Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rina Santi

Unit :3

Semester : 4

Pelajaran : Ekonomi Islam

ASAS-ASAS EKONOMI ISLAM


M.Sholahuddin,S.E.,M.Si

Hak Penerbitan Pada PT Rajagrafindo Persada,Jakarta

Desain Cover Oleh Rinaldy

Dicetak Di Charisma Putr Utama Offset


BAB1

PENDAHULUAN

A. Definisi Ekonomi

Pengembangan setiap disiplin itu yang utamanya bertumpu pada objek


manusia sangat dipengaruhi oleh konsep dasar manusia. Manusia sebagai
faktor utama selalu dijadikan sebagai objek dalam suatu kajian-kajian ilmu
sosia seperti sosiologi, antropologi, ataupun psikologi. Sehingga manusia
akan menjadi actor utama dalam membangun seluruh konsep, teori disiplin
dan aliran ilmu yang bersanggkutan. Begitu pun dengan berpihak terhadap
pandangannya mengenai manusia, kajian ekonomi sebagai ilmu social dapat
berkembang.
Menurut Alfred Marshall’s (1986) mendefinisika ilmu ekonomi sebagai
ilmu yang mempelajari tentang umat manusia dalvm urusan hidup yang biasa.
Kemudian, menurut sulaiman (1985) definisi lain yang juga diterima oleh
sebagian besar pakar ekonomi barat menetapkan ekonomi sebagai ilmu yang
menerangkan cara-cara menghasilkan, mendengarkan, membagi dan
memakai barang dan jasa dalam masyaraka sehingga kebutuhan materi
masyarakat dapat terpenuhi sebaik baiknya.

B. Definisi Ekonomi Islam


Para ahli telah banyak mendefinisikan tentang apa yang dimaksud dengan
ekonomi islam. Berbagai argument ini meskipun saling berbada formulasi
kalimatnya, tetapi mengandung pengertian yang sama. Pada dasarnya suatu
ilmupengetahuan yang berupaya memandang, meninjau, meneliti yang pada
akhirnya menyimpulkan dan menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan
cara-cara islami merupakan bagian dari definisi ekonomika islam itu sendiri.

Untuk memberikan pengertian yang lebih luas maka berikut ini


disampaikan definisi ekonomi islam menurut Anto (2003) sebagai berikut:
1. Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah
ekonomi masyarakat dalam prefentif nilai-nilai islam (Mannan,
1986;hlm. 18).
2. Ekonomi islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantu
merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distridusi
sumber daya yang langka, yang sejalan dengan ajaran islam tanpa
membatasi kebebasan individu atau pun menciptakan ketidak
seimbangan makro dan ekologis (chappra, 1996;hlm.33)
3. Ekonomi islam adalah tanggapan pemikir-pemikir muslim terhadap
tantangan ekonomi pada zamannya. Dalam upaya ini mereka dibantu
oleh alkuran dan hadis, serta alas an dan pengalaman (siddiki,
1992;hlm.69).

C. Manusia Objek Studi


Menurut ismail (1993) kajian mengenai manusiv telah banyak ditulis
dengan sudut pandang dan cara analisis yang cukup beragam. Sebagian
menitik beratkan pada pola piker sain(metode ilmiah) dan sebagian lagi
mendasarkan kepada pola pikir rasional. Kedua metode tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah banyak digunakan oleh ilmuan untuk meneliti hakikat
sesuatu dengan melakukan eksperimen terhadap objek yang akan diteliti.ciri
khas dari metode ini menurut ismail (1993) adalah mengesampingkan
kebenaran informasi yang telah ada yang dibagun oleh ilmuan sebelumnya.
2. Metode Rasional
Metode Rasional sebenarnya adalah proses pemikiran melalui
pencermatan realitas dengan indra. Realitas akan ditafsirkan untuk
menghasilkan sebuah pemikiran dengan melalui pemikiran otak dan
informasi yang ada. Metode ini dapat mengandung dua kemungkinan yaitu:
a. jika kesimpulan itu berkaitan tentang “ada” atau “tidak ada” sesuatu,maka
itu bersifat pasti dan tidak mengandung unsure kesalahan.
b. Apabila berkaitan dengan hakikat atau fenomena sesuatu,maka hasil
metode itu bersifat tidak pasti atau mungkin mengandung kesalahan.

D. Metode Studi Islam


Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia dan memuaskan
akal manusia. Asal menggunakan akal sehat serta menghilangkan ego pribadi,
ia pasti akan dapat menerima islam dengan segenap metode yang di milkinya,
siapun itu orangnya. Islam telah mendorong manusia untuk menggunakan
rasio atau kemampuan pikirnya untuk memahami sesuatu yang dapat dilihat
secara indrawi.

E. Kebutuhan Manusia
Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu yang sangat mudah
dibuktikan karena hal tersebut dapat diindra dan dirasakan secara langsung
dalam diri kita.
Potensi kehidupan memiliki dua penampakan yaitu:
1. Kebutuhan fisik
merupakan kebutuhan yang lahir karena adanya kerja struktur organ
tubuh manusia. Kebutuhan fisik memiliki ciri sbb:
a. Muncul dari dalam diri manusia tanpa membutuhkan rangsangan
dari luar
b. Membutuhkan jenis zat tertentu dengan kadar tertentu pula
c. Jika tidak terpenuhu berakibat kerusakan organ tubuh, penyakit
atau kematian
2. Naluri meneruskan keturunan (Gharizah)
Naluri adalah khashiyat dalam diri manusia agar manusia dapat
mempertahankan eksistensi, keturunan dan mencari petunjuk
berkenaan dengan keberadaan sang pencipta.naluri secara langsung
tidak dapat diindra oleh manusia, namun dapat dijangkau oleh akal
melalui kesan atau kenyataan yang jelas terlihat. manusia pada
dasarnya memiliki tiga jenis naluri yaitu:
1. Naluri mempertahankan diri (Gharizatu al-bak’)
2. Naluri seksual (Gharizatu an-nau’)
3. Naluri beragama (Gharizatu at-tadayyun’)

F. Perilaku Ekonomi
Menurut Ismail (1998) perilaku manusia merupakan perbuatan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan naluri dan kebutuhan fisiknya.
perilaku ini berjalan secara pasti sesuai dengan kecenderungan-
kecenderungan yang ada pada diri manusia untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
G. Pengololaan Sumber Daya Alam
Segala sumber daya tersebut ditundukkan oleh allah untuk diserahkan
pengololaannya kepada manusia. namun penundukkan sumber daya tersebut
bukan untuk diserahkan kepemilikannya kepada manusia secara mutlak.hanya
Allahlah satu satunya pemilik hakiki atas sumber daya tersebut sebagaimana
penjelasan Allah dalam ayat ayat (Al-Nur Ayat 33 Dan Al-Bakarah Ayat 29).
Allah swt,senantiasa menjadikan diri sebagai pemilik atas segala sesuatu yang
kemudian menganugrahkan kepada umat manusia.

H. Asas-Asas Manusia
Sistem ekonomi mencakup pembahasan tentang tata cara perolehan harta
kekayaan dan pemanfaatan baik untuk kegiatan konsumsi maupun distribusi.
Atas dasar ini maka asas-asas ekonomi islam yang digunakan untuk
membangun system ekonomi berdiri diatas tiga asas (fundamental) yaitu:
bagaimana harta diperoleh yakni menyangkut hak milik (tamalluk),
pengelolaan (tasharruf) hak milik,serta distribusi kekayaan ditengah
masyarakat.

I. Asumsi Dasar Ekonomi Islam


Ekonomi islam memiliki kekhasan baik dalam tataran konsep maupun
operasionalnya.Menurut Yuliadi (2001) hal ini dapat disimak pada pengertian
mengenai asumsi dasar ekonomi islam yaitu:
1. Naluri Manusiawi
2. Materi
3. Hak Milik
4. Universalisme

Kelebihan dari asas-asas ekonomi islam yaitu:


1. Menjungjung kebebasan individu manusia mempunyai kebebasan untuk
membuat suatu keputusan yang berhubungan dengan pemenuhan
hidupnya. Dengan kebebasan ini manusia dapat bebas mengoptimalkan
potensinya kebebasan manusia dalam islam didasarkan atas nilai-nilai
tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala sesuatukecuali allah.
2. Mengakui hak individu terhadap harta islam mengakui hak indivudu
untuk memiliki harta. Hak prmilikan harta hanya diperoleh dengan cara-
cara yang sesuai denga ketentuan islam.
3. Ketidak samaan ekonomi dalam batas yang wajar. Islam mengakui adanya
ketidak samaan ekonomi antar orang perorangan. Salah satu penghalang
yang menjadikan banyaknya katidak adilan bukan disebabkan karena
allah, tetapi ketidak adilan yang terjadi karena system yang dibuat
manusia sendiri.
4. Jaminan social, setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah
Negara: dan setiap warga Negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan
pokoknya masing- masing, memang menjadi tugas dan tanggung jawab
utama bagi sebuah Negara untuk menjamin setiap Negara dalam setiap
memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip”hak untuk hidup”.
5. Distribusi kekayaan, islam mencegah penumpukan kekayaan pada
sekelompok kecil masyarakat dan mengajurkan distribusi kekayaan
kepada semua lapisan masyarakat.
Kelemahan atau kekurangan dalam asas-asas ekonomi islam yaitu:
1. Lambatnya perkembangan literature ekonomi islam, literature ekonomi
islam yang sebagian berasal dari teks-teks arab mau tidak mau diakuinya
mingalami perkembangan yang kurang signifikan,
2. Praktek ekonomi konfensional lebih dahulu dikenal oleh masyarakat.
Masyarakat bersentuhan langsung dari konsep ekonomi konvensional,
diberbagai bidang konsumsi, produksi, distribusi dan lainnya.
3. Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi
islam dibeberapa. Negara yang mengunakan islam sebagai pedoman dasar
kenegaraannya ternyata belum mamou sepenuhnya mengelola system
perekonomian secara profesion.
4. Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi islam kurang, sejarah menunjuk
bahwa kemajuan pengetahuan eropa tidak lepas dari peranan pengetahuan
islam.
5. Pendidikan masyarakat yang materialisme, pengangguran dimasyarakat
bukan murni cerminan prilaku malas, tetapi pengangguran disini lebih
banyak disebabkan oleh dampak pemahaman masyarakat mengenai
makna tentang jenis dan pendapatan atau penghasilan yang belum tepat.

Anda mungkin juga menyukai