Anda di halaman 1dari 20

NEONATUS RESIKO TINGGI

PENGERTIAN NEONATUS RESIKO TINGGI

Bayi resiko tinggi adalah bayi yang mempunyai kemungkinan


lebih besar untuk menderita sakit atau kematian dari pada bayi lain.Istilah
bayi resiko tinggi digunakan untuk menyatakan bahwa bayi memerlukan
perawatan dan pengawasan yang ketat.pengawasan dapat dilakukan
beberapa jam sampai beberapa hari.Pada umumnya resiko tinggi terjadi
pada bayi sejak lahir sampai usia 28 hari yang disebut neonatus. Hal ini
disebabkan kondisi atau keadaan bayi yang berhubungan dengan kondisi
kehamilan,persalinan,dan penyesuaian dengan kehidupan diluar rahim.

Penilaian dan tindakan yang tepat pada bayi resiko tinggi sangat
penting karena dapat menceggah terjadinya gangguan kesehatn pada bayi
yang dapat menimbulkan cacar atau kematian kulit.

KLASIFIKASI BAYI RESIKO TINGGI

1. Klasifikasi Berdasarkan Berat Badan

Semua bayi yang lahir dengan berat badan sama atau kurang dari
2500gram disebut bayi berat badan lahir rendah(BBLR). BBLR
dikelompokkan sebagai berikut:

a. Bayi berat badan lahir amat sangat rendah,yaitu bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 1000 gram.
b. Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 1500 gram.

c. Bayi berat badan lahir cukup rendah adalah bayi yang lahir dengan
berat badan 1500 -2500 gram.

2. Klasifikasi berdasarkan umur kehamilan

a. Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan belum
mencapai 37 minggu.

b. Bayi cukup bulan adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
38-42 minggu.

c. Bayi lebih bulan adalah bayi yang lahir dengaan umur kehamilan
lebih dari 42 minggu.

3. Klasifikasi berdasarkan umur kehamilan dam berat badan

a. Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) dalam bahasa inggris


disebut small-for-gestational-age (SGA) atau small-for-date (SFD),yaitu
bayi yang lahir dengan keterlambatan pertumbuhan intrauteri dengan
berat badan terletak dibawah persentil ke-10 dalam grafik pertumbuhan
intrauterin.

b. Bayi sesuai untuk masa kehamilan (SMK) atau dalam bahasa


inggris disebut appropriate-for-gestational-age (AGA) yaitu bayi yang
lahir dengan berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa
kehamilan,yaitu berat badan terletak antara persentil ke-10 dan ke-90
dalam grafik pertumbuhan intrauterin.

c. Bayi besar untuk masa kehamilan atau dalam bahasa inggris disebut
large-for-gestational-age (LGA) yaitu bayi yang lahir dengan berat badan
lebih besar untuk usia kehamilan dengan berat badan terletak diatas
persentil ke-90 dalam grafik pertumbuhan intrauterin.

4. Klasifikasi berdasarkan masalah patofisiologis

Klasifikasi berdasarkan masalah patofisiologis yaitu semua neonatus yang


lahir disertai masalah patofisiologis atau mengalami gangguan fisiologis.
Secara umum,masalah fisiologis berkaitan erat dengan status kematangan
bayi dan berkaitan erat dengan gangguan kimia
(Mis.hipoglikemia,hipoklasemia) dan konsekuensi dari ketidak matangan
organ dan sistem (Mis. Hiperbilirubilemia,sindrom gawat
nafas,hipotermia).

ANTISIPASI MASALAH BAYI RISIKO TINGGI

Banyak masalah periode parinatal (masa 28 minggu kehamilan –


tujuh hari setelah lahir) yang dapat diantisipasi sebelum bayi lahir.
Antisipasi itu dapat dilakukan dengan cara analisis riwayat kehamilan dan
persalinan baik sekarang maupun yang lalu,pemeriksaan
USG,amniosintesis,memantau selama proses kelahiran. Dengan
demikian,dapat diduga tentang kemungkinan adanya masalah sebelum
kelahiran.misalnya,bila dari pemeriksaan antenatal (masa sebelum
kelahiran) diketahui ibu menderita diabetes meletus (DM). Dan
kemungkinan berat badan bayi sangat besar,ibu dianjurkan untuk
melahirkan di RS yang memiliki fasilitas yang diperlukan, sehingga dapat
diaadakan persiapan yang diperlukan untuk menangani bayi resiko tinggi
tersebut.keadaan bayi selama periode neonatal (sejak lahir sampai 28 hari)
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor secara bersamaan,misalnya bayi
yang lahir prematur mungkin menderita asfiksia dan mengalami sindrom
gawat nafas. Selain itu,bayi yang lahir sangat besar dari ibu yang
menderita diabetes meletus mengalami asfiksia dan hipoglikemia.

Tabel 1-1 Fasilitas perawatan intensif untuk neonatus (wong


1991,hlm 367-368)

Fasilitas Uraian

Fasilitas I Rumah sakit tersebut tidak hanya


menyediakan management untuk
perawatan ibu melahirkan dan
bayi normal, tapi juga dapat
mengindentifikasi kehamilan
resiko tinggi dan/atau bayi resiko
tinggi secara dini dan dapat
memberi pearawatan darurat bila
ada komplikasi.
Rumah sakit tersebut
menyediakan unit perawatan
Fasilitas II
untuk ibu dan bayi yang
dilengkapi dengan management
untuk menangani komplikasi ibu
dan bayi. Namun, unit perawatan
yang tersedia bergantung pada
tenaga dan sarana yang tersedia.

Rumah sakit tersebut


menyediakan fasilitas yang sama
Fasilitas III dengan fasilitas II dan memiliki
kapasitas perawatan yang paling
lengkap untuk
mengatasi komplikasi neonatal
dengan tersedia minimal ada
satu orang neonatologis yang
bertugas secara penuh (24jam)

TRANSPORTASI BAYI RESIKO TINGGI

Bayi yang dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lain, misalnya dari
ruang oprasi atau kamar bersalin ke unit perawatan atau neonatal intensif
care unit (NICU) diangkut dalam incubator atau alat penghangat disrtai
petugas dan perlatan yang diperlukan.

Persiapan lain sebelum dipindahkan meliputi :

a. Menyiapkan dan menetapkan tim transportasi yaitu terdiri dari satu


orang atau lebih petugas yang terlatih dari NICU seperti noenatologis, ahli
terapi perrnapasan, dari satu orang atau lebih perawat yang terlatih

b. Mengupayakan kondisi bayi stabil dengan jalan memberikan


lingkungan yang hangat, membebaskan jalan napas. Bila ada indikasi,
berikan oksigen, bantuan ventilasi, pemasangan infus, pemanntauan
kejenuhan oksigen, dan pemantauan tanda vital.

c. Memberi tahu orang tua bayi tentang kondisi bayi dan memberi
kesempatan pada orang tua yang sudah distabilkan dan bila
memungkinkan orang tua mengikuti kendaraan transportasi ke unit
perwatan yang dituju atau ketempat rujukan. Selain itu, harus disretakan
juga catatan tentang bayi dan ibu bila ada catatan laboratorium, dan
tabung yang berisi sampel darah ibu.

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI RESIKO TINGGI


Perawatan bayi resiko tinggi membutuhkan antisipasi, penanganan,
strategi perencanaan yang evektif dalam menghadapi masalah pada bayi
reisko tinggi.

Lankah asuhan keperawatan pada bayi resiko tinggi meliputi


pengkjian, diagnosa keperawatan, perencanaan,pelaksanaan, dan
evaluasi.

PENGKAJIAN

a. Pengkajian umum bayi baru lahir

§ Timbang berat badan setiap hari

§ Ukur panjang badan daan lingkar kepala aecara periodik

§ Deskripsikan bentuk badan secara umum, postur saat istirahat,


kelancaran pernapasan, edema dan lokasinya.

§ Deskkripsikan seitap kelainan yang tampak

§ Deskripsikan tanda adanya penyulit: warna pucat, mulut terbuka,


menyeringai, dst

b. Pengkajian system pernapasan

§ Deskripsikan bentuk dada, simetris atau tidak, adanya luka dan


penyimpangan yang lain.
§ Deskripsikan apakah pada saat bernafas bayi menggunakan otot-otot
bantu pernafasan; pernapasan cuping hidung atau substerna, retraksi
intercosta atau subklavikular.

§ Hitung frekuensi pernafasan dan perhatikan apakah teratur atau tidak.

§ Aukskultasi suara nafas, perhatikan adanya stridor crackles,mengi, dan


ronki basah, pernapsan mendengkur, dan keseimbangan suara
pernapasan.

§ Deskripsikan suara tangis bayi: keras, merintih.

§ Deskripsikan pemalaian oksigen pada saat kelahiran meliputi dosis,


metode, tipe ventilator, dan ukuran tabung yang digunakan.

§ Tentukn satu rasi (kejenuhan) oksigen dengan menggunakan oksimetri


nadi dan sebagian tekanan oksigen dan karbon dioksida melalui oksigen
transkutan (tcPo2) dan karbon diaksida trankutan (tcPco2)

c. Pengkajian system kardiovaskular

§ Tentukan frekuensi dan irama denyut jantung.

§ Dengarkan suara jantung; murmur.

§ Tentukan titik letak jantung tempat denyut dapat didengarkan, pada


palpasi akan kita ketahui perubahan intensitas suara jantung.

§ Deskrpsiksan warna kulit bayi, apakah sianosis, pucat plethora, dan


ikterus.
§ Kaji warna kuku, mukosa dan bibir.

§ Ukur tekanan darah, deskripsikan masa pengisian kapiler perifer (2-3


detik) dan perfusi perifer.

d. Pengkajian system gastrointestinal

§ Deskripsikan adanya distensi abdomen: pembesaran lingkaran, kulit


mengkilat, eritema pada dinding abdomen, terlihat gerakan peristaltic dan
kondisi umbilikus.

§ Deskripsikan tanda regurgitasi, dan waktu yang berhubungan dengan


pemberian makan, karakter dan jumlah sisa cairan lambung.

§ Kalau menggunakan selang nasogastrik (NG), deskripsikan tipe selang


penghisap dan cairan yang kluar (jumlah, warna, dan pH).

§ Deskripsikan warna, kepekatan, dan jumlah muntahan.

§ Periksa raba (palpasi) batas hati.

§ Deskrpsikan warna dan kepekatan feses, dan periksa adanya darah


sesuai dengan permintaan dari dokter atau ada indikasi perubahan feses.

§ Deskripsikan suara gerakan ( peristaltik ) usus pada bayi yang sudah


mendapatkan makanan.

e. Pengkajian system genitourinaria

§ Deskripsikan setiap kelainan pada genetalia.


§ Deskripsikan jumlah, warna, pH, berat jenis urin dan hasil laboratorium
yang ditemukan.

f. Pengkajian system neorologis-muskuloskeletal

§ Deskripsikan pergerakan bayi, apakah gemetar, spontan, menghentak,


tingkat aktivitas bayi dengan rangsangan berdasarkan usia kehamilan.

§ Deskripsikan posisi bayi, apakah fleksi atau ekstensi

§ Amati atau periksa refleks moro, menghisap, rooting, babinski, plantar,


dst.

§ Deskripsikan perubahan lingkaran kepala (kalau ada inikasi) ukuran


tegangan fontanel dan garis sutura.

§ Tentukan respons pupil bayi yang lahir pada usia kehamilan lebih dari
32 minggu.

g. Pengkajian temperature

§ Ukur suhu kulit dan aksila

§ Tentukan suhu ruangan

h. Pengkajian kulit

§ Tentukan setiap penyimpangan warna kulit, area kemerahan, iritasi,


abrasi.

§ Tentukan tekstur dan turgor kulit, apakah kering, halus atau bernoda.
§ Deskripsikan setiap ada kelainan bawaan pada kulit, seperti tanda lahir,
ruang, dll.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dibawah ini beberapa diagnosis yang dapat ditetapkan.

a. Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan imaturitas paru


dan syaraf, penurunan energi, dan kelemahan.

b. Termoregulasi tidak efektif yang berhubungan dengan imaturitas


pusat pengatur suhu, kurangnya lemak subkutan.

c. Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan kurangnya


pertahanan atau kekebalan tubuh.

d. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang


berhubungan dengan kurangnya kemampuan mencerna karena imaturitas
atau penyakit.

e. Resiko tinggi kurang cairan yang berhubungan dengan kehilangan


air dan pengganti nutrisi yang tidak adekuat.

f. Resiko tinggi kerusakan integritas atau keutuhan kulit yang


berhubungan dengan struktur kulit yang imatur, status nutrisi yang kurang
dan prosedur infasif.
g. Nyeri yang berhubungan dengan diagnose dan pengobatan.

h. Kurang pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan


kurang pertumbuhan selama dalam kehamilan, lingkungan NICU yang
tidak natural, pemisahan dari orang tua atau ibu.

PERENCANAAN

Berikut ini adalah beberapa tujuan asuhan keperawatan bayi resiko tinggi
:

a. Bayi menunjukkan oksigenasi yang baik.

b. Suhu tubuh bayi stabil dalam batas normal.

c. Tidak ada tanda infeksi nosokomial.

d.Bayi menunjukkan status hidrasi dan nutrisi yang baik.

e. Keutuhan atau integritas kulit di pertahankan.

f. Bayi menunjukkan tekanan intracranial normal atau tidak terjadi


peningkatan tekanan intrakranial.

g. Bayi tidak menunjukkan tanda sakit atau sakit berkurang.

h.Bayi menunjukkan pertumbuhan yang sesuai.

i. Keluarga menerima dukungan yang sesuai


PELAKSANAAN

1. Bantuan pernapasan segera setelah lahir jalan napas orofaring dan


nasofaring di bersihkan dengan isapan lembut.bila pengisapan
menggunakan alat, lama setiap mengisapan tidak boleh lebih 10
detik.ketika masuk memasukan kateter jangan memaksa karena dapat
menyebabkan trauma pada mukosa.bila setelah pembersihan jalan lahir
bayi menunjukan tanda kesulitan atau gangguan pernafasan segera
laporan pada dokter,mungkin bayi membutuhkan tindakan ventilasi
buatan dan terapi oksigen. Pemberian terapi oksigen harus hati hati dan
ikuti pemantauan terus menerus tekanan oksigen darah arteri. Hal ini
dilakukan karena terapi oksigen dapat menimbulkan hiperoksigenasi,

2. Mengupayakan suhu lingkungan netral.

Keadaan dapt tercapai bila suhu inti bayi ( suhu tubuh tanpa berpakaian)
dapat dipertahankan 36,6®C sampai 37.5®C. kelembapan realtih sebesar
40-60% perlu dipertahan kan untuk memebantu stabilitas suhu tubuh
bayi,yaitu dengan cara:

1. Mengurangi kehilangan panas pada suhu lingkungan yang rendah.

2. Mencegah kekeringan dan iritasi selaput lender jalan nafas, terutama


saat mendapat terapi oksigen dan selama pemasangan intubasi
endotrakrea atau nasotrakea.
3. Mengencerkan sekresi yang kental serta mengurangi kehilangan
cairan insensible dari paru.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM


PENGGUNAAN INCUBATOR. Suhu incubator ditentukan berdasarkan
BB bayi,agar suhu lingkungan memungkinkan bayi dpt mempertahankan
suhu tubuh suhunya dalam batasn normal.

1. Bagian luar incubator dibersikan setiap hari, bagian dalam bila


terkena muntahan atau feses segera dibersihan dengan zat desinfektan
mis.savlon 1:100.

2. Bayi yang dirawat didalam incubator tertutup dengan sevo


controlling tidak berpakaian (telanjang).

PENCEGAHAN INFEKSI

Bayi prematur dan BBLR mudah menderita sakit. Hal ini karena imunitas
seliler dan humoral masih kurang. Beberapa hal yang harus dilakukan
untuk mencegah infeksi :

1. Petugas dan orang tua harus cuci tangan sebelum dan sesudah
memegang setiap bayi untuk keperluan apapun.

2. Petugas yang berpenyakit infeksi tidak boleh memasuki unit


perawatan bayi sampai mereka dinyatakan sembuh atau disarankan untuk
memakai masker, sarung tangan, untuk mengurangi kemungkinan
terkontaminasi
3. Setiap orang yang memasuki unit perawatan bayi, selain memakain
pakaian bersih juga harus menggunakan pakaian penutup khusus yang
disediakan. Alas kaki atau sepatu juga harus dilepas dan memakai alas
kaki yang desediakan di unit perawatan. Pakaian penutup yang
terkontaminasi harus segera dimasukkan ke keranjang cuci yang
ditempatkan di luar.

4. Setiap bayi menggunakan alat perlindungan individual. Peralatan


yang digunakan dibersihkan secara teratur sesuai ketentuan pabrik
pembuat. Demikian juga dengan tempat tidur bayi, kasur, oksimetri nadi,
inkubator, penghangat, monitor kardiorespiratori. Peralatan segera
dibersihkan setelah atau sesudah digunakan oleh bayi lain. Selang saluran
air dan peralatan untuk melembabkan dapat menjadi media penyebaran
infeksi, karena kuman tumbuh baik di air, air pada humidifier harus digani
setiap hari.

5. Setiap bayi yang masuk kembali dari rumah atau bayi dengan proses
kelahiran yang tidak steril, atau bayi yang dicurigai memiliki penyakit
menular ditangani sesuai ketentuan institusi, bayi tersebut harus diisolasi
secara fisik dari bayi yang rentan dan beresiko tinggi.

PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN


NUTRISI

Kebutuhan bayi untuk pertumbuhan yang cepat dan pemeliharaan harian


harus disesuaikan dengan tingkat kematangan anatomi dan fisiologis.
Bayi prematur dan berat badan lahir rendah sangat kurang mampu
memekatkan air kemih sehingga perlu ditambahi cairan agar bayi dapat
mengeluarkan zat yang tidak perlu ditubuhnya. Jumlah cairan yang
dianjurkan oleh neonatus yang memerlukan susu botol atau cairan.

Usia (hari) Kebutuhan ( cc/kg


BB/hari )

Ke 1 60-70

Ke 2 dan ke 3 100-120

Ke 4 dan ke 5 150

selanjutnya 160-180

Cara pemberian minum:

1. Menyusu, bayi prematur yang tamopak aktif dengan refleks


menghisap dan menelan yang baik dapat minum dengan cara menyusu
langsung pada ibunya, bayi dapat dicoba menyusu pada ibunya bila:

· Berat minimum 2000 gram

· Suhu tubuh bayi stabil diluar inkubator

· Refleks menghisap dan menelan baik

· Tidak sianosis atau menunjukkan tanda gangguan pernapasan


selama menyusu
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bila bayi minum dengan cara
menyusu:

· Sebelum menyusu ibu harus mencuci tangan sampai siku dengan


desinfektan dibawah air mengalir, kuku harus pendek dan bersih.

· Sebelum dan selama menyusu ibu hendaknya menggunakan


pakaian penutup yang disediakan oleh rumah sakit.

· Sebelum menyusu ibu harus membersihkan daeran areola mamae


dan puting susu.

· Sebelum menyusu bayi harus diberi penjelasan hal-hal yang harus


diperhatikan seperti sianosis, tersedak, akral dingin. Apabila terdapat
salah satu tanda tersebut ibu harus memberi tahu petugas.

2. Minum melalui botol susu, bayi yang aktif secara refleks dapat
menghisap dan menelan dengan baik. Akan teapi, bayi yang belum atau
tidak menyusu pada ibunya dapat diberi minuma melalui botol. Dot yang
digunakan sebaiknya relatif kuat dan stabil. Saat minum, kepala dan bahu
bayi lebih tinggi 30° dari badan dan meletakkan kepala bayi diatas lipatan
selimut, atau bayi diletakkan diatas pangkuan.
3. Pemberian minuman melalui pipa, bayi dengan masa genetasi 32
minggu atau kurang atau berat badan kurang dari 1500 gram terlalu lemah
untuk bisa menghisap secara efektif atau tidak memilikirefleks menelan
yang memadai.

NEONATUS YANG TERMASUK DALAM NEONATUS RESIKO


TINGGI

Yaitu:

a) Bayi Berat Badan Lahir Rendah

World Health Organitazion (WHO) pada tahun 1961 menyatakan bahwa


semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500
gram disebut low birth weight infant (bayi berat badan bayi rendah,
BBLR). Definisi WHO tersebut dapat disimpulkan secara ringkas sebagai
bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang atau sama dengan 2500 gram.

b) Bayi Prematur

Menurut WHO, bayi prematur dalah bayi lahir hidup sebelum usia
kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). The
American Academy of Pediatric, mengambil batasan 38 minggu untuk
menyebut prematur.
Bayi premature atau bayi pre-term adalah bayi yang berumur kehamilan
37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur.

c) Bayi Iterus

Ikterus adalah warna kuning yang dapat terlihat pada sklera, selaput
lendir, kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin. Ikterus
fisiologis adalah ikterus yang terjadi karena metabolisme normal bilirubin
pada bayi baru lahir usia minggu peratama. Peninggian kadar bilirubin
terjadi pada hari ke-2 dan ke-3 dan mencapai puncaknya pada hari ke-5
sampai ke-7, kemudian menurun kembali pada hari ke-10 sampai ke-14.

d) Bayi dengan Sindrom Gawat Napas

Sindrom gawat napas (respiratory distress syndrome, RDS) adalah istilah


yang digunakan untuk disfungsi pernapasan pada neonatus. Gangguan ini
merupakan penyakit yang berhubungan degan keterlambatan
perkembangan maturitas paru (Whalley dan Wong, 1995).

e) Sipsis Neonatorium

Sepsis neonatorum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan


gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah. Perjalanan penyakit
sepsi neonatorium dapat berlangsung cepat sehinnga sering kali tidak
terpantau, tanpa pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam
24 sampai 48 jam.

f) Tetanus neonatorum

Tetanus neonatorum adalah penyakit yang terjadi pada neonatus ( bayi


berusia 0-1 bulan). Tetanus sendiri merupakan penyakit toksemia akut
yang menyerang susunan saraf pusat, oleh karena itu adanya
tetanospasmin dariclostridium tetani. Tetanus juga dikenal dengan nama
lockjaw karena salah satu gejala penyakit ini adalah mulut yang sukar
dibuka (seperti terkunci).

Anda mungkin juga menyukai