Disusun Oleh:
Praktik Kerja Lapangan” ini telah melalui proses konsultasi, telah diperbaiki sesuai
masukan pembimbing, dan telah disetujui oleh pembimbing lahan praktik serta
Hari : Selasa
Pembimbing Akademik
melahirkan adalah usia 20-30 tahun, jika terjadi kehamilan di bawah atau di atas
kematian 2-4 kali lebih tinggi dari reproduksi sehat. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
suatu peristiwa persatuan antara sel telur dengan sperma yang terjadi di
ampula tuba. Hanya satu sperma yang dapat melintasi zona pelusida dan
digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran silia serta kontraksi
tuba.
Selanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium
blastula disebut blastosis, suatu bentuk yang bagian luarnya adalah trofoblas
dan bagian dalamnya adalah massa inner cell. Trofoblas akan berkembang
menjadi plasenta dan massa inner cell akan berkembang menjadi janin.
dirasa, atau dapat teraba bagian janin. Denyut jantung janin adalah tanda
pasti kehamilan kedua yang dapat dilihat pada ultrasonografi pada usia
kehamilan 12 minggu, didengar dengan alat doppler pada usia kehamila
20-24 minggu.
b. Tanda kemungkinan hamil
Tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan hamil antara lain: perut
terlihat tanda chadwick (warna kebiruan pada porsio, vagina, dan labia
selera makan, lelah (fatigue), payudara membesar, sering buang air kecil,
kehamilan.
(Prawirohardjo,2014; h.175-177).
b) Serviks
Perubahan pada serviks meliputi bertambahnya pembuluh
maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
lebih gelap) pada pipi yang berbentuk seperti sayap kupu disebut
hitam kemerahan) yang disebut juga linea nigra, puting susu dan
kg. Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik
Jaringan dan 10 20 30 40
caiaran minggu minggu minggu minggu
Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan amnion 30 350 750 800
Uterus 140 320 600 970
Mammae 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan
0 30 80 1480
ekstraselular
Lemak 310 2050 3480 3345
Total 650 4000 8500 12500
Sumber: Prawirohardjo, 2010; h.180
3) Perubahan Sistem Kardiovaskular
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
akan bergeser kearah atas lateral. Perubahan yang nyata akan terjadi
bawah.
Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan
bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika
kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu
Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam
secara progresif. Aksi yang penting dari hormon paratiroid ini adalah
2007; h.502).
Trimester kedua ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan
penantian yang penuh dengan kewaspadaan. Pada periode ini, ibu hamil
dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran bayinya tersebut. Ibu hamil
bayi dan kehidupannya sendiri, seperti: apakah nanti bayinya akan lahir
trimester ketiga. Penyebab sering buang air kecil pada kehamilan adalah
tekanan vesica urinaria oleh uterus, pada trimester pertama uterus yang
trimester ketiga vesica urinaria akan tertekan oleh bagian bawah janin
yang mulai masuk panggul. Air dan sodium tertahan didalam tungkai
bawah selama siang hari dan terdapat aliran balik vena yang meningkat
pada malam hari saat tidur, sehingga biasanya sering buang air kecil
pada klien tentang penyebab sering buang air kecil, kosongkan kandung
kemih saat kencing, perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi
minum pada malam hari kecuali sering buang air kecil sangat
mengganggu istirahat ibu, dan batasi meminum minuman yang bersifat
c. Edema dependen
Edema dependen atau bengkak pada daerah ekstremitas biasanya
vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferior kerika berbaring.
berdiri terlalu lama, berbarin dengan miring kekiri dan kaki agak
ditinggikan, hindari kaus kaki yang ketat pada kaki, dan latihan senam
secara teratur. Waspadai jika bengkak muncul pada muka dan tangan
muntah adalah: hindari bau atau faktor penyebab mual muntah, makan
berbau aceton.
e. Konstipasi
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat memiliki
masalah ini pada trimester kedua atau ketiga. Konstipasi diduga terjadi
berserat; pola defekasi yang baik dan teratur; dan konsumsi laksatif
ringan, pelunak feses, atau supositoria gliserin jika ada indikasi (Varney,
2007; h.536-544)
f. Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah biasanya disebabkan oleh berat uterus yang
lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit di depan kaki yang
lain saat menekukkan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat
antara lain: postur tubuh yang baik; ayunkan panggul atau miringkan
cebok yang benar yaitu dari depan kebelakang, dan pakailah pakaian
dalam yang terbuat dari katun karena lebih kuat daya serapnya daripada
untuk mengetahui status kesehatan ibu dan janin, menentukan usia gestasi
antenatal yaitu: satu kali kunjungan sebelum minggu ke-16, satu kali
kunjungan antara minggu 24-28, dan 2 kali antara minggu 30-32 dan antara
minggu 36-38 (Kemenkes RI, 2013; h.22). Selain itu, anjurkan ibu untuk
kali ibu melakukan kunjungan antenatal, lalu berikan kepada ibu untuk
tanda vital (tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi, frekuensi napas),
berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, muka (apakah ada edema
atau terlihat pucat), status generalis atau pemeriksaan fisik umum lengkap
kembang janin dengan mengukur tinggi fundus uteri dan melakukan palpasi
laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil) pada kunjungan pertama: kadar
hemoglobin, golongan darah, tes HIV (ditawarkan pada ibu hamil di daerah
HIV ditawarkan pada ibu hamil dengan IMS dan TB), dan rapid tes (untuk ibu
urinalis (terutama protein urine pada trimester kedua dan ketiga) jika terdapat
anemia, pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA) untuk ibu dengan
riwayat defisiensi imun, batuk >2 minggu atau LiLA <23,5 cm, dan gula darah
mulai diberikan sejak 2 bulan sebelum hamil), kalsium 1,5-2 g/hari (diarea
aspirin tiap hari (dianjurkan untuk pencegahan preeklampsia bagi ibu dengan
risiko tinggi, dimulai dari usia kehamilan 20 minggu), dan beri vaksin tetanus
toksoid sesuai status imunisasinya. Efek samping yang umum dari zat besi
mengonsumsi tablet besi sebelum tidur. Tablet zat besi sebaiknya tidak
sebaiknya diminum dengan air putih atau air jeruk karena dapat membantu
penyerapan obat.
Buku KIA wajib dimiliki oleh setiap ibu hamil, karena materi konseling
dan edukasi yang perlu diberikan tercantum di buku tersebut. Pastikan ibu
memahami hal-hal berikut: persiapan persalinan, pentingnya peran suami
Dini (IMD), program KB, dan kesehatan ibu (kebersihan, aktivitas, dan
nutrisi).
6. Klasifikasi kehamilan
Kehamilan dikatakan normal jika ditemukan dalam pemeriksaan
badan sesuai minimal 8 kg selama kehamilan atau sesuai dengan IMT ibu,
gerakan janin dapat dirasakan setelah usia kehamilan 18-20 minggu hingga
melahirkan, tidak ada kelainan riwayat obstetri, ukuran uterus sesuai dengan
usia kehamilan, dan pemeriksaan fisik dan laboratorium yang telah dilakukan
dalam batas normal. Sedangkan ibu hamil dengan masalah keluarga atau
keguguran lebih atau sama dengan 3 kali, bayi <2500 gram atau >4000
riwayat kehamilan saat ini ditemukan kehamilan ganda, usia ibu <16 atau
>40, rhesus (-), hipertensi, massa pelvis, penyakit jantung, penyakit ginjal,
dan alkohol, LiLA <23,5 cm, tinggi badan <145 cm, kenaikan berat badan
kurang dari 1 kg atau lebih dari 2 kg setiapp bulan atau tidak sesuai dengan
IMT, TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan, pertumbuhan janin tehambat,
infeksi saluran kemih, penyakit kelamin, dan kondisi-kondisi lain yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Edisi pertama. Kementerian kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jilid
1. Edisi 3. Jakarta:EGC
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Edisi 1. Cetakan 5. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta
melalui jalan lahir melawan resistansi jaringan lunak, otot, dan struktur tulang
panggul (Kennedy, 2013; h.2). Pelahiran bayi adalah periode dari awal kontraksi
dikatakan normal jika usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), persalinan
terjadi spontan, presentasi belakang kepala, berlangsung tidak lebih dari 18 jam,
dan tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin (Kemenkes RI, 2013; h.36).
1. Tanda-tanda persalinan
Terjadi his persalinan. His persalinan mempunyai ciri khas seperti
pinggang terasa nyeri yang menjalar kedepan, sifatnya teratur, interval makin
ibu selama persalinan dan proses kelahiran bayinya. Hargai keinginan ibu
lainnya untuk berganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, dan
jongkok, berbaring miring kekiri, atau merangkak. Bantu ibu untuk sering
masih ingin makan selama fase laten persalinan, tetapi setelah memasuki
fase aktif mereka hanya ingin mengkonsumsi cairan saja. Anjurkan agar
mewujudkan persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayinya. Hal
akan melindungi penolong persalinan dan keluarga ibu dari infeksi. Ikuti
mandi pada saat awal persalinan dan pastikan ibu memakai pakaian
menjadi 2, yaitu fase laten (pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam),
dan fase aktif (pembukaan serviks 4 hingga lengkap/10 cm, sekitar 6 jam).
Kala II dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 1 jam pada
multigravida dan 2 jam pada primigravida. Kala III dimulai segera setelah
keluhan ibu, jika ibu tampak gelisah atau kesakitan biarkan ibu berganti
posisi sesuai keinginan, tapi jika di tempat tidur sarankan untuk miring kiri
atau anjurkan suami memijat punggung ibu dan ibu melakukan napas
panjang, jaga privasi ibu, ijinkan ibu untuk mandi atau membasuh
beri minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi, dan sarankan ibu
berkemih jika ingin berkemih. Pantau parameter debagai berikut secara rutin
Lahirnya Bahu
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparietal. Dengan lembut gerakkan kepala bayi kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian
gerakkan kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Lahirnya badan dan tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala
dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan
melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang
lain agar bertemu dengan jari telunjuk)
setiap 30 menit pada jam 1 jam kedua pascasalin. Pemantauan yang harus
dilakukan adalah pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri,
kandung kemih, kontraksi, dan jumlah perdarahan yang dapat dipantau melalui
partograf.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Edisi pertama. Kementerian kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Manuaba, Ida Ayu. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Edisi 2. EGC. Jakarta
PPIBI. 2016. Buku Acuan Midwifery Update 2016. Cetakan 1. Pengurus Pusat Ikatan
Bidan Indonesia. Jakarta
C. BAYI BARU LAHIR
Bayi Baru Lahir (BBL) adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
telinga, dan pada bagian atas alis. Lingkar dada diukur pada garis puting.
Normalnya lingkar kepala sedikit lebih besar dari lingkar dada. Peningkatan
melalui telinga. Suhu rektal menunjukkan suhu inti tetapi menimbulkan risiko
trauma. Suhu aksila normlanya 1oC (lebih dingin dari suhu inti tubuh: 36,5oC
denyut jantung serta perut. Pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu lihat
postur, tonus otot dan aktivitas. Lihat kulit, nilai normalnya adalah wajah, bibir
dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda, tanpa adanya
kemerahan atau bisul. Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada
kedalam ketika bayi sedang tidak menangis, frekuensi napas yang normal
pada bayi adalah 40-60 kali/menit. Hitung denyut jantung dengan meletakkan
stetoskop didada kiri setinggi apeks kordis. Normal frekensi denyut jantung
jam. Ubun-ubun besar rata atau tidak menonjol, dapat sedikit menonjol saat
bayi menangis. Tidak ada kotoran atau sekret pada mata bayi normal. Lihat
bagian dalam mulut. Masukan satu jari yang menggunakan sarung tangan
kedalam mulut, raba langit-langit. Bibir, gusi, langit-langit utuh tidak ada
bagian yang terbelah. Nilai kekuatan isap bayi, bayi akan mengisap kuat jari
pemeriksan. Lihat dan raba perut, dan lihat tali pusat bayi. Perut bayi datar,
dan teraba lemas. Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang
tidak enak pada tali pusat, atau kemerahan sekitar tali pusat. Lihat punggung
dan raba tulang belakang bayi. Kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang dan
benjolan pada tulang belakang. Lihat ekstremitas, hitung jumlah jari tangan
dan kaki, lihat apakah kaki posisinya baik atau bengkok kedalam atau keluar,
lihat gerakan ekstremitas simetris atau tidak. Lihat lubang anus, normal anus
pada bayi adalah terlihat lubang pada anus dan periksa apakah mekonium
sudah keluar dan biasanya mekonium keluar 24 jam setelah lahir. Lihat dan
raba alat kelamin luar, tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang air kecil.
Pada bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina berwarna putih atau
kemerahan. Pada bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujung penis.
Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam waktu 24 jam setelah lahir.
Bayi normal lahir dengan berat badan lahir 2,5-4 kg. Penurunan berat badan
maksimal untuk bayi baru lahir cukup bulan maskimal 10%, untuk bayi
kurang bulan maksimal 15%. Mengukur panjang dan lingkar kepala bayi.
Panjang lahir normal bayi baru lahir 48-52 cm, dan lingkar kepala bayi normal
33-37 cm. Menilai cara menyusui dengan meminta ibu untuk menyusui
perawatan bayi yang hangat (suhu ruangan minimal 25oC dan tutup
ganti handuk basah dengan handuk atau kain yang kering); letakkan bayi
di dada ibu atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi; inisiasi
(lakukan penimbangan setelah satu jam kontak kulit ibu ke kulit bayi dan
tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali
pusat basah atau lembab; lihat popok dibawah tali pusat, luka tali pusat
harus dijaga tetap kering, bersih, sampai sisa tali pusat mengering dan
terlepas sendiri; jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan
air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan
tanda-tanda infeksi tali pusat (kemerahan pada kulit sekitar rali pusat,
ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI juga meningkatkan ikatan kasih
sayang (asih), memberikan nutrisi terbaik (asuh) dan melatih reflek dan
motorik bayi (asah). Langkah IMD dalam asuhan bayi baru lahir adalah:
(lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit satu jam);
langkah 3 (biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai
segera setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam
mata antibiotic tetrasiklin 1%. Cara pemberian salep mata antibiotic: cuci
jelaskan kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian
obat tersebut; tarik kelopak mata bagian bawah kearah bawah; berikan
salep mata dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata yang paling
dekat dengan hidung bayi menuju ke bagian luar mata; ujung tabung
salep mata atau pipet tetes tidak boleh menyentuh mata bayi; jangan
menghapus salep dari mata bayi dan anjurkan keluarga untuk tidak
pada bayi umur 0-7 hari karena: sebagian ibu hamil merupakan carrier
Hepatitis B; hampir semua bayi dapat tertular Hepatits B pada saat lahir
dari ibu pembawa virus; penularan pada saat lahir hampir seluruhnya
menjadi sirosis hati dan kanker hati primer; imunisasi Hepatitis B sedini
terdapat kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi 24 jam
lain: Tidak mau minum atau memuntahkan semua, kejang, bergerak hanya
jika dirangsang, napas cepat ( 60 kali/ menit), napas lambat (kurang dari 30
kali/ menit), tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat, merintih, teraba
demam (suhu aksila >37,50c), teraba dingin (suhu aksila <360c), nanah yang
kuning pada telapak tangan dan kaki. Menurut (Saifuddin, 2006; h.N-36),
tanda bahaya pada BBL antara lain: tali pusat merah bengkak keluar cairan
bau busuk berdarah, tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek hijau tua ada
lendir atau darah pada tinja, aktivitas menggigil, tidak bisa tenang, menangis
terus-menerus.
DAFTAR PUSTAKA
D. NIFAS
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
minggu. Selama masa nifas, ibu dianjurkan untuk melakukan kunjungan ulang
sebanyak 4 kali yaitu 6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang), 6 hari setelah
bayinya.
d. Minta ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila ibu menemukan salah
Tujuan asuhan yang diberikan selama masa nifas sesuai dengan jadwal
kunjungan nifas yaitu: Kunjungan I (pertama) 6-8 jam setelah persalinan. Tujuan
dari kunjungan pertama masa nifas adalah mencegah perdarahan masa nifas
rujukan bila perdarahan berlanjut; melakukan konseling pada ibu dan keluarga
jika terjadi masalah; memfasilitasi ibu untuk pemberian ASI awal; memfasilitasi,
mengajarkan cara hubungan ibu dan bayi (Bounding attachmant); menjaga bayi
tetap sehat dan hangat dengan cara mencegah hipotermia; memastikan ibu
merawat bayi dengan baik (perawatan tali pusat, memandikan bayi). Kunjungan
baik, tinggi fundus uteri dibawah pusat (umbilicus), tidak ada perdarahan, lochea
hebat dll; memastikan ibu mendapatkan asupan nutrisi, hidrasi, dan istirahat
yang cukup; memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari; melakukan
keempat adalah menanyakan kepada ibu adakah masalah atau penyulit yang
dialami baik ibu maupun bayinya; memastikan ibu untuk memilih kontrasepsi
kebutuhan ibu selama masa nifas sangatlah diperlukan. Beri informasi pada ibu
daerah jahitan jalan lahir, dan mencuci tangan dengan sabun dan air
500 kalori/hari, diet seimbang (cukup protein, mineral, dan vitamin), minum
2–4
20 35
Menunda perkawinan dan kehamilan sekurang-kurangnya sampai
keluarga (catur warga yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 anak;
pancawarga yaitu terdiri dari ayah, ibu dan 3 orang anak); besarnya keluarga
hendaknya dicapai dalam usia reproduksi sehat yaitu sewaktu umur ibu
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Edisi pertama. Kementerian kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
PPIBI. 2016. Buku Acuan Midwifery Update 2016. Cetakan 1. Pengurus Pusat Ikatan
Bidan Indonesia. Jakarta
ABORTUS
Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering
diakitkan dengan kejadian abortus. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidu di luar kandungan. WHO menetapkan batas usia
batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
(Kemenkes RI, 2013; h.84). abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut
1. Penyebab abortus
lebih dari satu penyebab. Penyebab yang sering terjadi adalah faktor janin
2. Diagnosis abortus
antara lain: perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak, perut
nyeri dan kaku, pengeluaran sebagian atau seluruh hasil konsepsi, serviks dapat
terbuka atau menutup, ukuran uterus lebih kecil dari seharusnya. Diagnosisi
h.84)
3. Macam-macam abortus
a. Abortus imminens
mengeluh mulas sedikit atau tidak ada keluhan sama sekali kecuali
b. Abortus insipiens
mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih
dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran. Penderita akan merasa
sesuai dengan pembukaan serviks uterus dan umur kehamilan. Besar uterus
masih sesuai dengan umur kehamilan dengan tes urin kehamilan masih
masih sesuai dengan umur kehamilan, gerak janin dan gerak jantung janin
masih jelas walaupun mungkin sudah mulai tidak normal, dan ada pelepasan
minggu, uterus biasanya sudah melebihi telur angsa, tindakan evakuasi dan
c. Abortus kompletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Semua hasil
konsepsi telah keluar, ostium uteri telah menutup, uterus sudah mengecil
masih positif sampai 7-10 hari setelah abortus. pengelolaan penderita tidak
2010; h.469)
d. Abortus inkompletus
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada
tebuka dan terba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri
atau sedikit.
keadaan umum ibu dan besarnya uterus. Tindakan yang dianjurkan ialah
e. Missed abortion
menghilang.
kurang dari 20 minggu dengan keadaan serviks uterus yang masih kaku
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Edisi pertama. Kementerian kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
yang disebut kematian janin adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat
badan 500 gram atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau
Pada 25-60% kasus penyebab kematian janin tidak jelas. Kematian janin
dapat disebabkan oleh faktor maternal, fetal, atau kelainan plasenta. Menurut
Leveno (2009; h.334) hal yang mungkin sedikit mengejutkan adalah bahwa
penyakit ibu tidak banyak berperan dalam kasus janin lahir mati. Gangguah
hipertensi dan diabetes adalah dua penyakit ibu yang paling sering disebut
berkaitan dengan janin lahir mati (5 sampai 8% dari kasus lahir mati). Faktor
maternal lain yang dapat berpengaruh terhadap kematian janin dalam rahim
yaitu: post term (kehamilan >42 minggu); diabetes melitus tidak terkontrol;
Antara 25 dan 40 persen kasus janin mati dalam rahim memiliki kausa janin
kematian janin disebabkan oleh anomali struktural, dan yang tersering karena
kompleks. Insidensi lahir mati akibat infeksi pada janin tampaknya sangat
konsisten. 6% kasusu bayi lahir mati disebabkan oleh infeksi. Sebagian besar
Masih terdapat sekitar 10% kematian janin yang belum dapat dijelaskan
janin tidak ada, yang terlihat pada tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia
6. Pengelolaan IUFD
pembekuan, dan gula darah. Diberikan KIE pada pasien dan keluarga tentang
Setelah bayi lahir dilakukan ritual keagamaan merawat mayat bayi bersama
DAFTAR PUSTAKA
Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Edisi 21. EGC.
Jakarta
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah kelahiran) (PPIBI, 2016; h.107). Bayi dengan berat
badan lahir rendah dapat dilihat dari ciri fisik dengan melakukan pemeriksaaan fisik
pada bayi seperti: jaringan lemak subkutis kurang; kulit tipis, transparan, lanugo
menyelimuti tubuh, dan lemak kurang; tulang rawan daun telinga belum sempurna
pertumbuhannya; otot hipotonik lemah (otot yang tidak ada gerakan aktif pada
lengan dan sikunya); pada ekstremitas sendi lutut atau kaki fleksi-lurus, tumit
mengkilap, dan telapak kaki halus (Manuaba, 2009; h.423). Untuk menghangatkan
bayi, perawatan metode kanguru dapat dilakukan bila syarat-syarat terpenuhi, yaitu:
bayi tidak mengalami kesulitan bernapas; bayi tidak mengalami kesulitan minum;
bayi tidak kejang; bayi tidak diare; ibu dan atau keluarga bersedia dan tidak sedang
sakit; bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan, kaus kaki);
letakkan telungkup didada dengan posisi tegak atau diagonal; tubuh bayi
menempel/kontak langsung dengan ibu; atur posisi kepala, leher dan badan dengan
dibawah dagu ibu, tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi katak);
berada dalam 1 pakaian dengan ibu; selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa
tidak dijumpai kelainan. Bayi kecil dapat dipulangkan apabila: bayi minum dengan
kuat, BAB dan BAK lancar, seluruh tubuh kemerahan, bayi menangis kuat, dan tidak
pertama dan hal ini normal karena mudah capai dan menghisap masih lemah,
menghisap dengan singkat kemudian berhenti, tertidur saat sedang minum, ada
waktu jeda yang cukup panjang antara hisapan, ingin minum lebih sering
besar.
d. Hendaknya ibu mengikuti prinsip umum menyusui bayi yaitu: bayi disusui
minimal 8 kali 24 jam sampai berat badan 2500 gram, hendaknya bangunkan
bayi untuk menyusu bila bayi sedang tidur, bila bayi melepaskan hisapannya dari
satu payudara berikan payudara yang lain, selalu utamakan menyusu langsung
pada payudara.
e. Biarkan bayi menyusu untuk waktu yang lebih lama.
f. Bila suplai ASI cukup tetapi berat badan bayi tidak naik dengan adekuat (kurang
dari 60 gram selama 3 hari), ibu hendaknya memeras ASI dalam dua cangkir
pertama kali ASI peras dalam cangkir ke dua yang mengandung lebih kaya
lemak kemudian baru ASI yang didalam cangkir yang pertama bila bayi masih
ikterus pada minggu pertama kehidupan, ikterus ini dapat terjadi secara normal
bayi dengan Ikterus Kremer III atau lebih perlu dirujuk ke fasilitas yang lebih
dengan nasehat untuk kembali jika ikterus berlangsung lebih dari 2 minggu.
Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan ASI
eksklusif lebih sering minimal tiap 2 jam. Jika bayi tidak dapat menyusu, ASI
dapat diberikan melalui pipa nasogastrik atau dengan gelas atau sendok.
Letakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar matahari pagi selama 30
menit selama 3-4 hari, jaga bayi agar tetap hangat (PPIBI, 2016; h.110).
Masalah lain yang sering terjadi pada BBLR adalah hipotermi. Hipotermi
adalah suhu tubuh kurang dari 36.5oC pada pengukuran suhu melalui ketiak.
Hipotermi sering terjadi pada neonatus terutama pada BBLR karena pusat
pengaturan suhu tubuh bayi yang belum sempurna, permukaan tubuh bayi
antara lain:
a. Rawat bayi kecil diruang yang hangat.
b. Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda dingin (misal: dinding
pemancar panas.
c. Jangan meletakkan bayi langsung dipermukaan yang dingin.
d. Pada waktu dipindahkan ke tempat lain, jaga bayi tetap hangat dan
tubuh bayi seperti kontak kulit ke kulit, Kangoroo Mother Care (KMC),
PPIBI. 2016. Buku Acuan Midwifery Update 2016. Cetakan 1. Pengurus Pusat Ikatan
Bidan Indonesia. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Edisi pertama. Kementerian kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
MASTITIS