LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, maka Kurikulum SMA Bhakti Praja
Limpung Kabupaten Batang, (Kurikulum 2013 kelas X, XI , dan Kurikulum 2006 kelas
XII), dengan peminatan MIPA dan IPS, ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan pada tahun
pelajaran 2018/2019.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 10 Juli 2018
Mengetahui :
a.n. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Kepala Bidang Pembinaan SMA,
2
KATA PENGANTAR
Sunarni, S.Pd
NIP. --------------
DAFTAR ISI
COVER/HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
...................................................................................................................
1. Latar belakang.......................................................................................1
a. Kondisi ideal =..................................................................................1
b. Kondisi nyata....................................................................................2
c. Potensi dan karakteristik satuan pendidikan.....................................3
2. Pengertian kurikulum............................................................................3
3. Rasional Pengembangan Kurikulum.....................................................3
4. Tantangan Internal ................................................................................4
5. Tantangan Eksternal..............................................................................4
6. Penyempurnaan Pola Pikir....................................................................5
7. Penguatan Tata Kelola Kurikulum........................................................5
8. Karakteristik Kurikulum 2013 .............................................................6
9. Tujuan Kurikulum 2013........................................................................6
B. Landasan ...................................................................................................6
C. Tujuan Penyusunan....................................................................................8
D. Acuan Konseptual......................................................................................11
E. Prinsip Pengembangan...............................................................................13
F. Prosedur Operasional.................................................................................15
A. Latar Belakang
1. Latar Belakang
b. Kondisi Nyata
SMA Bhakti Praja Limpung yang berdiri pada tanggal 18 Juli 1980.
Keberadaan SMA Bhakti Praja Limpung sebagai sekolah tertua, letaknya yang
strategis, dan selalu tampil terdepan disetiap ifen kegiatan baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler menjadikan SMA Bhakti Praja Limpung menjadi tumpuan siswa
untuk melanjutkan pendidikannya. Dukungan orang tua siswa dalam bentuk finansial
dalam rangka kemajuan sekolah ini sangatlah mendukung hal ini disebabkan karena
tingkat pendidikan orang tua siswa, pemahaman orang tua tentang pendidikan dan
penghasilan orang sangatlah mendukung untuk kemajuan sekolah ini. Setiap tahunnya
tamatan SMA Bhakti Praja Limpung dapat bersaing pada jenjang yang lebih tinggi,
berdasarkan data statistik terjadi perkembangan yang signifikan yang cukup berarti.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini , bukan berarti SMA Bhakti Praja
Limpung tanpa hambatan dalam pengembangan peningkatan mutu siswa dan
peningkatan kualitas gurunya, berikut tantangan yang menjadi masalah antara lain:
a) Belum terpenuhinya ruang kelas yang memadai.
b) Siswa yang melanjutkan kejenjang pendidikan tinggi 30%, yang diiginkan 75 %,
jadi tantangan nyata sebesar 45 %.
c) Tenaga pendidik yang masih banyak mengajar ditempat lain.
d) Kurangnya guru dalam penguasaan TIK dalam pembelajaran sesuai tuntutan
zaman.
e) Kurangnya penguasaan guru dalam pembelajaran berbahasa Inggris sesuai
tuntutan perkembangan kurikulum
f) Kurang pedulinya pemerintah daerah dalam membantu pengadaan sarana
g) Belum memilki tenaga laboran yang memadai
Memperhatikan kondisi riil SMA Bhakti Praja Limpung yang berada di
lingkungan penduduk yang sudah lebih maju dibanding dengan sebagian daerah lain
di Kabupaten Batang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan
kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung tahun
Pelajaran 2018-2019 mencakup hal-hal sebagai berikut:
B. Landasan
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
Prasarana;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Standar
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Isi
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD)
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2014 tentang Masa
Orientasi Peserta Didik Baru di Sekolah.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum SMA/MA.
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler.
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Ekstrakurikuler Wajib Pramuka.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pendidikan Menengah.
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal.
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Menengah.
30. Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara
Jawa.
31. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perda No. 9 tahun 2012.
32. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No 424/13242 tgl 23 Juli 2013
tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada Kurikulum 2013
33. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995
tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa
untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA, dan
SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah.
34. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Bhakti Praja Limpung tahun Pelajaran 2018-
2019.
35. Surat Keputusan Kepala SMA Bhakti Praja Limpung Nomor 423.5/007 tentang
Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung Tahun
2018/2019.
C. Tujuan Penyusunan
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu penyusunan
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus
untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Bhakti Praja Limpung
dilaksanakan juga program pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan
pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan
dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan
warga sekolah, juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar
sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Batang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli
lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata
pelajaran Prakarya.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya Mulok
Bahasa Jawa serta Seni dan Budaya Jawa khas Jawa Tengah, merupakan kebutuhan
dan ciri khas Kabupaten Batang. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan
global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung harus memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok Bahasa
Jawa yang terintegrasi dalam mata pelajaran dan melalui program pengembangan diri
yang berupa ekstrakurikuler.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan untuk meningkatkan toleransi
dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia
nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri
peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib
yang harus diikuti.
11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan mendorong wawasan dan
sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya.
13. Kesetaraan Gender
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuh-kembangnya kesetaraan gender.
14. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-
nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran
di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di
luar sekolah.
D. Acuan Konseptual
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum ini
disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun
dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan;
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan
pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10.Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13.Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
E. Prinsip Pengembangan
Pengembangan Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung mengacu kepada karakteristik
Kurikulum 2013 dan prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut:
a. Karakteristik Kurikulum 2013:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Kurikulum di SMA Bhakti Praja Limpung dikembangkan sesuai dengan visi, misi
dan tujuan sekolah yaitu:
a. Unggul dalam Prestasi, Luhur dalam Budi Pekerti, dan Taat pada
Ilahi.
b. Mengembangkan kompetensi akademik, yang meliputi pengetahuan,
sikap, kemampuan, dan keterampilan guna meningkatkan wawasan ilmu dan
teknologi.
c. Mengembangkan kompetensi social pribadi, yang meliputi
pengetahuan system nilai, sikap, dan keterampilan agar memiliki perikehidupan
yang adaptif sebagai warga Negara, warga masyarakat yang demokratis.
d. Dikembangkannya kompetensi keagamaan, yang meliputi aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan keagamaan dalam menjalankan dan
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Mengembangkan kompetensi ekonomi, yang meliputi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan guna memenuhi kebutuhan ekonomi agar dapat
memiliki kehidupan yang layak.
f. menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai;
g. melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien,
berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global;
h. meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala
sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk
bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok
dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing;
i. meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka
bagi seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat
peserta didik sebagai salah satu sarana pengembangan diri peserta didik;
j. mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan jumlah
lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;
k. menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang
mengatur operasional warga sekolah;
l. meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga
pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang dapat berkompetisi baik
lokal maupun global.
2) Belajar Sepanjang Hayat
B. Visi
”Mewujudkan Manusia Beriman, Intelek, Mandiri dan Berakhlak Mulia serta
Berwawasan Lingkungan”.
C. Misi
Dengan berdasarkan pada rumusan 4 (Empat) pilar konsep pendidikan yaitu learning to
live together, learning to know, learning to do, dan learning to be, maka misi pendidikan di
SMA Bhakti Praja Limpung Batang, kami rumuskan sebagai berikut :
Untuk kelas X mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok
mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok Peminatan, dan Lintas Minat, yang
semuanya mengusung Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam
Permendikbud RI Nomor 54 Tahun 2013 dan Standar Kompetensi Lulusan SMA yang
tercantum dalam Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 sebagai berikut:
Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang untuk selanjutnya
dirumuskan menjadi materi ajar dan mata pelajaran.
Sedangkan struktur kurikulum untuk kelas XII disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas pada SMA Bhakti Praja Limpung dibagi kedalam dua
kelompok, yaitu 1) kelas X yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS), serta lintas minat yang didasarkan pada pertimbangan nilai UN SMP dan hasil test
penempatan; dan 2) Kelas XII yang melaksanakan lanjutan kurikulum 2006 dengan
penjurusan yang terdiri dari 2 program yaitu program Ilmu Pengetahuan Alam, dan
program Ilmu Pengetahuan Sosial.
1. Struktur Kurikulum 2013 Kelas X (sepuluh)
a. Kelas X terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat yang didasarkan pada
pertimbangan nilai UN SMP dan hasil test penempatan, Pengembangan diri melalui
kegiatan ekstra dan BP/BK, serta Kegiatan Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib
bagi semua peserta didik kelas X. Jumlah mata pelajaran di kelas X 17 mata
pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 3 mata pelajaran wajib B, 4
mata pelajaran peminatan untuk kelas X, 2 mata pelajaran untuk kelas XI, dan 4
mata pelajaran lintas minat untuk kelas X dan 2 mata pelajaran lintas minat untuk
kelas XI serta 1 mata pelajaran mulok provinsi .
b. Struktur Kurikulum SMA Bhakti Praja Limpung
1. Kelas X disajikan dalam tabel 1 berikut :
Tabel 1 :
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Kelas X
Smt.1 Smt.2
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24 24
Minggu
Kelompok C (Peminatan)
10. Matematika 3 3
11. Biologi 3 3
12. Fisika 3 3
13. Kimia 3 3
14. Geografi 3 3
15 Sejarah 3 3
16 Sosiologi 3 3
17 Ekonomi 3 3
Mata Pelajaran Lintas Minat
18 Ekonomi 3 3
19 Sosiologi 3 3
20 Fisika 3 3
21 Kimia 3 3
22 Geografi
Mata Pelajaran Muatan Lokal 2 2
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
44 44
Minggu setiiap jurusan
2. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh tenaga pendidik atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan konseling
dan/atau ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
- Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas X
- Ekstra Komputer
- Ekstra Seni
- Ekstra Olahraga
- Ekstra Marching Band
- Ekstra Silat Pagar Nusa
Adapun jadwal pelaksanaan sudah diatur dari sekolah.
3. Alokasi waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4. Minggu efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk tahun Pelajaran 2018-
2019 adalah 37 minggu efektif.
a. Untuk Bahasa Jawa muatan lokal titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di
setiap sekolah di Propinsi Jawa Tengah dengan KI/KD sudah dibuat di provinsi,
khusus untuk kelas X, XI, dan XII menjadi mata pelajaran umum B.
b. Untuk TIK muatan lokal sekolah khusus kelas X menjadi mata pelajaran umum
B.
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah. Muatan lokan bahasa jawa telah
dimasukkan dalam struktur kurikulum kelas X, XI, dan XII dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran per minggu untuk semua kelas. SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013 Muatan
Lokal Bahasa Jawa (Provinsi Jawa Tengah), Kabupaten atau yang dikembangkan oleh
sekolah (terlampir).
11. Sejarah 3 3
12. Sosiologi 3 3
13. Ekonomi 3 3
Kelompok D (Lintas Minat)
Kelas X.IPS (Fisika dan Kimia) 6 6
14.
Kelas XI. IPS (Fisika)
Muatan Lokal 2 2
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu
Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri (KM)
maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang
bersangkutan.
Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
a) Kelas X : 44 jam pelajaran;
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran
sebagai berikut:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.00 – 15.15
Selasa 07.15 – 15.15
Rabu 07.15 – 15.15
Kamis 07.15 – 15.15
Jum’at 07.15 – 11.15
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut
Pemanfaatan 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri (KM), PT dan KM
merupakan kegiatan yang dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal
pelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah discoveri inkuiri dengan metode
seperti penugasan, observasi lingkungan, proyek, dan problem solving
2). Peminatan
Peminatan diatur dalam Permendikbud Nomor 64 tahun 2014. Kelompok mata
pelajaran peminatan bertujuan 1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat
keilmuannya di perguruan tinggi, dan 2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu
disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar ke SMA
sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik, didasarkan
pada nilai rapor, nilai UN SMP/MTS, dan rekomendasi guru BK SMP/MTS atau yang
sederajat. Mata pelajaran lintas minat diambil dari luar kelompok peminatan akademiknya,
kecuali untuk kelompok peminatan bahasa dan budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari
dalam kelompok peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang sama. Peserta
didik wajib mengambil 4 mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat
rekomendasi dari guru BK. Peserta didik dapat mengambil 2 mata pelajaran dari 4 mata
pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari guru BK.
Program penelusuran bakat, minat, dan prestasi peserta didik kelas X dan XI
berdasarkan nilai UN SMP/MTS, nilai rapor, tes IQ, dan angket peminatan.
Berdasarkan penelusuran SMA Bhakti Praja Limpung membuka peminatan MIPA dan IPS.
Lintas minat untuk kelas X sebanyak 2 mata pelajaran @ 3 jam pelajaran per minggu dan
dipilih dari mapel-mapel pada 2 peminatan lainnya, dan Lintas minat untuk kelas XI
sebanyak 1 mata pelajaran @ 4 jam pelajaran per minggu dan dipilih dari mapel-mapel
pada 1 peminatan lainnya.
Di SMA Bhakti Praja Limpung tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan
Lintas Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas
Minat untuk kelas X peserta di masing-masing peminatan dapat memilih dua mata
pelajaran di peminatan lain dan Kelas XI peserta dimasing masing peminatan dapat
memilih satu mata pelajaran di peminatan lain.
Tabel Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat SMA Bhakti Praja Limpung
2) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui:
- Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,
- Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma ke-2
bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.
b. Sistem Aktualisasi
c. Sistem Reguler
Aktivitas Sistem Reguler: 1) Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat
peserta didik; 2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran; 3)
Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali; 4) Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan
Pramuka pada satuan atau gugus satuan pendidikan; dan 5) Pembina kegiatan
adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina
Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur
Pramuka) yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).
a. Jika kehadiran 60 % s.d 70 % tatap muka dalam satu semester nilai CUKUP
(C).
b . J i k a kehadiran 71 % s.d 85 % tatap muka dalam satu semester nilai BAIK (B).
c. Jika kehadiran 86 % s.d 100 % tatap muka dalam satu semester nilai AMAT
BAIK (A).
c. Kondisi sekolah
b. Kelulusan
Untuk tahun Pelajaran 2018-2019, kelas XII masih menggunakan kurikulum 2006,
maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan
Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas X sampai
dengan semester 6 kelas XII.
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Kriteria nilai
baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(3) Kerajinan melaksanakan ibadah ;
(4) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;
(5) Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;
(6) Mematuhi aturan sekolah ;
(7) Hormat terhadap pendidik ;
(8) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Menunjukkan kemauan belajar ;
(2) Ulet tidak mudah menyerah ;
(3) Mematuhi aturan sosial ;
(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;
(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ;
(6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ;
(7) Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler satuan pendidikan.
c) Kelompok mata pelajaran estetika:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Apreasiasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
(2) Kreasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
d) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan pendidikan ;
(2) Kebiasaan hidup sehat dan bersih
(3) Tidak merokok
(4) Tidak menggunakan Narkoba
(5) Disiplin waktu
(6) Keterampilan melakukan gerak olah raga
3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah sama dengan KKM
semester 6 (enam) untuk masing-masing mata pelajaran;
b) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata pelajaran yang diujikan
paling rendah sama dengan rata-rata KKM semester 3 sampai dengan 6.
4) Lulus UJIAN NASIONAL.
5) Target kelulusan untuk tahun Pelajaran 2018-2019 adalah 100%
6) Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program
baik akademik dan non akademik yang terangkum dalam program
pengembangan diri dan ektrakurikuler, progran pendidikan karakter bangsa,
dan program peningkatan penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai
berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun
Pelajaran, pelaksanaan
Juli 2018 4 2
MPLS, Ramadhan,
dan Libur Idul Fitri
Agustus 2018 5 5
Penilaian Tengah Semester /
September 2018 4 4
Mid Semester
Oktober 2018 5 5
19
Ulangan Akhir Semester,
November 2018 4 4 Pengisian LHB dan
Libur Akhir Semester
Desember 2018 4 0 Libur Akhir Semester
Hari pertama masuk
Januari 2019 5 4
semester 2
Pebruari 2019 4 4
Penilaian Tengah
Semester / Mid
Maret 2019 4 3 Semester / Semester
Genap / Perkiraan
USBN
April 2019 4 3 Perkiraan Ujian Nasional
Perkiraan Libur awal
Mei 2019 5 5
puasa
Perkiraan Akhir Tahun
(PAT) Ulangan
Juni 2019 4 0 Kenaikan Kelas
(UKK) dan Libur
Akhir Semester
Jumlah 52 37
3. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
· Libur Semester 1: 17 - 31 Desember 2018
· Libur Semester 2: 3 Juni 2018– 12 Juni 2019
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
· Tahun Baru
· Idul Fitri dan Cuti Bersama
· Idul Adha
· Tahun Baru Imlek
· Tahun Baru Hijriah
· Hari Raya Nyepi
41
· Maulid Nabi Muhammad saw.
· Tahun Baru Imlek
· Wafat Isa Al masih
· Hari Raya Waisak
· Kenaikan Isa Al Masih
· Hari Kemerdekaan RI
· Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
· Hari Raya Natal
4. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun Pelajaran 2018-2019 adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut ini.
RENCANA KEGIATAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2018-2019
43
4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam silabus, disesuaikan
dengan standar kompetensi dasar tiap mata pelajaran berdasarkan alokasi waktu yang
tersedia, berdasarkan struktur kurikulum dan kebutuhan SMA Bhakti Praja Limpung .
5. Cara Pengembangan Silabus (X)
SMA Bhakti Praja Limpung memfasilitasi para guru dalam mengembangkan silabus
melalui:
a. In house Training, bersama pengawas sekolah dan Pejabat Dinas Pendidikan
Kabupaten Batang;
b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
c. Mendatangkan Naras Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam kelompok
maupun pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;
f. Validasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten dan Dinas Pendidikan Provinsi.
6. Langkah-langkah Pengembangan Silabus (X)
a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:
1) Karakteristik Mata pelajaran;
2) Tujuan Mata Pelajaran;
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
4) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
5) Silabus setiap mata pelajaran.
b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian kompetensi dasar,
harus memberi pengalaman belajar kepada peserta didik yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan dan umber belajar. Pengalaman belajar yang diberikan dapat melalui
pendekatan pembelajaran bervariasi, dan berpusat pada peserta didik, serta memuat
kecakapan hidup yang perlu dilatihkan pada peserta didik serta nilai-nilai karakter
bangsa. Untuk kelas X, proses pembelajaran dirancang dengan menggunakan
pendekatan saintifik dengan mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, serta materi pelajaran yang faktual, konseptual, dan prosedural.
45
BAB V
PE N UTU P
Kepala
SMA Bhakti Praja Limpung
Sunarni, S.Pd
19