Ringkasan Jurnal Seks
Ringkasan Jurnal Seks
NEGERI 1 SUBANG
ABSTRAK
Perilaku seksual yang kurang baik dikalangan remaja erat kaitannya dengan pengetahuan remaja yang
kurang tentang seksualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan tentang seksualitas dengan perilaku seksual remaja di SMA Negeri 1 Subang. Metode
yang digunakan adalahsurvei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak
293 siswa di SMA Negeri 1 Subang. Hasil data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel
distribusi, dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan digunakan statistik chi-square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mempunyai pengetahuan seksualitas kurang sejumlah
64,3%. Sumber informasi remaja mengenai seksualitas mayoritas diperoleh dari teman 38,6%.
Perilaku seksual remaja yang tergolong kurang sebanyak 2,7%. Terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan seksualitas dengan perilaku seksual remaja, secara statistik p=0,000 < 0.05.
Sebagai simpulanterdapat hubungan positif antara pengetahuan seksualitas dengan perilaku seksual
remaja.
ABSTRACT
Unfavorable sexual behavior in adolescent related and less sexuality knowledge.Objective: To identify
the relation between sexuality knowledge with sexual behavior of adolescent at senior high school 1
Subang. Method : The study type was cross-sectional that using analytic correlation method. The
samples in this study were 293 students, they were the adolescents at senior high school 1 Subang.
The result was presented in frequency distribution tables, and to identify whether or not the
relationship was used chi square statistic. Result : Adolescent mostly had bad sexuality knowledge
64,3%. Most adolescent acquired knowledge of information resources about sexuality from friends
38,6%, and adolescent had a bad sexual behavior 2,7%. There was significant correlation between
knowledge of sexuality and adolescent sexual behavior p=0.000 < 0,05. Conclusion :There was
significant correlation between knowledge of sexuality with the sexual behavior.
No Kelas F %
1. X 320 31.7
2. XI 293 29.0
3. XII 397 39.3
Teknik pengumpulan data Total 1010 100
Sumber : data primer
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
penyebaran angket kepada siswa SMA Negeri Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah
1 Subang dengan pengawasan oleh peneliti, responden (kelas XI) adalah 29 % dari jumlah
sebelumnya diberikan penjelasan terlebih populasi.
dahulu dan meminta kesediaannya untuk 1. Analisis Univariat
menjadi responden dalam penelitian. Dalam analisis univariat ini akan
disajikan gambaran mengenai
hubungan antara pengetahuan dan
Analisis data sumber informasi tentang seksualitas
Analisa bivariat digunakan untuk melihat dengan perilaku seksual remaja.
presentase dari variabel yang diteliti dan
dalam penyajian analisa univariat yakni dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisa Pengetahuan Seksualitas
univariat pada penelitian ini mengukur Pengetahuan seksualitas diukur dengan 17
pengetahuan seksualitas remaja, jumlah skor pertanyaan yang telah teruji validitas dan
kemudian dibagi jumlah total soal dan reliabilitasnya. Hasil pengukuran yang telah
dikalikan 100%, sehingga diperoleh nilai P dilakukan disajikan pada tabel berikut:
(presentase). Tahap analisa data berikutnya
adalah dengan menggunakan uji statistic
bivariat untuk melihat hubungan variabel
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan
independen dan variabel dependen, pada
Pengetahuan Seksualitas
penelitian ini peneliti melakukan analisa data
kategorik, dengan demikian pengujian Berdasarkan Tabel 2, nampak bahwa
menggunakan rumus Chi-Square. responden yang memiliki pengetahuan
seksualitas kurang adalah 4,8%.
No Kategori F %
HASIL
1. Baik 109 37.2
Seluruh responden adalah kelas XI SMA Negeri 2. Cukup 170 58.0
1 Subang yang terdiri dari 8 kelas : 6 kelas IPA 3. Kuramg 14 4.8
dan 2 kelas IPS. Jumlah seluruh responden Total 293 100
adalah 293 atau 29 % dari populasi. Responden
mengisi instrumen penelitian berupa
kuesioner pengetahuan seksualitas dan
kuesioner perilaku seksual. Hasil pengumpulan
data kemudian diolah dan disajikan dalam 2
(dua) jenis analisis, yaitu analisis univariat dan
analisis bivariat.
Perilaku Seksual sikap tidak senang yang ditunjukkan oleh
petugas kesehatan , semakin membatasi akses
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
pelayanan lebih jauh, meski pelayanan itu ada.
Perilaku Seksual
Di samping itu, terdapat pula hambatan legal
No Kategori F % yang berkaitan dengan pemberian pelayanan
1. Baik 211 72.0 dan informasi kepada kelompok remaja.
2. Cukup 74 25.3 Banyak diantara remaja yang kurang atau tidak
3. Kurang 8 2.7 memiliki hubungan yang stabil dengan orang
Total 293 100 tuanya maupun dengan orang dewasa lainnya,
Sumber: hasil penelitian dengan siapa seyogyanya remaja dapat
berbicara tentang masalah-masalah kesehatan
Berdasarkan Tabel diketahui
reproduksi yang memprihatinkan atau yang
responden yang memiliki perilaku seksual
menjadi perhatian mereka. Pendidikan
kurang adalah 2,7%.
merupakan salah satu sarana penyampaian
Sumber Informasi informasi kepada individu atau kelompok
dengan tujuan memberikan kesadaran atau
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan
pencerahan tentang pengetahuan dan
Sumber Informasi
gambaran dari sesuatu hal yang telah, sedang
No Sumber F % dan akan terjadi. Perilaku remaja yang secara
Informasi perkembangan biologisnya telah beranjak
1. Orangtua 34 11.6 matang, yang secara alamiah telah siap untuk
2. Guru 60 20.5 bereproduksi, hal ini akan berdampak dua hal,
3. Teman 113 38.6 pertama menghasilkan penyaluran yang sesuai
4. Media Masa 86 29.4 pada tempatnya atau menyimpang.
Total 293 100 Penyimpangan individu dalam menyalurkan
Sumber: hasil penelitian potensi dorongan/hasrat biologisnya itu bias
Berdasarkan Tabel 4, tampak bahwa disebabkan ketidaktahuan atau
sumber informasi mayoritas responden ketidakpahaman tentang pandangan agama
mengenai pengetahuan seksualitas adalah dan pengetahuan seksnya. Penelitian Boyke
teman sebanyak 38,6%, kemudian diikuti oleh Nugraha yang menyatakan bahwa 10-20%
media masa sebanyak 29.4%. remaja pengetahuan seksualitasnya sangat
kurang, sehingga dapat menyebabkan remaja
yang dalam perkembangan jasmaninya akan
PEMBAHASAN mempunyai dorongan-dorongan seksual yang
sangat kuat namun di sisi lain mereka justru
Pengetahuan Seksualitas dijauhkan dari hal-hal yang berbau seksualitas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada
293 responden, diketahui bahwa
Perilaku seksual
responden yang memiliki pengetahuan
seksualitas kurang sebanyak 4,8%. Remaja Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
seringkali kekurangan informasi dasar responden memiliki perilaku seksual yang
mengenai kesehatan reproduksi dan akses kurang sebanyak 2,7%. Perilaku seksual
terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang kurang baik erat kaitannya
yang terjangkau serta terjamin dengan pengetahuan remaja yang kurang
kerahasiaannya. Keprihatinan akan jaminan tentang seksualitas dan kesehatan
kerahasiaan atau kemampuan membayar, dan reproduksi.Pengetahuan dasar remaja yang
kenyataan atau persepsi remaja terhadap masih kurang tentang anatomi dan fisiologi
reproduksi, bagaimana terjadinya hamil, Hubungan Antara Pengetahuan Dengan
bagaimana mencegahnya dan dimana Perilaku Seksual
mendapatkan perlindungan. Selain itu faktor
Remaja Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
orang tua yang merasa kurang aman, malu
bahwa dari 14 responden yang memiliki
menceritakan tentang seks kepada
pengetahuan kurang, Seperti diungkapkan
anakanaknya sementara usia remaja saat itu
oleh Handayani dalam penelitiannya, bahwa
memerlukan bimbingan untuk melalui masa adanya pengetahuan
remajanya dengan baik sesuai dengan
tentang manfaat sesuatu hal dapat
peruabhan fisik dan psikologis yang dialaminya
mempengaruhi niat untuk ikut dalam suatu
kegiatan. Sehingga semakin baik pengetahuan
responden tentang seksualitas maka akan
Sumber informasi Berdasarkan hasil penelitian
semakin baik pula perilaku seksualnya.
diketahui bahwa sumber informasi mayoritas
Pengetahuan dan perilaku sangat berkaitan
responden mengenai pengetahuan seksualitas
erat. Pengetahuan akan segi manfaat dan
adalah teman sebanyak 113 orang (38,6%) dan
akibat buruk sesuatu hal akan membentuk
paling sedikit adalah orang tua sebanyak 34
sikap, kemudian dari sikap itu akan muncul
orang (11,6%). Fakta ini sesuai dengan
niat. Niat yang selanjutnya akan menentukan
penelitian Darwin (1997) mengatakan bahwa
apakah kegiatan akan dilakukan atau tidak.
remaja cenderung bersikap tertutup kepada
Sehingga semakin baik pengetahuan tentang
orang dewasa dan sikap terbukanya kepada
seksualitas maka semakin baik pula perilaku
teman sebaya akan memebrikannya peluang
seksualnya. Pengetahuan merupakan hasil
untuk mengakses informasi tentang
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
seksualitas dan kesehatan reproduksi dan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
menganggap seksual adalah masalah biasa
Penginderaan terjadi melalui panca indera
yang perlu dipeolehnya dari teman sebaya.
manusia, yaitu indera penglihatan,
Orang tua menganggap pengetahuan seksual
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
dna kesehatan reproduksi adalah masalah
Sebagian besar pengetahuan manusia
yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka
diperoleh melalui mata dan telinga. Dan
kepada anaknya, sehingga remaja lebih banyak
diperkuat oleh teori Green bahwa
memperoleh informasi dari luar. Dalam
pengetahuan merupakan faktor predisposisi
penelitiannya, Tumkaya mengatakan bahwa
yang menentukanterbentuknya perilaku
meningkatnya minat remaja tentang akibat
seseorang. Pengetahuan merupakan domain
dari pengaruh pengetahuan tentang seksual
yang sangat penting dalam membentuk
dan kesehatan reproduksi yang disebabkan
perilaku seseorang. Dari pengalaman dan
oleh maraknya informasi global melalui
penelitian terbukti bahwa perilaku didasari
paparan media internet, audiovisual, buku
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
atau Koran, majalah, televisi dan VCD yang
pada perilaku yang tidak didasari oleh
menyediakan film porno, teman sebaya dan
pengetahuan.
pacar yang diakses oleh remaja memancing
remaja untuk mengadopsi kebiasaan yang
tidak sehat berupa penyalahgunaan seksual
KESIMPULAN
yang tidak sehat dan penggunaan obat-obatan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan
tentang seksualitas remaja yang tergolong
kurang sebanyak 64.3 % 2. Perilaku tentang
seksualitas remaja yang kurang baik sebanyak Helen Varney, CNM, MSN, DHL (Hon), FACNM
2,7%. 3. Sumber informasi remaja mengenai Varney’s Midwifery Jones and Barlett
seksual mayoritas diperoleh dari teman 38,6%, Publisher, Sudbury Masschusetts; Third
kemudian diikuti oleh media masa sebanyak Edition, tahun 1997
29,4%.
Infodatin Pusat data dan informasi
4. Terdapat hubungan yang bermakna secara kementerian kesehatan RI. Situasi Kesehatan
statistik antara pengetahuan dengan perilaku reproduksi Remaja.
seksual remaja (p=0,000 < 0.05).
Linda V. Walsh. 2007. Buku Ajar Kebidanan
Komunitas. EGC: Jakarta