Laporan Organik Modul 3
Laporan Organik Modul 3
NAMA : ARIANTO
JUDUL PERCOBAAN : ISOLASI KAFEIN DARI THE (Isolasi Alkaloid dengan Efek
Salting-Out)
PRODI/KELAS : Pendidikan Kimia/A
KELOMPOK : V (Lima)
REKAN KERJA :
1. SITI INDASARI ANTULA
2. RINRIYANTI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
A. Judul
Isolasi Kafein Dari Teh (Isolasi Alkaloid dengan Efek Salting-Out)
B. Tujuan Percobaan
Mahasiswa diharapkan dapat mengisolasi alkaloid kafein dari teh dengan
prinsip salting – out
C. Dasar Teori
Teh merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia
yang dibuat dari tanaman Camellia sinensis. Teh memiliki manfaat diantaranya dalam
pencegahan dan pengobatan penyakit karena bersifat antibakteri dan antioksidan. Selain
manfaat teh, terdapat pula za dalam teh yang berakibat kurang baik untuk tubuh. Zat
tersebut adalah kafein. Meskipun kafein aman dikonsumsi, zat tersebut dapat
menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki jika dikonsumsi secara berlebihan seperti
insomnia, gelisah, delirium, takikardia, ekstrasistole, pernapasan meningkat, tremor otot
dan diuresis. Semakin lama teh direndam maka kafein dalam teh akan semakin terekstrak
dan terjadi oksidasi. Untuk mendapatkan teh yang lebih pekat dilakukan dengan
menambahkan daun teh, bukan dengan memperpanjang waktu penyeduhan . Ketika
proses penyeduhan teh maka terjadi proses ekstraksi yaitu kegiatan penarikan kandungan
kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang larut dengan pelarut cair (Putri
Dianita Devi,2015 : 2337-3520).
Menurut Soepomo (1998) teh merupakan yang paling sering kita konsumsi
sehari-hari. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam teh adalah kafein. Kafein
merupakan zat penikmat yang terdapat di dalam tumbuha-tumbuhan baik itu terdapat
dalam biji-bijian maupun daun. Kafein juga berbahaya bagi tubuh manusia apabila di
konsumsi berlebih karena dapat mengakibatkan keracunan, gelisah, sensitif, dan tremor.
Kafein merupakan zat racun.
2. Bahan
* Sumber : Widhy Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium Ipa
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198307302008122004/pengabdian/plthn-
penggunaan-alat-lab.pdf
E. Prosedur Kerja
1. Menuangkan 200 mL air mendidih ke dalam gelas kimia yang mengandung 10-12
kantong teh celup
2. Menutup dan membiarkan selama 10 menit
3. Mengangkat dan menekan-nekan kantung teh untuk memaksimalkan
penghilangan pelarut
4. Mengulangi proses ekstraksi dua kali, masing-masing menggunakan 50 mL air
mendidih
5. Menggabungkan lapiran air
6. Mendinginkan dan menambahkan natrium klorida (26 g setiap 100 mL ekstrak
teh) dan kalsium hidroksida (1g)
7. Menyaring larutan ini menggunakan kertas saring kasar dan corong buchner
8. Memindahkan filtrat ke corong pisah dan ekstrakn tiga kali dengan 1-propanol
masing-masing sebanyak 45, 35 dan 35 mL
9. Menggabungkan ekstrak 1-propanol dan menguapkan pelarut (komposisi pelarut
terdiri dari -80% 1-propanol dan -20% air) dengan rotatory evaporator
10. Membilas residu evaporasi (mengandung natrium klorida) dengan 2 x 10 mL
aseton untuk mengekstrak kafein
11. Menyaring ekstrak aseton dan dengan hati-hati mendidihkan aseton
12. Kafein kasar yang diperoleh dapat dimurnikan melalui siblimasi
Diagram Alir
Ekstraksi kafein dari teh
ekstrak 1 ekstrak 2
Residu
Sublimasi
Kafein kasar
Kafein kasar
Memasukan dalam pipa kapiler
Suhu = 235oC
F. Hasil Pengamatan
mL dan 35 mL 2-propanol
7. Menggabungkan ekstrak hasil Menggabungkan hasil ekstraksi dalam satu
ekstraksi dalam satu erlenmeyer dan erlenmeyer dan menguapkan diatas
menguapkan di atas penangas air penangas air
10. Mendidihkan filtrat aseton dengan Aseton mulai menguap dan yang terseisa
hati-hati tinggal kafein kasar berwarna kekuningan
Dit : Rendemen = ?
Penyelesaian :
H. Pembahasan
Teh merupakan minuman yang sangat populer, teh mengandung kafein yang
merangsang kerja pernafasan, hati, dan sistem saraf pusat. Pada percobaan kali ini
sebenarnya kita akan mengekstrak kafein dari teh dengan menggunakan beberapa metode,
yaitu metode ekstraksi dan sublimasi.Prinsip ekstraksi yaitu merupakan pemisahan satu
atau beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut, sedangkan prinsip
sublimasi diartikan sebagai proses perubahan zat dari fasa padat menjadi uap, kemudian
uap tersebut dikondensasi langsung menjadi padat tanpa melalui fasa cair.Tetapi karena
waktu tidak cukup untuk melakukan semua metode, sehingga hanya menggunakan
metode ekstraksi.
Untuk percobaan pertama yang dilakukan yaitu memanaskan air sebanyak 300 mL
dalam penangas air sampai mendidih.
J. Jawaban Pertanyaan
1. Apa fungsi NaCl ?
Jawab :
Fungsi penambahan NaCl kedalam larutan adalah agar kristal kafein lebih mudah
terbentuk.
2. Apa fungsi Ca(OH)2 ?
Jawab :
Fungsi penambahan Ca(OH)2 agar kafein tidak bercampur dengan tanin yang
merupakan kandungan dari teh.
3. Mengapa untuk mengekstrak kafein menggunakan 1- propanol ?
Jawab :
Karena kafein mudah larut dalam kloroform dan alkohol dalam hal ini 1-propanol.
Daftar Pustaka
Bialangi, N., Mustapa, A., Salimi, Y., Widiantoro A., & Situmeang, B. (2018). Isolation Of
Steroid Compounds From Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) and Their
Antimalarial Activity. ASIAN JOURNAL OF CHEMISTRY, 30(8), 1751-1754.
Bialangi, N., Mustapa, M. A., Salimi, Y. K., Widiantoro, A., & Situmeang, B. (2016).
Antimalarial activity and phitochemical analysis from Suruhan (Peperomia pellucida)
extract. JURNAL PENDIDIKAN KIMIA, 8(3), 33-37.
Bialangi, N., & Musa, W. (2007). JA, Subarnas, A., Ischak, Netty.,(2008). Studi Kandungan
Kimia dan Aktivitas Biologi Flavinoid dari Daun Tumbuhan Jarak Pagar (Jatropha
Curcas Linn) Asal Gorontalo, 2007-2008.
Djuramang, r. R., retnowati, y., & bialangi, n. (2017). Pengaruh ekstrak buah mengkudu
(morinda citrifolia) terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus The Effect of Noni
Fruit Extracts (Morinda Citrifolia) on Staphylococcus aureus growth. GLASSER, 2(2).
Usman, A. D., Lukum, A., & Bialangi, N. (2009). Isolasi dan Karakterisasi Kitosan dari Kulit
Udang Windu (Peneaus monodon) yang Dibudidayakan di Gorontalo. Jurnal Entropi,
5(01).
Idrus, R. B., Bialangi, N., & Alio, L. (2013). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid dari
Biji Tumbuhan Sirsak (Annona muricata Linn). Sainstek, 7(01).
Gafur, M. A., Isa, I., & Bialangi, N. (2013). Isolasi dan identifikasi Senyawa Flavonoid dari
daun Jamblang (Syzygium cumini). Naskah Skripsi S, 1.
Tengo, N. A., Bialangi, N., & Suleman, N. (2013). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa
Alkaloid dari Daun Alpukat (Persea americana Mill). Sainstek, 7(01).
Saman, S. I., Nurhayati, B., & Wenny, J. A. M. (2013).Isolasi dan Karakterisasi Senyawa
Flavonoid dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau.
Artanti Anif Nur, dkk. 2016. Perbedaan Kadar Kafein Daun Teh (Camellia sinensis (L.)
Kuntze) Berdasarkan Status Ketinggian Tempat Tanam Dengan Metode HPLC.
Jurnal Nasional of Pharmaceutical Science and Clinical Research. Vol (1). No (1)
Hal 37-44
Gafur, M. A., Isa, I., & Bialangi, N. (2013). Isolasi dan identifikasi Senyawa Flavonoid dari
daun Jamblang (Syzygium cumini). Naskah Skripsi S, 1.
Idrus, R. B., Bialangi, N., & Alio, L. (2013). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid dari
Biji Tumbuhan Sirsak (Annona muricata Linn). Sainstek, 7(01).
Widhy Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium Ipa
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198307302008122004/pengabdian/plthn-penggunaan-
alat-lab.pdf
Martono,Budi, dkk. 2015. Kandungan Kafein Dan Karakteristik Morfologi Pucuk Enam
Genotipe Teh. Jurnal Nasional Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar. Vol (2).
No(2). Hal 69-76
Putri Dianita Devi, dkk.2015. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap Kadar Kafein
dalam Teh Hitam. Jurnal Nasional Sains Dan SeniVol (4). No (2). Hal 2337-3520
Saman, S. I., Nurhayati, B., & Wenny, J. A. M. (2013). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa
Flavonoid dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau.
Soepomo, T.G.1998.Taksonomi Tumbuhan Obat – Obat.Yogyakarta : UGM Press.
Tengo, N. A., Bialangi, N., & Suleman, N. (2013). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa
Alkaloid dari Daun Alpukat (Persea americana Mill). Sainstek, 7(01).
Tjay, Tan Hoan.2002.Obat-obat Penting.Yogyakarta : PT Elex Media C.
Towaha,Juniaty, dkk. 2013. Kandungan Senyawa Kimia Pada Daun Teh Camellia sinensis.
Jurnal Nasional Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri. Vol(19). No(3).
Hal 1-5s
Usman, A. D., Lukum, A., & Bialangi, N. (2009). Isolasi dan Karakterisasi Kitosan dari Kulit
Udang Windu (Peneaus monodon) yang Dibudidayakan di Gorontalo. Jurnal
Entropi, 5(01).
Verawati,dkk, 2014. Penetapan Kadar Konsumsi Kafein Dalam Minuman Teh Seduhan Yang
Beredar Di Pasaran Secara KLT – Densitometri. Jurnal Nasional Scientia Vol. (4)
No(1). Hal 43-45