingin
mengejan”
b. Data Obyektif :
- Klien tampak meringis
- HIS (+) 3x dalam 10 menit
- DJJ : 128 x/m
- VT : 6 cm
TTV :
- TD : 120/80 mmHg
- S : 36,7
- RR : 20 x/m
- N : 80 x/m
2. Berdasarkan data fokus diatas, penulis menemukan beberapa masalah
keperawatan pada Ny.S yaitu :
a. Nyeri melahirkan berhubungan dengan proses persalinan
b. Risiko ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan kontraksi tidak
adekuat
c. Risiko infeksi berhubungan dengan perlukaan
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada Ny.S
Penulis melakukan beberapa tindakan yaitu kaji tanda – tanda nyeri, ukur
tanda-tanda vital, anjurkan klien untuk tetap tenang, njurkan klien miring
kiri, ajarkan teknik distraksi dan relaksasi, Monitor kehilangan cairan (darah
dan keringat) dan tanda-tanda vital, inspeksi turgor kulit dan membran
mukosa dari kekeringan,observasi keutuhan plasenta dan membran amnion,
monitor keras lembutnya uterus setelah lepasnya plasenta, anjurkan banyak
minum selama proses persalinan jika tidak ada gejala mual dan muntah,
Kelola pemberian oksitosin 10 IU IM, observasi tanda-tanda infeksi, ajarkan
49
50
klien untuk merawat perinium secara mandiri, anjurkan klien untuk menjaga
kebersihan genitalia dan mengganti pembalut sesering mungkin dan
anjurkan klien untuk makan makanan tinggi protein
5.2 Saran
Setelah melakukan secara langsung Asuhan keperawatan pada pasien Ny.S
dengan Diagnosa Medis G4,P1,Ao di VK UPT Puskemas Pahandut Palangka Raya,
maka ada beberapa saran yang sekiranya perlu diperhatikan dalam rangka
meningkatkan mutu asuhan keperawatan, sasaran tersebut antara lain :
5.2.1 Bagi Akademik
Sebagai sumber bacaan di perpustakaan STIKES Eka Harap Palangka Raya
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan perawat dimasa yang akan datang.
5.2.2 Bagi Tempat Praktek/Puskesmas
Sebagai bahan masukan bagi perawat di UPT Puskesmas Pahandut Palangka
Raya untuk mengambil langkah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan pada pasien, khususnya bagi pasien dengan febris.
5.2.3 Bagi Pasien dan Keluarga
Dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan kelurga tentang perawatan,
pencegahan dan penanganan febris.
5.2.4 Bagi Tenaga Keperawatan
Sebagai suatu referensi dan sumber pengetahuan bagi tenaga keperawatan
untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan secara menyeluruh, sehingga
berimplikasi pada peningkatan kualitas kesehatan klien.
5.2.5 Bagi Penulis
Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
keperawatan khususnya bagi pasien dengan diagnosa medis G4,P1,Ao
51
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito LJ. 2086. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta: EGC.