Anda di halaman 1dari 6

Ini Tata Cara Shalat Jamak dan Qasar

By Rifki M Firdaus on 24 Juni 2018

ADAKALANYA dalam beberapa waktu kita mengadakan perjalanan jauh, misalnya


karyawisata, bersilaturahmi, atau keperluan lainnya. Terkadang juga kita
mengalami coban berupa sakit sampai-sampai tidak dapat bangun, Hal itu
menyebabkan kita sering menjumpai kesulitan untuk melakukan ibadah salat.
Padahal salat merupakan kewajiban umat Islam yang tidak boleh ditinggalkan
dalam keadaan apapun juga.

Melihat hal ini, ibadah shalat seolah merupakan beban yang memberatkan. Padahal
tidaklah demikian. Islam adalah agama yang memberi kemudahan dan keringanan
terhadap pemeluknya di dalam rutinitas ibadah kepada Allah swt. Hal ini menandakan
kasih sayang Allah kepada umat Islam sedemikian besar dengan cara memberikan
rukhsah dalam melaksanakan salat dengan cara jamak dan qasar dengan syarat-syarat
tertentu.

Lalu seperti apakah syarat detailnya? Berikut tata cara pelaksanaan shalat jamak dan
Qasar:

Salat Jamak

Salat jamak adalah salat yang digabungkan, maksudnya menggabungkan dua salat
fardu yang dilaksanakan pada satu waktu. Misalnya menggabungkan salat Duhur dan
Asar dikerjakan pada waktu Duhur atau pada waktu Asar. Atau menggabungkan salat
magrib dan ‘Isya dikerjakan pada waktu magrib atau pada waktu ‘Isya. Sedangkan salat
Subuh tetap pada waktunya tidak boleh digabungkan dengan salat lain.

Hukum mengerjakan salat Jamak adalah mubah (boleh) bagi orang-orang yang
memenuhi persyaratan.

“Rasulullah apabila ia bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan


salat duhur sampai waktu asar, kemudian ia berhenti lalu menjamak antara dua salat
tersebut, tetapi apabila matahari telah tergelincir (sudah masuk waktu duhur) sebelum ia
pergi, maka ia melakukan salat duhur (dahulu) kemudian beliau naik kendaraan
(berangkat), (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa Rasulullah pernah menjamak salat karena
ada suatu sebab yaitu bepergian. Hal menunjukkan bahwa menggabungkan dua salat
diperbolehkan dalam Islam namun harus ada sebab tertentu.

Salat jamak boleh dilaksanakan karena beberapa alasan (halangan), yakni:


1. Dalam perjalanan jauh minimal 81 km (menurut kesepakatan sebagian besar
imam madzhab)
2. Perjalanan itu tidak bertujuan untuk maksiat.
3. Dalam keadaan sangat ketakukan atau khawatir misalnya perang, sakit, hujan
lebat, angin topan dan bencana alam.

Salat fardu dalam sehari semalam yang boleh dijamak adalah pasangan salat duhur
dengan asar dan salat magrib dengan ‘isya. Sedangkan salat subuh tidak boleh
dijamak. Demikian pula orang tidak boleh menjamak salat asar dengan magrib.

Salat jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara:

1. Jamak Takdim (jamak yang didahulukan), yakni menjamak dua salat yang
dilaksanakan pada waktu yang pertama. Misalnya menjamak salat duhur dengan
asar, dikerjakan pada waktu duhur ( 4 rakaat salat duhur dan 4 rakaat salat asar)
atau menjamak salat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu magrib (3
rakaat salat magrib dan 4 rakaat salat ‘isya).
2. Jamak Ta’khir (jamak yang diakhirkan), yakni menjamak dua salat yang
dilaksanakan pada waktu yang kedua. Misalnya menjamak salat duhur dengan
asar, dikerjakan pada waktu asar atau menjamak salat magrib dengan ‘isya
dilaksanakan pada waktu ‘isya.

Dalam melaksanakan salat jamak takdim maka harus berniat menjamak salat kedua
pada waktu yang pertama, mendahulukan salat pertama dan dilaksanakan berurutan,
tidak diselingi perbuatan atau perkataan lain. Adapun saat melaksanakan jamak ta’khir
maka harus berniat menjamak dan berurutan. Tidak disyaratkan harus mendahulukan
salat pertama. Boleh mendahulukan salat pertama baru melakukan salat kedua atau
sebaliknya.

Cara Melaksanakan Salat Jamak Takdim

Misalnya salat duhur dengan asar: salat duhur dahulu empat rakaat kemudian salat asar
empat rakaat, dilaksanakan pada waktu duhur.

Tata caranya sebagai berikut:

1) Berniat salat duhur dengan jamak takdim. Bila dilafalkan yaitu:

‫صلِّى‬ َ ‫صر َم َع ت َ ْقد ْي ًما َج ْمعًا َر َكعَات ا َ ْربَ َع الظُ ْهر فَ ْر‬
َ ُ‫ض ا‬ ْ َ‫تَعَالى لل فَ ْرضًا الع‬

“Saya niat salat salat duhur empat rakaat digabungkan dengan salat asar dengan jamak
takdim karena Allah Ta’ala”

2) Takbiratul ihram

3) Salat duhur empat rakaat seperti biasa.

4) Salam.

5) Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (asar), jika dilafalkan sebagai berikut;

ُ ‫صر ا َ ْربَ َع َر َكعَات َج ْمعًا ت َ ْقد ْي ًما َم َع ال‬


1. ‫ظ ْهر فَ ْرضًا لل تَعَالى‬ َ ‫صلِّى فَ ْر‬
ْ َ‫ض الع‬ َ ُ‫ا‬
“Saya niat salat asar empat rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak
takdim karena Allah ta’ala.”

6) Takbiratul Ihram

7) Salat asar empat rakaat seperti biasa.

8) Salam.

Catatan: Setelah salam pada salat yang pertama harus langsung berdiri,tidak boleh
diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap dan lain-
lain).

Cara Melaksanakan Salat Jamak Ta’khir.

Misalnya salat magrib dengan ‘isya: boleh salat magrib dulu tiga rakaat kemudian salat
‘isya empat rakaat, dilaksanakan pada waktu ‘isya.

Tata caranya sebagai berikut:

1) Berniat menjamak salat magrib dengan jamak ta’khir. Bila dilafalkanyaitu:

2) َ ُ‫ض ا‬
‫صلى‬ َ ‫عالَى لل فَ ْرضًا العشَاء َم َع ت َأخي ًْرا َج ْمعًا َر َكعَات ثَالَثَ ال َم ْغرب فَ ْر‬
َ ََ َ‫ت‬

“ Saya niat salat salat magrib tiga rakaat digabungkan dengan salat ‘isya dengan jamak
ta’khir karena Allah Ta’ala”

3) Takbiratul ihram

4) Salat magrib tiga rakaat seperti biasa.

5) Salam.

6) Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (‘isya), jika dilafalkan sebagai berikut;

7) ‫صلِّى‬
َ ُ‫ض ا‬ َ ‫عالَى لل فَ ْرضًا ال َم ْغرب َم َع ت َأخي ًْرا َج ْمعًا َر َكعَات ا َ ْربَ َع الع‬
َ ‫ساء فَ ْر‬ َ ََ َ‫ت‬

“ Saya berniat salat ‘isya empat rakaat digabungkan dengan salat magrib dengan jamak
ta’khir karena Allah Ta’ala.”

8) Takbiratul Ihram

9) Salat ‘isya empat rakaat seperti biasa.

10) Salam.

Catatan: Ketentuan setelah salam pada salat yang pertama sama seperti salat jamak
takdim. Untuk menghormati datangnya waktu salat, hendaknya ketika waktu salat
pertama sudah tiba, maka orang yang akan menjamak ta’khir, sudah berniat untuk
menjamak ta’khir salatnya, walaupun salatnya dilaksanakan pada waktu yang kedua.

Jika telah memenuhi syarat sah sebagai rukhsah, selain di jamak salat fardu juga dapat
di qasar maupun jamak qasar asalkan memenuhi syarat. Hal ini merupakan rukhsah
(keringanan) yang diberikan Allah agar manusia tidak meninggalkan salat fardu walau
dalam keadaan apapun, sebab Allah tidak menghendaki kesukaran pada hambaNya.

Salat Qasar

Salat qasar adalah salat yang dipendekkan (diringkas), yaitu melakukan salat fardu
dengan cara meringkas dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Salat fardu yang boleh
diringkas adalah salat yang jumlah rakaatnya ada empat yaitu duhur, asar dan ‘isya.

Hukum melaksanakan salat qasar adalah mubah (diperbolehkan) jika syaratnya


terpenuhi.

Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya: “Dan apabila kamu
beprgian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu menqasar salatmu, jika kamu takut
diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata
bagimu,” Q.S.(An Nisa: 101)

Syarat-syarat salat qasar sama dengan syarat salat jamak hanya ditambah persyaratan
bahwa salat yang dapat diqasar adalah salat yang jumlah rakaatnya empat.

Tata caranya Salat Qasar

Ambil contoh salat qasar duhur, dengan cara sebagai berikut:

1. Berniat salat dengan cara qasar. Jika dilafalkan sebagai berikut:


2. ‫ص ًرا لل تَعَالى‬ َ ‫صلِّى فَ ْر‬
ْ َ‫ض الظُ ْهر َر ْكعَتَيْن ق‬ َ ُ‫ا‬

Artinya: “ saya berniat salat duhur dua rakaat diqasar karena Alla Ta’ala”

1. Takbiratul ihrom.
1. Salat dua rakaat
2. Salam.

Salat Jamak Qasar

Salat jamak qasar adalah menggabungkan dua salat fardu dalam satu waktu sekaligus
meringkas (qasar).

Hukum dan syaratnya sama dengan salat jamak dan salat qasar. Salat jamak qasar
dapat dilaksanakan secara takdim maupun ta’khir.

Praktik Salat Jamak Qasar

Salat Jamak Qasar: misalnya salat duhur dengan asar. Tata caranya sebagai berikut:

1. Berniat menjamak qasar salat duhur dengan jamak takdim. Jika dilafalkan
sebagai berikut:

‫صلِّى‬ َ ‫ص ًرا َر ْكعَتَيْن الظُ ْهر فَ ْر‬


َ ُ‫ض ا‬ ْ َ‫تَعَالَى لل ت َ ْقد ْي ًما َج ْم َع الع‬
ْ َ‫ص ُر الَيْه َمجْ ُم ْوعًا ق‬

“ Saya berniat salat duhur dua rakaat digabungkan dengan salat asar dengan jamak
takdim, diqasar karena Allah Ta’ala”
1. Takbiratul ihram.
2. Salat duhur dua rakaat (diringkas)
3. Salam.
4. Berdiri dan niat salat asar, jika dilafalkan sebagai berikut:

‫صلِّى‬
َ ُ‫ض ا‬ ْ َ‫تَعَالَى لل ت َ ْقد ْي ًما َج ْم َع الظُ ْهر الََى َمجْ ُم ْوعًا ق‬
ْ َ‫ص ًرا َر ْكعَتَيْن الع‬
َ ‫صر فَ ْر‬

“ Saya berniat salat asar dua rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak
takdim, diqasar karena Allah Ta’ala”

1. Takbiratul ihram.
2. Salat asar dua rakaat (diringkas). Wallahu a’lam. []

JamakQasarrukhsahSafarShalat

 Islam 4 Beginner

Bagikan



Related Posts
Hukum Makmum Barengi Gerakan Imam ketika Shalat

Bolehkah Tidur saat Khutbah Jumat?

Bagaimana Cara Meruqyah Anak untuk Melindunginya?

Doa Terhindar dari Kematian yang Buruk

7 Adab Masuk Rumah

Perbaikilah Niatmu ketika Bekerja

Hukum Shalat Terlewat karena Tidur dan Lupa

Komentar (0)
Berkomentar

 Redaksi
 Iklan

 Disclaimer

 Copyright

Anda mungkin juga menyukai