Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan penelusuran Suryadi (2010: 13), SLK pernah diterbitkan dalam bentuk

litografi sebanyak empat kali di Singapura. Edisi pertama berjudul Syair Negeri
Lampung yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu, diterbitkan pada 1301 H atau
1883/1884 M. Naskahnya tersimpan di Perpustakaan Nasional RI dengan kode
penyimpanan PNI XXXII 632 dan di The Russian State Library di Moscow Rusia.
Edisi kedua, dengan tajuk Inilah Syair Lampung Dinaiki Air Laut, diterbitkan pada 2
Safar 1302 H atau 21 November 1884. Naskahnya tersimpan di Perpustakaan
Nasional RI dengan kode penyimpanan PNI XXXII 634.
Adapun edisi ketiga diterbitkan oleh penerbit Haji Sahid pada 27 Rabiulawal 1303
H, 3 Januari 1886, dengan judul Syair Lampung dan Anyer dan Tanjung Karang Naik
Air Laut. Naskahnya tersimpan di Cambridge University Library Inggris berkode
ULC U8843.c.17(14).
Terakhir edisi keempat, berjudul Inilah Syair Lampung Karam Adanya, diterbitkan
pada 10 Safar 1306 H atau 16 Oktober 1888 oleh Haji Muhammad Tayib, Singapura.
Naskahnya berada di PNRI, Universiteitsbibliiotheek Leiden, Perpustakaan SOAS
University of London, Perpustakaan Universiti Malaya, dan koleksi kitab-kitab
Melayu milik penginjil Methodist Emil Lüring di Frankfurt, Jerman.

Sejarah mencatat beberapa contoh gempa besar yang pernah terjadi di Indonesia
seperti letusan Gunung Tambora di Sumbawa Nusa Tenggara Timur pada 1815,
Gunung Karakatau di Selat Sunda 1883, pada 1861 gempa tektonik berskala besar
juga telah melanda pantai barat Sumatera bagian utara. Gempa tektonik di Aceh
pada 26 Desember 2004, gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006, gempa Tasikmalaya
pada 2 September 2009, gempa Padang, 30 September 2009, gempa Bengkulu, Bima,
Nias, Mentawai dan daerah-daerah Indonesia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai