Pengadaan Obat Di RS

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Tugas

FARMASI RUMAH SAKIT


‘’PENGADAAN OBAT DI RUMAH SAKIT’’

OLEH :

RAHMAWATI
RESKI AMELIA
RIDHO FAJRIYAH JAMRI
RIFKA HARDIANTI
RINDY GISRATAMI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Dalam industri farmasi, komponen terbesar dalam struktur biaya produk adalah
biaya pengadaan barang, termasuk di dalamnya adalah pengadaan bahan awal
(starting material) yang terdiri dari bahan baku (baik bahan baku aktif maupun
bahan penolong) serta bahan pengemas. Tidak kurang dari 60 - 70% dari total biaya
perusahaan digunakan untuk melakukan pengadaan bahan awal ini.

Bagian/departemen yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pengadaan


barang adalah Departemen/Bagian Pembelian (purchasing/procurement
department). Di banyak industri farmasi, departemen ini berada langsung di bawah
direksi perusahaan (Direktur Keuangan atau Direktur Operasi/Pabrik). Beberapa
industri farmasi lain, menempatkan Departemen Pembelian di bawah Material
(PPIC) Manager. Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh besar/kecilnya
tanggung jawab di masing-masing perusahaan karena bidang pengadaan terkait
langsung dengan penggunaan keuangan perusahaan.

Terdapat empat kegiatan utama dalam Pembelian, yaitu (1) pemilihan


supplier (pemasok), bernegosiasi mengenai harga, termint pembayaran dan jadwal
pengiriman bahan, termasuk di dalamnya menerbitkan surat pesanan (purchase
order/PO), (2) melakukan pemantauan pengiriman (expediting delivery) yang
dilakukan oleh supplier, (3) menjembatani antara supplier dengan bagian terkait
dalam perusahaan, misalnya bagian teknik, QC, Produksi, Keuangan dan lain-lain
yang berkaitan dengan masalah pembelian bahan (complaint, dan lain-lain), dan (4)
mencari produk, material atau supplier baru, yang dapat memberikan kontribusi dan
keuntungan pada perusahaan.

a). Pemilihan Supplier

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih supplier :

1. Kualitas dari bahan yang dipesan. Hal ini dapat diketahui dari Certificate of

Analysis (CoA).
2. Kontinuitas atau kesanggupan supplier dalam menyuplai barang yang berkualitas
secara terus-menerus.
3. Delivery time atau ketepatan waktu pengiriman sesuai dengan waktu pengiriman
yang telah ditentukan.

4. Layanan purna jual dan kemudahan dalam pembayaran.

Terdapat 2 sistem pembelian (pengadaan) yang biasa dilakukan di industri


farmasi, yaitu :

(1) Open Purchase Order. Pada sistem ini order pembelian dilakukan dalam
jumlah kecil, dengan nilai yang kecil serta proses transaksi dengan frekuensi
yang tinggi. Sistem pembelian dengan cara ini biasanya dilakukan untuk
material yang mudah didapat, supplier cukup banyak dan kebutuhannya
fluktuatif

(2) Blanket Purchase Order. Pada sistem ini order pembelian dilakukan dalam
jumlah besar secara total, dengan harga yang tetap tapi pengirimannya diatur
dalam jangka waktu yang panjang. Sistem pembelian dengan cara ini biasanya
digunakan untuk material yang nilainya cukup tinggi, adanya potongan harga
yang cukup besar bila order quantity-nya besar atau material tersebut sukar
didapat atau di pasaran sering kosong.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengadaan antara lain, (1) stok
bahan yang ada baik bahan baku, bahan pengemas dan produk jadi, dan (2) Lead
time (yaitu waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan barang mulai dari pemesanan
sampai tiba di gudang pabrik).

b). Pembelian Tepat Waktu (JIT)

Dengan semakin meningkatnya biaya penanganan bahan (handling cost)


saat ini tengah berkembang sistem pembelian tepat waktu (Just-In Time
Purchasing). Tujuan pembelian tepat waktu adalah:
1. Menghilangkan kegiatan yang tak perlu, misalnya waktu pemeriksaan yang
bertele-tele karena supplier telah terpercaya.

2. Mengurangi inventory stock yang berlebihan, bila perlu “zero stock” karena
perencanaan dan penjadwalan pengiriman terkontrol.

3. Adanya jaminan kualitas material karena adanya seleksi ketat terhadap suplier.
4. Mengurangi resiko penyimpanan karena stock terdapat di supplier.

Agar metode pembelian tepat waktu ini dapat dilaksanakan terdapat


beberapa prasyarat yang harus dipenuhi. Prasyarat tersebut antara lain :

1. Supplier

 Hubungan terus-menerus dengan supplier yang sama.

 Analisa harga diusahakan tetap atau ditekan.

 Delivery tepat waktu.

 Kemudahan pembayaran.

2. Kualitas

 Jaminan kualitas dengan pemilihan supplier dan manufacturer yang ketat.

 Dokumen mutu lengkap (CoA, Sertifikat ISO, dan lain-lain).

 Dilakukan audit vendor.

 Standar kemasan untuk menjaga kualitas material

3. Administrasi

 Jumlah pembelian konstan

 Administrasi seminimal mungkin


 Dihindari adanya over stock atau out of stock

 Kontrak pembelian jangka panjang

4. Delivery/Pengiriman

 Koordinasi pengiriman dengan bagian-bagian lain yang terkait sesuai


dengan kebutuhan, kapasitas gudang dan ketersediaan dana

 Stock ada di supplier (sistem konsinyasi)


Gambar 6-12. Alur proses pembelian
1. Formulary(2)

FORMULARIUM NASIONAL NAMA


BENTUK SEDIAAN
KELAS NAMA HARGA
DAN KEKUATAN F/NF PERESEPAN GENERIK – JUMLAH
TERAPI GENERIK RESTRIKSI (HET + PPN)
SEDIAAN MAKSIMAL E-ATALOG - DAGANG

I II III IV V VI VII VIII IX

HORMON TIROID DAN ANTIIROID


Untuk bulan (Neo-Merkazol) 100 170.000 +
1 Carbimazol Tab 5 mg F pertama maks. Neo-Merkazol tablet/botol 17.000 =
180 tab/bulan 187.000
Etilaster dari
Inj. i.m 1 ml
oleum
mengandung 0,96
papaveris
2 ml (sesuai dengan NF
teriodisasi
0,48 gram iod amp.
(oleum
10 ml)
iodatum)
Untuk
subtitusi 150- (Euthyrox)
Tab 50 mcg
200mcg/hari. Euthyrox
3 Levotiroksin F 90 tab/bulan
Tab 100 mcg (Euthyrox)
60 tab/bulan
Euthyrox
110.000
4 Lugol Btl. 30 ml F
Untuk bulan Btl 100 tablet 40.442 +
pertama 4.044,2 =
5 Propilitiourasil Tab. 100 mg F
maksimal 180 44.486,2 =
tab/bulan 44.500
(Thyrozol) 97.500 + 9750
6 Thiamazole Tab 5 mg 120 tab/bulan 100tablet/box
Thyrozol = 107.250
Untuk bulan 195.000 +
(Thyrozol)
Tab 10 mg pertama maks. 100tablet/box 19.500 =
Thyrozol
90 tab/bulan 215.000

Anda mungkin juga menyukai